Anda di halaman 1dari 7

Gemuruh hujan yang semakin deras dibarengi

dengan petir yang tak kunjung berhenti


sementara itu, seorang pria bernama Dio tengah
Mengantarkan sebuah paket makanan yang
dipesan oleh seseorang di seberang gedung
apartemen. Dengan mengendarai motor tuanya
yang sudah mulai mati akhirnya Dio
memutuskan untuk turun dan berlari di tengah
derasnya hujan, setelah sampai di depan lobi
gedung Dio pun berniat menitipkan paket
makanannya kepada seorang satpam apartemen
itu. “ pak saya titip paket makanan atas nama
pak Surya” ucap Dio kepada satpam itu.
“ Baik mas nanti saya sampaikan “ balas
satpam itu. Sepulang Dio mengantarkan
pesanannya Dio tak bisa pulang begitu saja
karena motor tuanya sudah benar-benar mogok
diisi oleh air hujan.
“ Mas berteduh aja dulu disini gapapa kok “
ucap dari satpam yang baru saja mengantarkan
pesanan makanan pak Surya.
“ Wah boleh ya pak makasih ya soalnya
hujannya deras sekali dan motor saya juga udah
mati di seberang toko emas itu” balas Dio
kepada pak satpam.

1
Di tengah derasnya hujan yang tak kunjung
berhenti Dio pun memutuskan untuk berteduh
dan mengobrol santai dengan pak satpam
“kamu ini sudah lama menjadi kurir makanan ?”
tanya pak satpam kepo.
“ Ngak Pak saya baru mulai sekitar 1 Mingguam,
sebenernya saya dulu adalah petarung jalanan
tetapi karna adik saya memergoki saya
bertarung akhirnya saya berhenti dan berjanji
kepada adik saya untuk tidak bertarung lagi “
curhat Dio kepada pak satpam.
“ Wah kamu berani sekali emangnya orang tua
kamu gak marah ?” tanya pak satpam lagi.
“Saya dan adik saya sudah tidak memiliki orang
tua makanya saya harus bisa lah membiayai
sekaligus menjaga dan menyayangi adik saya”
balas Dio.
Perbincangan yang ringan antara Dio dan pak
satpam itu tak terasa terjalin cukup lama yang
pada akhirnya dengan insting seorang petarung
Dio pun mulai merasa ada kejanggalan dari
satpam ini.
“ Yuk masuk ke dalam gedung ada komplain
dari pak Surya mengenai makanannya mas”
kata pak satpam usai mendengar isyarat dari
walkie talkie yang di pegang nya.
2
Dio yang sedikit memiliki rasa curiga pun lantas
terpaksa mengikuti satpam ini naik ke atas dan
menemui pak Surya. Setelah naik lift menuju
lantai 9 akhirnya Dio pun sampai apartemen
pak Surya dengan suasana yang tampak sangat
sepi akhirnya pak satpam mengetuk pintu
apartemen pak Surya
Setelah membuka pintu disana Dio kaget karena
orang yang membuka pintu untuknya adalah
Reza musuhnya ketika Dio masih menjadi
petarung jalanan
“ Ayo masuk saya mau bicara di dalam “ ucap
Reza usai membuka pintu.
“ Disini saja ada kompalain apa atas kiriman
makanannya dan mana orang yang bernama pak
Surya ? “ tanya Dio sembari waspada.
Tanpa berbasa basi lagi disana Reza langsung
memerintahkan bawahannya untuk menyeret
Dio masuk ke dalam apartemennya. Dio yang
mulai merasa firasatnya terbukti sekarang mulai
menunjukan taringnya dengan berduel bersama
para bawahan Reza Walaupun sempat dominan
dalam pertarungan tetapi disini Dio harus
tumbang saat salah satu bawahan Reza
Mengeluarkan pisau yang beberapa kali
mendarat di kulit Dio Sampai akhirnya Dio

3
benar-benar di keroyok hingga tidak sadarkan
diri.
“ Anak ini sudah berhasil masuk jebakan
sekarang kita tinggalkan semua jejak sidik jari
bukti lainya setelah itu masukan mayat pak
Surya lalu letakan di kasur “ gerutu Reza yang
merasa puas karena semua rencananya berhasil.
....
Blitz kamera yang mulai menyadarkan kedua
mata Dio tak henti menampakkan kilaunya,
Para medis berdatangan dan melakukan
penyelidikan sementara itu, Dio yang masih
kebingungan segera di bawa menuju rumah
sakit oleh para medis
Setibanya di rumah sakit para dokter mencoba
menyelamatkan Dio yang nyatanya sudah
sangat kritis akibat bekas pukulan dan sayatan
yang memenuhi tubuhnya. Tak berbeda dengan
para polisi mereka pun tetap mengawasi proses
pengobatan Dio dan menahannya menggunakan
sebuah borgol.
Dengan hati yang gundah tak menentu dan rasa
khawatir yang memuncak akhirnya datang
seorang wanita yang masih menggunakan
seragam sekolah menghampiri ruang ICU
dimana Dio dirawat. Wanita degan paras yang

4
cantik itu bernama Nesa Dengan dihalangi para
polisi Nesa berusaha sekuat tenaga untuk
menemui kakanya yang terbaring tak berdaya.
Alih-alih diizinkan menemui kakanya Nesa
justru dijadikan jaminan oleh polisi agar Dio
tidak berontak kepada polisi. Sementara itu, di
ruang ICU Dio yang beru saja membuka
matanya langsung dihadapkan dengan seorang
detektif dan polisi yang menginterogasinya.
“ Jelaskan apa yang sebenarnya terjadi kepada
pak Surya ? “ tanya seorang detektif kepada Dio.
Ditengah proses interogasi tiba-tiba Nesa
menerobos pertahanan polisi dan memaksa
dengan keras ingin menemui kakanya
“ Kak gimana kakak gapapakan? ” tanya Nesa
cemas.
“ kakak gapapa kamu pulang yah ini bukan
tempat yang baik buat anak manis seperti
kamu” balas Dio kepada adiknya.
Polisi yang sebelumnya menginterogasi pun
memahami keadaan Dio dan akhirnya
memutuskan untuk pergi menunda proses
interogasi nya
“ ga usah pergi saya siap memberikan semua
keterangan saya “ ucap Dio singkat kepada polisi
itu.
5
“ Saya akan memberikan semua keterangan
yang dibutuhkan asalkan kalian bisa menjamin
keselamatan adik saya karena orang yang
menjebak saya atas pembunuhan itu pasti
mengincar adik saya “ tambah Dio kepada polisi
itu
Nesa dan para polisi itu pu kaget dengan
pernyataan dari Dio hingga akhirnya polisi pun
memenuhi segala permintaan Dio dan menyuruh
Nesa untuk pergi dari rumah sakit guna
melindungi Nesa.
Di ruang inap yang dijaga ketat dengan beberapa
penyadap suara dan pantauan kamera disana
Dio benar-benar seperti penjahat yang telah
melakukan pembunuhan
“ Semua bukti menuju kepada kamu Dio sidik
jari, barang bukti yang kuat, dan kamu yang
terakhir kali bersama korban kamu bakal sulit
membuktikan kalau kamu tidak bersalah “ kata
polisi yang menginterogasi Dio.
“ Ya namanya juga jebakan pasti semua di
arahkan ke satu orang yang jadi kambing hitam
“ balas Dio
“ Kamu ga bisa bicara gitu kamu harus
mengakui semua perbuatanmu di hadapan
hukum, tidak Ada bukti kalau kamu dijebak

6
semua alur pembunuhan ini sangat tersusun
dengan masuk akal dan kamulah pelakunya “
ucap polisi yang lain

Anda mungkin juga menyukai