Pentingnya Persepsi Pasien 2
Pentingnya Persepsi Pasien 2
Email: Yuliadwikartika86917@gmail.com
ABSTRAK
Persepsi adalah kemampuan kognitif yang dimiliki oleh manusia untuk memproses informasi
yang diperoleh dari lingkungan di sekelilingnya dengan akal yang dimilikinya, lalu manusia itu
membuat penilaian terhadap apa yang dilihat atau dirasakannya serta berfikir untuk
memutuskan apa yang hendak dilakukan selanjutnya. Begitu juga dengan persepsi yang
dilakukan oleh pasien di Rumah Sakit. Pasien menggunakan persepsinya untuk menilai kualitas
pelayanan kesehatan yang ia terima di Rumah Sakit. Tentu ini akan erat hubungannya dengan
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan kepadanya. Salah satu pelayanan
yang dinilai oleh pasien adalah mutu asuhan keperawatan yang diberikan oleh seorang perawat.
Untuk itu kajian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam bahwa persepsi pasien dapat
dijadikan acuan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.Desain kajian ini
menggunakan teknik eksplorasi bebas, pengutipan jurnal, dan kajian bebas. Pada hasil saya
membandingkan dua buah jurnal yang menurut saya pribadi dapat menjadi acuan bahwa
persepsi pasien sangat penting dalam hal meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
1
PENDAHULUAN Persepsi pasien selalu mengarah
tiga tingkat kepuasaan umum. Jika kinerja untuk mengatur arah kerja
akan merasa puas, bahagia, dan senang. berkompeten, karena kinerja perawat
yang kompeten dapat memenuhi tingkat
Karena itu pelayanan kepuasaan pasien (Khamida dkk, 2015)
keperawatan merupakan bagian dari
pelayanan kesehatan yang berperan Asuhan keperawatan yang
dari sistem pelayanan kesehatan dan karena perawat berada di sisi pasien
2
Menurut (Mustofa,2008) METODE
kehandalan yang dimiliki oleh seorang
Dalam kajian ini menggunakan
perawat memiliki hubungan yang
metode eksplorasi bebas, pengutipan
bermakna dengan persepsi pasien terkait
pendapat baik dari buku, e-book
dengan tingkat kepuasaan pasien.
maupun jurnal.
Kemampuan perawat baik dalam ilmu
pengetahuan ataupun keterampilan HASIL
harus selalu ditingkatkan agar dapat
memberikan pelayanan segera, akurat Pada hasil saya membandingkan
3
Sakit Tk II Putri Hijau Medan orang pasien di ruang Multazam pada
mengeluhkan untuk mendapatkan bulan Desember 2014, diperoleh data
pelayanan kesehatan. Adanya keluhan bahwa 8 dari 10 orang pasien mengeluh
pasien menunjukkan kurang puasnya tentang perawat yang kurang
pelayanan kesehatan yang mereka profesional dalam memberikan asuhan
terima di Rumah Sakit (Depkes RI, keperawatan diantaranya mengatakan
2007). Kemudian setelah penelitian masih ada perawat yang tidak ramah
(Natalia,2015) juga menunjukkan hal dan acuh terhadap keluhan pasiennya,
yang konkrit tentang penilaian yang perawat juga tidak tidak
diberikan oleh pasien terhadap perawat memperkenalkan diri kepada pasien
yaitu mayoritas responden (71%) maupun keluarga pasien, kurangnya
didapatkan kinerjanya baik sedangkan penjelasan atau informasi dan
(29%) buruk. Angka pencapaian ini komunikasi pada waktu memberikan
belum minimal 75% kinerja perawat asuhan keperawatan dan masih
baik dalam memberikan asuhan kurangnya monotoring dan observasi.
keperawatan/pelayanan keperawatan
Penyebab terjadi persepsi
(Fahriadi,2008). Karena itu menurut
negatif pasien terhadap asuhan
(Syaiin,2008) kinerja perawat dinilai
keperawatan yang diberikan oleh
dari kepuasan pasien yang sedang atau
perawat dipengaruhi oleh beberapa
pernah dirawat yang merupakan
faktor antara lain yang berhubungan
ungkapan rasa lega atau senang karena
dengan kualitas produk atau jasa, harga,
harapan tentang sesuatu kebutuhan
emosional, kinerja, estetika,
pasien terpenuhi.
karakteristik penduduk, pelayanan,
Sedangkan dalam jurnal lokasi, fasilitas, komunikasi, suasana,
(Khamida dan Mastiah,2015) yang desain virtual, (Nursalam, 2014).
berjudul “Kinerja Perawat dalam
Dampak yang terjadi jika terus
Memberikan Asuhan Keperawatan
menerus terjadi persepsi yang buruk
Berpengaruh Terhadap Kepuasan
terhadap asuhan keperawatan yang
Pasien Rawat Inap” menyampaikan
diberikan maka pasien tidak
beberapa hasil persepsi pasien terhadap
memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan
asuhan keperawatan yang ia terima
dan menjadi pelanggan pihak pesaing,
yaitu dalam hasil wawancara dengan 10
4
penjualan perusahaan/rumah sakit akan Saran
menurun, laba rumah sakit akan
Rumah sakit hendaknya terus
menurun. Seorang pelanggan yang tidak
memperbaiki sistemnya dalam
puas akan menceritakan pengalamannya
memberikan pelayanan kesehatan agar
kepada 8 sampai 10 orang seperti
persepsi yang ditimbulkan pasien dapat
keluarga dan temannya (Tjiptono,2006).
berupa persepsi yang positif bukan yang
Kualitas pelayanan dan kinerja perawat
negatif.
yang memuaskan akan mendorong
pasien untuk tetap memilih rumah sakit
yang sama apabila membutuhkan
pelayanan kesehatan. Oleh karena itu
perawata harus membuat pasien
mempunyai persepsi yang baik
terhadapnya bukan persepsi yang buruk
agar perawat terus bisa meningkatkan
mutu asuhan keperawatan.
Kesimpulan
5
DAFTAR PUSTAKA Kinerja Perawat dalam
Menerapkan Asuhan
Boediono. (2016). Konsep Dasar
Keperawatan di Rumah Sakit
Keperawatan. Jakarta: Pusdik
Umum Bethesda GMIM
SDM Kesehatan.
Tomohon. Jurnal e-Biomedik
Christensen, K. (2009). Proses (eBm), Volume 3, Nomor 3,
Keperawatan Aplikasi dan September-Desember 2015, 884-
Model Konseptual Edisi 4. 894.
Jakarta: EGC.
Natalia, M. (2015). Kinerja Perawat
DA, Lubis. (2019). Berfikir Kritis dalam Pemberian Asuhan
Upaya Mengambil Proses Keperawatan di Rumah Sakit
Asuhan Keperawatan. Osf.io. TK II Putri Hijau Medan .
Jurnal Keperawatan, 29-34.
Fahriadi. (2008). Determinan Kinerja
Perawat di Instalasi Rawat Inap Nursalam. (2013). Metodologi
Ratu Zalecha Martapura Penelitian Ilmu Keperawaatan
Kabupaten Banjar Kalimantan Pendekatan Praktisi Edisi 3.
Selatan. Skripsi. Jakarta: Salemba Medika.
6
Sudarta, W., Dharmana, E., & Santoso,
A. (2014). Pengaruh Loyalitas
dan Kepuasan Terhadap Kinerja
Perawat dalam Asuhan
Keperawatam Pasien Rawat
Inap Rumah Sakit Swasta di
Yogyakarta. Jurnal Managemen
Keperawatan. Volume 2, No1,
Mei 2014; 22-29, 22-29.