Anda di halaman 1dari 7

1.

Tujuan mempelajari Pancasila, adalah ingin mengetahui Pancasila yang benar, yaitu
yang dapat dipertanggungjawabkan, baik secara yuridis konstitusional maupun secara
secara obyektif ilmiah. Secara yuridis konstitusional karena Pancasila adalah dasar
negara yang dipergunakan sebagai dasar mengatur atau menyelenggarakan
pemerintahan negara. Oleh karena itu, tidak setiap orang boleh memberikan
pengertian atau tafsiran menurut pendapatnya sendiri. Secara obyektif ilmiah karena
Pancasila adalah suatu paham filsafat, suatu philosophical way of thinking atau
philosophical system, sehingga uraiannya harus logis dan dapat diterima oleh akal
sehat. Dengan mempelajari dan memahami Pancasila secara benar, maka kita akan
dapat mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari kita, maksudnya adalah
kita dapat memanfaatkan atau mengamalkan sesuatu yang benar yang telah kita
ketahui dengan sebenar-benarnya untuk kepentingan kita atau kepentingan orang lain.
Pancasila yang benar itu kita amalkan sesuai dengan fungsinya dan kemudian
Pancasila yang benar itu kita amankan agar jiwa dan semangatnya, perumusan dan
sistematikanya yang sudah tepat benar itu tidak diubah-ubah apalagi dihapuskan atau
diganti dengan paham lain. Hal tersebutlah yang dimaksud dengan mengamankan
Pancasila. Karena Pancasila adalah dasar negara, maka mengamalkan dan
mengamankan Pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat imperatif atau
memaksa, artinya setiap warga negara Indonesia harus tunduk atau taat kepadanya.
Siapa saja yang melanggar Pancasila sebagai dasar negara harus ditindak menurut
hukum, yaitu hukum yang berlaku di negara Indonesia. Atau dengan kata lain,
pengamalan dan pelaksanaan Pancasila sebagai dasar negara disertai sanksi-sanksi
hukum.

2. Dikutip dari buku 'Pancasila Diklat Ujian Dinas Tingkat I' keluarkan Kementerian
Keuangan RI, unsur Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah, dan Keadilan
sosial atau nilai-nilai Pancasila sudah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan
Majapahit. Hal itu masuk dalam tata kehidupan pemerintahan dan masyarakat. Hal ini
juga dibuktikan dengan adanya dokumen-dokumen tertulis yang ada, seperti Telaga
Batu, Kedukan Bukit, Karang Brahi, Talang Tua, dan Kota Kapur. Dalam kitab
Negarakertagama karangan Mpu Prapanca juga diuraikan susunan pemerintahan
Majapahit, yakni musyawarah, hubungan antar negara tetangga dan sebagainya.
Sehingga, pada waktu itu unsur-unsur atau sila yang terdapat dalam Pancasila telah
terwujud sebagai asal yang menjiwai dan dilaksanakan oleh bangsa Indonesia.
Walaupun, hal itu belum dirumuskan secara konkrit.

Selain itu, dalam buku Sutasoma karangan Mpu Tantular, tertulis juga adanya
toleransi kehidupan beragama, khususnya agama Budha dan Hindu di zaman tersebut.
Namun, saat kaum penjajah datang, yakni dari bangsa Barat dan Jepang kehidupan di
Indonesia mengalami perubahan. Adapun, penerapan nilai-nilai pancasila tersebut
justru tercermin dalam perjuangan bangsa, yakni anti penjajahan. Hingga akhirnya,
perumusan Pancasila digaungkan sebagai dasar negara Indonesia. Jadi berdasarkan
pemaparan diatas dapat diketahui bahwa pancasila sudah digunakan atau diterapkan
pada zaman sriwijaya dan majapahit dikarenakan nilai-nilai serta norma yang
terkandung dalam pancasila sudah sangat cocok diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat pada masa itu, oleh sebab itu pancasila sampai sekarang masih
diterapkan guna mengatur nilai, norma, serta budaya yang nantinya perlu diperhatikan
dalam bermasyarakat. Akhirnya, Pancasila tertulis secara resmi dalam alinea keempat
Pembukaan UUD 1945, dan ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia.Sehingga,
istilah Pancasila sebenarnya telah dikenal sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan
Majapahit.

3. Penjelasan tentang pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara

A. Pengertian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah Pancasila menjadi


pemberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin bagi
masyarakat yang beraneka ragam sifatnya. Adapun Fungsi Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa yaitu sebagai berikut:

a) Mempererat bangsa Indonesia, memelihara, dan mengukuhkan persatuan dan


kesatuan. Fungsi Pancasila ini penting bagi Indonesia karena Pancasila tidak
hanya ide atau perenungan satu orang saja, melainkan dirumuskan melalui
kesepakatan anak bangsa untuk seluruh bangsa Indonesia.

b) Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. Pancasila memberi


cita-cita bangsa Indonesia dan menjadi sumber motivasi atau tekad perjuangan
mencapai cita-cita pembangunan nasional, yang sekaligus menjadi bentuk
pengamalan Pancasila.
c) Menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita yang
terkandung dalam Pancasila sendiri. Pancasila menjadi ukuran untuk melakukan
kritik mengenai keadaan bangsa dan negara Indonesia.

Pandangan hidup suatu bangsa merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan bangsa tersebut. Bangsa yang tidak memiliki pandangan hidup adalah
bangsa yang tidak memiliki jati diri atau identitas dan kepribadian, bangsa yang tidak
memiliki pandangan hidup berisiko mudah terombang-ambing dalam menjalani
kehidupannya. Terutama saat menghadapi berbagai tantangan dan pengaruh, baik
yang datang dari luar maupun dari dalam di era globalisasi. Makna Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia adalah Pancasila sebagai jati diri dan kepribadian
bangsa yang merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dan sudah lama ada,
dan berkembang di akar pribadi dan budaya bangsa Indonesia. Contoh Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa adalah sebagai berikut:

a. Menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

b. Menggunakan Pancasila sebagai petunjuk hidup agar mencapai kesejahteraan


dan kebahagiaan lahir batin sehari-hari

c. Menjunjung tinggi Pancasila

d. Mematuhi peraturan pemerintahan

B. Pancasila Sebagai Dasar Negara

Adalah sebuah ideologi Pancasila menjadi suatu dasar, pedoman, dan panduan formal
sebagai kehidupan dalam berbangsa dan bernegara. Sejak berdirinya Indonesia
pancasila sudah ditetapkan sebagai dasar dan ideologi negara. Maka dari itu,
masyarakat Indonesia, wajib menetapkan Pancasila ke posisi yang tinggi, namun bukan
berarti bahwa itu diidolakan berlebihan. Adapun makna dari pancasila sebagai dasar
negara yaitu antara lain :

a. Pancasila merupakan dasar sistem penyelengaraan negara.


b. Pancasila merupakan dasar sistem pemerintahan.

c. Pancasila merupakan asal mula hukum dalam kehidupan berbangsa dan


bernegara.

Adapun beberapa contoh Pancasila Sebagai Dasar Negara pada penerapan di masyarakat
yaitu:

a. Menghormati perilaku beriman dan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi mulia dalam kehidupan di lingkungan sekolah, masyarakat, bangsa serta
negara.

b. Menghargai keluhuran nilai-nilai pancasila sebagai pandangan bangsa.

c. Memahami nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup


bangsa.

d. Memahami nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup


bangsa dalam kehidupan sehari-hari.

e. Mengikuti bentuk keikutsertaan dalam kewarnegaraan yang menggambarkan


komitmen terhadap keutuhan nasional.

f. Mendeskripsikan kehidupan dan fungsi pancasila sebagai dasar negara dan


pandangan hidup bangsa.

g. Mendeskripsikan arti penting pancasila sebagai dasar negara dalam bangsa.

h. Mendeskripsikan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

i. Menunjukkan keterampilan mengamati tentang pancasila sebagai dasar negara


dan pandangan hidup bangsa.

j. Menunjukkan keterampilan bertanya tetang pancasila sebagai dasar negara dan


pandangan hidup bangsa.

k. Membangun pendapat mengenai upaya menanamkan nilai-nilai dan pandangan


hidup bangsa.

4. Dasar-dasar pemikiran dari Soekarno dan PPKI dalam Merumuskan Pancasila sebagai
dasar negara

A. Perumusan Pancasila menurut Soekarno yaitu:


a. Gagasan Soekarno mengenai Pancasila, yang usulkan pada pidatonya 1 juni
1945 yang mencetuskan lima prinsip yakni, Kebangsaan, internasionalisme
atau peri kemanusiaan, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan social dan yang
terakhir Ketuhanan. Disini Soekarno juga mengatakan bahwa Pancasila
merupakan dasar negara dan sebuah falsafat Indonesia yang digali dari diri
bangsa Indonesia itu sendiri

b. Setelah mengutarakan usulan mengenai rumusan dasar negara yang dikenal


dengan nama Pancasila kemudian Soekarno melanjutkan pidato apabila ada
yang tidak menyukai bilangan lima, Pancasila tersebut diperas nya menjadi
trisila atau tiga sila, tiga sla tersebut antara lain adalah sosio nasionalisme,
sosio demokrasi, dan Ketuhanan Yang Maha Esa

c. Soekarno kemudian melanjutkan kembali jika tidak menyukai bilangan tiga


maka trisila tersebut diperasnya menjadi satu sila (ekasila) atauyang disebut
dengan Gotong-Royong. Soekarno beranggapan bahwa gotong-royong
merupakan ciri khas dari bangsa Indonesia itu sendiri. Soekarno menginginkan
semua sila pada Pancasila dilandasi dengan gotong-royong. Namun Soekarno
menyerahkan semua keputusan kepada peserta sidang, mau pilih Pancasila,
Trisila ataupun Gotong-Royong. Akan tetapi Soekarno lebih memilih
Pancasila

d. Soekarno telah diketahui sebagai penggali Pancasila. Dalam hal ini tentunya
ada beberaoa para ahli yang setuju dengan pendapat Soekarno da nada pula
yang tidak setuju dengan pendapat Soekarno.

B. Gagasan pemikiran menurut PPKI

Sidang PPKI dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 1945 di gedung Kesenian


Jakarta. Sidang pembukaan dilaksanakan oleh Drs. Muhammad Hatta, Ki Bagus
Hadikusumo, Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singodimejo, dan Teuku Muhammad
Hasan. Pada sidang pembukaan disepakati untuk mengubah kalimat Pembukaan
UUD pada alinea keempat tentang dasar negara Pancasila pada sila pertama,
“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluk-
pemeluknya” menjadi “ Ketuhanan Yang Maha Esa”. Perubahan tersebut demi
kepentingan bangsa dan negara yang beraneka ragam suku bangsa dan agama.
Kalimat tersebut mencerminkan bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi sikap
toleransi. Hal itu menunjukkan komitmen para pendiri negara dalam mewujudkan
persatuan dan kesatuan bangsa.

Berdasarkan pemaparan diatas bahwa terdapatnya perbedaan dalam cara


merumuskan pancasila sebagai dasar negara merupakan hal yang biasa terjadi,
karena dalam melakukan perumusan pastinya adanya beda pemikiran, akan tetapi
dari berbagai pemikiran tersebutlah perumusan pancasila dapat dirumuskan dengan
sempurna serta dapat diterapkan dalam kegiatan bermasyarakat, sehingga dapat
menimbulkan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia.

5. Filsafat Pancasila adalah penggunaan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bernegara. Sebagai informasi, filsafat adalah suatu bidang ilmu yang
senantiasa ada dan menyertai kehidupan manusia. Istilah 'filsafat' secara etimologis
merupakan padanan kata falsafah (Arab) dan philosophy (Inggris) yang berasal dari
bahasa Yunani filosofia (philosophia). Sementara itu, pada hakikatnya, Pancasila
memiliki sistem nilai yang didapat dari pengertian nilai-nilai dasar luhur kebudayaan
bangsa Indonesia. Dari unsur-unsur kebudayaan tersebut berakar dan mengalir sehingga
membuat secara keseluruhan menjadi terpadu menjadi kebudayaan bangsa Indonesia.
Melalui penjelasan tersebut bisa disimpulkan, Pancasila sebagai suatu produk filsafat
yang digunakan sebagai suatu pandangan hidup. Filsafat Pancasila juga memiliki fungsi
dan peran sebagai pedoman dan pegangan sikap, tingkah laku serta perbuatan dalam
kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk bangsa
Indonesia. Berdasarkan pemaparan diatas mengapa pancasila sebagai filsafat bangsa
Indonesia yaitu karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam
yang dilakukan oleh the faounding father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem yang
telah dirumuskan. Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu
tentang hakikat dari Pancasila. Oleh sebab itulah pancasila sila dijadikan pedoman filsafat
dalam berbangsa dan bernegara.

Dapat disimpulkan, pelaksanaan Pancasila sebagai kepribadian bangsa adalah perwujudan


dari nilai-nilai budaya bangsa yang diyakini kebenaran dan kebaikannya. Nilai-nilai
tersebut dapat diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan
setiap warga negaranya. Pancasila merupakan kepribadian bangsa indonesia karena
pancasila merupakan ciri yang khas kepada bangsa indonesia dan tidak dapat dipisahkan
dari bangsa indonesia dengan mempunyai lima sila dengan pengalaman masing-masing.
Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa indonesia, yakni suatu masyarakat adil dan
makmur berdasarkan Pancasila didalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
merdeka., berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan
bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia
yang merdeka, tertib dan damai.

Anda mungkin juga menyukai