Anda di halaman 1dari 14

SINERGITAS FILSAFAT TIMUR DAN FILSAFAT BARAT DALAM ILMU DAN

FALSAFAH

LOGO

DIBUAT OLEH :
NAMA
NIM
KELAS

PRODI
FAKULTAS
NAMA KAMPUS

i
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ilmiah
tentang Manfaat Bank Sampah Bagi Lingkungan.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya makalah
ini tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari
penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerika saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Nama Kota , 6 Oktober 2021

Nama pembuat

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
C. Tujuan Masalah ................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A.Definisi filsafat barat ......................................................................................................... 3
B.Definisi filsafat timur ......................................................................................................... 4
C.Sejarah dan perbedaan filsafat barat dan timur .................................................................... 5
D.Filsafat barat sebagai ilmu ...................................................................................................7
E.Filsafat barat sebagai falsafah............................................................................................... 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................. 10
B. Saran ....................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar belakang lahirnya filsafat adalah dorongan keingintahuan manusia akan


pengetahuan yang hakikat, sebab-musabab keberadaan dan bagaimana menciptakan
barang-barang yang senilai yang dilatarbelakangi oleh tujuan-tujuan tertentu bagi
perkembangan hidup dan kehidupannya. Oleh karena itu, keingintahuan manusia itu
bersifat dinamis secara terus-menerus dan konsisten bergerak sampai keakar-akarnya.  

Dalam menghadapi seluruh kenyataan dalam hidupnya, manusia senatiasa terkagum


atas apa yang dilihatnya. Manusia ragu-ragu apakah ia tidak ditipu oleh panca-inderanya,
dan mulai menyadari keterbatasannya. Dalam situasi itu banyak yang berpaling kepada
agama atau kepercayaan Ilahiah. Tetapi sudah sejak awal sejarah, ternyata sikap iman
penuh taqwa itu tidak menahan manusia menggunakan akal budi dan fikirannya untuk
mencari tahu apa sebenarnya yang ada dibalik segala kenyataan (realitas) itu. Proses itu
mencari tahu dan ahirnya menghasilkan kesadaran, yang disebut pencerahan. Jika proses
itu memiliki ciri-ciri metodis, sistematis dan koheren, dan cara mendapatkannya dapat
dipertanggung-jawabkan, maka lahirlah ilmu pengetahuan.

Dalam mencari sebuah kebenaran tentunya orang saling mengoreksi agardiperoleh


kebenaran sejati. Terdapat tiga jenis kebenaran yang menjadi tolak ukuruntuk mengetahui
kebenaran pengetahuan manusia, yaitu koherensi, korespondensi,dan pragmatis.
Koherensi merupakan pengetahuan dinyatakan benar jika terdapatpernyataan-pernyataan
sebelumnya yang mendukung kebenaran tersebut.Korespondensi merupakan pengetahuan
dinyatakan benar jika sesuai denga fakta yangada. Sedangkan kebenaran pragmatis
merupakan jenis kebenaran yang dapat diukurkegunaan dari pengetahuan itu.

Pemikiran filsafat yang sekarang ini diterapkan tentu saja tidak langsungmuncul
dengan sendirinya, ada tokoh-tokoh yang mempelopori adanya suatupemikiran filsafat.
Awalnya pemikiran filsafati berasal dari pemikiran orang-orangBarat yang tentunya pada
masa itu sudah memiliki peradaban yang maju, sepertiperadaban Yunani Kuno,yang
dimana Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-
universitas di Eropa dan daerah- daerah jajahan mereka. Filsafat ini berkembang dari
tradisi falsafi orang Yunani kuno.

1
Namun pada hakikatnya, tradisi falsafi Yunani sebenarnya sempat mengalami
pemutusan rantai ketika salinan buku filsafat Aristoteles seperti Isagoge, Categories dan
Porphyry telah dimusnahkan oleh pemerintah Romawi bersamaan dengan eksekusi mati
terhadap Boethius, yang dianggap telah menyebarkan ajaran yang dilarang oleh negara.

