Anda di halaman 1dari 9

Tugas 1 Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling

Dosen Pengampu:
Drs. Asmidir Ilyas M.Pd, Kons

Disusun Oleh :
Dio Kurnia Azmi
19065031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK


ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
Mind Mapping Pengertian BK, Tujuan BK, dan Arah Pelayanan BK
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Pengertian bimbingan menurut etimologi adalah merupakan terjembahan dari


guidance yang berasal dari kata guide yang mempunyai arti direct, pilot, manager, and
steer (menunjukkaan, menentukan, mengatur dan mengemudikan). Sedangkan
bimbingan menurut para ahli, menurut Walgito (2004) bimbingan adalah bantuan atau
pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam
mengindari atau mengatasi kesulitan- kesulitan hidupnya, agar dapat mencapai
kesejahteraan dalam kehidupannya. Sedangkan menurut Smith (1969) bimbingan adalah
sebagai proses layanan yang diberikan kepada individu-individu guna membantu mereka
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan,
rencana, interpretasi yang digunakan untuk menyesuaikan diri dengan baik.
Pengetian konseling menurut etimologi adalah berasal dari bahas latin yaitu
consilium yang berarti “dengan” atau “bersama” yang dirangkai dengan menerima atau
memahami. Sedangkan dalam bahasa Anglo, istilah konseling berasal dari seilan yang
berarti menyerahkan atau menyampaikan. Dan konseling menurut para ahli, menurut
Tolbent (dalam Prayitno 2004:101) konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan
secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan
kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Sedangkan menurut
Smith (1974) konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu konseli
membuat interpretasi tentang fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau
penyesuaian yang perlu dibuatnya.
Jadi bimbingan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara konseling oleh seorang ahli kepada individu yang sedang mengalami suatu
masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki
dan sarana yang ada.
B. Tujuan Bimbingan Konseling

Secara umum tujuan bimbingan konseling bertujuan untuk membantu individu


mengembangkan diri secara optimal denga tahap perkembangan dan predisposisi
yang dimilikinya.
Tujuan bimbingan dan konseling yang tekait dengan aspek pribadi-sosial konseli
adalah :
1. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif
2. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik baik bersifat internal maupun
dengan orang lain
3. Memiliki sifat positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain

Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik :


1. Memiliki kesiapan pemahaman diri yang terkait dengan pekerjaan
2. Memilik kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar
3. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang waktu

Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir, adalah ;
1. Memahami pemahaman diri yang terkait dengan pekerjaan
2. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang
kematangan kompetensi karir
3. Memahami relevansi kompetensi belajar dengan persyaratan keahlian atau
keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.

Menurut Prayitno (1999) tujuan umum bimbingan dan konseling dilakukan dalam
rangka pengembangan keempat dimensi kemanusiaan individu antara lain :
1. Dimensi keindividualan, mengembangkan potensi yang ada pada dirinya secara
optimal yang mengarah pada aspek kehidupan positif
2. Dimensi kesosialan, manusia sebagai makhluk sosial mampu berinteraksi dan
berkomunikasi
3. Dimensi kesusilaan, memberikan warna moral terhadap perkembangan dimensi
pertama dan kedua
4. Dimensi keberagaman, menitikberatkan pada hubungan diri manusia dengan
Tuhan YME

C. Arah Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Pelayanan dasar yaitu mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan manusia yang


paling elementer, yaitu kebutuhan makan, minum, udara segar dan kesehatan, serta
kebutuhan sosio-emosional. Tujuan dari pelayanan ini adalah :
a. Memiliki kesadaan tentang diri dan lingkungannya
b. Mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab
c. Mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya
d. Mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya

Pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan tahap-tahap


dan tugas-tugas perkembangannya. Dengan pelayanan pengembangan yang cukup baik
siswa akan dapat menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa
beban yang memberatkan, memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi yang
dimiliki secara optimal, serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya pendidikan
pada umumnya merupakan pelaksanaan pelayanan pengem-bangan bagi peserta didik.
Pada satuan-satuan pendidikan, para pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran
dominan dalam penyelenggaraan pengembangan terhadap siswa. Dalam hal ini,
pelayanan BK yang dilaksanakan oleh Guru BK atau Konselor selalu diarahkan dan
mengacu kepada tahap dan tugas perkembangan siswa.
Pelayanan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan oleh gangguan terhadap
pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan, serta pelayanan peminatan. Permasalahan
tersebut dapat terkait dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan keluarga,
kegiatan belajar, karir. Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik, Guru BK atau
Konselor memiliki peran dominan. Peran pelayanan teraputik oleh Guru BK atau Konselor

dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar, pelayanan pengem-bangan, dan


