Anda di halaman 1dari 14

Pengaruh Pendidikan Agama Kristen Terhadap perilaku dan

Kepribadian Remaja DI “Perindingan”

oleh :

Enos Pala’buan

Insitut Agama Kristen negri Toraja

Jalan Poros Makale makasar KM 11,5 Buntu Tangti, Mengkendek, Kabupaten Tana
Toraja Sulawesi Selatan

Email : enospalabuan@gmail.com

Abstrak :

Christian religious education is education to develop christian persanolity in

adoplescents. The religious education that is taught will have a positive impact on the

children they supervise, because with christian education material, youth will be

formed. Christian education in the behavior and personality of adople3scents is a means

of formation that lives of adolescents with their various problems to be able to solve

them Biblically

Abstrak

Pendidikan agama Kristen merupakan pendidikan untuk menumbuh kembangkan

kepribadian Kristen dalam diri remaja terkhusus di Perindingan. Pendidikan Agama

yang diajarkan akan membawa dampak positif bagi anak-anak yang dibimbingnya,

sebab dengan adanya materi pendidikan agama Kristen, remaja akan terbentuk. Pak

dalam perilaku dan kepribadian remaja adalah merupakan suatu sarana

pembentukan yang membimbing dan mengelolah kehidupan remaja dengan

berbagai masalanya untuk dapat mengatasi secara Alkitabia

Kata Kunci: pengaruh PAK, Perilaku, Kepribadian


Pendahuluan

Perilaku remaja kini menjadi topik yang hangat untuk dibicarakan karena
tindakan-tindakan kenakalan mereka merugikan bagi masyarakat. Dalam penelitian ini
peneliti menyoroti kenakalan remaja di Perindingan
Kenakalan remaja tidak terjadi dengan tiba-tiba, akan tetapi mengalami
perkembangan sejak masa anak-anak.1 Usia remaja bagi kebanyakan orang merupakan
masa paling sulit. Usia Remaja menjadi masa yang sangat rentan dengan pengaruh,
karena pada usia remaja inilah mereka sering mengalami apa yang disebut suasana
labil, bergejolak, ada kalanya begitu bersemangat. Namun keadaan tersebut dapat
diaplikasikannya secara positif, seperti belajar bermain musik di gereja, mengikuti
ibadah-ibadah, dan aktif dalam setiap aktifitas gereja, bahkan kepribadian dan
perilakunya dapat ditunjukkannya secara positif. Namun juga dapat diaplikasikan
secara negatif, dengan menunjukkan bermacam-macam bentuk kenakalan seperti
bergabung dengan sebuah “gang” remaja yang kegemarannya terutama adalah
menunjukkan sikap-sikap anti sosial.
Sikap anti sosial dapat dikategorikan dalam empat kategori besar, yaitu:
Pertama, Merugikan orang lain atau dirinya sendiri, misalnya mengadakan serangan-
serangan terhadap orang lain. Kedua, merusak atau mengambil milik orang lain, seperti
mencuri, merampok, dan sebagainya. Ketiga, Bersikap tidak dapat diatur dan
menentang orang-orang yang berkewajiban untuk mengatur dia, yang dapat
ditunjukkan dengan tantangan yang terbuka atau dengan jalan pura-pura bersikap baik,
akan tetapi kemudian tiba-tiba menjalankan tindakan-tindakan yang merugikan atau
memberontak. Keempat, bertindak yang dapat menimbulkan bahaya pada dirinya
sendiri atau orang lain, misalnya : ngebut, membawa dan mempergunakan senjata
tajam dan mengadakan pelanggaran peraturan-peraturan 2. Masalah-masalah inilah
yang sering didapati di masa-masa sekarang ini, tidak terkecuali adalah orang-orang
Kristen atau remaja-remaja dalam keluarga Kristen.
Dari masalah-masalah ini maka anak-anak memerlukan bimbingan yang kuat,
kokoh, teguh, tidak mudah tergoyahkan untuk menghentar mereka pada proses yang
baik menuju pada pencapaian perkembangan kognitif, sosial dan moral yang
kesemuanya itu berdampak besar pada perilaku dan kepribadian anak. Pendidikan
1
Soesilowindradini, Psikologi Perkembangan Masa Remaja (Surabaya: Usaha Nasional,
2003),195
2
Ibid., 196
bukan hanya pendidikan secara formal tetapi juga pendidikan-pendidikan non formal.
Pendidikan-pendidikan formal mungkin hanya menambah pengetahuan dan wawasan
anak-anak tentang ilmu pengetahuan, atau pemenuhan syarat wajib belajar yang
ditetapkan oleh Pemerintahan. Sehingga kurang terfokus pada perkembangan sosial
dan moralnya, disinilah pentingnya PAK anak-anak yaitua memberi perkembangan
secara maksimal di dalam perkembangan sosial dan moralnya yang berkaitan dengan
perilaku dan kepribadian anak-anak pada saat menginjak dewasa nanti.