Kekuasaan pengaruh antara filsafat Yunani  dengan agama Kristen dikatakan


seimbang, karena apabila tidak seimbang pengaruhnya, maka tidak mungkin berintegrasi
membentuk suatu formula baru. Walaupun agama Kristen relatif masih baru
keberadaanya, tetapi pada saat itu muncul anggapan yang sama terhadap filsafat Yunani
ataupun agama Kristen. Anggapan manusia bahwa Tuhan turun ke bumi (dunia) dengan
membawa kabar baik bagi umat manusia. Kabar baik tersebut berupa firman Tuhan yang
dianggap sebagai sumber kebijaksanaan yang sempurna dan sejati.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud filsafat barat


2. Apa yang dimaksud filsafat timur
3. Bagaimana sejarah filsafat barat
4. Bagaimana sejarah filsafat timur
5. Bagaimana karakteristik filsafat barat
6. Bagaimana karakteristik filsafat timur
7. Bagaimana perbedaan antara filsafat timur dan barat
8. Bagaimana filsafat barat sebagai ilmu
9. Bagaimana filsafat timur sebagai falsafah

C. TUJUAN

1. Apa yang dimaksud filsafat barat


2. Apa yang dimaksuddefinisi filsafat timur
3. Mengetahui sejarah filsafat barat
4. Mengetahui sejarah filsafat timur
5. Mengetahui karakteristik filsafat barat
6. Mengetahui karakteristik filsafat timur
7. Mengetahui perbedaan antara filsafat timur dan barat
8. Mengetahui filsafar barat sebagai ilmu
9. Mengetahui filsafat timur sebagai falsafah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Filsafat barat

Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-
universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat ini berkembang dari
tradisi falsafi orang Yunani kuno. Namun pada hakikatnya, tradisi falsafi Yunani
sebenarnya sempat mengalami pemutusan rantai ketika salinan buku filsafat Aristoteles
seperti Isagoge, Categories dan Porphyry telah dimusnahkan oleh pemerintah Romawi
bersamaan dengan eksekusi mati terhadap Boethius, yang dianggap telah menyebarkan
ajaran yang dilarang oleh negara.

Selanjutnya dikatakan bahwa seandainya kitab-kitab terjemahan Boethius menjadi


sumber perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan di Eropa, maka John Salisbury,
seorang guru besar filsafat di Universitas Paris, tidak akan menyalin kembali buku
Organon karangan Aristoteles dari terjemahan-terjemahan berbahasa Arab, yang telah
dikerjakan oleh filosof Islam pada dinasti Abbasyah.

Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-
universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat ini berkembang dari
tradisi falsafi orang Yunani kuno. Menurut Takwin (2001) dalam pemikiran barat
konvensional pemikiran yang sistematis, radikal, dan kritis seringkali merujuk 6
pengertian yang ketat dan harus mengandung kebenaran logis. Misalnya aliran
empirisme, positivisme, dan filsafat analitik memberikan criteria bahwa pemikiran
dianggap filosofis jika mengadung kebenaran korespondensi dan
koherensi. Korespondensi yakni sebuah pengetahuan dinilai benar jika pernyataan itu
sesuai dengan kenyataan empiris. Contoh jika pernyataan ”Saat ini hujan turun”, adalah
benar jika indra kita menangkap hujan turun, jika kenyataannya tidak maka
pernyataannya dianggap salah. Koherensi berarti sebuah pernyataan dinilai benar jika
pernyataan itu mengandung koherensi logis .

1
Muhyiddin, Zaki. “Filsafat Barat”.

3
Dalam filsafat barat secara sistematis terbagi menjadi tiga bagian besar yakni:
 Bagian filsafat yang mengkaji tentang ada (being),
 Bidang filsafat yang mengkaji pengetahuan (epistimologi dalam arti luas),
 Bidang filsafat yang mengkaji nilai-nilai menentukan apa yang seharusnya
dilakukan manusia (aksiologi).

Pada umumnya, filsuf-filsuf Barat dibagi ke dalam beberapa cabang


pokok. Pembagian itu di dasarkan pada jenis pertanyaan yang diajukan oleh orang-orang
yang bekerja di lapangan. Cabang yang paling banyak berpengaruh pada masa dunia kuno
adalah Stoic, yaitu menahan hawa nafsu. Stoic dibagi ke dalam beberapa bagian filsafat,
seperti Logika, Etika, Ilmu pengetahuan, dan Fisika. Fisika merupakan konsep study
tentang gejala-gejela alam di dalam dunia ini, dan termasuk ilmu pengetahuan alam dan
metafisika. Filsafat kontemporal secara umum dapat dibagi ke dalam metafisika,
epistimologi, etika, axiology, dan estetis. Logika terkadang juga dijadikan sebagai bagian
di dalam filsafat, terkadang juga hanya sebagai metode yang digunakan untuk seluruh
cabang-canbang filsafat.

Sub disiplin filsafat terdapat di dalam cabang-cabang yang luas tersebut. Pada level
yang terluas, terdapat filsafat Analitik dan filsafat Kontinental. Filsafat Analitik lebih
sederhana dibandingkan denga filsafat Kontinental. Sub disiplin ini terkadang menjadi
topik yang hangat dan dapat menempati temapat yang banyak dalam tulisan-tulisan. Hal
ini disebabkan oleh orang-orang yang beranggapan bahwa sub disiplin ini sebagai
cabang-cabang utama.

B. Definisi Filsafat Timur

Filsafat Timur merupakan sebutan bagi pemikiran-pemikiran filosofis yang berasal


dari dunia Timur atau Asia, seperti Filsafat Tiongkok, Filsafat India, Filsafat Jepang,
Filsafat Islam, Filsafat Buddhisme, dan sebagainya. Masing-masing jenis filsafat
merupakan suatu sistem-sistem pemikiran yang luas dan plural.
Filsafat Timur adalah tradisi falsafi yang terutama berkembang di Asia, khususnya di
India, Tiongkok, dan daerah-daerah lain yang pernah dipengaruhi budayanya. Sebuah ciri
khas filsafat timur ialah dekatnyahubungan filsafat dengan agama.2

2
Bagir, Haidar. 2005. Buku Saku Filsafat Islam

4
Meskipun hal ini kurang lebih juga bisa dikatakan untuk filsafat barat, terutama di Abad
Pertengahan, tetapi di Dunia Barat filsafat ’an sich’ masih lebih menonjol daripada agama.
Nama – nama beberapa filosof: Lao Tse, Kong Hu Cu, Zhuang Zi, dan lain-lain.Pemikiran
filsafat timur sering dianggap sebagai pemikiran yang tidak rasional, tidak sistematis, dan
tidak kritis. Hal ini disebabkan pemikiran timur lebih dianggap agama dibanding filsafat.
Pemikiran timur tidak menampilkan sistematika seperti dalam filsafat barat. Misalnya dalam
pemikiran Cina sistematikanya berdasarkan pada konstrusksi kronologis mulai dari
penciptaan alam hingga meninggalnya manusia dijalin secara runut 3

.  Belakangan ini, beberapa intelektual barat telah beralih ke filsafat timur, misalnya


Fritjop Capra, seorang ahli fisika yang mendalami taoisme, untuk membangun kembali
bangunan ilmu pengetahuan yang sudah terlanjur dirongrong oleh relativisme dan
skeptisisme (Bagir, 2005: 6). Skeptisisme terhadap metafisika dan filsafat rene Descartes
dan William Ockham.

C. Sejarah dan perbedaan filsafat barat dan timur

Berdasarkan asal dan pengaruh kebudayaan, kita mengenal dua kelompok utama
filsafat, yakni filsafat Barat dan filsafat Timur. Meskipun demikian, ada juga pandangan
lain yang menambahkan filsafat Afrika sebagai jenis filsafat yang juga berbeda. Soal
filsafat Afrika tidak akan saya bahas di sini, pertama-tama karena karakteristik yang
diklaim melekat padanya sebenarnya dapat dikenakan pada filsafat dari belahan belahan
dunia lainnya juga sejauh problem rasial menjadi fokus kajian filosofis. Dalam arti itu,
kita juga bisa berbicara mengenai filsafat Indonesia.

