Anda di halaman 1dari 5

67

Subhan, Arfi, dan Ummah


UJI KUALITATIF ZAT PEWARNA SINTETIS PADA JAJANAN


MAKANAN DAERAH KETAPANG KOTA BANDA ACEH

Subhan1, Febrina Arfi2*, Aminul Ummah2


1
Institusi LPPOM MPU Aceh
2
Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

*E-mail: arfi2102@gmail.com

Abstract: The synthetic dyes Rhodamin B and Methanyl Yellow are still often
added to snacks to make the colors of snacks more obvious and people are
interested in consuming them. Its use in long-term food products can cause
cancer. The purpose of this study was to analyze synthetic dyes in chips, red
macaroni, steamed cakes, yellow macaroni, bread jam and guava juice
around the Ketapang area of Banda Aceh City. The research method used is
the Spot Test Analysis conducted qualitatively at the LPPOM MPU Laboratory
in Banda Aceh City. The test results on the three samples namely chips, red
macaroni, and steamed cake did not produce a color change reaction that
showed Rhodamine B. The test results on yellow macaroni, bread jam and
guava juice showed that the three samples tested did not produce a color
change reaction indicating the presence of Methanyl Yellow. The conclusion
from this test is that snacks have not been identified as Rhodamin B and
Methanyl yellow or are free from the contents of the two synthetic dyes.

Keywords : Synthetic dyes, rhodamin B, methanyl yellow, spot test

Abstrak: Zat pewarna sintesik Rhodamin B dan Methanyl yellow masih


sering ditambahkan pada jajanan agar membuat warna jajanan lebih
mencolok dan masyarakat tertarik untuk mengkonsumsinya. Penggunaannya
di dalam produk-produk pangan jangka panjang dapat menyebabkan kanker.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis zat pewarna sintetik pada
jajanan keripik, makaroni merah, kue kukus, makaroni kuning, selai roti dan air
manisan jambu di sekitar daerah Ketapang Kota Banda Aceh. Metode
penelitian yang digunakan adalah Analisis Spot Test yang dilakukan secara
kualitatif di Laboratorium LPPOM MPU Kota Banda Aceh. Hasil pengujian
pada ketiga sampel yaitu keripik, makaroni merah, dan kue kukus tidak
menghasilkan reaksi perubahan warna yang menunjukkan adanya
Rhodamine B. Hasil penelitian pada makaroni kuning, selai roti dan air
manisan jambu menunjukkan bahwa ketiga sampel yang diuji tidak
menghasilkan reaksi perubahan warna yang menunjukkan adanya Methanyl
yellow. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa dari jajanan ini tidak
teridentifikasi adanya Rhodamin B dan Methanyl yellow atau bebas dari
kandungan kedua pewarna sintetis tersebut.

Kata Kunci: Pewarna sintetis, rhodamin B, methanyl yellow, spot test

AMINA 1 (2) 2019 | Uji kualitatif zat pewarna sintetis pada jajanan makanan daerah ketapang kota banda aceh
68 Subhan, Arfi, dan Ummah