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Pendidikan Agama Kristen di


Perindingan terhadap kepribadian remaja
2. Untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Pendidikan Agama Kristen
terhadap Perilaku dan Kepribadian remaja

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini, dapat dilihat dari kepentingan teoritis dan kepentingan
praktis:
1. Kepentingan praktis. Hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman tentang
pentingnya PAK bagi perkembangan kepribadian dan perilaku remaja
2. Bagi Penulis, penelitian ini bermanfaat untuk mendapatkan pemahaman yang benar
tentang Pendidikan Agama Kristen yang memiliki pengaruh bagi perilaku dan
kepribadian Remaja
3. Bagi lembaga pendidikan, Menambah pengetahuan tentang masalah-masalah yang
terjadi dalam pelayanan-pelayanan di bidang Pendidikan Agama Kristen anak-anak
dalam Sekolah yang mempengaruhi perilaku dan kepribadian anak pada tingkat
usia selanjutnya.

Pembahasan
Pengaru PAK dalam mengembangkan perilaku dan kepribadian remaja
haruslah memerlukan bimbingan yang kuat, kokoh, teguh, tidak mudah
tergoyakan
Pendidikan Agama Kristen sejak awal memiliki tempat yang sentral dalam
perkembangan dinamika komunitas Kristen. Melaluinya Tuhan berkenan
mengajar, memelihara, mendidik, dan mengembangkan komunitas milikNya
melalui guru-guru atau pendidik yang memiliki integritas kristiani dan mau
melakukan karya pelayanan pendidikan bagi sesama dan melebarkan kerajaan
Tuhan .
Pendidikan Agama Kristen (PAK) telah ada sejak Gereja mula-mula dan
tetap relevan hingga saat ini. Di Indonesia, kita mengenal tiga lembaga yang
melaksanakan PAK, yaitu lembaga keluarga, gereja dan sekolah. Dalam
Prakteknya Pendidikan Agama Kristen dilaksanakan oleh sebuah keluarga
dengan Ayah sebagai penanggung jawabnya, dalam gereja seperti ibadah anak-
anak atau sering di sebut Sekolah, dan lembaga pendidikan umum atau Sekolah
yang diberikan melalui mata pelajaran Agama kristen. Pendidikan Agama Kristen
dilaksanakan di lembaga-lembaga paling berpengaruh dalam kehidupan, sebab
generasi-generasi baru akan hidup dan bergelut dengan ketiga lembaga ini di
setiap harinya oleh karenanya sangatlah penting pelaksanaan Pendidikan Agama
Kristen dalam diri anak-anak yang mempengaruhi sikap, perilaku dan
kepribadian anak-anak pada usia remaja kelak. Pendidik harus mampu
memberikan pemahaman dari apa yang dipercayai/diyakini sehingga seseorang
mampu mempertahankan dan mempertanggung jawabkannya. Dalam jurnal
Daniel Fajar dikatakan apolotika kristen merupakan sebuah usaha untuk
memberikan pemahaman mengenai bukti-bukti untuk membuktikan bahwa apa
yang terdapat dalam kitab suci itu benar adanya, Aplogetika Kristen dalam
mengkomunikasikan kristus merupakan sebuah usaha untuk melayani Allah
dengan melakukan mandat dari 1 Pet :15-16, yaitu bagaimana seorang Kristen
mempertanggung jawabkan pengharapannya karena setiap pribadi yang
terpanggil untuk mengkomunikasikan Kristus tidak harus melalui percakapan,
melainkan dapat digambarkan melalui karakter dan cara hidup, cara berfikir,
berperilaku serta berbicara.3 Selain itu PAK sesuai dengan Matius 28 : 19-20
3
Daniel Fajar Panuntun, Model dialog Imajiner entas-entas untuk mengkomunikasikan Kristus kepada
Masyarakat tengger,vol 2 No. Juni 2020
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan
segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” bahwa dengan
memperhatikan printah-perintah Tuhan Yesus Kristus kepada muridNya
sebelum kenaikanNya ke surga, yaitu “pergilah”, “Jadikanlah”, “semua bangsa
muridku”, “Baptislah”, dan “ajarlah”. Dengan kata lain ada tiga hal yang harus
dilakukan para murid Kristus, yaitu membritakan injil, membaptis, dan
mengajar.
PAK berhubungan dengan mengajar, sasaran menginjil, membaptis dan
mengajar adalah menjadikan mereka sebagai murid Kristus. Dari ayat ini, kita
juga dapat melihat bahwa PAK adalah perintah Tuhan Yesus Kristus yang
disebut Amanat Agung. PAK merupakan tindak lanjut setelah pembaptisan,
setiap orang yang telah dibaptis harus diajar melakukan segala sesuatu yang
diperintahkan Tuhan Yesus, dan semua itu dilaksanakan di dalam Pendidikan
Agama Kristen (PAK).4