pelayanan peminatan.
Pelayanan yang secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas minat/pendalaman
minat peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi kurikulum yang ada. Arah
peminatan/lintas minat/pendalaman minat ini terkait dengan bidang bimbingan pribadi,
sosial, belajar, dan karir dengan menggunakan segenap perangkat (jenis layanan dan
kegiatan pendukung) yang ada dalam pelayanan BK. Pelayanan peminatan/lintas
minat/pendalaman minat peserta didik ini terkait pula dengan aspek-aspek pelayanan
pengembangan tersebut di atas.
Pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan pendidikan, seperti personil
satuan pendidikan, orang tua, dan warga masyarakat lainnya yang semuanya itu terkait
dengan kehidupan satuan pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya dan
suskesnya tugas utama satuan pendidikan, proses pembelajaran, optimalisasi
pengembangan potensi siswa. Pelayanan diperluas ini dapat terkait secara langsung
ataupun tidak langsung dengan kegiatan pelayanan dasar, pengembangan peminatan,
dan pelayanan teraputik tersebut di atas     
D. Soal dan kunci jawaban terkait materi
1. Manakah berikut ini yang merupakan arti dari Bimbingan?
a. Path c. Way
b. Guide d. Going
2. Seorang yang memiliki profesi yang mendalami di bidang konseling yaitu?
a. Konsultan c. konselor
b. Konseli d. Konsultasi
3. Berikut ini yang merupakan tujuan BK dilihat dari dimensi kemanusiaan individu,
menurut Prayitno, kecuali.....
a. Sosial c. Keberagaman
b. Susila d. Kebudayaan
4. Salah satu pelayanan yang menangani tugas-tugas perkembangan siswa adalah....
a. Pelayanan pengembangan
b. Pelayanan akademik
c. Pelayanan problema
d. Pelayanan teraputik
5. Yang bukan merupakan aspek dari tujuan khusus BK adalah...
a. Tujuan karir
b. Tujuan pribadi sosial
c. Tujuan jangka panjang
d. Tujuan akademik

Essay
6. Jelaskan definisi Bimbingan dan Konseling menurut Smith?
7. Jelaskan keempat tujuan BK menurut Prayitno dilihat dari dimensi kemanusiaan
individu!
8. Jelaskan pelayanan dasar dari BK!

Kunci Jawaban
1. B. Guide
2. C. Konselor
3. D. Kebudayaan
4. A. Pelayanan pengembangan
5. C. Tujuan jangka panjang
6. Menurut Smith :
Bimbingan adalah sebagai proses layanan yang diberikan kepada individu-individu
guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan dalam membuat pilihan, rencana, interpretasi yang digunakan untuk
menyesuaikan diri dengan baik. Sedangkan konseling merupakan suatu proses
dimana konselor membantu konseli membuat interpretasi tentang fakta yang
berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian yang perlu dibuatnya.

7. Tujuan BK dari dimennsi kemanusiaan individu :


a. Dimensi keindividualan, mengembangkan potensi yang ada pada dirinya secara
optimal yang mengarah pada aspek kehidupan positif
b. Dimensi kesosialan, manusia sebagai makhluk sosial mampu berinteraksi dan
berkomunikasi
c. Dimensi kesusilaan, memberikan warna moral terhadap perkembangan dimensi
pertama dan kedua
d. Dimensi keberagaman, menitikberatkan pada hubungan diri manusia dengan Tuhan
YME

8. Tujuan dari pelayanan dasar adalah :


a. Memiliki kesadaan tentang diri dan lingkungannya
b. Mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab
c. Mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya
d. Mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari satu segi dapat kita lihat bahwa Bimbingan dan Konseling memiliki arti
yang sama yaitu proses pemberian bantuan terhadap seseorang, atau sekelompok
orang. Dari segi lain konseling merupakan alat dalam pemberian bimbingan,
konseling juga merupakan alat yang paling ampuh dalam keseluruhan program
bimbingan atau dengan kata lain konseling merupakan titik sentral dari keseluruhan
kegiatan bimbingan. Tujuan dari Bimbingan dan Konseling yaitu (a) Untuk dapat
mewujudkan diri sendiri. (b) Untuk dapat mengarahkan diri sendiri. (c) Untuk dapat
mengambil keputusan sendiri tentang berbagai hal. (d) Untuk dapat menerima diri
sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis. (e) Untuk mengenal diri sendiri
dan lingkungannya. Bimbingan dan Konseling memiliki arah pelayanan seperti
pelayanan dasar, pelayanan pengembangan, terapeutik, dan peminatan.

B. Saran
Seorang guru bisa dinilai memiliki mutu kerja yang berkualitas jika bisa
membimbing siswa dengan baik, jadi hendaknya mendalami dan menguasai bidang
Bimbingan dan Konseling agar jika terjadi masalah yang di hadapi peserta didik
hendaknya membimbing mereka agar menjadi pribadi yang berkualitas pula.
DAFTAR PUSTAKA

Prayitno, dkk. 2014. Pembelajan melalui Pelayanan Bimbingan dan Konseling di


Satuan Pendidikan. Padang: UNP
Ahmad, Riska. 2013. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Padang: UNP Press
Prayitno. 2009. Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta: Gramedia Widia Sarana
Indonesia

Tohirin. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis


Integrasi). Jakarta : PT Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai