Disusun Oleh :
FINI ALFI MUFLIKHATI 2221069
NAILATUL NABILAH 2221043
M. AINUL HARITS AL MUNAWAR 2221053
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai masalah
“Pernikahan” dengan tepat waktu yang telah diberikan.
Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami semua dan
khususnya bagi pembaca. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Fiqih Ibadah” yang dibimbing oleh Bapak M. Fairuzabady Al Baha’I, M.Pd.
Karena terbatasanya ilmu yang kami miliki maka makalah ini jauh dari kata
sempurna.
Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Tidak
lupa kami sampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah turut membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga bantuan dan
bimbingan yang telah diberikan kepada kami mendapat kebaikan dari Tuhan yang
Maha Esa.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Kehidupan berkeluarga cerminan semua makhluk ciptaan Allah SWT,
sehingga kelangsungan kehidupan didunia akan terus menerus berkembang.
Manusia adalah salah satu makhluk yang sangat sempurna dibandingkan dengan
makhluk lainnya. Manusia adalah salah satu makhluk yang sangat sempurna
dibandingkan dengan makhluk lainnya. Manusiapun di takdirkan untuk hidup
berpasang-pasangan satu dengan yang lainnya yakni yang berlainan jenis.
Dengan jalan nikah inilah yang paling baik untuk dapat melangsungkan
keturunan. Nikah adalah fitrah yang berarti sifat asal dan pembawaan manusia
sebagai makhluk Allah SWT. Setiap manusia yang sudah dewasa serta sehat
jasmani dan rohaninya pasti membutuhkan teman hidup yang berlawanan jenis
kelaminnya. Teman hidup yang dapat memenuhi kebutuhan biologis, yang dapat
mencintai dan dicintai, yang dapat mengasihi dan dikasihi, serta yang dapat bekerja
sama untuk mewujudkan ketentraman, kedamaian dan kesejahtraan dalam hidup
berumah tangga.
Nabi Muhamad SAW. bersabda:
Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah bersabda: “Barang siapa dianugrahkan
Allah SWT istri yang sholehah, maka sungguh Allah telah menolong setengah
agamanya, maka hendaklah ia memelihara setengah yang tersisa.” (H.R At
Tabrani)
Menikahi perempuan yang sholehah bahtera rumah tangganya yang baik.
Pelaksanaan ajaran agama terutama dalam kehidupan berkeluarga, berjalan dengan
teratur. Rasulullah saw memberikan penghargaan yang tinggi kepada istri yang
sholehah. Mempunyai istri sholehah, berarti Allah SWT menolong suaminya
melaksanakan setengah dari urusan agamanya.
B. Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud pernikahan?
2.Bagaimana hukum mengenai pernikahan?
3.Apa saja syarat dan rukun dalam pernikahan?
4.Apa tujuan dari pernikahan?
5.Apa saja hikmah yang diperoleh dari pernikahan?
C. Tujuan
1.Mampu Mengerti arti dari pernikahan
2.Dapat mengetahui hukum-hukum dalam pernikahan
3.Dapat memahami syarat dan rukunnya dalam sebuah pernikahan
4.Mengetahui tujuan dari sebuah pernikahan
5.Memahami hikmah dari pernikahan
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI PERNIKAHAN
Nikah menurut bahasa berasal dari kata nakaha yankihu nikahan yang
berarti kawin atau bercampur atau berkumpul. Menurut istilah syariat, nikah
berarti akad (ijab Kabul) yang menghalalkan hubungan antara pria dengan
wanita sebagai suami istri dalam rangka membentuk keluarga menurut syara
dan rukun tertentu1.
Allah menciptakan manusia terdiri dari dua jenis, pria dan wanita, dengan
kodrat jasmaniah dan bobot kejiwaan yang relative berbeda. Kedua jenis
tersebut ditakdirkan untuk saling berpasangan, saling membutuhkan. Firman
Allah SWT :
َ ل لِتَ َعTَ ِى َو َج َع ْل ٰنَ ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَٓائTٰ َٰيَٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَ لَ ْق ٰنَ ُكم ِّمن َذ َك ٍر َوأُنث
ۚ م ِعن َد ٱهَّلل ِ أَ ْتقَ ٰى ُك ْمTْ ا ۚ إِ َّن أَ ْك َر َم ُكT۟ارفُ ٓو
إِ َّن ٱهَّلل َ َعلِي ٌم َخبِي ٌر
1
Sari, Muhammad, 2021, DASAR-DASAR TEORI DAN PRAKTIK FIQIH IBADAH, Serang, A-Empat
Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal."
Allah menjadikan wanita memiliki daya tarik dan perasaan yang halus,
dan sebaliknya Allah menciptakan pria memiliki kekuatan jasmani dan akal.
Dengan itu pria mengemban tugas melindungi dan memimpin wanita.
Hadits Rasulullah SAW:
َ ب ع َْن ُسنَّتِ ْي فَلَي
ْس ِمنِّ ْي َ النِّ َكا ُح ُسنَّتِ ْي فَ َم ْن َر ِغ
“Nikah itu adalah sunnahku, siapa yang tidak suka sunnahku tidaklah
tergolong ummatku” (R. Bukhari dan Muslim)
B. HUKUM NIKAH
E. HIKMAH
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Allah menciptakan manusia terdiri dari dua jenis, pria dan wanita,
dengan kodrat jasmaniah dan bobot kejiwaan yang relative berbeda. Kedua
jenis tersebut ditakdirkan untuk saling berpasangan, saling membutuhkan
maka dari itu Allah menganjurkan untuk diadakannya suatu pernikahan. Dan
hukum menikah yaitu sangat dianjurkan, karena salah satu sunah nabi.
Rukun nikah yaitu terdiri dari calon suami, calon isteri, wali, saksi,
akad. Tujuan sebuah pernikahan yaitu untuk memenuhi tuntutan naluri
manusia yang asasi, untuk membentengi akhlak yang luhur, untuk
menegakkan rumah tangga yang islami, untuk mencari keturunan yang
shalih.
B. KRITIK DAN SARAN
Demikianlah tugas penyusun makalah ini kami persembahkan. Dan
kami harap makalah ini dapat bermanfaat dan bisa dipahami oleh para
pembaca, khususnya dari dosen pengampu yang telah membimbing kami
dan para rekan mahasiswa yang telah mensuport kami demi kesempurnaan
makalah ini. Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan mohon saran dan kritiknya,
sebagai evaluasi kami.
DAFTAR PUSTAKA