Pendidikan kepada anak-anak dalam Sekolah sangatlah penting. Gereja harus


mampu membentuk mentalitasnya dari sejak anak-anak. ”Biarkan anak-anak
datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang
seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah ” (Mrk. 12:14, Mat. 19:14, Luk.
18:16). Ayat ini juga sebagai dasar Alkitab dari pelaksanaan pendidikan anak.
Sebagaimana Yesus menghargai dan menerima anak-anak, demikian pula gereja
menghargai dan menerima mereka melalui pendidikan/pengajaran anak.
Dari semua hal tentang PAK semua bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai
kristiani dalam kehidupan anak-anak, memimpin dan mengarahkan anak-anak
agar memiliki karakter Kristus dalam dirinya. Sehingga pada usia SLTP mereka
telah mampu mempraktikan secara nyata nilai-nilai kristiani yang telah
ditanamkan dalam hidup mereka sejak kecil dan diaplikasikannya ke dalam
kehidupan mereka sehari-hari dalam bersosialisasi dengan lingkungan baik
keluarga maupun masyarakat. Sentot Sadono dalam bukunya Psikologi PAK
mendefinisikan PAK sebagai berikut :
4
Paulus Lilik Kristianto, Prinsip dan Praktek Pendidikan Agama Kristen (Yogyakarta: Andi,
2006), 1.
Pendidikan agama kristen mengupayakan perubahan, pembaharuan dan
reformasi pribadi-pribadi, kelompok dan struktur oleh kuasa kudus, bersesuaian
dengan kehendak Allah sebagaimana dinyatakan dalam kitab suci, terutama
dalam Kristus Yesus.5

Oleh karenanya jika dalam gereja pelayanan anak tidak menjadi prioritas
utamanya dan menganggap enteng pelayanan anak-anak, kemungkinan inilah
yang menjadi alasan terjadinya remaja bertumbuh menjadi remaja yang nakal
dan memberontak.
Karena kita telah ketahui dengan jelas bahwa ada kebutuhan-kebutuhan anak-
anak yang bersifat nyata seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal,
dan pendidikan. Tetapi ada kebutuhan-kebutuhan anak yang bersifat tidak nyata
yang dianggap tidak terlalu penting, padahal justru inilah yang paling penting
yaitu kasih sayang, disiplin, perlakuan sebagai individu, dan bimbingan
kerohaniannya. 6
Sehingga sangat perlu mengajar anak-anak dengan serius
tentang PAK untuk mengenalkan mereka tentang kebenaran sejak dini agar di
usia remaja mereka tetap kokoh berpegang pada kebenaran, dan tidak
terjerumus dalam pergaulan-pergaulan yang merugikan orang lain.

Pendidikan Agama Kristen


Ada beberapa pengertian PAK yang diuraikan oleh beberapa tokoh dan lembaga gereja
yaitu sebagai berikut7 :
1. PAK adalah pendidikan yang bertujuan mengajar orang supaya “Melihat Allah” dan
“Hidup bahagia”. Dalam pendidikan ini para pelajar sudah diajar secara lengkap
dari ayat pertama Kitab kejadian “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan
bumi” sampai “arti penciptaan itu pada masa gereja sekarang ini.
2. PAK adalah pendidikan yang melibatkan warga jemaat untuk belajar teratur dan
tertib agar semakin menyadari dosa mereka serta bersukacita dalam firman Yesus
Kristus yang memerdekakan. Disamping itu PAK memperlengkapi mereka dengan
sumber iman, khususnya yang bekaitan dengan pengalaman berdoa, firman Tuhan,
5
Sentot Sadono, Psikologi PAK (Semarang: STBI, 2011), 32.

6
Margaret Bailey Jacobsen, Ketika Anak Anda bertumbuh (Buku Asli: What Happens Whens
Children Grow,) (Yogyakarta; Andi,1997), 10.
7
Paulus Lilik Kristianto, Opcit, 2.
dan rupa-rupa kebudayaan sehingga mereka mampu melayani sesamanya
termasuk masyarakat dan negara serta mengambil bagian dengan
bertanggungjawab dalam persekutuan Kristen.
3. PAK adalah pendidikan yang bertujuan mendidik semua putra-putri agar mereka
terlibat dalam penelahan Alkitab secara cerdas sebagimana dengan bimbingan Roh
kudus, mengambil bagian dalam kebaktian dan memahami keesaan gereja,
diperlengkapi untuk memilih cara-cara mengejawantahkan pengabdian diri kepada
Allah Bapa dan Yesus Kristus dalam pekerjaan sehari-hari serta hidup
bertanggungjawab di bawah kedaulatan Allah demi kemuliaanNya sebagai ucapan
syukur mereka yang dipilih dalam Yesus Kristus.

Kesimpulannya, PAK adalah suatu usaha sadar yang dilakukan untuk


mengarahkan kepribadian, membimbing, mendorong, meyakinkan dan memampukan
siswa menurut ajaran kekristenan yaitu agar sesuai firman Tuhan. Bisa dikatakan
pendidikan yang khusus yakni dalam dimensi religius manusia yang menunjuk kepada
persekutuan iman yang melakukan tugas pendidikan agamawi, yakni persekutuan iman
Kristen. PAK yang Alkitabiah harus mendasarkan diri pada Alkitab sebagai pusat
beritanya dan harus bermuara pada hasilnya, yaitu mendewasakan murid.
Rasul Paulus mengidentikkan pendidikan sebagai proses pendewasaan atau
peneguhan iman. Setelah menerima Kristus, mereka harus berakar di dalam Kritus,
dibangun di atas Kristus, supaya iman mereka semakin teguh. “Kamu telah menerima
Kistus Yesus Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah
kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh
dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan
syukur “ (Kolose 2:6-7). Sehingga komisi PAK dari Dewan Gereja-gereja di Indonesia
merumuskan tujuan akhir dari PAK.
Dengan demikian telah dipahami Hakekat Pendidikan Agama Kristen,
kekristenan dan spiritualitas Kristen mengalir dari hakekat panggilan Kristen yaitu
untuk mengasihi Allah dengan cara melalui kasih kepada sesama.
Dengan pemahaman ini PAK tentunya memiliki pangaruh yang sangat besar
dalam mengarahkan dan membentuk kepribadian remaja , terlebih lagi jika ditinjau dari
tujuan yang telah dirumuskan oleh Homrighousen dan Eklaar tentu PAK memiliki
tempat yang sangat penting bagi kehidupan manusia dalam perkembangan
keimanannya.
Jadi pendidikan agama kristen adalah suatu proses pembentukan individu agar
dapat memiliki hubungan yang tepat dengan Allah dan sesama.
Perilaku Siswa
Perilaku adalah merupakan perbuatan/tindakan dan perkataan seseorang yang
sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang
melakukannya. Seseorang dapat dikenal dari perilakunya bagaimana kehidupannya,
bagaimana karakternya, bagaimana pola-pola hidup kesehariannya. Perilaku atau
perbuatan, perilaku memiliki arti yang lebih konkret daripada “Jiwa” karena lebih
konkret itu, maka perilaku lebih mudah dipelajari daripada jiwa. Dan menurut H. Abu
Ahmadi bahwa perilaku manusia adalah pencerminan dari seluruh pribadinya, dan
watak atau karakter yang ia miliki. Kata karakter dalam bahasa Yunanai “Charas sein”
yang berarti (mula-mula) coratan, atau goresan. Kemudian berarti stempel atau
gambaran yang ditinggalkan oleh stempel itu.8
Dari pemahaman diatas maka kepribadian manusia, dapat dilihat dari
perilakunya. Oleh karenanya sangatlah penting untuk menggoreskan coretan-coretan
yang tepat yaitu yang berdasar pada Firman Tuhan dan berfokus pada pribadi yang
benar yaitu Tuhan Yesus Kristus. Karena ketika goresan itu tepat dan benar maka
mereka juga akan memiliki tujuan-tujuan dan keinginan-keinginan yang benar dan
teraplikasi dalam perilaku yang benar. Perilaku seseorang merupakan perkataan yang
dikumandangkan melalui kehidupannya. 9 Seperti yang diungkapkan oleh Larry
Richards kadang manusia memiliki perilaku yang ditetapkan bagi kehidupan
berdasarkan tujuan-tujuan dan keinginan-keinginan yang dapat bersifat positif dan
dapat juga dapat bersifat negatif. 10
Inilah pentingnya bahwa PAK harus memberikan
satu dorongan yang kuat agar seorang anak terdidik dengan memiliki tujuan-tujuan
hidup dan keinginan-keinginan yang sesuai dengan kehendak Tuhan, dan terlihat nyata
di dalam kehidupannya sehari-hari. Seorang anak dapat dituntun untuk dapat memiliki
perilaku yang baik dengan menuntun atau menyadarkan mereka bahwa mereka perlu
8
H. Abu Ahmadi, Psikologi Umum (Jakarta : PT. Renika Cipta, 2009), 239.

9
Greg Zoschak. Trust: Membangun karakter anda (Trust: A call for Character (Jakarta:
Imanuel, 2005), 118.

10
Larry Richards, Psikologi dan Alkitab (Bandung: Kalam Hidup), 19.
mengetahui ketika orang lain melihat apa yang sedang mereka lakukan dan setelah itu
menyimpulkan apakah perilakunya baik, tidak baik, bodoh atau aneh. Sehingga
tindakan selanjutnya anak harus diajari untuk memikirkan perilaku mereka dan
memikirkan bagaimana orang lain memandangnya.
Jadi perilaku remaja adalah perbuatan, tindakan yang dilakukan remaja yang
dapat diamati dan sangat berbeda dari usia sebelum dan sesudahnya.

Kepribadian Siswa
Integritas adalah karakter pribadi yang bagi tubuh adalah kesehatan, orang yang
memiliki integritas adalah orang yang pribadinya utuh, kehidupannya menyatu.
Kepribadian yang demikianlah yang diharapkan terjadi dalam setiap kehidupan anak-
anak, hingga masa dewasa. Setiap orang ingin mengembangkan dan memiliki konsep
pribadi yang sehat secara emosional dan tepat secara Alkitabiah. Termasuk para orang
tua yang juga menginginkan anaknya tebentuk dengan konsep pribadi yang sehat yaitu
memiliki kepribadian yang sesuai dengan kehendak Allah. Anak mempunyai dunia
kebutuhan emosional yang mendasar, merasa bahwa “Aku dicintai” dan merasa bahwa
“Aku berguna” dua kebutuhan ini merupakan unsur dasar bagi perkembangan pribadi
anak. Oleh sebab itu jika orang tua inginkan anaknya memiliki kepribadian yang baik
maka mereka harus mampu menciptakan perasaan dalam diri anak bahwa ia dicintai
dan berguna.
Masing-masing anak memiliki kepribadian yang unik dan khas yang kadangkala
menjengkelkan namun kadang juga menyenangkan. Setiap anak memiliki kepribadian
tertentu, ciri kepribadian seorang anak menentukan kecenderungannya dalam
menanggapi kehidupan, sama seperti ketrampilan tangannya menentukan
kecenderungannya dalam menyelesaikan tugas-tugas manual.
Pada awal masa remaja, anak laki-laki dn perempuan sudah menyadari sifat-sifat ini
sesuai dengan sifat teman-teman mereka. Mereka juga sadar akan peran kepribaian
dalam hubungan-hubungan sosial dan oleh karenanya terdorong untuk memperbaiki
kepribadian mereka.

Yang seharusnya diperhatikan agar anak dapat mengembangkan pandangan


yang baik tentang dirinya, diperlukan adanya lingkungan yang stabil, konsisten dan
mudah di tebak. Inilah pentingnya cinta kasih yang sejati di tengah-tengah lingkungan
untuk mendidik mereka dan membentuk kepribadian mereka menjadi pribadi yang
takut akan Tuhan. Dalam Injil Lukas menceritakan dua pribadi yang menggoncangkan
dunia pada masa itu, dua pribadi inilah yang memberikan sebuah keteladanan bagi
setiap orang-orang muda untuk membangun manusia dengan roh yang kuat. yaitu
memiliki kepribadian yang tangguh dan berintegritas.
Kepribadian sendiri memiliki pengertian, Kepribadian adalah keseluruhan cara
seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling
sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh
seseorang. Sedang arti kepribadian dalam pemahaman psikologi memiliki beberpa
pengertian adalah nilai sebagai stimulus sosial, kemampuan menampilkan diri secara
mengesankan; Kepribadian kehidupan secara keseluruhan, individual, unik, usaha
mencapai tujuan, kemampuan memperoleh pengalaman; kepribadian adalah seluruh
karakteristik seseorang atau sifat umum banyak orang yang mengakibatkan pola yang
menetap dalam merespon suatu situasi.
Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian tersendiri, mulai dari yang
menunjukkan kepribadian yang sehat atau justru yang tidak sehat. Menurut Robert
untuk mewujudka kepribadian yang sehat diperlukan aktualisasi, yaitu dimulai dengan
menerima diri sendiri apa adanya.11 Pribadi yang sehat adalah pribadi yang dapat
menanggapi segala sesuatu dengan realistis, menanggapi segala sesuatu yang terjadi
secara wajar, penuh kemandirian sedangkan pribadi yang tidak sehat adalah pribadi
yang tidak stabil, mudah marah, mudah cemas, senang berbohong, hiperaktif, dan
tindakan-tindakan negative lainnya. Menurut Daniel Nuhamara sebenarnya mereka
secara essensial sedang mencoba-coba kepribadian yang berbeda-beda (bermacam-
macam) untuk memastikan mana yang lebih cocok bagi mereka.
Faktor Hereditas adalah fakator pembawaan, faktor keturunan baik jasmaniah
maupun rohaniah. Sifat seseorang terjadi karena adanya hereditas atau pembawaan
walupun pengaruh lingkungan juga mempengaruhi. Hereditas merupakan proses
penurunan faktor-faktor atau gen-gen malalui plasma benih. Sehingga Yulia Gunawan
mendefinisikan keprbadian secara jelas adalah pola menyeluruh dari semua
kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang baik yang jasmani, mental, rohani,
emosional maupun sosil. Semua ini telah ditata dalam cara yang khas, dibawa aneka

