K
DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN
DI RUANG KABELA RSJ PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO,
SULAWESI UTARA
Disusun Oleh :
Junior M. Sumilat
711440119019
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian masalah latar belakang diatas, maka rumusan masalah
sebagai berikut: “Bagaimanakah Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Halusinasi
Pendengaran di Ruang Kabela RSJ PROF. dr. V. L. Ratumbuysang Manado, Sulawesi
Utara.”
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami Asuhan Keperawatan Gangguan Persepsi Sensori
Halusinasi Pendengaran di Ruang Kabela RSJ PROF. dr. V. L. Ratumbuysang
Manado, Sulawesi Utara
2. Melakukan pengkajian pada pasien dengan masalah gangguan persepsi sensori
: halusinasi pendengaran di Ruang Kabela RSJ PROF. dr. V. L.
Ratumbuysang Manado, Sulawesi Utara
3. Merumuskan diagnosa keperawatan pasien dengan masalah gangguan persepsi
sensori : halusinasi pendengaran di Ruang Kabela RSJ PROF. dr. V. L.
Ratumbuysang Manado, Sulawesi Utara
4. Menyusun perencanaan keperawatan pasien dengan masalah gangguan
persepsi sensori : halusinasi pendengaran di Ruang Kabela RSJ PROF. dr. V.
L. Ratumbuysang Manado, Sulawesi Utara
5. Melaksanakan intervensi keperawatan pasien dengan masalah gangguan
persepsi sensori : halusinasi pendengaran di Ruang Kabela RSJ PROF. dr. V.
L. Ratumbuysang Manado, Sulawesi Utara
6. Mengevaluasi pasien dengan masalah gangguan persepsi sensori : halusinasi
pendengaran di Ruang Kabela RSJ PROF. dr. V. L. Ratumbuysang Manado,
Sulawesi Utara
D. Manfaat Penulisan
Menambah wawasan penulis dalam hal melakukan studi kasus dan
mengaplikasikan ilmu tentang asuhan keperawatan pasien dengan masalah ganngguan
persepsi : halusinasi pendengaran
Studi kasus ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi rumah
sakit dalam memberikan asuhan keperawatan pasien dengan masalah gangguan
persepsi sensori : halusinasi pendengaran.
Dapat memberikan masukan dalam pelayanan kesehatan yaitu dengan
memberikan dan mengajarkan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan pada pasien
sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Definisi Halusinasi
B. Jenis-Jenis Halusinasi
Menurut Trimeilia (2011) jenis-jenis halusinasi adalah sebagai berikut :
1) Halusinasi pendengaran (auditory)
Mendengar suara yang membicarakan, mengejek, mentertawakan,
mengancam, memerintahkan untuk melakukan sesuatu (kadang-kadang hal
yang berbahaya). Perilaku yang muncul adalah mengarahkan telinga pada
sumber suara, bicara atau tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab, menutup
telinga, mulut komat-kamit, dan ada gerakan tangan.
2) Halusinasi penglihatan (visual)
Stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran cahaya, gambar, orang atau
panorama yang luas dan kompleks, bisa yang menyenangkan atau
menakutkan. Perilaku yang muncul adalah tatapan mata pada tempat tertentu,
menunjuk ke arah tertentu, ketakutan pada objek yang dilihat.
3) Halusinasi penciuman (olfactory)
Tercium bau busuk, amis, dan bau yang menjijikan, seperti bau darah, urine
atau feses atau bau harum seperti parfum. Perilaku yang muncul adalah
ekspresi wajah seperti mencium dengan gerakan cuping hidung, mengarahkan
hidung pada tempat tertentu, menutup hidung. 9
4) Halusinasi pengecapan (gustatory)
Merasa mengecap sesuatu yang busuk, amis dan menjijikan, seperti rasa
darah, urine atau feses. Perilaku yang muncul adalah seperti mengecap, mulut
seperti gerakan mengunyah sesuatu, sering meludah, muntah.
5) Halusinasi perabaan (taktil)
Mengalami rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus yang terlihat, seperti
merasakan sensasi listrik dari tanah, benda mati atau orang. Merasakan ada
yang menggerayangi tubuh seperti tangan, binatang kecil dan makhluk halus.
Perilaku yang muncul adalah mengusap, menggaruk-garuk atau meraba-raba
permukaan kulit, terlihat menggerakkan badan seperti merasakan sesuatu
rabaan.
6) Halusinasi sinestetik
Merasakan fungsi tubuh, seperti darah mengalir melalui vena dan arteri,
makanan dicerna atau pembentukan urine, perasaan tubuhnya melayang di
atas permukaan bumi. Perilaku yang muncul adalah klien terlihat menatap
tubuhnya sendiri dan terlihat seperti merasakan sesuatu yang aneh tentang
tubuhnya.
C. Etiologi
a. Faktor predisposisi
Menurut Yosep (2010) faktor predisposisi klien dengan halusinasi :
1) Faktor perkembangan
Tugas perkembangan klien terganggu misalnya rendahnya kontrol
dan
kehangatan keluarga menyebabkan klien tidak mampu mandiri
sejak kecil,
mudah frustasi, hilang percaya diri dan lebih rentah terhadap
stress.
2) Faktor sosiokultural
Seseorang yang merasa tidak diterima dilingkungannya sejak bayi
akan
merasa disingkirkan, kesepian, dan tidak percaya pada
lingkungannya.
3) Faktor biologis
Mempunyai pengaruh terhadap terjadinya gangguan jiwa. Adanya
stres yang
berlebihan dialami seseorang maka di dalam tubuh akan
dihasilkan suatu zat
yang dapat bersifat halusinogenik neurokimia. Akibat stres
berkepanjangan
jangan menyebabkan teraktivitasnya neurotransmitter otak.
4) Faktor psikologis
Tipe kepribadian lemah dan tidak bertanggung jawab mudah
terjerumus pada
penyalahgunaan zat adiktif. Hal ini berpengaruh pada
ketidakmampuan klien
dalam mengambil keputusan yang tepat demi masa depannya.
Klien lebih
memilih kesenangan sesaat dan lari dari alam nyata menuju alam
hayal.
5) Faktor genetik dan pola asuh
Penelitian menunjukkan bahwa anak sehat yang diasuh oleh orang
tua
skizofrenia cenderung mengalami skizofrenia. Hasil studi
menunjukan
hubungan yang sangat berpengaruh pada penyakit ini.
b. Faktor presipitasi
1) Perilaku
Respons klien terhadap halusinasi dapat berupa curiga, ketakutan,
perasaan
tidak aman, gelisah, bingung, perilaku menarik diri, kurang
perhatian, tidak
mampu mengambil keputusan serta tidak dapat membedakan
keadaan yang
nyata dan tidak nyata.
Menurut Rawlins dan Heacock (1993) mencoba memecahkan
masalah
halusinasi berlandaskan atas hakikat keberadaan seorang individu
sebagai
makhluk yang dibangun atas dasar unsur-unsur bio-psiko-sosio-
spritual.
Sehingga halusinasi dapat dilihat dari lima dimensi yaitu :
F. Mekanisme Koping
Menurut Dalami dkk (2014) mekanisme koping adalah perilaku yang
mewakili upaya untuk melindungi diri sendiri dari pengalaman yang
menakutkan
berhubungan dengan respon neurobiologi maladaptif meliputi:
1) Regresi, menghindari stress, kecemasan dan menampilkan perilaku kembali
seperti apa perilaku perkembangan anak atau berhubungan dengan masalah
proses informasi dan upaya untuk menanggulangi ansietas.
2) Proyeksi, keinginan yang tidak dapat ditoleransi, mencurahkan emosi pada
orang lain karena kesalahan yang dilakukan diri sendiri (sebagai upaya untuk
menjelaskan kerancuan persepsi).