Ketika berbicara mengenai Filsafat Barat, kita sebenarnya sedang mengacu pada
pemikiran-pemikiran filosofis yang tumbuh dan berkembang di dunia Barat atau Barat.
Secara historis, itu dimulai dengan Yunani Kuno dan Roma, lalu berkembang secara luas
di Eropa tengah dan Eropa barat. Dan sejak Columbus menemukan benua Amerika tahun
1492, filsafat Barat dan pengaruhnya mulai diperkenalkan di benua orang Indian itu.
Filsafat Barat disebut juga Filsafat Oksidental.Sementara itu, filsafat Timur atau filsafat
Oriental digunakan untuk merujuk semua usaha dan permenungan filosofis di dunia
Timur, dengan pengaruh yang besar dari kebudayaan India, Cina, Persia, Jepang, Korea,
Indonesia, atau bahkan berbagai filsafat tradisional dan filsafat adat pada umumnya, dan
sebagainya.

a. Filsafat Barat

Dipengaruhi secara luas dan mendalam oleh agama (Yahudi, Kristen, dan kemudian
Islam), ilmu pengetahuan, matematika dan politik Barat.Sejak kemunculannya di abad
ke-6 SM sampai abad ke-17 M, filsafat digunakan untuk merujuk ke semua upaya
3
Sejarah Filsafat Barat Kiriman; Saptono, SSn., Dosen PS. Seni Karawitan ISI Denpasa
4. Bagir, Haidar. 2005. Buku Saku Filsafat Islam

5
intelektual dalam memahami realitas. Ini karena ilmu pengetahuan lainnya belum
berkembang. Filsafat lalu disebut sebagai ilmu pengetahuan pertama dan ibu dari ilmu
pengetahuan.

Sejak abad ke-17 M, ilmu-ilmu alam seperti fisika, astronomi, dan biologi masih
disebut sebagai filsafat alam (natural philosophy).Sejak abad ke-7 Masehi dan terutama
sejak abad ke-8 M ketika mulai berpengaruh di Eropa, Islam ikut memengaruhi dan
memberi warna pada refleksi filsafat Barat.

Dengan begitu, filsafat Barat dipengaruhi oleh agama-agama Abrahamik (Yahudi,


Kristen, dan Islam).Ciri utama masyarakat Barat adalah orang yang berusaha menemukan
dan membuktikan kebenaran. Karena itu, orang Barat sangat menekankan kemampuan
individu dan kebebasannya dalam mencari dan membuktikan kebenaran. Dengan kata
lain, masyarakat Barat tidak menerima begitu saja pandangan komunal (masyarakat) dan
agama mengenai kebenaran.

Ada empat periode besar dalam filsafat Barat:

1. Zaman Yunani (600 sM – 400 M);


2. Zaman Patristik dan Skolastik (300 M – 1500 M);
3. Zaman Modern (1500 M – 1800 M);
4. Zaman sekarang (setelah 1800 M).

Patut dicatat bahwa tiap zaman memiliki ciri dan nuansa refleksi yang
berbeda. Dalam zaman Yunani diletakkan sendi-sendi pertama rasionalitas
Barat. Zaman Patristik dan Skolastik ditandai oleh usaha yang gigih untuk
mencari keselarasan antara iman dan akal, karena iman di hati, dan akal ada di
otak. Tidak cukuplah sikap credo quia absurdum = “aku percaya justru karena
tidak masuk akal” Tertulianus, 160-223 M. Dalam Zaman Modern direfleksikan
berbagai hal tentang rasio, manusia dan dunia. Jejak pergumulan itu terdapat
dalam aliran-aliran filsafat dewasa ini.