11
Robert E. Vallet, Aku Mengembangkan diriku (Jakarta: Cipta Loka Caraka, 2001), 16.
pengaruh dari luar. Pola ini terwujud dalam tingkah laku dan dalam usaha menjadi
manusia sebagaimana yang dikehendakinya. Jadi kepribadian juga dapat dipengaruhi
oleh faktor keturunan juga faktor lingkungan, seperti diungkapkan oleh Beverly bahwa
pengaruh dari enam orang atau lebih yang berbeda-beda itulah yang ikut mengambil
bagian dalam pembentukan kepribadian remaja . Kepribadian dapat di bentuk dan itu
tergantung bagaimana orang-orang yang ada di lingkungannya, baik itu keluarga,
masyarakat, teman-teman sekolah dan yang lain.

Jadi kepribadian remaja adalah cara seorang remaja beraksi dan berinteraksi
yang menjadi sifat yang dapat diukur di dalam bergaul dengan individu lain.

PAK Dalam Perilaku dan Kepribadian Remaja


Dari zaman ke zaman, setiap orang dalam kehidupannya selalu ingin memiliki
kepribadian yang baik, sopan, bertatakrama, dihargai dan ingin bahagia dan ingin
meraih kesuksesan hidup. Dalam merealisasikan keinginannya tersebut banyak usaha
yang ditempuh .
Ada yang berusaha melalui pergaulan hidup sehari-hari, ada yang melalui
pendidikan formal dan non formal. Tetapi jarang sekali yang dapat memberi  hasil
seperti yang didambakan setiap orang. Kegagalan ini sering terjadi  karena kenyataan
yang ada adalah tempat-tempat yang diharapkan dapat memenuhi keinginan setiap
orang tersebut lebih  sering mengutamakan kuantitas daripada kualitas. Sebagian besar
pendidik hanya sekedar memberi teori tanpa ada usaha untuk mengarahkan dan
mengkondisikan pelajarnya untuk membentuk perilaku kehidupannya sesuai dengan
yang diajarkan kepadanya. Pendidik berasumsi bahwa dengan menguasai teori, maka
dengan sendirinya mampu menerapkannya dalam hidup sehari-hari.
Bagi Tuhan Yesus anak-anak sangat bernilai, bagi warga gereja atau sebagai
murid-muridNya demikianlah sepatutnya. Sehingga dalam sepanjang pelayananNya
Yesus pernah menyinggung tentang anak-anak yang memiliki tempat terbesar dalam
kerjaan Sorga. Tujuan PAK ini menjadi visi misi terpenting yang harus diwujudkan oleh
para pendidik dan dalam prosesnya dalam kehidupan anak-anak pada tingkat remaja
akan nyata pengaruhnya.
Nuhamara yang mengutip tentang tiga kualifikasi penting seorang pemimpin
remaja yang diungkapkan oleh Rice, yaitu :
1. Harus mampu mengidentifikasi kebutuhan, masalah, dan perasaan remaja
2. Harus menyukai remaja
3. Harus dapat bersedia memberikan waktu yang cukup bagi remaja
Ketiga hal diatas dapat membantu pemimpin remaja agar mampu membina
remaja bertumbuh dewasa dengan cara yang benar dan tepat. Salah satu ketakutan
orang tua adalah jika anak remajanya menjadi bagian dari kelompok yang salah,
menjadi harapan orang tua bahwa anaknya pada usia remaja dapat bergaul dengan
teman yang berperilaku baik.12
Oleh sebab itu bagaimanakah PAK dapat memberi pengaruh yang nyata dalam
perilaku dan kepribadian remaja. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dan
sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan
seseorang. Sehingga perlunya Pendidikan Agama Kristen dalam kehidupan anak-anak
sebelum menginjak masa remaja karena itulah yang akan menjadi dasar bagi kehidupan
remaja untuk bertindak, berperilaku sebagai ciri kepribadian yang sesuai dengan nilai-
nilai Kristiani yang diajarkan di dalam PAK.
Jadi PAK dalam perilaku dan kepribadian remaja adalah merupakan satu sarana
pembentukan yang membimbing dan mengelolah kehidupan remaja dengan berbagai
masalahnya untuk dapat mengatasi secara Alkitabiah dan terarah sesuai dengan
kehendak Tuhan.
Kesimpulan