PENDAHULUAN maksimum penggunaan BTP pewarna


yang hanya diizinkan oleh Permenkes
Nomor 033 tahun 2012 (Peraturan Kepala
Warna merupakan salah satu BPOM No. 37 Tahun 2013).
aspek penting dalam hal penerimaan Zat pewarna sintetis yang dilarang
konsumen terhadap suatu produk pangan. penggunaannya dalam makanan salah
Warna dalam bahan pangan dapat satunya adalah Rhodamin B, biasa
menjadi ukuran terhadap mutu, warna digunakan sebagai pewarna tekstil, tetapi
juga dapat digunakan sebagai indikator banyak pedagang yang menyalah
kesegaran atau kematangan (Winarno, gunakannya untuk mewarnai makanan.
F.G., 1992). Apabila suatu produk pangan Rhodamin B sangat larut dalam air dan
memiliki nilai gizi yang baik, enak dan alkohol, sedikit larut dalam asam
tekstur yang sangat baik akan tetapi jika hidroklorida dan natrium hidroksida.
memiliki warna yang tidak sedap Larangan penggunaan Rhodamin B pada
dipandang akan memberi kesan bahwa tekstil disebabkan karena pewarna
produk pangan tersebut telah tersebut bersifat karsinogenik (Wirasto,
menyimpang. 2008).
Di Indonesia undang-undang Methanyl yellow adalah zat
penggunaan zat pewarna belum pewarna sintetis berwarna kuning yang
menyebar luas ke masyarakat sehingga digunakan pada industri cat dan tekstil.
terdapat kecenderungan penyimpangan Bentuknya bisa berupa serbuk, bisa pula
pemakaian zat pewarna untuk berbagai berupa padatan. Dapat larut dalam air dan
bahan pangan oleh produsen, misalnya alkohol, cukup larut dalam : benzen; eter,
pemakaian zat pewarna tekstil dan kulit dan sedikit larut dalam aseton. Zat
dipakai untuk mewarnai makanan. Hal pewarna sintetis ini sangat berbahaya bila
tersebut jelas berbahaya bagi kesehatan, terhirup, terkena kulit dan mata, atau pun
karena residu logam berat pada zat tertelan. Dampak kesehatan yang terjadi
pewarna tersebut bersifat karsinogenik dapat berupa iritasi pada saluran
(Winarno,F.G., Rahayu, Titi Sulistyowati., pernapasan, iritasi kulit, iritasi mata, dan
1994). Timbulnya penyimpangan kanker. Apabila tertelan dapat
penggunaan zat pewarna disebabkan menyebabkan mual, muntah, sakit perut,
karena tidak adanya penjelasan dalam diare, panas, dan tekanan darah rendah.
label yang melarang penggunaan Akibat lebih lanjut dapat menimbulkan
senyawa tersebut untuk bahan pangan. kanker kandung kemih (Hendayana, S.,
Hingga saat ini aturan penggunaan zat 2006).
pewarna di lndonesia diatur dalam SK Di Aceh, terdapat beberapa
Menteri Kesehatan RI No. makanan buatan lokal banyak diminati
11332/A/SK/73 tanggal 22 Oktober 1973, oleh masyarakat, beberapa di antaranya
tetapi dalam peraturan ini belum berwarna merah dan kuning. Tentunya,
tercantum dosis penggunaannya dan juga untuk mendapatkan warna yang menarik,
tidak adanya sanksi bagi pelanggaran diperlukan adanya Bahan Tambah
terhadap ketentuan tersebut. Pangan (BTP) berupa zat pewarna.
Pada tahun 2012 menurut Namun, tidak menutup kemungkinan
Permenkes Nomor 033 Tahun 2012, ada adanya penggunaan pewarna berbahaya
15 zat pewarna alami dan 11 zat pewarna seperti Rhodamin B, dan methanyl yellow
sintetis yang diizinkan untuk digunakan di sehingga makanan menjadi lebih menarik
dalam makanan (Permenkes RI No. 033 dan tampak segar. Banyak penjual
Tahun 2012). Pada tahun 2013 makanan yang tidak menyadari bahaya
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh bahan
Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2013 tambah pangan ilegal yang mereka
tentang batas maksimum penggunaan gunakan, padahal efek yang ditimbulkan
Bahan Tambah Pangan (BTP) pewarna akibat mengonsumsi makanan yang tidak
yang penggunaannya telah dibuktikan layak sangatlah banyak dan tidak menutup
dengan sertifikat analisis kuantitatif. Batas

AMINA 1 (2) 2019 | Uji kualitatif zat pewarna sintetis pada jajanan makanan daerah ketapang kota banda aceh
69 Subhan, Arfi, dan Ummah

