Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BATUAN SEDIMEN
Dalam sebuah gunung api terdapat aktifitas mangma yang terjadi didalamnya,
dimana dari aktifitas magma ini dapat terbentuk batuan. Dimana saat magma yang
mengalami penurunan suhu maka akan mengalami pembekuan sehingga terbentu
menjadi batuan. Selain terjadi didalam gunung api hal ini juga dapat terjadi di luar
gunung api, yaitu saat terjadi inrusif secara eksplosif maupunefusi mangma dapat
keluar menuju permukaan dan akan mengalami pembekuan akibat penurunan
suhu sehungga membentuk bataun.
Mangma yang membeku akan menjadi batuan yang dikenal sebagai batuan
beku dan apa bila mengalami pelapukan , maka akan tertransportkan dan akan
mengalami pengendapan hasil dai pengendapan batuan beku ini akan menjadi
bataun sedimen.
Batuan sedimen atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan yang
terbentuk dari aktivitas kimia dan mekanik yaitu material asal yang mengalami
proses pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan terendapkan
(sedimen) selanjutnya mengalami proses pembatuan (lithification) dari endapan-
endapan tersebut. Menurut Tucker (1991), 70% batuan di permukaan bumi berupa
batuan sedimen, tetapi batuan itu hanya 2% dari volume seluruh kerak bumi
Dari uraian diatas maka perlu dilakaukan praktikum untuk mengidentivikasi
yang mana sajakah yang termasuk dalam jenis batuan lebih tepatnya yaitu batuan
sedimen.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui dan mempelajari bagaimana model
batuan sedimen dalam bentuk hand speciment di laboratorium, serta mengetahui
dan mempelajari berbagai jenis dan kandungan mineral penyusun batuan sedimen.
Kegunaan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai
pengidentifikasiaan atau membedakan jenis-jenis mineral yang terdapat dalam
batuan sedimen dan golongan-golongan batuan sedimen serta mengetahui
karakteristik dan genesa dari jenis-jenis batuan sedimen.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Batuan Sedimen
Batuan sedimen atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan yang
terbentuk dari aktivitas kimia dan mekanik yaitu material asal yang mengalami
proses pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan terendapkan
(sedimen) selanjutnya mengalami proses pembatuan (lithification) dari endapan-
endapan tersebut. Menurut Tucker (1991), 70% batuan di permukaan bumi berupa
batuan sedimen, tetapi batuan itu hanya 2% dari volume seluruh kerak bumi. Ini
berarti batuan sedimen tersebar sangat luas di permukaan bumi, tetapi
ketebalannya relatif tipis. Beberapa ahli memberikan juga berrpendapat mengenai
batuan sedimen yang berbeda, seperti berikut:
a. Pettijohn, 1995
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material
hasil perombakan batuan yang sedah ada sebelumnya atau hasil aktivitas
kimia maupun organisme, yang diendapkan lapis demi lapis pada
permukaan bumi kemudian mengalami pembatuan.
b. O’Dunn & Sill, 1986
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk oleh konsolidasi sedimen,
sebagai material lepas, yang terangkut ke lokasi pengendapan oleh air,
angin, es dan longsoran gravitasi, gerakan tanah atau tanah longsor.
Batuan sedimen juga dapat terbentuk oleh penguapan larutan kalsium
karbonat, silika, garam dan material lain
2.1 Karakteristik Batuan Sedimen
Karakteristik batuan sedimen dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:
a. Warna batuan sedimen
Batuan sedimen yang sering dijumpai umumnya memiliki warna terang,
seperti putih, kuning, atau abu-abu terang. Namun, ada juga batuan
sedimen yang memiliki warna gelap, seperti hitam, coklat, dan merah.
Warna batuan sedimen tergantung pada komposisi mineral penyusunnya.
b. Bentuk butir penyusun batuan sedimen
Berdasarkan perbandingan dimensi tinggi, panjang, dan lebarnya, ada
empat bentuk batuan sedimen yaitu:
1. Oblate, apabila ukuran tinggi sama dengan panjangnya, tetapi tidak
sama dengan lebarnya.