Masa remaja merupakan suatu masa dimana perkembangan individu yang


diawali dengan matangnya organ-organ fisik . pengaru PAK dalam
mengembangkan perilaku dan kepribadian siswa haruslah memerlukan
bimbingan yang kuat, kokoh, teguh, dan tidak muda tergoyakan. Pendidikan
Kristen telah ada sejak Gereja mula-mula dan tetap relevan hingga saat ini.
Dada tiga lembaga yang dikenal di indonesia untuk mengembangkan
pendidikan Agama kristen yaitu lembaga keluarga, Gereja, dan sekolah. PAK
adalah suatu usaha sadar yang dilakukan untuk mengarahkan kepribadian,
membimbing, mendorong, meyakinkan dan memampukan siswa menurut
ajaran kekristenan yaitu agar sesuai firman Tuhan. Bisa dikatakan
12
Poerwadarminto. Kamus besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka, 1996,731.
pendidikan yang khusus yakni dalam dimensi religius manusia yang
menunjuk kepada persekutuan iman yang melakukan tugas pendidikan
agamawi, yakni persekutuan iman Kristen. PAK yang Alkitabiah harus
mendasarkan diri pada Alkitab sebagai pusat beritanya dan harus bermuara
pada hasilnya, yaitu mendewasakan murid.

Saran
Pendidikan yang pertama adalah dari keluarga, sebagai orang Tua harus
mengajarkan anak-anaknya dari kecil hal-hal yang baik karna tidak ada orang
tua yang mengajarkan sala anaknya. Jika dari kecil anak suda dibina dengan
baik oleh orang tuanya maka memasuki masa remaja/dewasa anak-anak
tidak akan muda terpengaru oleh lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Windradini soesolo, Psikologi Perkembangan Masa Remaja (Surabaya: Usaha


Nasional, 2003),195

Panuntun FajarDaniel , Model dialog Imajiner entas-entas untuk mengkomunikasikan


Kristus kepada Masyarakat tengger,vol 2 No. Juni 2020

Kristianto Lilik Paulus, Prinsip dan Praktek Pendidikan Agama Kristen (Yogyakarta:
Andi, 2006), 1.
Sentot Sadono, Psikologi PAK (Semarang: STBI, 2011), 32.

Jacobsen Margot Bailey , Ketika Anak Anda bertumbuh (Buku Asli: What Happens
Whens Children Grow,) (Yogyakarta; Andi,1997), 10.

Kristianto lilik Paulus, Opcit, 2.

Ahmadi Abu h., Psikologi Umum (Jakarta : PT. Renika Cipta, 2009), 239.

Zoschak Greg. Trust: Membangun karakter anda (Trust: A call for Character
(Jakarta: Imanuel, 2005), 118.

RichardsLarry, Psikologi dan Alkitab (Bandung: Kalam Hidup), 19.

Robert E. Vallet, Aku Mengembangkan diriku (Jakarta: Cipta Loka Caraka, 2001),
16.
Poerdarwinto. Kamus besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka 1996. 731.

Anda mungkin juga menyukai