kemungkinan membawa efek buruk untuk Uji Kualitatif Kandungan Pewarna


jangka waktu yang lama. Methanyl Yellow
Metode yang digunakan adalah
analisis spot test. Analisa ini merupakan a. Sampel Manisan Jambu
analisa ilmu kimia yang mempelajari Sampel air manisan jambu dipipet
tentang identifikasi suatus pesies, 10 mL dimasukkan ke dalam tabung
penentuan komposisi dan elusidasi reaksi, kemudian tambahkan dengan
strukturnya. Berdasarkan tujuannya, 10 mL aquadest dan 10 alkohol,
analisis kimia dapat diklasifikasikan kemudian homogenkan dengan vortex
menjadi analisis kualitatif dan analisis mixer, kemudiam ambil 2 mL
kuantitatif. Analisis kualitatif bertujuan menggunakan pipet tetes masukkan
untuk mengidentifikasi suatu spesies dan kedalam tabung reaksi yang baru,
elusidasi struktur spesies tersebut. kemudian tambahkan 4 tetes reagent A
Analisis kuantitatif bertujuan untuk digojlok, kemudian tambahkan lagi 4
mengetahui jumlah dan komposisi suatu tetes reagent B digojlok kembali.
spesies. Kemudian, amati perubahan warna, jika
warna berubah menjadi merah jambon
(merah keunguan) atau warna pink
METODE maka, makanan tersebut positif
menggunakan pewarna sintetis
Bahan Penelitian yang digunakan Methanyl yellow.
adalah jajanan kue kukus, makaroni
(merah dan kuning), manisan jambu, selai b. Sampel Makaroni Kuning dan Selai Roti
roti, dan keripik, alkohol, dan akuades Sebanyak 10 gram sampel
(H2O). Test kit Rhodamin ET easy test dan dimasukkan ke dalam beaker glass,
test kit Methanyl yellow ET easy test. kemudian tambahkan 10 mL aquadest
Langkah-langkah penelitian secara hangat dan 10 mL alkohol, diamkan
kualitatif pada penelitian ini berdasarkan hingga dingin, kemudian pipet 2-3 mL
instruksi kerja pengujian pewarna sintetis air sampel dan dimasukkan kedalam
LPPOM MPU Aceh adalah sebagai tabung reaksi, kemudian teteskan
berikut. reagent A 4 tetes dan reagent B 4
tetes aduk hingga rata, amati
perubahan warna jika, warna berubah
Uji Kualitatif Kandungan Pewarna
menjadi merah jambon (merah
Rhodamin B Untuk Sampel Keripik,
keunguan) atau pink maka, makanan
Makaroni Merah, Dan Kue Kukus
tersebut positif menggunakan pewarna
sintesis Methanyl yellow.
Sebanyak 10 gram sampel
dimasukkan ke dalam beaker glass,
kemudian tambahkan 30 ml aquadest
hangat, didiamkan hingga dingin, HASIL DAN PEMBAHASAN
kemudian dipipet 2-3 ml air sampel dan
dimasukkan kedalam tabung reaksi, Pemeriksaan Kualitatif Zat Pewarna
kemudian teteskan reagent Rhodamin A 1 Sintetis Pada Makanan Jajanan
tetes dan reagent Rhodamin B 1 tetes,
dan reagent Rhodamin B2 4 tetes Pemeriksaan zat pewarna sintetis
kedalam tabung reaksi yang telah berisi dilakukan pada 6 sampel makanan.
air sampel. Kocok sekitar 1 menit agar Sampel makanan diambil dari penjual
tercampur rata, lalu diamkan sekitar 10-20 makanan jajanan yang ada di sekitar
menit, amati perubahan warna, jika warna Daerah Ketapang Kota Banda Aceh.
berubah menjadi ungu, berarti cairan uji Sampel tersebut dibawa ke Laboratorium
mengandung Rhodamin B. LPPOM Kota Banda Aceh untuk
penentuan jenis zat pewarna sintetis.

AMINA 1 (2) 2019 | Uji kualitatif zat pewarna sintetis pada jajanan makanan daerah ketapang kota banda aceh
70 Subhan, Arfi, dan Ummah

Data hasil pengamatan yang Pengujian Methanyl yellow dan


diperoleh dari penelitian zat pewarna Rhodamin B telah dilakukan di
sintetis Rhodamin B dan Methanyl yellow Laboratorium LPPOM MPU Aceh untuk
pada makanan dan minuman yang mengetahui ada atau tidaknya zat
dilakukan di Laboratorium Analisis LPPOM pewarna tekstil tersebut pada beberapa
MPU Aceh adalah sebagai berikut: sampel seperti Kue Kukus, Macaroni
(Merah dan Kuning), Keripik, Selai Roti,
Tabel 1. Hasil Uji Kualitatif Rhodamin B Pada Manisan Jambu (Kuning) yang dipasarkan
Makanan Menggunakan Test Kit di kawasan Aceh. Pengujian ini dilakukan
secara kualitatif yaitu suatu proses
Sampel Warna Hasil Ketera mengidentifikasi keberadaan senyawa
Ekstrak Penga ngan kimia dalam suatu sampel dengan
Sebelum matan menggunakan metode spot test dengan
Uji menggunakan reagen kit.
Baku Ungu Ungu Positif Berdasarkan teori yang
Pembanding pekat (+) dikemukakan oleh Budavari, terbentuknya
Rhodamin B warna ungu pada pengujian Rhodamin B
Keripik Orange Orange Negatif
terjadi akibat adanya pembentukan
(-)
senyawa kompleks berwarna ungu
Makaroni Orange Orange Negatif
Merah (-) lembayung dari Rhodamin B dengan
Kue Kukus Pink Merah Negatif garam antimon yang larut dalam pelarut
(-) organik. Reaksi antara Rhodamin B
dengan garam antimon adalah seperti
berikut :
Tabel 2. Hasil Uji Kualitatif Methanyl Yellow
Pada Makanan Menggunakan Test Kit

