Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
oleh :
Enos Pala’buan
Jalan Poros Makale makasar KM 11,5 Buntu Tangti, Mengkendek, Kabupaten Tana
Toraja Sulawesi Selatan
Email : enospalabuan@gmail.com
Abstrak :
adoplescents. The religious education that is taught will have a positive impact on the
children they supervise, because with christian education material, youth will be
of formation that lives of adolescents with their various problems to be able to solve
them Biblically
Abstrak
yang diajarkan akan membawa dampak positif bagi anak-anak yang dibimbingnya,
sebab dengan adanya materi pendidikan agama Kristen, remaja akan terbentuk. Pak
Perilaku remaja kini menjadi topik yang hangat untuk dibicarakan karena
tindakan-tindakan kenakalan mereka merugikan bagi masyarakat. Dalam penelitian ini
peneliti menyoroti kenakalan remaja di Perindingan
Kenakalan remaja tidak terjadi dengan tiba-tiba, akan tetapi mengalami
perkembangan sejak masa anak-anak.1 Usia remaja bagi kebanyakan orang merupakan
masa paling sulit. Usia Remaja menjadi masa yang sangat rentan dengan pengaruh,
karena pada usia remaja inilah mereka sering mengalami apa yang disebut suasana
labil, bergejolak, ada kalanya begitu bersemangat. Namun keadaan tersebut dapat
diaplikasikannya secara positif, seperti belajar bermain musik di gereja, mengikuti
ibadah-ibadah, dan aktif dalam setiap aktifitas gereja, bahkan kepribadian dan
perilakunya dapat ditunjukkannya secara positif. Namun juga dapat diaplikasikan
secara negatif, dengan menunjukkan bermacam-macam bentuk kenakalan seperti
bergabung dengan sebuah “gang” remaja yang kegemarannya terutama adalah
menunjukkan sikap-sikap anti sosial.
Sikap anti sosial dapat dikategorikan dalam empat kategori besar, yaitu:
Pertama, Merugikan orang lain atau dirinya sendiri, misalnya mengadakan serangan-
serangan terhadap orang lain. Kedua, merusak atau mengambil milik orang lain, seperti
mencuri, merampok, dan sebagainya. Ketiga, Bersikap tidak dapat diatur dan
menentang orang-orang yang berkewajiban untuk mengatur dia, yang dapat
ditunjukkan dengan tantangan yang terbuka atau dengan jalan pura-pura bersikap baik,
akan tetapi kemudian tiba-tiba menjalankan tindakan-tindakan yang merugikan atau
memberontak. Keempat, bertindak yang dapat menimbulkan bahaya pada dirinya
sendiri atau orang lain, misalnya : ngebut, membawa dan mempergunakan senjata
tajam dan mengadakan pelanggaran peraturan-peraturan 2. Masalah-masalah inilah
yang sering didapati di masa-masa sekarang ini, tidak terkecuali adalah orang-orang
Kristen atau remaja-remaja dalam keluarga Kristen.
Dari masalah-masalah ini maka anak-anak memerlukan bimbingan yang kuat,
kokoh, teguh, tidak mudah tergoyahkan untuk menghentar mereka pada proses yang
baik menuju pada pencapaian perkembangan kognitif, sosial dan moral yang
kesemuanya itu berdampak besar pada perilaku dan kepribadian anak. Pendidikan
1
Soesilowindradini, Psikologi Perkembangan Masa Remaja (Surabaya: Usaha Nasional,
2003),195
2
Ibid., 196
bukan hanya pendidikan secara formal tetapi juga pendidikan-pendidikan non formal.