3) Menarik diri, reaksi yang ditampilkan dapat berupa reaksi fisik maupun
psikologis, reaksi fisik yaitu individu pergi atau lari menghindari sumber
stressor, misalnya menjauhi polusi, sumber infeksi, gas beracun dan lain-lain.
Sedangkan reaksi psikologis individu menunjukan perilaku apatis, mengisolasi
diri, tidak berminat, sering disertai rasa takut dan bermusuhan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. M.K
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 55 tahun
Informan : Klien
Tanggal pengkajian : 10 November 2021
Nomor Registrasi :
2. Pengobatan sebelumnya :
( ) berhasil ( ) kurang berhasil ( ) tidak berhasil
3. Masalah penganiayaan :
Pelaku/usia korban/usia saksi/usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Tindakan kriminal
Klien mengatakan pernah mengalami gangguan jiwa pada tahun 1992 di rawat di RSJ dan
setelah dipulangkan tetapi klien menjalani pengobatan rawat jalan dan klien mengatakan tidak
pernah mengalami penaniayaan baik fisik atau seksual, tidak ada kekerasan dalam keluarga
Masalah keperawatan :
......................................................................................................................................................
.................................................................................................................
PEMERIKSAAN FISIK
IV. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
Jelaskan :
Klien Ny. M.K memiliki 6 orang bersaudara, dan ayah dan ibu klien sudah
meninggal, dan saudara ke 1,3, dan ke 5 juga sudah meninggal, klien sebelumnya
tinggal serumah bersama dengan ibu dan ayah
Masalah keperawatan :
.....................................................................................................................................
.................................................................................................
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri :
Pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan menyukai seluruh anggota
tubuhnya
b. Identitas diri :
Klien mengatakan statusnya saat ini di rumah sakit adalah pasien yang
seddang dalam pengobatan dan status daalam keluarga adalah seorang anak
ke 6 bersaudarah
c. Peran :
Klien mengatakan sadar akan perannya saat ini yaitu seorang Wanita yang
masih harus bekerja yang masih harus bekerja dan membantu orang lain,
serta perannya sebagai pasien
d. Ideal diri :
Klien mengatakan ingin segerah sembuh dan pulang kerumah agar dapat
berkumpul dengan keluarga serta dapat Kembali membantu kakanya
dirumah untuk melakukan pekerjaan rumah
e. Harga diri :
Klien mengatakan tidak merasa malu maupun harga diri rendah pada dirinya
baik terhadap keluarganya maupun yang disekitarnya
Masalah keperwatan :
..............................................................................................................................
.........................................................................................
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang yang berarti dalam kehidupannya adalah ibunya
b. Peran serta kegiatan kelompok/ masyarakat :
Klien mengatakan jika dilingkungan tempat tinggalnya klien sering ikut
kegiatan kelompok dalam gereja
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan tidak memiliki hambatan dalam berhubungan dengan
orang lain, tetapi kalau orang yang baru klien merasa risih sedikit
Masalah keperawatan :
..............................................................................................................................
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien mengatakan bahwa dirinya memeluk agama Kristen
b. Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan bahwa dirinya sering beribadah di gereja dan klien berdoa
agar dapat cepat sembuh
Masalah keperawatan :
..............................................................................................................................
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan : ( ) tidak rapi
( ) penggunaan pakaian tidak sesuai
( ) cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
Penampilan klien rapih dengan baju yang sudah sesuai, pakaian yang digunakan
klien bersih dan tidak kotor
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
2. Pembicaraan : ( ) cepat ( ) keras
( ) gagap ( ) inkoheren
( ) apatis ( ) lambat
( ) membisu ( ) tidak mampu memulai
bicara
Jelaskan :
Gaya bicara klien lemah lembut dengan intinasi yang jelas, klien berdialog dengan
baik
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
Jelaskan :
Saat dilakukan pengkajian klien merujuk afek positif, klien berbincang dengan
sangat antusias dan merespon dengan baik
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
6. Interaksi selama wawancara
( ) Tidak kooperatif
( ) Mudah tersinggungan ( ) Kontak mata kurang
( ) Defensif ( ) Curiga
Jelaskan :
Saat dilakukan pengkajian interaksi klien sangat kooperatif tapi kontak mata klien
kurang baik saat berdialog
Masalah keperawatan :
.............................................................................