Sampel Warna Hasil Ketera


Ekstrak Penga ngan
Sebelum matan
Uji Gambar 1. Reaksi Pada Rhodamin B Test Kit
Baku Kuning Merah Positif
pembanding muda (+) Suatu bahan dikatakan
Methanyl mengandung Methanyl yellow apabila
Yellow
larutan sampel berubah warna dari warna
Macaroni Kuning Kuning Negatif
sebelumnya menjadi berwarna merah
Kuning Pucat (-)
Selai Roti Kuning Kuning Negatif muda. Berdasarkan hasil yang diperoleh
Pekat Cerah (-) pada tabel 2, sampel yang diuji berupa
Air Manisan Kuning Kuning Negatif makaroni, Manisan Jambu, Selai Roti,
Jambu Cerah Cerah (-) menunjukkan hasil yang negatif terhadap
adanya pewarna sintetis Methanyl yellow.
Pengujian terhadap adanya Sedangkan pada baku pembanding
Rhodamin B ini akan positif jika warna Methanyl yellow berwarna merah muda
cairan uji berubah menjadi ungu. setelah ditetesi kedua jenis reagen kit. Hal
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada ini menunjukkan hasil positif adanya
tabel 1, semua sampel yang diuji tidak Methanyl yellow dan menunjukkan bahwa
menunjukkan hasil berwarna ungu reagen kit yang dipakai dapat bekerja
sehingga sampel tersebut negatif dengan baik.
mengandung Rhodamin B. Namun larutan Berdasarkan penelitian
baku pembanding menunjukkan hasil yang sebelumnya yang dilakukan oleh
positif terhadap adanya Rhodamin B yang Azizahwati (2007), pembentukan warna
artinya test kit yang digunakan dapat merah muda ini terjadi akibat adanya
berfungsi dengan baik reaksi antara Methanyl yellow dengan
pereaksi test kit. Persiapan sampel yang
berbentuk padat pada pengujian Methanyl

AMINA 1 (2) 2019 | Uji kualitatif zat pewarna sintetis pada jajanan makanan daerah ketapang kota banda aceh
71 Subhan, Arfi, dan Ummah

yellow dilakukan dengan mengencerkan Modern. Bandung: Remaja Rosdakarya


sampel terlebih dahulu yang bertujuan Offset.
untuk memperbesar luas permukaan
sehingga tumbukan yang terjadi makin Kisman, S. 1984. Analisa Zat Warna
banyak dan menyebabkan proses reaksi Dalam Beberapa Jenis Makanan.
dapat terjadi lebih cepat. Sedangkan Direktorat Jendral Pengawasan Obat
penambahan air panas bertujuan untuk dan Makanan. Jakarta: Gramedia.
mempercepat proses kelarutan.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
722/MenKes/Per/VI/88 Mengenai
KESIMPULAN Bahan Tambahan Makanan.
Disimpulkan bahwa penelitian pada Purnomo, M.A.J. 2004. Zat Pewarna Alam
sampel jajanan keripik kue kukus, sebagai Alternatif Zat Warna yang
makaroni (merah dan kuning), manisan Ramah Lingkungan. Jurnal Seni Rupa
jambu, dan selai roti yang dipasarkan di STSI Surakarta, 1(2): 57-61 regulasi,
sekitar daerah Ketapang Kota Banda Aceh
aplikasi praktis. Bogor : IPB Press.
menunjukkan hasil yang negatif terhadap
zat pewarna sintetis Rhodamin B dan Sudarmadji, S. 1989. Analisa Bahan
Methanyl yellow. Makanan dan Pertanian. Yogyakarta :
Penerbit Liberty. Wijaya, H.C., dan
DAFTAR RUJUKAN Mulyono, N. 2009. Bahan Tambahan
Pangan; Pewarna Spesifikasi.
Azizahwati, dkk. 2007. Analisis Zat Warna Winarno F.G. 2004. Kimia Pangan dan
Sintetik Terlarang untuk Makananyang Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Beredar di Pasaran. Majalah Ilmu Utama.
Kefarmasian. IV (1). Departemen Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan
Farmasi FMIPA Universitas Indonesia. Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
BPOM RI. 2013. Peraturan Kepala BPOM Utama.
RI Nomor. 37 Tahun 2013 tentang Winarno. 1994. Sterilisasi Komersial
Batas Maksimum Penggunaan Bahan Produk-produk Pangan. Jakarta:
Tambahan Pangan Pewarna. Gramedia.
Budavari, S. 1996. The Merck Index, 12th Wirasto. 2008. Analisis Rhodamin B dan
Ed. Whitehouse Station, NJ, Merck & Methanil Yellow dalam Minuman
Co. Jajanan Anak di kecamatan Laweyan
Depkes RI, 1988. Peraturan Menteri Kotamadya Surakarta dengan Metode
Kesehatan Republik Indonesia Nomor Kromatografi LapisTipis. Skripsi pada
722/Menkes/Per/IX/1988 Tentang Fakultas Farmasi Universitas
Bahan Tambahan Makanan. 20 Muhammadiyah Surakarta.
September 1988. Jakarta.
Hendayana, S. 2006. Kimia Pemisahan
Metode Kromatografi dan Elektroforesis

AMINA 1 (2) 2019 | Uji kualitatif zat pewarna sintetis pada jajanan makanan daerah ketapang kota banda aceh

Anda mungkin juga menyukai