Anda di halaman 1dari 30

BAHAN AJAR KELAS 9

LISTRIK STATIS

O
L
E
H

THERESIA R M PURBA

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas berkat rahmatnya saya bisa
menyelesaikan bahan ajar ini.Modul ini merupakan bahan ajar materi yang di persiapkan untuk pembelajaran
kepada siswa.Modul ini dibuat untuk mempermudah kita guru dalam melakukan pembelajaran di dalam kelas
dimana Langkah-langkah pembelajaran nya sudah jelas tersusun secara sistematis.
Modul ini dibuat dengan melihat perkembangan dunia Pendidikan terutama pada pembelajaran IPA
yang diharuskan lebih dekat kepada kehidupan nyata, sehingga IPA tidak dianggap lagi sebagai pelajaran yang
abstrak. Bahan ajar ini dibuat untuk model pembelajaran discovery learning.
Bahan ajar ini masih jauh dari sempurna apabila terdapat kekurangan dan kekeliruan maka dengan
segala kerendahan hati akan saya perbaiki sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masa
mendatang.Terimakasih.

Penulis

Theresia R M Purba

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar …………………………………………………………………………….2


Pendahuluan………………………………………………………………………………..4
Uraian materi
a. Teori atom………………………………………………………………………….6
b. Cara membuat benda bermuatan listrik …………………………………………….7
c. Fenomena listrik statis dalam kegiatan sehari-hari………………………………….11
d. Tahukah kamu………………………………………………………………………12
e. Hukum coulomb……………………………………………………………………..13
f. Medan listrik………………………………………………………………………….18
g. Potensial listrik ………………………………………………………………………..25

3
A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4. Menjelaskan konsep listrik statis 3.4.1. Menjelaskan pengertian listrik
statis
dan
gejalanya dalam kehidupan sehari- 3.4.2. Memberi contoh gejala kelistrikan
yang terjadi dalam kehidupan
hari,
sehari- hari.
termasuk kelistrikan pada sistem
3.4.3. Menganalisis peristiwa yang terjadi
saraf dan hewan yang mengandung
pada balon yang digosokkan pada
listrik. baju.

3.4.4. Mengidentifikasi jenis-jenis


muatan listrik

3.4.5. Menjelaskan interaksi dua


muatan listrik.

3.4.6. Menjelaskan hukum coulomb

3.4.7. Menjelaskan faktor-faktor yang


mempengaruhi besar gaya
Coulomb dan muatan listrik.

3.4.8. Menghitung besarnya gaya


Coulomb dua muatan listrik.

3.4.9. Menganalisis interaksi dua benda


bermuatan karena pengaruh
jarak.

3.4.10 Menghitung besar medan listrik.

3.4.11.Menghitung beda potensial


listrik.

3.4.12 Menganalisis beda potensial


dua benda bermuatan.

3.4.13. Mengidentifikasi bagian sel


saraf.

3.4.14.Menjelaskan fungsi akson dan


neurit.

4
3.4.15.Menjelaskan tentang prinsip
kelistrikan pada saraf manusia.

3.4.16 Mengidentifikasi hewan-hewan


yang dapat menghasilkan listrik.

3.4.17 Menyebutkan sistem khusus


pada hewan yang dapat
menghasilkan listrik.
4.4. Menyajikan hasil pengamatan 4.4.1. Melakukan percobaan muatan
listrik statis
tentang gejala listrik statis
dalam 4.4.2. Menyajikan hasil percobaan
muatan listrik statis.
kehidupan sehari-hari.
4.4.3 Melakukan percobaan hukum
coulomb.
4.4.4 Menyajikan hasil percobaan
hukum coulomb

B. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 :
Melalui pengamatan video listrik statis serta p e r c o b a a n yang dipandu
LKPD 3.4 01 listrik ststis:
a. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian listrik statis.
b. Peserta didik dapat menyebutkan contoh gejala kelistrikan yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Peserta didik mampu Menganalisis peristiwa yang terjadi pada balon yang digosokkan pada
baju.
d. Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis-jenis muatan listrik.
e. Peserta didik dapat menjelaskan interaksi dua muatan listrik.
Fokus Karakter : rasa ingin tahu, bertanggung jawab, teliti
Pertemuan 2 :
Melalui pengamatan video hukum coulomb serta p e r c o b a a n yang dipandu
LKPD 3.4 02 Hukum coulomb, peserta didik mampu:

a. Menjelaskan pengertian hukum coulomb


b. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar gaya Coulomb dan muatan listrik.
c. Menghitung besarnya gaya Coulomb dua muatan listrik.
d. Menganalisis interaksi dua benda bermuatan karena pengaruh jarak.
e. Mendeskripsikan prinsip cara kerja elektroskop.
Fokus Karakter : rasa ingin tahu, bertanggung jawab, teliti.
Pertemuan 3:
Melalui pengamatan video potensial listrik yang dipandu oleh lkpd

5
, peserta didik mampu:
a. Menghitung beda potensial listrik.
b. Menganalisis beda potensial dua benda bermuatan.

c. Menghitung besar kuat medan listrik.

Fokus Karakter : rasa ingin tahu, bertanggung jawab, teliti.

URAIAN MATERI
PERTEMUAN 1

A. TEORI ATOM

Pengertian atom adalah merupakan bagian terkecil dari suatu unsur yang sudah tidak bisa dibagi
lagi secara reksi kimia biasa. Lapisan atom terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Inti atom (nukleus) terdiri:
- Proton
proton adalah atom yang memiliki muatan listrik positif.
- Netron
Netron adalah atom yang tidak memiliki muatan.
2. Kulit Atom, terdiri dari elektron.
Elektron adalah atom yang memiliki muatan listrik negatif dan bergerak mengeliilingi
inti atom. Pada elektron mudah untuk dipindahkan dari suatu atom.

B. MUATAN PADA BENDA


1. Benda netral : apabila jumlah dari proton =jumlah elektron, sehingga atom akan menjadi
netral dan tidak mempunyai muatan listrik.
2. Benda Bermuatan
- Bermuatan listrik negatif apabila mempunyai jumlah elektron yang lebih banyak dari
pada jumlah proton (pada benda terjadi kekurangan kekurangan elektron)
- Bermuatan listrik positif apabila mempunyai jumah proton yang lebih banyak

6
daripada jumlah elektronnya (pada benda terjadi kelebihan eektron).
C. INTERAKSI MUATAN LISTRIK
Pada muatan listrik bisa saling berinteraksi sebab antara ke-2 muatan terjadi gaya listrik
(gaya tolak/ gaya tarik).
Sifat muatan listrik yaitu:
- Muatan sejenis akan saling tolak menolak
- Muatan tidak sejenis akan saling tarik menarik

7
Cara Membuat Benda Bermuatan Listrik

Ada tiga cara untuk memberi muatan pada listrik statis, yaitu: penggosokan, konduksi dan induksi.
Penjelasannya kita lanjut di bawah ya.

Penggosokan

Benda-benda di bawah ini dapat memiliki muatan listrik dengan cara digosok dengan benda lain. Simak
tabel di bawah ini.

8
Konduksi

Cara yang kedua adalah dengan konduksi. Apa itu konduksi? Konduksi adalah mendekatkan benda yang
bermuatan listrik ke benda yang tidak bermuatan listrik. Dengan begitu, benda yang tadinya tidak
memiliki muatan listrik akan memiliki muatan listrik.

Induksi

9
Terakhir adalah dengan induksi yaitu memisahkan muatan listrik di dalam suatu penghantar. Caranya
adalah dengan mendekatkan benda yang bermuatan listrik ke penghantar yang dinamakan dengan
elektroskop.