Pendidikan-pendidikan formal mungkin hanya menambah pengetahuan dan wawasan
anak-anak tentang ilmu pengetahuan, atau pemenuhan syarat wajib belajar yang
ditetapkan oleh Pemerintahan. Sehingga kurang terfokus pada perkembangan sosial
dan moralnya, disinilah pentingnya PAK anak-anak yaitua memberi perkembangan
secara maksimal di dalam perkembangan sosial dan moralnya yang berkaitan dengan
perilaku dan kepribadian anak-anak pada saat menginjak dewasa nanti.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini, dapat dilihat dari kepentingan teoritis dan kepentingan
praktis:
1. Kepentingan praktis. Hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman tentang
pentingnya PAK bagi perkembangan kepribadian dan perilaku remaja
2. Bagi Penulis, penelitian ini bermanfaat untuk mendapatkan pemahaman yang benar
tentang Pendidikan Agama Kristen yang memiliki pengaruh bagi perilaku dan
kepribadian Remaja
3. Bagi lembaga pendidikan, Menambah pengetahuan tentang masalah-masalah yang
terjadi dalam pelayanan-pelayanan di bidang Pendidikan Agama Kristen anak-anak
dalam Sekolah yang mempengaruhi perilaku dan kepribadian anak pada tingkat
usia selanjutnya.
Pembahasan
Pengaru PAK dalam mengembangkan perilaku dan kepribadian remaja
haruslah memerlukan bimbingan yang kuat, kokoh, teguh, tidak mudah
tergoyakan
Pendidikan Agama Kristen sejak awal memiliki tempat yang sentral dalam
perkembangan dinamika komunitas Kristen. Melaluinya Tuhan berkenan
mengajar, memelihara, mendidik, dan mengembangkan komunitas milikNya
melalui guru-guru atau pendidik yang memiliki integritas kristiani dan mau
melakukan karya pelayanan pendidikan bagi sesama dan melebarkan kerajaan
Tuhan .
Pendidikan Agama Kristen (PAK) telah ada sejak Gereja mula-mula dan
tetap relevan hingga saat ini. Di Indonesia, kita mengenal tiga lembaga yang
melaksanakan PAK, yaitu lembaga keluarga, gereja dan sekolah. Dalam
Prakteknya Pendidikan Agama Kristen dilaksanakan oleh sebuah keluarga
dengan Ayah sebagai penanggung jawabnya, dalam gereja seperti ibadah anak-
anak atau sering di sebut Sekolah, dan lembaga pendidikan umum atau Sekolah
yang diberikan melalui mata pelajaran Agama kristen. Pendidikan Agama Kristen
dilaksanakan di lembaga-lembaga paling berpengaruh dalam kehidupan, sebab
generasi-generasi baru akan hidup dan bergelut dengan ketiga lembaga ini di
setiap harinya oleh karenanya sangatlah penting pelaksanaan Pendidikan Agama
Kristen dalam diri anak-anak yang mempengaruhi sikap, perilaku dan
kepribadian anak-anak pada usia remaja kelak. Pendidik harus mampu
memberikan pemahaman dari apa yang dipercayai/diyakini sehingga seseorang
mampu mempertahankan dan mempertanggung jawabkannya. Dalam jurnal
Daniel Fajar dikatakan apolotika kristen merupakan sebuah usaha untuk
memberikan pemahaman mengenai bukti-bukti untuk membuktikan bahwa apa
yang terdapat dalam kitab suci itu benar adanya, Aplogetika Kristen dalam
mengkomunikasikan kristus merupakan sebuah usaha untuk melayani Allah
dengan melakukan mandat dari 1 Pet :15-16, yaitu bagaimana seorang Kristen
mempertanggung jawabkan pengharapannya karena setiap pribadi yang
terpanggil untuk mengkomunikasikan Kristus tidak harus melalui percakapan,
melainkan dapat digambarkan melalui karakter dan cara hidup, cara berfikir,
berperilaku serta berbicara.3 Selain itu PAK sesuai dengan Matius 28 : 19-20
3
Daniel Fajar Panuntun, Model dialog Imajiner entas-entas untuk mengkomunikasikan Kristus kepada
Masyarakat tengger,vol 2 No. Juni 2020
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan
segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” bahwa dengan
memperhatikan printah-perintah Tuhan Yesus Kristus kepada muridNya
sebelum kenaikanNya ke surga, yaitu “pergilah”, “Jadikanlah”, “semua bangsa
muridku”, “Baptislah”, dan “ajarlah”. Dengan kata lain ada tiga hal yang harus
dilakukan para murid Kristus, yaitu membritakan injil, membaptis, dan
mengajar.
