1. Keberhasilan pembangunan sistem pertanian berkelanjutan di Indonesia tidak lepas dari
peran Pemerintah secara aktif a. Jelaskan menurut Saudara apakah peran Pemerintah dalam sistem pertanian berkelanjutan sudah tampak nyata, berikan contohnya kalau ada Jawab: Menurut saya, peran pemerintah dalam pembangunan sistem pertanian berkelanjutan sudah diterapkan dan dijalankan walaupun permasalahan pertanian di Indonesia masih simpang siur. Dukungan pemerintah tersebut dapat dilihat dari tersedia atau tidaknya sarana dan prasarana transportasi yang memadai, kelancaran pemasaran hasil panen, dan terjamin atau tidaknya harga sarana produksi pertanian berkelanjutan yang terjangkau oleh petani. b. Kendala apa yang dialami Pemerintah untuk membangun sektor pertanian menuju ke sistem yang berkelanjutan Jawab: Pemerintah sebagai pemangku kebijakan dan penyedia sarana prasarana memiliki kendala kompleks yang dihadapi dalam membangun sektor pertanian menuju pertanian berkelanjutan mulai dari pasar dan tata niaga, kepemilikan lahan, birokrasi deptan, modal, ketrampilan, teknologi, mentalitas, organisasi tani, petani, kebijakan sampai pengadaan informasi terkait pertanian. Selain itu, luas pemilikan lahan petani yang rata-rata sempit, sehingga sulit menciptakan lingkungan yang sesuai dan penguasaan pengetahuan dan tehnik budidaya pertanian berkelanjutan yang masih kurang dikuasai. Perlu perubahan sikap yang mendasar untuk melakukan peralihan dari sistem pertanian konvensional menjadi sistem pertanian yang berkelanjutan. 2. Peran kelompok tani sebagai ujung tombak pembangunan sistem pertanian berkelanjutan sangat trategis a. Jelaskan apa yang dimaksud revitalisasi kelembagaan di tingkat petani dalam rangka pembangunan pertanian yang berkelanjutan Jawab: Revitalisasi pertanian dalam arti luas dilakukan untuk mendukung pencapaian sasaran penciptaan lapangan kerja terutama di perdesaan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Kegiatan pokok yang dilakukan adalah revitalisasi sistem penyuluhan pertanian yang secara intensif perlu dikoordinasikan dengan pemerintah daerah baik propinsi maupun kabupaten. Penumbuhan dan penguatan lembaga pertanian dan perdesaan untuk meningkatkan posisi tawar petani. Penyederhanaan mekanisme dukungan kepada petani dan pengurangan hambatan usaha pertanian. Pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia pertanian. Perlindungan terhadap petani dari persaingan usaha yang tidak sehat dan perdagangan yang tidak adil. Kegiatan pokok kelambagaan tersebut tentunya akan mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan. b. Sebutkan beberapa kelompok tani yang Saudara ketahui di lokasi tempat tinggal Saudara Jawab: 1) Kelompok Maju Makmur di Desa Jrebangkembang, Kecamatan Karangdadap 2) Kelompok Ngaram di Desa Bugangan, Kecamatan Kedungwuni 3) Kelompok Dawungan di Desa Larikan, Kecamatan Doro 4) Kelompok Pedawang Barat di Desa Pedawang, Kecamatan Karanganyar 3. Program pembangunan pertanian di Indonesia harus selaras dengan program peningkatan ketahanan pangan a. Jelaskan mengapa diversifikasi pangan dapat dikatakan merupakan program peningkatan ketahanan pangan yang selaras dengan pembangunan pertanian berkelanjutan Jawab: Diversifikasi atau penganekaragaman adalah suatu cara untuk mengadakan lebih dari satu jenis barang/komoditi yang dikonsumsi. Di bidang pangan, diversifikasi memiliki dua makna, yaitu diversifikasi tanaman pangan dan diversifikasi konsumsi pangan. Kedua bentuk diversifikasi tersebut masih berkaitan dengan upaya untuk mencapai ketahanan pangan. Apabila diversifikasi tanaman pangan berkaitan dengan teknis pengaturan pola bercocok tanam, maka diversifikasi konsumsi pangan akan mengatur atau mengelola pola konsumsi masyarakat dalam rangka mencukupi kebutuhan pangan. Beragamnya pangan yang dikonsumsi tentunya akan mendukung perkembangan pertanian berkelanjutan melalui penanaman berbagai jenis varietas. b. Jelaskan mengapa diversifikasi pangan di Indonesia kurang berhasil Jawab: Diversifikasi pangan di Indonesia kurang berhasil disebabkan oleh berbagai masalah seperti kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam menanam berbagai jenis tanaman sehingga masyarakat lebih memilih untuk tetap bertahan menanam satu jenis tanaman yang memang sudah dikuasainya dan budaya masayarakat yang terbiasa menjadikan nasi sebagai makanan utamanya sehingga jenis pangan lain masih kurang diminati. 4. Program pembangunan pertanian berkelanjutan akan berhasil, salah satunya sistem pertanian berkelanjutan harus mampu meningkatkan kesejahteraan petani a. Mengapa sebagian besar masyarakat tani kurang memperhatikan sistem budidaya pertanian yang berkelanjutan Jawab: Sebagian besar masyarakat tani kurang memperhatikan sistem budidaya pertanian yang berkelanjutan dikarenakan masyarakat sudah terbiasa dengan system konvensional yang menggunakan banyak input kimia dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Petani tidak percaya dan masih takut untuk mencoba system pertanian berkelanjutan yang menggunakan sedikit input dalam mendukung perkembangan tanaman. b. Berikan contoh menurut Saudara model pertanian berkelanjutan yang mampu meningkatkan kesejahteraan petani Jawab: Model pembangunan pertanian berkelanjutan di Indonesia yang dapat mensejahterakan petani salah satunya adalah system pertanian terpadu merupakan yang menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan ilmu lain yang terkait dengan pertanian dalam satu lahan, sehingga diharapkan dapat sebagai salah satu solusi alternatif bagi peningkatan produktivitas lahan, program pembangunan & konservasi lingkungan serta pengembangan desa secara terpadu. Diharapkan kebutuhan jangka pendek, menengah dan panjang petani berupa pangan, sandang dan papan akan tercukupi. 5. Berikan konsep pembangunan pertanian berkelajutan di Indonesia agar berhasil dengan baik Jawab: Konsep pembangunan pertanian berkelanjutan di Indonesia agar berhasil dengan baik yaitu dengan menerapkan pertanian yang berbasis ekologi, ekonomi, sosial, budaya dan kesehatan masyarakat. Dengan perkataan lain, konsep pertanian berkelanjutan berorientasi pada tiga dimensi keberlanjutan, yaitu: keberlanjutan usaha ekonomi (profit), keberlanjutan kehidupan sosial manusia (people), dan keberlanjutan ekologi alam (planet). Konsep ini juga harus memperhatikan dan meletakkan dasar-dasar yang patut dijadikan acuan dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan di semua tingkatan dan sektor atau aspek pembangunan.