Anda di halaman 1dari 7

PENTINGNYA PERSEPSI PASIEN DALAM UPAYA

MENINGKATKAN PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN

Yulia Dwi Kartika/181101024

Email: Yuliadwikartika86917@gmail.com

ABSTRAK

Persepsi adalah kemampuan kognitif yang dimiliki oleh manusia untuk memproses informasi
yang diperoleh dari lingkungan di sekelilingnya dengan akal yang dimilikinya, lalu manusia itu
membuat penilaian terhadap apa yang dilihat atau dirasakannya serta berfikir untuk
memutuskan apa yang hendak dilakukan selanjutnya. Begitu juga dengan persepsi yang
dilakukan oleh pasien di Rumah Sakit. Pasien menggunakan persepsinya untuk menilai kualitas
pelayanan kesehatan yang ia terima di Rumah Sakit. Tentu ini akan erat hubungannya dengan
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan kepadanya. Salah satu pelayanan
yang dinilai oleh pasien adalah mutu asuhan keperawatan yang diberikan oleh seorang perawat.
Untuk itu kajian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam bahwa persepsi pasien dapat
dijadikan acuan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.Desain kajian ini
menggunakan teknik eksplorasi bebas, pengutipan jurnal, dan kajian bebas. Pada hasil saya
membandingkan dua buah jurnal yang menurut saya pribadi dapat menjadi acuan bahwa
persepsi pasien sangat penting dalam hal meningkatkan mutu asuhan keperawatan.

Kata Kunci: Persepsi pasien, asuhan keperawatan, kinerja perawat

1
PENDAHULUAN Persepsi pasien selalu mengarah

Philip kotler (1999) pada kinerja pasien. Kinerja seorang

menyatakan, kepuasan merupakan perawat dapat dilihat menggunakan

tingkat perasaan setelah penilaian kinerja. Penilaian kinerja

membandingkan kinerja yang ia rasakan adalah sebagai alat yang dapat

dengan harapannya. Jadi tingkat digunakan secara efektif untuk

kepuasaan merupakan fungsi dari mengetahui kualitas dan kuantitas

perbedaan antara kinerja yang dirasakan seorang perawat dalam memberikan

dan harapan-harapan. Konsumen asuhan keperawatan. Perawat dapat

(pasien) akan mengalami salah satu dari menggunakan proses operasional

tiga tingkat kepuasaan umum. Jika kinerja untuk mengatur arah kerja

kinerja dibawah harapan maka pasien dalam memilih, melatih, membimbing

merasa tidak puas, sedang kalau kinerja perencanaan, serta memberi

sesuai dengan harapan maka konsumen penghargaan kepada perawat yang

akan merasa puas, bahagia, dan senang. berkompeten, karena kinerja perawat
yang kompeten dapat memenuhi tingkat
Karena itu pelayanan kepuasaan pasien (Khamida dkk, 2015)
keperawatan merupakan bagian dari
pelayanan kesehatan yang berperan Asuhan keperawatan yang

besar menentukan pelayanan kesehatan. bermutu merupakan asuhan

Keperawatan sebagai profesi dan keperawatan yang manusiawi yang

perawat sebagai tenaga profesional dan diberikan kepada pasien, yang

bertanggung jawab untuk memberikan memenuhi standar dan kriteria profesi

pelayanan keperawatan sesuai keperawatan, sesuai dengan standar dan

kompetensi dan kewenangan yang kualitas yang diharapkan rumah sakit,

dimiliki secara mandiri maupun serta mampu mencapai tingkat

bekerjasama dengan anggota kesehatan kepuasaan dan memenuhi harapan

lainnya (Depkes RI, 2006). Profesi pasien, perawatlah pertama kali

keperawatan sebagai bagian integral mengetahui kondisi pasien setiap saat,

dari sistem pelayanan kesehatan dan karena perawat berada di sisi pasien

menjadi kunci utama dalam selama 24 jam (Sudarta dkk,2014)

keberhasilan pelayanan kesehatan


(Sumijatun, 2010).