7. Persepsi/ Halusinasi :
Masalah keperawatan :
Gangguan persepsi sensori, halusinasi pendengaran
8. Proses pikir : ( ) Sircumstansial ( ) Tangensial
( ) Kehilangan asosiasi
( ) flight of idea ( ) Blocking
( ) Pengulangan pembicaraan persevarasi
Jelasakan :
Saat dilakukan wawancara proses pikir klien normal, masih berkaitan dengan
konteks, dan tidak lari dari pembahasan yang sedang dibicarakan, dan klien tidak
mengulangi pembicaraan dan tidak pernah melakukan blocking
Masalah keperawatan :
Tidak ada
Masalah keperawatan :
Tidak ada
11. Memori : ( ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( ) Gangguan daya ingat pendek
( ) Gangguan daya ingat saat ini
( ) Konfabulasi
Jelaskan :
Saat dilakukan pengkajian klien tidak memiliki gangguan daya ingat dan dapat
menyebutkan nama-nama anggota keluarga, alamat dan tempat tinggal dan tanggal
lahir
Masalah keperawatan ;
Tidak ada
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung :
( ) Mudah bersedih
( ) Tidak mampu berkonsentrasi
( ) Tidak mamapu berhitung sederhana
Jelaskan :
Saat dilakukan pengkajian klien mampu berkonsentrasi dan tidak mudah dialihkan
oleh objek lain, dan klien lancer melakukan perhitungan angka sodarah serta klien
dapat berhitung menggunakan penjumlahan maupun pengurangan
Masalah keperawatan :
Tidak ada
Jelaskan :
Saat dikaji, klien tampak dalam gangguan ringan (masih mampu mengambil
keputusan)
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
14. Daya tarik diri :( ) Mengingkari penyakit yang diderita
( ) Menyalahkan hal-hal yang diluar dirinya
Jelaskan :
Saat pengkajian, klien tampak mengingat penyakit yang dideritanyadengan
mengatakan klien tidak gila hanya saja stress dengan pikirannya
Masalah keperawatan :
VI. PERSIAPAN PULANG
1. Makan dan Minum : ( ) Bantuan minimal
( ) Bantuan total Jelaskan :
Klien mengatakan makan sendiri dari pembagian orang di rumah sakit
2. BAB/BAK : ( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan :
Klien mengatakan BAK/BAK dengan sendiri dengan menggunakan fasilitass dari
rumah sakit
Jelaskan
Klien mengatakan sering di kontrol dengan pemeriksaan tekanan darah, konsumsi obat
VII. MEKANISME
KOPING Adaptif
(√) Bicara dengan orang lain
(√) Mampu menyelesaikan masalah
( ) Tehnik relaksasi
( ) Aktivitas konstruktif
( ) Mencederai diri/orang lain/barang
( ) Lain-lain
Mal adaptif
( ) Minum alkohol
( ) Reaksi lambat/ berlebihan
(√) Bekerja berlebihan
( ) Menghindari
VIII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Klien berhubungan dengan dukungan kelompok spesifik
Klien mengatakan tidak mempunyai masalah dengan dukungan kelompok, klien
mempunyai teman dirumah sakit
Masalah berhubungan dengan lingkungan spesfisik
Klien mengatakan tidak mempunyai masalah terkait dengan berhubungan dengan
linmgkungan, klien dapat berbubungan dengan orang sekitarnya tanpa rassa malu,
dan sering berbincang dengan teman sesama
Masalah berhubungan dengan pendidikan spesifik
Klien mengatakan bahwa dirinya berpendidikan
Data Subjektif
- Klien mengatakan sering mendengar suara bisikan yang tidak jelass sumbernya
- Klien mengatkan mendengar suara yang sering berbicara tentang putar mussik kencang-
kencang
- Klien mengatakan pernah ,mengalami masa lalku yang tidak menyenangkan berupa tidak
diterima oleh keluarganya karena dirinya sudah mengalami gangguan jiwa
- Klien mengatakan tidak memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain, tetapi
kalua orang baru klien merasa rishi sedikit
Data Objektif
- Klien tampak berbicara sendiri tanpa ada lawan bicara
- Kontak mata kurang
ANALISA DATA
No Data Masalah
1 Data Subjektif Gangguan persepsi
sensori halusinassi
- Klien mengatakan sering mendengar suara
pendengaran
bisikan yang tidak jelass sumbernya
- Klien mengatkan mendengar suara yang
sering berbicara tentang putar mussik
kencang-kencang
Data Objektif
- Klien tampak berbicara sendiri tanpa ada
lawan bicara
2 Data Subjektif Harga diri rendah
situasional
- Klien mengatakan pernah mengalami masa
lalu yang tidak menyenangkan berupa tidak
diterima oleh keluarga karena dirinya sudah
mengalami gangguan jiwa
Data Objektif
- Klien tampak sedikit murung
- Kontak mata yang kurang
3 Data Subjektif Koping Defensif
- Klien mengatakan tidak memiliki hambatan
dalam berhubungan dengan orang lain, tetapi
kalau orang baru klien merasa kurang pecaya
diri
Data Objektif
- Kontak mata klien kurang
POHON MASALAH
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. (D.0085) Gangguan Persepsi Sensori b.d gangguan pendengaran (halusinasi)
2. (D.0087) Harga Diri Rendah situasional b.d Riwayat penolakan
3. (D.D.0094) Koping Defensif b.d sulit membangun atau mempertahankan hubungan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Inisial Pasien : Diagnosa Medis :
Ruang : No. RM :
Rabu/10-11-2021
(D.0085) 07.00-12.00 S:
Gangguan - Perkenalan (Bina hubungan saling - Klien mengatakan
Persepsi Sensori percaya) mendengarkan suara
b.d gangguan Hasil: bisikan dari seseorang
pendengaran Klien tampak merespon baik saat di waktu klien sendiri
(halusinasi) perkenalan atau tidak beraktifitas
- Mengkaji keluahan pasien O:
Hasil: - Verbaalisasi
Saat menkaji klien tampak mendengar bisikan
kooperatif - Klien tampak
kooperatif
- Memonitor perilaku yang A:
mengindikasi halusinasi - Maslah teratasi
Hasil : P:
Klien mengatakan mendengarkan - Intervensi dihentikan
suara bisikan dari seseorang di
waktu klien sendiri atau tidak
beraktifitas
- Mempertahankan lingkungan yang
aman
Hasil:
Ruangan klien tampak bersih dan
nyaman
- mwndiskusikan perasaan dan
respon terhadap halusinasi
Hasil:
Saat bediskusi dengan klien
mengatakan dulu klien sangat
terganggu dengan hal itu
- Menganjurkan melakukan distraksi