2. Equant, apabila ukurang tinggi, panjang, dan lebarnya hampir sama.
3. Bladed, apabila ukuran tinggi, panjang, dan lebarnya berbeda-beda.
4. Prolate, apabila ukuran panjang dan lebarnya sama, tetapi ukuran
tingginya berbeda
c. Kebundaran penyusun batuan sedimen
Berdasarkan kebundaran material penyusun batuan, komponen batuan
sedimen dibedakan menjadi enam tingkatan, yaitu:
1. Sangat meruncing
2. Meruncing
3. Meruncing tanggung
4. Membundar tanggung
5. Membundar
6. Sangat membundar
2.2 Proses Pelapukan Batuan Sedimen
Menurut Islami (2018) asal mula batuan sedimen melibatkan empat proses
utama: Pelapukan, Transportasi, Pengendapan (Deposition) dan Pemadatan.
1. Pelapukan
2. Transportasi,
3. Pengendapan (Deposition)
3. METODOLOGI
4.1 Hasil
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4. Hasil Identifikasi Batuan Sedimen
Warna Kompo
Kompo
Ukuran sisi Nama
Perme
Golong Tekst Sort Kema Round Porosi Struk sisiBat
No Lapuk Segar abilitia Butir Materi Batuan Gambar
an ur asi s ness tas tur uan
s al
Batugam
Non
1 Krem Putih - - - - - - - - Kalsit - ping
klastik
kristal
Batugam
Non
4 - Putih - - - - - - - - Kalsit - ping
klastik
kristal
Non Batu
5 - Coklat - - - - - - - - Silika -
klastik rijang
6 Klastik Kuning Putih Kasar Seda Terbu Angula Kuran Kurang 4 mm Tidak Kalsit Pebble Batu
berlap
kecoklatan ng ka r g baik baik breksi
is
Non
klastik Berla
9 - Hitam - - - - - - - Coal - Batubara
(karbon pis
)
10 Klastik Kekuninga Abu-abu Kasar Buru Tertut Membu Buruk Buruk >256 Tidak - Boulder Batu
lat
berlap konglom
n k up tanggun mm
is erat
g
Tidak Batugam
Non
11 - Putih - - - - - - - berlap Kalsit - ping
klastik
is koral
Membu
Tertut lat 2-1/16 Berla Karbon Batu
12 Klastik Kuning Putih Halus Baik Baik Baik Sand
up tanggun mm pis at berpasir
g
4.2 Pembahasan
Dari pembahasan diatas dan praktikum yang telah kita lakukan maka dapat kita
simpulkan bahwa batuan sedimen memiliki komposisi mineral yang berbeda
sesuai dengan bahan pembentuknya. Batuan sedimen dapat diketahui berdasarkan
jenis-jenis batuan sedimen, dimana batuan sedimen tergolongkan menjadi 2 yaitu
klastik dan non klatik. Batuan sedimen klastik dipengaruhi oleh proses
mekaniknya, sedangkan batuan sedimen non klastik dipengaruhi oleh proses
penguapan oleh bantuan sifat kimia dan biologis.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,A.2018.BukuPanduanPraktikumAgrogeologidanMineralogiTanah.
Fitri, D. B. D., Hidayat, B., & Subandrio, A. S. (2017). Klasifikasi Jenis Batuan
Sedimen Berdasarkan Tekstur Dengan Metode Gray Level Co-occurrence
Matrix Dan K-nn. eProceedings of Engineering, 4(2).
Helfinalis, H. (2018). Sedimen dan Manfaatnya. OSEANA, 43(1), 37-43.
O Dunn and Sill. 1986. Manual of Carbonate Sedimentology ALexicographical
Approach. Academic Press, Inc.
Purasongka, N. W., Syafri, I., dan Jurnaliah, L. 2015. Karakteristik Batuan
Sedimen Berdasarkan Analisis Petrografi Pada Formasi Kalibeng Anggota
Banyak. Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, 13(1).
Tucker. 1991. Glossary of Geology3ed. Virginia: AmericanGeological Institute.
Utomo, M, dkk. 2016. Ilmu Tanah: Dasar-Dasar dan Pengelolaan. Jakarta:
Kencana.
Zakri, R. S., Prengki, I., & Saldy, T. G. (2020). Hubungan Kuat Tekan Uniaksial
dan Kuat Tarik Tidak Langsung Pada Batuan Sedimen Dengan Nilai Kuat
Tekan Rendah. Bina Tambang, 5(3), 59-70.