b. Filsafat timur

Terutama berkembang dan dikembangkan di Asia dan dipengaruhi secara luas oleh
kebudayaan dan agama-agama di di Asia (India dengann agama Hindunya, Korea dan
Jepang dengan pengaruh Shintoisme dan Budhisme, lalu pengaruh Budha, Taoisme dan
Konfusianisme di Cina).4

4
Sejarah Filsafat Barat Kiriman; Saptono, SSn., Dosen PS. Seni Karawitan ISI Denpasa

6
Itulah sebabnya, berbicara mengenai filsafat Timur tidak bisa dipisahkan dari
pengaruh Konfusianisme, Mahayana Buddhisme, dan Taoisme. Kemudian Permenungan
filosofis merupakan aktivitas individu yang dilakukan dalam konteks kelompok dan
masyarakat. Refleksi filsofis tidak dimaksud untuk mencari dan membuktikan kebenaran
bagi individu tetapi kebenaran kelompok.

Kehidupan komunal (kelompok) diprioritaskan di atas kehidupan


individual,Kebebasan individu kalah di hadapan keseimbangan, keselarasan dan harmoni
kehidupan bersama dan serta Bukan individu yang penting, tetapi individu dalam relasi
dan dalam kebersamaan dengan anggota kelompoknya dan masyarakatnya. Kebenaran
ditemukan bukan dengan memisahkan diri dari kehidupan sosial tetapi dalam pencarian
bersama dengan kelompok.5

Pembahasan dalam serial selanjutnya akan difokuskan terlebih dahulu pada filsafat
Barat.Ada 4 cara yang paling umum untuk mengelompokkan filsafat Barat, yakni

a) menurut cabangnya atau ajarannya,


b) menurut periode sejarah,
c) menurut gerakan atau sekolah atau alirannya,
d) menurut masing-masing filsuf Barat dan pemikirannya.

Dalam uraian berikutnya, hal ini memfokuskan pada pembagian filsafat Barat
menurut cabang atau ajarannya, menurut periode sejarahnya, dan menurut gerakan atau
alirannya. Uraian mengenai masing-masing filsuf Barat dan pemikirannya akan dibahas
secara terpisah dan tidak dimasukkan ke dalam serial ini mengingat jumlah filsuf yang
sangat banyak.

D. Filsafat barat sebagai ilmu

Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-
universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat ini berkembang dari
tradisi falsafi orang Yunani kuno.

filsafat memainkan peranan dalam hubungannya dengan semuailmu pengetahuan.


Dalam Filsafat barat khususnya tidak harus mengirim informasi dari sisi ilmu
pengetahuan,tapi harus memberikan ilmu pengetahuan. Sebelum Ilmu Pengetahuan lahir,
filsafat barat telah mendasarinya. Sejarah ilmu pengetahuan berasal dan berkembang dari
filsafat eropa .Dalam hal ini ilmu pengetahuan dapat diartikan sebagai keseluruhan
lanjutansistem pengetahuan manusia yang telah dihasilkan oleh hasil kerja filsafat
kemudiandibukukan secara sistematis dalam bentuk ilmu yang terteoritisasi. Aktivitas
5
Jurnal Filsafar di dunia Timur

7
ilmu digerakkan oleh pertanyaan bagaimana menjawab pelukisan fakta. Sedangkan
filsafat menjawab atas pertanyaan lanjutan bagaimana sesungguhnya fakta itu, dari
manaawalnya dan akan kemana akhirnya.

Berbagai gambaran di atas memperlihatkanbahwa filsafat eropa di satu sisi dapat


menjadi pembuka bagi lahirnya ilmu pengetahuan,namun di sisi yang lainnya ia juga
dapat berfungsi sebagai cara kerja akhir ilmuwan di eropa.Filsafat yang sering disebut
sebagai induk ilmu pengetahuan (mother of science)dapat menjadi pembuka dan
sekaligus ilmu pamungkas keilmuan yang tidak dapatdiselesaikan oleh ilmu. Hal ini
dikarenakan filsafat dapat merangsang lahirnyasejumlah keinginan dari temuan filosofis
melalui berbagai observasi dan eksperimenyang melahirkan berbagai pencabangan ilmu.6

Realitas juga menunjukan bahwa hampir tidak ada satu cabang ilmu yang lepasdari
filsafat atau serendahnya tidak terkait dengan persoalan filsafat dan Bahkan untuk
kepentingan perkembangan ilmu itu sendiri, lahir suatu disiplin filsafat untuk
mengkajiilmu pengetahuan, pada apa yang disebut sebagai filsafat pengetahuan, yang
kemudianberkembang lagi yang melahirkan salah satu cabang yang disebut sebagai
filsafat ilmu.

