Metabolisme karbohidrat
Metabolisme adalah suatu proses komplek perubahan makanan menjadi energi
danpanas melalui proses fisika dan kimia, berupa proses pembentukan dan penguraian
zatdidalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya. Metabolisme merupakan
rangkaian reaksi kimia yang diawali oleh substratawal dan diakhiri dengan produk
akhir, yang terjadi dalam sel. reaksi tersebut meliputi reaksi penyusunan energi
(anabolisme) danreaksi penggunaan energi (katabolisme). Dalam reaksi biokimia
terjadiperubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain, misalnya energi
kimiadalam bentuk senyawa Adenosin Trifosfat (ATP) diubah menjadi energi
gerakuntuk melakukan suatu aktivitas seperti bekerja, berlari, jalan, dan lain-lain
(Kistinnah, 2009).
Hati adalah tempat metabolisme karbohidrat dimana regulasi, penyimpanan,
dan produksi glukosa berlangsung. Hati merupakan satu-satunya organ yang
mengandung glukosa kinase, enzim yang memiliki laju reaksi tinggi (Km), mampu
memfosforilasi glukosa, tapi hanya ketika konsentrasinya tinggi. Konsentrasi yang
cukup segera muncul setelah makan ketika konsentrasi glukosa di vena porta
meningkat. Setidaknya 99% dari semua energi yang berasal dari karbohidrat
digunakan oleh mitokondria untuk membentuk ATP di dalam sel (Gambar. 33-3).
Glukosa yang terbentuk inilah nantinya akan digunakan oleh sel untuk respirasi
sehingga menghasilkan energi, yang energi itu terekam / tersimpan dalam bentuk
ATP
4. Glukoneogenesis
Glukoneogenesis adalah lintasan metabolisme yang digunakan oleh tubuh,
selain glikogenolisis, untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa di dalam
plasma darah untuk menghindari simtoma hipoglisemia. Pada lintasan
glukoneogenesis, sintesis glukosa terjadi dengan substrat yang merupakan produk
dari lintasan glikolisis, seperti asam piruvat, asam suksinat, asam laktat, asam
oksaloasetat, terkecuali:
Fosfopiruvat + Piruvat kinase + ADP → Piruvat + ATP
Fruktosa-6P + Fosfofrukto kinase + ATP → Fruktosa-1,6-BPt + ADP
Glukosa + Heksokinase + ATP → Glukosa-6P + ADP
5. Pentosa Fosfat
Jalur pentosa fosfat merupakan proses pengubahan glukosa menjadi gula
berkarbon 5 (gula pentosa) dengan juga menghasilkan NADPH. Jalur ini juga
disebut dengan nama Jalur Fosfoglukonat dan Jalur Heksosa Monofosfat. Sel-sel
yang aktif membelah seperti kulit dan sum-sum tulang menggunakan jalur ini 11 |
P a g e untuk menghasilkan pentosa sebagai bahan baku DNA, RNA, ATP, dan
koenzimA. Hasil lain jalur in berupa NADPH sangat penting bagi proses reduksi
untuk menangkal bahaya dari radikal bebas oksigen. Sel-sel yang selalu
bersentuhan dengan oksigen seperti eritrosit dan lensa mata, memiliki resiko
tinggi terhadap proses oksidasi oleh oksigen. NADPH akan menangkal proses
oksidasi ini sehingga mencegah terjadinya kerusakan sel dan jaringan.
6. Siklus krebs
Siklus Krebs terjadi di matriks mitokondria dan disebut juga siklus asam
trikarboksilat. Hal ini disebabkan siklus Krebs tersebut menghasilkan senyawa
yang mempunyai gugus karboksil, seperti asam sitrat dan asam isositrat. Asetil
koenzim A hasi dekarboksilasi oksidatif memasuki matriks mitokondria untuk
bergabung dengan asam oksaloasetat dalam siklus Krebs, membentuk asam sitrat.
Demikian seterusnya, asam sitrat membentuk bermacam-macam zat dan akhirnya
membentuk asam oksaloasetat lagi (Rochimah, 2009).
Berikut ini tahapan-tahapan dari 1 kali siklus Krebs:
Asetil Ko-A (2 atom C) menambahkan atom C pada oksaloasetat (4 atom
C) sehingga dihasilkan asam sitrat (6 atom C).
Sitrat menjadi isositrat (6 atom C) dengan melepas H2O dan menerima
H2O kembali.
Isositrat melepaskan CO2 sehingga terbentuk - ketoglutarat (5 atom C).
ketoglutarat melepaskan CO2. NAD+ sebagai akseptor atau penerima
elektron) untuk membentuk NADH dan menghasilkan suksinil Ko-A (4
atom C).
Terjadi fosforilasi tingkat substrat pada pembentukan GTP (guanosin
trifosfat) dan terbentuk suksinat (4 atom C).
Pembentukan fumarat (4 atom C) melalui pelepasan FADH2.
Fumarat terhidrolisis (mengikat 1 molekul H2O) sehingga membentuk
malat (4 atom C).
Pembentukan oksaloasetat (4 atom C) melalui pelepasan NADH. satu
siklus Krebs tersebut hanya untuk satu molekul piruvat saja.
Sementara itu, hasil glikolisis menghasilkan 2 molekul piruvat (untuk 1
molekul glukosa). Oleh karena itu, hasil akhir total dari siklus Krebs
tersebut adalah 2 kalinya. Dengan demikian, diperoleh hasil sebanyak 6
NADH, 2FADH2 dan 2ATP (ingat: jumlah ini untuk katabolisme setiap 1
molekul glukosa).
7. Fosforilisasi Oksidatif
Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi tsb
ditangkap oleh senyawa yang disebut ATP
Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi
tinggi dalam proses rantai respirasi
8. Transport Elektron
Sebelum masuk rantai tanspor elektron yang berada dalam mitokondria, 8
pasang atom H yang dibebaskan selama berlangsungnya siklus Krebs akan
ditangkap oleh NAD dan FAD menjadi NADH dan FADH. Pada saat masuk ke
rantai transpor elektron, molekul tersebut mengalami rangkaian reaksi
oksidasireduksi (Redoks) yang terjadi secara berantai dengan melibatkan beberapa
zat perantara untuk menghasilkan ATP dan H2O.Beberapa zat perantara dalam
reaksi redoks, antara lain flavoprotein, koenzim A dan Q serta sitokrom yaitu
sitokrom a, a3, b, c, dan c1. Semua zat perantara itu berfungsi sebagai pembawa
hidrogen/pembawa elektron (electron carriers) untuk 1 molekul NADH2 yang
masuk ke rantai transpor elektron dapat dihasilkan 3 molekul ATP sedangkan dari
1 molekul FADH2 dapat dihasilkan 2 molekul ATP (Kistinnah, 2009)
Molekul pertama yang menerima elektron berupa .avoprotein, dinamakan avin
mononukleotida (FMN). Selanjutnya, elektron dipindahkan berturut-turut
melewati molekul protein besi-sulfur (Fe-S), ubiquinon (Q atau CoQ), dan
sitokrom (Cyst).Elektron melewati sitokrom b, Fe-S, sitokrom c1, sitokrom c,
sitokrom a, sitokrom a3, dan oksigen sebagai penerima elektron terakhir.Akhirnya
terbentuklah molekul H2O (air).Pada sistem transportasi elektron, NADH dan
FADH2 masingmasing menghasilkan rata-rata 3 ATP dan 2 ATP.Sebanyak 2
NADH hasil glikolisis dan 2 NADH hasil dekarboksilasi oksidatif masing-masing
menghasilkan 6 ATP.Sementara itu, 6 NADH dan 2 FADH2 hasil siklus Krebs
masing-masing menghasilkan 18 ATP dan 4 ATP.Jadi, sistem transportasi
elektron menghasilkan 34 ATP (Rochimah, 2009).
Setiap molekul glukosa akan menghasilkan 36 ATP dalam respirasi. Hasil ini
berbeda dengan respirasi pada organism prokariotik.Telah diketahui bahwa
oksidasi NADH atau NADPH2 dan FADH2 terjadi dalam membrane mitokondria,
namun ada NADH yang dibentuk di sitoplasma (dalam proses glikolisis).Pada
organism eukariotik, untuk memasukkan setiap 1 NADH dari sitoplasma ke dalam
mitokondria diperlukan 1 ATP.Dengan demikian, 2 NADH dari glikolisis
menghasilkan hasil bersih 4 ATP setelah dikurangi 2 ATP.Sementara itu, pada
organisme prokariotik, karena tidak memiliki sistem membran dalam maka tidak
diperlukan ATP lagi untuk memasukkan NADH ke dalam mitokondria sehingga 2
NADH menghasilkan 6 ATP. Akibatnya total hasil bersih ATP yang dihasilkan
respirasi aerob pada organisme prokariotik, yaitu 38 ATP (Sembiring, 2009).
Kistinnah, Idun dan Endang Sri Lestari.2009. Biologi Makhluk Hidup dan
Lingkungannya. Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional: Jakarta
Rochmah, Siti Nur. 2009. Biologi. Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional: Jakarta
Sembiring, Langkah. 2009. Biologi. Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional:
Jakarta