(mis. Mendengarkan music,
melakukan aktifitas dan Teknik
relaksasi)
Hasil:
Klien mengatakan ia sering
melakukan aktifitas seperti bersih-
bersih kamar agar suapaya
terehidar dari hal itu
- Kolaborasipemberian obat
antipsikotik dan antiansietas, jika
perlu
Hasil:
Trihexyphenidyl tab 2x1 (2 mg)
Haloperidol tab 2x1 (2 mg)
Cpz tab 2x1
Kamis/11-11-2021
(D.0087) 07.00-12.00 S:
Harga diri Rendah - Mengidentifikasi harapan untuk - Klien mengatakan
situasional b.d mengendalikan perilaku harapan klien untuk
Riwayat Penolakan Hasil : kedepan agar lebih
Klien mengatakan harapan klien percaya diri dengan
untuk kedepan agar lebih percaya orang baru tapi
diri dengan orang baru tapi sekarang sekarang klien mulai
klien mulai percaya diri berpapasan percaya diri
maupun bercerita dengan orang baru berpapasan maupun
- Menjadwalkan kegiatan terstruktur bercerita dengan orang
Hasil : baru
Klien mengatakan setiap hari senin, O:
rabu dan jumat klien mengikuti - Penilaian diri positif
ibadah dan setiap bagun dan dan dari klien meningkat
sebelum tidur klien berdoa dan - Kontak mata klien
membaca alkitab sudah baik saat
- Berbicara dengan nada yang rendah berkomunikasi
dan tenang A:
Hasil : - Maslah teratasi
Saat berbicang-bicang dengan klien, P:
menggunakan nada bicara yang - Intervensi dihentikan
lembut dan tenang dan rendah agar
supaya klien merasa nyaman
CATATAN PERKEMBANGAN
11-11-2021 SP2 S:
07.00-12.00 Orientasi - Klien mengatakan “saat ini
- Mengucapkan salam suara-suara bisikan tidak
kepada klien saya dengar lagi”.“suara
Hasil : bisikan sudah tidak
Klien tampak merespon terdengar sejal kemarin dan
salam yang diberikan tadi malam”
ddengan gembira - Klien mengatakan klien
- Menanyakan apakah senang mengikuti cara
suara-suara itu masih kedua dan ketiga dalam
muncul mengendalikan halusinasi
Hasil: O:
Klien mengatakan sudah - Klien tampak berinteraksi
tidak muncul lagi dengan baik
- Apakah cara yang dilatih - Tampak konsetraasi klien
kemarin sudah dipakai baik
Hasil: - Tampak kontak mata klien
Klien mgatakan klien baik
massih mengingatnya - Klien dapat melakukan
- Menyampaikan topic yang Teknik kedua yaitu
akan dibahas berbincang-bincang dengan
Hasil: orang lain dengan baik
Topic yang akan dibahas - Klien tampak melakuakn
yaitu mengontrol aktifitas sehari-hari
halusinasi dengan mengatur pakaian, mencuci
bercakap-cakap dengan kamr mandi, megatur
orang lain tempat tidur, beribadah, dll
- Kontrak waktu A:
Hasil: - SP2 dan SP3 Tercapai
Mengotrak waktu dengan P:
klien kira-kira 10 menit Lanjutkan SP4
Tahap Kerja
- Mengajarkan kepada klien
jika suara mulai datang
langsung mencari teman
untuk berbicang-bincang
Hasil:
Saat dijelaskan klien
tampak sanagt
memperhatikan jalannya
pencejalasan
- Mencontohkan cara
meminta tolong kepoada
teman untuk mengobrol
halusinasi jika datang
Hasil:
“Tolong!!, saya mulai
mendengar suara-suara.
Ayo mengobrol dengan
saya!. Saat dicontohkan
klien tampak
memperhatikan dan
mengulangi kata tersebut
Terminasi
- Menayakan perasaan
klien setelah mengikuti
cara mengahardik
halusinasi
Hasil:
Klien mengatakan
perasaan klien lebih
legah dan lebih nyaman
- Membuat jadwal Latihan
Hasil:
Klien mengatakan akan
memasukan di dalam
jadwal kegiatan klien
- Memberitahu kepada
klien bahwa ad acara
ketiga yang dapat
mengendalikan suara-
suara tersebut
Hasil:
Klie tampak senang dan
antusias saat
diberitahuakn hal itu
- Kontak waktu, tempat
Hasil:
Klien mengatakan
ditempat yang sama saja
dan dilakukan hari ini
juga
SP3
Orientasi
- Mengucapkan salam
kepada klien
Hasil :
Klien tampak merespon
salam yang diberikan dan
klien tampak senang
- Menanyakan apakah
apakah 2 cara itu efektif
Hasil:
Klien mengatakan 2 cara
yang telah diajari itu
sangat membatu mengotro
dan mengahardik
halusinasi dari klien
- Apakah cara yang dilatih
kemarin sudah dipakai
Hasil:
Klien mgatakan klien
massih mengingatnya
- Menyampaikan topic yang
akan dibahas
Hasil:
Topic yang akan dibahas
yaitu mengontrol
halusinasi dengan
melaksanakan aktifitas
terjadwal
Tahap Kerja
- Menjelaskan pentingnya
aktifitas yang teratur
untuk mengatasi
halusinasi
Hasil:
Saat dijelaskan klien
tampakj memperhatikan
dengan baik
- Mendiskusikan aktifitas
yang biasa dilakukan
klien
Hasil:
Klien mengatakan klien
sudah mempunyai jadwal
sebelumnya tentang
aktifitas klien sehari-hari
- Menyusun jadwal aktitas
sehariphari sesuai dengan
aktifitas yang telah
dilatih Upayakan pasien
mempunyai aktivitas dari
bangun pagi sampai tidur
malam,7 hari dalam
seminggu
Hasil :
Klien sudah mempunyai
jadwal aktifitas yang
dilakukan sehari-hari
sebelumnya
- Memantau pelaksanaan
jadwal kegiatan,
memberikan penguatan
terhadap perilaku klien
yang positif
Hasil:
Klien melakukan
kegiatan aktifitas sesuai
dengan jadwal yang ada,
dan saat diberikan
pyujian atas perlakuan
positif dari klien, klien
terlihat senang dan
gembira
Terminasi
- Menayakan perasaan
klien setelah mengikuti
cara mengahardik
halusinasi
Hasil:
Klien mengatakan
perasaan klien lebih
nyaman sekarang kareena
sudah mengetahui banyak
cara dalam mengontrol
halusinasi
- Menanyakan 3 cara yang
sudah diajarkan
Hasil:
Klien dapat menyebutkan
3 cara yang telah
diajarkan
- Memberiahukan kepada
klien akan dilatih
menggunakan obat secara
teratur
Hasil:
Klie tampak senang dan
antusias saat
diberitahuakn hal itu
- Kontak waktu, tempat
Hasil:
Klien mengatakan
tempatnya di nurse
station saja, dan waktu
sebelum mmakan malam
12-11-2021 Orientasi S:
12.00-17.00 - Mengucapkan salam - Klien mengatakan “saat ini
kepada klien suara-suara bisikan tidak
Hasil : saya dengar lagi”.“suara
Klien tampak merespon bisikan sudah tidak
salam yang diberikan dan terdengar sejak kemarin
klien tampak senang dan tadi malam”
- Menanyakan perasaan - Klien mengatakan klien
klien hari ini senang mengikuti cara
Hasil: keempat mengendalikan
Klien mengatakan hari ini halusinasi dengan obat
klien sedikit sedih karena O:
hari ini merupakan hari - Klien tampak berinteraksi
terakhir perawat praktik di dengan baik
ruangan - Tampak konsetraasi klien
- Menanyakan kepada klien baik
apakah menggunakan 3 - Tampak kontak mata klien
cara yang sudah diajarkan baik
Hasil: - Klien memahami cara ke 4
Klien mengatakan klien mengendalikan halusinasi
sudah memasukan ke dengan minum obat secara
dalam jadwalnya dan klien teratur
tidak akan lupa A:
melakukannya jika suara - SP4 Tercapai
itu datang P:
- Apakah jadwal kegiatan - Evaluasi Kembali SP1,
yan dibuat sudah SP2, SP3, SP4, dalam
dilakukan mengendalikan halusinasi
Hasil: - Intervensi dihentikan
Klien mgatakan klien
sudah melakukannya
sedari kemarin
- Menanyakan kepada klien
apakah pagi tadi sudah
minum obat
Hasil:
Klien mengatakan sudah
minum obat
- Menyampaikan topic yang
akan dibahas
Hasil:
Hari ini kita akan
mendiskusikan tentang
obat-obatan yang
sementara diminum
- Kontrak waktu
Hasil
20 menit
Tahap Kerja
- Menjelaskan kegunaan
obat
Hasil:
Saat penjelasan
berlangsung klien tampak
mengerti dan antusias
- Menjelaskan resiko kalau
putus obat
Hasil:
Klien tampak cemas saat
dijelaskan resiko putus
obat
- Menjelaskan cara
mendapatkan
obat/berobat
Hasil:
Klien tampak sudah
mnngerti cara
mendapatkan obat yaitu
melalui dokter
- Jelaskan cara
menggunakan obat
dengan prinsip 5 benar
(benar obat, benar
pasien, benar cara, benar
waktu, benar dosis)
Hasil:
Saat dijelaskan klien
tampak menyimak
dengan baik dan dapat
mengulangi kembali
tentang prinsip 5 benar
BAB IV
PEMBAHASAN
B. Saran
1. Bagi Perawat
Perawat dalam memberikan asuhan keperawatann hendaknya mengkuti
langkah-langkah proses keperawatan sesuai dengan pelaksanaan tindakannya 52 yang
dilakukan secara sistematis dan tertulis agar tindakan berhasil sesuai dengan yang
diharapkan.
2. Bagi Pasien
Diharapkan pasien mampu melakukan SP Gangguan Persepsi Sensori:
Halusinasi Pendengaran yang telah diajarkan oleh perawat disetiap jadwal yang telah
dibuat bersama agar halusinasi tidak kambuh kembali.
3. Bagi Peneliti
Diharapkan hasil asuhan keperawatan jiwa ini dapat menjadi referensi lain
serta dapat menjadi acuan untuk dikembangkan kembali dalam asuhan keperawatan
pada pasien dengan masalah Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2010. Konsep Dasar Keperawatan. Edisi I. Jakarta: EGC Dalami, dkk. 2014.
Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Jiwa.Jakarta: CV. Trans Info Media. Direja,
A.H.S. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika. Farida dan
Yudi. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika. Kemenkes, 2018.
Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2018, badan peneliti &
pengembangan Depkes RI. Jakarta. Keliat, B.A Dkk, (2014). Model Keperawatan
Profesional Jiwa, Jakarta : EGC Manurung, S. 2011. Keperawatan Profesional. Jakarta: Trans
Info Media. Muhit, A (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa (Teori dan Aplikasi).
Yogyakara: ANDI Nurarif, Amin Huda dan Hardi Kusuma (2015) Aplikasi Asuhan
Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc edisi revisi jilid 3
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi dengan pasien Ny. S di ruang Bima Instalasi Jiwa
2009. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi Dengan Keluarga. Jakarta: CV.
Sagung Seto. Setiadi. 2012. Konsep & Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan; Teori
dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sumijatun. 2010. Konsep Dasar Menuju Keperawatan
Profesional. Jakarta: Trans Info Media. Trimeilia (2011) asuhan keperawatan klien
Halusinasi Jakarta : Trans Info Media Wawan dan Dewi. 2011. Teori & Pengukuran
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika. Yusuf, Rizky
Fitryasari PK, Hanik Endang Nihayati.2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Jakarta: Salemba Medika. Yosep dan Sutini, T. 2014. Buku Ajar Keperawatan Jiwa dan
Advance Mental Health Nursing. Bandung: Refika Aditama. Zelika, Alkhosiyah Alfi.,
Dermawan Deden. (2015). Kajian Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi Pendengaran Pada