Filsafat barat seperti dikatakan “sudarminta” Dalam interaksinya dengan dunia dan
linkungan sosial sekitarnya manusiamembutuhkan pengetahuan. Maka, kebutuhan hidup
manusia dapat dikatan jugamerupakan factor yang mendasari dan mendorong
berkembangnya pengetahuanmanusia. Dalam artian ini kegiatan mengetahui merupakan
bagian hakiki dari caraberada manusia. Buak hanya cara instingtif, tetapi juga cara kreatif
sebagai sara yangdibutuhkan untuk hidup, bagi manusia pengetahuan juga merupakan
suatu alat,strategi, dan kebijaksanaan manusia dalam beriteraksi dengan dunia dan
lingkungansosial sekitarnya secara tidak langsung yang di dasari oleh ilmu pengetahuan.

E. Filsafat timur sebagai falsafah

6
Beekman, G dan Rivai, RA.. 1973.Filsafat, Para Filsuf, Berfilsafat
6. Jakarta:Erlangga.Berling, Kwee, Peursen, M. 1990.
7.Pengantar Filsafat Ilmu
Terjemahan olehSoejono Soemagono. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya

8
Pengertian falsafah adalah suatu keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman
dalam mencapai suatu tujuan dan dipakai sebagai pandangan hidup, Pemikiran Timur seringkali
dianggap sebagai pemikiran yang tidak rasional, tidak empiris, tidak sistematis, dan tidak kritis.
Hal inilah yang pada akhirnya memunculkan anggapan bahwa “pemikiran Timur bukan
dianggap sebagai filsafat”. Sifat-sifat pengetahuan secara konvensional dipandang harus ada dan
berasal dari filsafat. Sedangkan pemikiran Timur dianggap tidak berasal dari filsafat, akan tetapi
bersumber dari “kepercayaan atau agama”.

Dinamakan Filsafat Timur, sebenarnya untuk menyebut pemikiran-pemikiran filosofi yang


berasal dari Timur atau kawasan Asia. Filsafat Timur berkembang mengikuti basis geografis dan
sistem kepercayaan tertentu, sehingga kita mengenal adanya Filsafat Islam, Filsafat India,
Filsafat China, Filsafat Nusantara, dan sebagainya. Yang mana masing-masing dari jenis filsafat
tersebut adalah merupakan sebuah sistem pemikiran yang luas, dalam, dan plural.

Oleh karenanya pemikiran-pemikiran Timur lebih ditempatkan sebagai kepercayaan atau


agama, yang sering dijadikan pedoman hidup ketimbang sebagai filsafat. Dalam studi post
kolonial bahkan ditemukan bahwa filsafat Timur dianggap lebih rendah ketimbang sistem
pemikiran Barat karena tidak memenuhi kriteria filsafat menurut filsafat Barat, misalnya karena
dianggap memiliki unsur keagamaan atau mistik Richard King (1999). Kemudian Lasiyo (Maret
1997) dalam artikelnya Pemikiran Filsafat Timur dan Barat: Studi Komparatif, mengemukakan
bahwasanya Barat menganggap Timur itu identik degan miskin, bodoh, statis, fatalis, dan
kontemplatif. Sementara dalam perspekttif Timur, Barat sering digambarkan sebagai
materialisme, kapitalisme, rasionaIisme, dinamisme, saintisme, positivisme dan sekularisme.

yakni secara garis besar filsafat timur itu memiliki peran penting dalam menuai pemikiran
pemikiran filosofis dalam suatu sistem sistem yang luas dan plural yang dapat memperkuat suatu
keyakinan untuk dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan dan pandangan hidup,
khususnya di wilayah timur 7