2
Menurut (Mustofa,2008) METODE
kehandalan yang dimiliki oleh seorang
Dalam kajian ini menggunakan
perawat memiliki hubungan yang
metode eksplorasi bebas, pengutipan
bermakna dengan persepsi pasien terkait
pendapat baik dari buku, e-book
dengan tingkat kepuasaan pasien.
maupun jurnal.
Kemampuan perawat baik dalam ilmu
pengetahuan ataupun keterampilan HASIL
harus selalu ditingkatkan agar dapat
memberikan pelayanan segera, akurat Pada hasil saya membandingkan

damn memuaskan kepada pasien 2 penelitian yang menurut saya kedua

dengan cara mengikuti pendidikan dan penelitian ini menunjukkan betapa

pelatihan secara berkesinambungan. pentingnya persepsi pasien terhadap

Karena itu saya tertarik untuk membuat perkembangan mutu asuhan

suatu kajian yang berjudul “Pentingnya keperawatan yang akan dilakukan.

Persepsi Pasien dalam Upaya


PEMBAHASAN
Meningkatkan Pelayanan Asuhan
Keperawatan. Dalam jurnal (Natalia,2015)
yang berjudul “Kinerja Perawat dalam
TUJUAN Pemberian Asuhan Keperawatan di
Rumah Sakit TK Putri Hijau Medan”
1. Mengetahui lebih dalam bahwa
mengutip dari hasil penelitian Novinda
persepsi pasien dapat dijadikan
pada tahun 2010, terhadap 20 orang
acuan dalam meningkatkan
pasien rawat inap ternyata 10 pasien
pelayanan kesehatan di rumah
merasa ragu memanfaatkan pelayanan
sakit khususnya pemberian
kesehatan rawat inap, 8 orang pasien
asuhan keperawatan oleh
menunggu waktu lama dalam
perawat.
mendapatkan pelayanan kesehatan, 5
2. Untuk mengembangkan mutu
orang pasien yang membutuhkan waktu
rumah sakit untuk selalu
lama untuk sembuh dan 2 orang pasien
berbenah dalam melakukan
lagi kesulitan untuk berobat lanjut.
pelayanan dengan cara
Hasil penelitian Novinda juga
menampung persepsi-persepsi
menunjukkan bahwa pasien di Rumah
pasien.

3
Sakit Tk II Putri Hijau Medan orang pasien di ruang Multazam pada
mengeluhkan untuk mendapatkan bulan Desember 2014, diperoleh data
pelayanan kesehatan. Adanya keluhan bahwa 8 dari 10 orang pasien mengeluh
pasien menunjukkan kurang puasnya tentang perawat yang kurang
pelayanan kesehatan yang mereka profesional dalam memberikan asuhan
terima di Rumah Sakit (Depkes RI, keperawatan diantaranya mengatakan
2007). Kemudian setelah penelitian masih ada perawat yang tidak ramah
(Natalia,2015) juga menunjukkan hal dan acuh terhadap keluhan pasiennya,
yang konkrit tentang penilaian yang perawat juga tidak tidak
diberikan oleh pasien terhadap perawat memperkenalkan diri kepada pasien
yaitu mayoritas responden (71%) maupun keluarga pasien, kurangnya
didapatkan kinerjanya baik sedangkan penjelasan atau informasi dan
(29%) buruk. Angka pencapaian ini komunikasi pada waktu memberikan
belum minimal 75% kinerja perawat asuhan keperawatan dan masih
baik dalam memberikan asuhan kurangnya monotoring dan observasi.
keperawatan/pelayanan keperawatan
Penyebab terjadi persepsi
(Fahriadi,2008). Karena itu menurut
negatif pasien terhadap asuhan
(Syaiin,2008) kinerja perawat dinilai
keperawatan yang diberikan oleh
dari kepuasan pasien yang sedang atau
perawat dipengaruhi oleh beberapa
pernah dirawat yang merupakan
faktor antara lain yang berhubungan
ungkapan rasa lega atau senang karena
dengan kualitas produk atau jasa, harga,
harapan tentang sesuatu kebutuhan
emosional, kinerja, estetika,
pasien terpenuhi.
karakteristik penduduk, pelayanan,
Sedangkan dalam jurnal lokasi, fasilitas, komunikasi, suasana,
(Khamida dan Mastiah,2015) yang desain virtual, (Nursalam, 2014).
berjudul “Kinerja Perawat dalam
Dampak yang terjadi jika terus
Memberikan Asuhan Keperawatan
menerus terjadi persepsi yang buruk
Berpengaruh Terhadap Kepuasan
terhadap asuhan keperawatan yang
Pasien Rawat Inap” menyampaikan
diberikan maka pasien tidak
beberapa hasil persepsi pasien terhadap
memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan
asuhan keperawatan yang ia terima
dan menjadi pelanggan pihak pesaing,
yaitu dalam hasil wawancara dengan 10