PAK berhubungan dengan mengajar, sasaran menginjil, membaptis dan
mengajar adalah menjadikan mereka sebagai murid Kristus. Dari ayat ini, kita
juga dapat melihat bahwa PAK adalah perintah Tuhan Yesus Kristus yang
disebut Amanat Agung. PAK merupakan tindak lanjut setelah pembaptisan,
setiap orang yang telah dibaptis harus diajar melakukan segala sesuatu yang
diperintahkan Tuhan Yesus, dan semua itu dilaksanakan di dalam Pendidikan
Agama Kristen (PAK).4
Oleh karenanya jika dalam gereja pelayanan anak tidak menjadi prioritas
utamanya dan menganggap enteng pelayanan anak-anak, kemungkinan inilah
yang menjadi alasan terjadinya remaja bertumbuh menjadi remaja yang nakal
dan memberontak.
Karena kita telah ketahui dengan jelas bahwa ada kebutuhan-kebutuhan anak-
anak yang bersifat nyata seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal,
dan pendidikan. Tetapi ada kebutuhan-kebutuhan anak yang bersifat tidak nyata
yang dianggap tidak terlalu penting, padahal justru inilah yang paling penting
yaitu kasih sayang, disiplin, perlakuan sebagai individu, dan bimbingan
kerohaniannya. 6
Sehingga sangat perlu mengajar anak-anak dengan serius
tentang PAK untuk mengenalkan mereka tentang kebenaran sejak dini agar di
usia remaja mereka tetap kokoh berpegang pada kebenaran, dan tidak
terjerumus dalam pergaulan-pergaulan yang merugikan orang lain.
6
Margaret Bailey Jacobsen, Ketika Anak Anda bertumbuh (Buku Asli: What Happens Whens
Children Grow,) (Yogyakarta; Andi,1997), 10.
7
Paulus Lilik Kristianto, Opcit, 2.
dan rupa-rupa kebudayaan sehingga mereka mampu melayani sesamanya
termasuk masyarakat dan negara serta mengambil bagian dengan
bertanggungjawab dalam persekutuan Kristen.
3. PAK adalah pendidikan yang bertujuan mendidik semua putra-putri agar mereka
terlibat dalam penelahan Alkitab secara cerdas sebagimana dengan bimbingan Roh
kudus, mengambil bagian dalam kebaktian dan memahami keesaan gereja,
diperlengkapi untuk memilih cara-cara mengejawantahkan pengabdian diri kepada
Allah Bapa dan Yesus Kristus dalam pekerjaan sehari-hari serta hidup
bertanggungjawab di bawah kedaulatan Allah demi kemuliaanNya sebagai ucapan
syukur mereka yang dipilih dalam Yesus Kristus.
9
Greg Zoschak. Trust: Membangun karakter anda (Trust: A call for Character (Jakarta:
Imanuel, 2005), 118.
10
Larry Richards, Psikologi dan Alkitab (Bandung: Kalam Hidup), 19.
mengetahui ketika orang lain melihat apa yang sedang mereka lakukan dan setelah itu
menyimpulkan apakah perilakunya baik, tidak baik, bodoh atau aneh. Sehingga
tindakan selanjutnya anak harus diajari untuk memikirkan perilaku mereka dan
memikirkan bagaimana orang lain memandangnya.
Jadi perilaku remaja adalah perbuatan, tindakan yang dilakukan remaja yang
dapat diamati dan sangat berbeda dari usia sebelum dan sesudahnya.
Kepribadian Siswa
Integritas adalah karakter pribadi yang bagi tubuh adalah kesehatan, orang yang
memiliki integritas adalah orang yang pribadinya utuh, kehidupannya menyatu.
Kepribadian yang demikianlah yang diharapkan terjadi dalam setiap kehidupan anak-
anak, hingga masa dewasa. Setiap orang ingin mengembangkan dan memiliki konsep
pribadi yang sehat secara emosional dan tepat secara Alkitabiah. Termasuk para orang
tua yang juga menginginkan anaknya tebentuk dengan konsep pribadi yang sehat yaitu
memiliki kepribadian yang sesuai dengan kehendak Allah. Anak mempunyai dunia
kebutuhan emosional yang mendasar, merasa bahwa “Aku dicintai” dan merasa bahwa
“Aku berguna” dua kebutuhan ini merupakan unsur dasar bagi perkembangan pribadi
anak. Oleh sebab itu jika orang tua inginkan anaknya memiliki kepribadian yang baik
maka mereka harus mampu menciptakan perasaan dalam diri anak bahwa ia dicintai
dan berguna.
Masing-masing anak memiliki kepribadian yang unik dan khas yang kadangkala
menjengkelkan namun kadang juga menyenangkan. Setiap anak memiliki kepribadian
tertentu, ciri kepribadian seorang anak menentukan kecenderungannya dalam
menanggapi kehidupan, sama seperti ketrampilan tangannya menentukan
kecenderungannya dalam menyelesaikan tugas-tugas manual.
Pada awal masa remaja, anak laki-laki dn perempuan sudah menyadari sifat-sifat ini
sesuai dengan sifat teman-teman mereka. Mereka juga sadar akan peran kepribaian
dalam hubungan-hubungan sosial dan oleh karenanya terdorong untuk memperbaiki
kepribadian mereka.
11
Robert E. Vallet, Aku Mengembangkan diriku (Jakarta: Cipta Loka Caraka, 2001), 16.
pengaruh dari luar. Pola ini terwujud dalam tingkah laku dan dalam usaha menjadi
manusia sebagaimana yang dikehendakinya. Jadi kepribadian juga dapat dipengaruhi
oleh faktor keturunan juga faktor lingkungan, seperti diungkapkan oleh Beverly bahwa
pengaruh dari enam orang atau lebih yang berbeda-beda itulah yang ikut mengambil
bagian dalam pembentukan kepribadian remaja . Kepribadian dapat di bentuk dan itu
tergantung bagaimana orang-orang yang ada di lingkungannya, baik itu keluarga,
masyarakat, teman-teman sekolah dan yang lain.
Jadi kepribadian remaja adalah cara seorang remaja beraksi dan berinteraksi
yang menjadi sifat yang dapat diukur di dalam bergaul dengan individu lain.
Saran
Pendidikan yang pertama adalah dari keluarga, sebagai orang Tua harus
mengajarkan anak-anaknya dari kecil hal-hal yang baik karna tidak ada orang
tua yang mengajarkan sala anaknya. Jika dari kecil anak suda dibina dengan
baik oleh orang tuanya maka memasuki masa remaja/dewasa anak-anak
tidak akan muda terpengaru oleh lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Kristianto Lilik Paulus, Prinsip dan Praktek Pendidikan Agama Kristen (Yogyakarta:
Andi, 2006), 1.
Sentot Sadono, Psikologi PAK (Semarang: STBI, 2011), 32.
Jacobsen Margot Bailey , Ketika Anak Anda bertumbuh (Buku Asli: What Happens
Whens Children Grow,) (Yogyakarta; Andi,1997), 10.
Ahmadi Abu h., Psikologi Umum (Jakarta : PT. Renika Cipta, 2009), 239.
Zoschak Greg. Trust: Membangun karakter anda (Trust: A call for Character
(Jakarta: Imanuel, 2005), 118.
Robert E. Vallet, Aku Mengembangkan diriku (Jakarta: Cipta Loka Caraka, 2001),
16.
Poerdarwinto. Kamus besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka 1996. 731.