BAB III
PENUTUP

7
Jurnal sudarminta filsafar Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab Kita
8 mistik Richard King (1999). Lasiyo (Maret 1997) dalam artikelnya Pemikiran Filsafat Timur dan Barat: Studi Komparatif

9
A. Kesimpulan

Filsafat merupakan dasar-dasar dari keseluruhan yang terjadi pada diri manusia serta
makhluk hidup lain yang ada di muka bumi ini baik dari awal penciptaan manusia
dimuka bumi ini, ilmu-ilmu pengetahuan, dan ilmu-ilmu lainnya. Lahirnya filsafat karena
rasa ingin ketahuan manusia terhadap sesuatu hingga lahirlah para-para filsuf baik dari
belahan Bumi Barat maupun dari belahan Bumi Timur. Dengan adanya filsafat ini
manusia dapat berfikir dari alur yang berpikir rasional dan meninggalkan alur pikir yang
selalu mengaitkan sesuatu dengan mitos atau mistis yang kejadiannya bisa saja secara
kebetulan. Filsafat merupakan teoritis ilmu yang dapat mematahkan teori lain dengan
adanya pembuktian yang menyatakan bahwa teori itu dapat diterima dengan akal pikiran
serta terbukti kebenarannya atau disebut empirisme.

Secara garis besar filsafat Timur banyak memasukkan unsur-unsur agama yang
menjadikan filsafat Timur memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan filsafat Barat,sehingga
banyak ahli berdebat mengenai dapat atau tidaknya pemikiran Timur dikatakan sebagai
fisafat, walaupun terdapat perbedaan-perbedaan diantara filsafat Barat dan Timur
keduanya tidak dapat nilai mana yang lebih baik karena memiliki keunikan tersendiri.
Selain itu, keduanya diharapkan dapat saling melengkapi khazanah filsafat secara luas,
dan fiilsafat memainkan peranan dalam hubungannya dengan semuailmu pengetahuan.
Dalam Filsafat barat khususnya tidak harus mengirim informasi dari sisi ilmu
pengetahuan,tapi harus memberikan ilmu pengetahuan. Sebelum Ilmu Pengetahuan lahir,
filsafat barat telah mendasarinya. Sejarah ilmu pengetahuan berasal dan berkembang dari
filsafat eropa .

B. Saran

Berdasarkan pemaparan materi di atas, maka saran dari penulis yaitu:


Sebaiknya lebih memperdalam pemahaman tentang filsafat agar bisa lebih baik lagi
dalam menyaring mana yang seharusnya diambil dan tidak diambil dari teori Filsafat
Barat dan Filsafat Timur,Karena makalah ini masih banyak kekurangan maka dari itu
sebaiknya pembaca lebih memperbanyak referensi bacaan tentang Filsafat Barat dan
Filsafat Timur, dan tidak hanya terfokus dari materi ini saja.

DAFTAR PUSAKA

10
Wikypedia
Google scholar
Jurnal Muhyiddin, Zaki. “Filsafat Barat”
Bagir, Haidar. 2005. Buku Saku Filsafat Islam
Sejarah Filsafat Barat Kiriman; Saptono, SSn., Dosen PS. Seni Karawitan ISI Denpasa
Bagir, Haidar. 2005. Buku Saku Filsafat Islam
Jurnal Filsafar di dunia Timur
Beekman, G dan Rivai, RA.. 1973.Filsafat, Para Filsuf, Berfilsafat
Jakarta:Erlangga.Berling, Kwee, Peursen, M. 1990.
Pengantar Filsafat IlmuTerjemahan olehSoejono Soemagono. Yogyakarta: PT Tiara
Wacana Yogya
Jurnal sudarminta filsafar Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab Kita
mistik Richard King (1999). Lasiyo (Maret 1997) dalam artikelnya Pemikiran Filsafat
Timur dan Barat: Studi Komparatif

11

Anda mungkin juga menyukai