4
penjualan perusahaan/rumah sakit akan Saran
menurun, laba rumah sakit akan
Rumah sakit hendaknya terus
menurun. Seorang pelanggan yang tidak
memperbaiki sistemnya dalam
puas akan menceritakan pengalamannya
memberikan pelayanan kesehatan agar
kepada 8 sampai 10 orang seperti
persepsi yang ditimbulkan pasien dapat
keluarga dan temannya (Tjiptono,2006).
berupa persepsi yang positif bukan yang
Kualitas pelayanan dan kinerja perawat
negatif.
yang memuaskan akan mendorong
pasien untuk tetap memilih rumah sakit
yang sama apabila membutuhkan
pelayanan kesehatan. Oleh karena itu
perawata harus membuat pasien
mempunyai persepsi yang baik
terhadapnya bukan persepsi yang buruk
agar perawat terus bisa meningkatkan
mutu asuhan keperawatan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pentingnya persepsi pasien


dalam rangka membuat semakin
terjaminnya asuhan keperawatan yang
diberikan merupakan langkah yang
konkrit harus dilakukan perawat untuk
senantiasa menambah pengetahuannya ,
memperkuat skillnya agar
memunculkan rasa kepuasaan
dikalangan pasien.

5
DAFTAR PUSTAKA Kinerja Perawat dalam
Menerapkan Asuhan
Boediono. (2016). Konsep Dasar
Keperawatan di Rumah Sakit
Keperawatan. Jakarta: Pusdik
Umum Bethesda GMIM
SDM Kesehatan.
Tomohon. Jurnal e-Biomedik
Christensen, K. (2009). Proses (eBm), Volume 3, Nomor 3,
Keperawatan Aplikasi dan September-Desember 2015, 884-
Model Konseptual Edisi 4. 894.
Jakarta: EGC.
Natalia, M. (2015). Kinerja Perawat
DA, Lubis. (2019). Berfikir Kritis dalam Pemberian Asuhan
Upaya Mengambil Proses Keperawatan di Rumah Sakit
Asuhan Keperawatan. Osf.io. TK II Putri Hijau Medan .
Jurnal Keperawatan, 29-34.
Fahriadi. (2008). Determinan Kinerja
Perawat di Instalasi Rawat Inap Nursalam. (2013). Metodologi
Ratu Zalecha Martapura Penelitian Ilmu Keperawaatan
Kabupaten Banjar Kalimantan Pendekatan Praktisi Edisi 3.
Selatan. Skripsi. Jakarta: Salemba Medika.

Khamidah, & Mastiah. (2015). Kinerja Nursalam. (2014). Managemen


Perawat dalam Memberikan Keperawatan Aplikasi dalam
Asuhan Keperawatan Praktik Keperawatan
Berpengaruh Terhadap Profesional Edisi 4. Jakarta:
Kepuasaan Pasien Rawat Inap. Salemba Medika.
Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 8,
RI, D. K. (2006). Keputusan Menteri
No. 2, Agustus 2015, 154-161.
Kesehatan Republik Indonesia.
Kotler, P. (1998). Marketing Jakarta.
Management. New Jersey:
Simamora, R. H. (2019). Menjadi
Practice Hall Internasional.
Perawat yang: CIH'HUY. Surakarta:
Mandagi, F., Umboh, J., & Rattu, J. Kekata Publisher.
(2015). Analisis Faktor-Faktor
yang Berhubungan dengan

6
Sudarta, W., Dharmana, E., & Santoso,
A. (2014). Pengaruh Loyalitas
dan Kepuasan Terhadap Kinerja
Perawat dalam Asuhan
Keperawatam Pasien Rawat
Inap Rumah Sakit Swasta di
Yogyakarta. Jurnal Managemen
Keperawatan. Volume 2, No1,
Mei 2014; 22-29, 22-29.

Sumijatun. (2010). Konsep Dasar


Menuju Keperawatan
Profesional. Jakarta: CV. Trans
Info Media .

Syaiin. (2008). Managemen Sumber


Daya Manusia. Jakarta: PT.
Bumi Aksara .

Tjiptono. (2006). Manajemen Jasa,


Edisi Ke Empat. Jakarta: Andi.

Anda mungkin juga menyukai