Tadi, di awal artikel sudah dikasih gambaran sedikit tentang fenomena alam yang sering terjadi di
sekitar kita, kan? Ya, petir. Petir merupakan salah satu fenomena alam yang bisa kita saksikan. Yuk, kita
bahas sedikit lagi tentang fenomena listrik statis tersebut.

10
Fenomena Listrik Statis dalam Kehidupan Sehari-hari

Fisika pasti ada di mana-mana dan kapan saja, termasuk juga dengan fenomena listrik statis ini.
Salah satunya adalah petir yang kita sebut di awal artikel tadi. Bukan petirnya Thor yaa, tapi
petir yang sering kita lihat. Petir bisa terjadi karena awan yang bergesekan satu sama lain.

Awan yang bergesekan sebelum petir terjadi (sumber: giphy.com)

Setelah proses pergesekan lahirlah elektron-elektron bebas yang kemudian berkumpul dan
saling menguatkan satu dengan lainnya, sehingga memiliki cukup beda potensial untuk
menyambar permukaan bumi. Saking berbahayanya petir, kini dibuat alat penangkal petir yang
biasa dipasang di bangunan-bangunan tinggi.

11
Cara kerja alat penangkal petir ini berdasarkan prinsip induksi muatan listrik yaitu memisahkan
antara proton dan elektronnya. Jadi, petir yang menyambar di antara bangunan-bangunan
tinggi tidak akan membahayakan bangunan serta penghuninya karena ada pemindahan
muatan listrik.

Selain petir dan penangkalnya, fenomena listrik statis yang lain adalah ketika kita mendekatkan
punggung tangan ke televisi yang baru saja dimatikan. Seketika tangan kita akan terasa
disetrum oleh layar televisi tersebut. Ada juga rambut kering yang berbunyi gemerisik halus

12
ketika disisir dengan sisir plastik, lalu jika sisir tersebut didekatkan ke kertas kecil-kecil, kertas
tersebut akan menempel ke sisir plastik.

Wah, banyak juga ya penjelasan tentang listrik statis serta kaitannya dengan kehidupan sehari-
hari. Sekarang kalian juga jadi tau kan kalau petir itu asalnya bukan dari Thor, tapi dari listrik
statis

PERTEMUAN 2

D. HUKUM COULOMB

13
 Gambar 11. Interaksi dua benda bermuatan
(sumber: physics principle and problems)

Dua benda bermuatan saling didekatkan seperti gambar di atas, akan saling berinteraksi. Gambar
(a) menunjukkan interaksi antara dua benda bermuatan positif akan saling menjauhi (tolak menolak),
begitu pula jika dua benda yang sama-sama bermuatan negatif (gambar b) jika didekatkan akan saling
menjauhi (tolak-menolak), akan tetapi benda bermuatan negatif didekatkan ke benda bermuatan positif
(gambar c) maka akan  saling mendekat (tarik-menarik).
Gaya interaksi antara dua benda bermuatan (atau dua muatan) disebut dengan gaya
listrik atau gaya Coulomb sesuai dengan nama penemunya. Gaya listrik ini pertama kali diteliti oleh
ilmuan yang bernama Charles Augustin de Coulomb (1736-1806) berdasarkan eksperimennya
mengemukakan hukum coulomb yakni “besarnya gaya listrik antara dua muatan sebanding dengan
besar muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya”  secara matematis dapat dituliskan

14
Besar gaya Coulomb bergantung pada:

1. Besar masing - masing muatan ( Q1 dan Q2 )


2. Kuadrat jarak antara dua muatan (r^2).
Ada pun bunyi Hukum Coulomb adalah : " besar gaya tolak-menolak atau gaya tarik-
menarik antara dua benda bermuatan listrik, berbanding lurus dengan besar masing-
masing muatan listrik dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda
bermuatan. "

Secara matematik Hukum Coulomb di rumuskan:

Keterangan:
Fc : Gaya tolak menolak atau gaya tarik menarik
dalam satuan newton (N) Q1: Besar muatan pertama
dalam satuan coulomb (C)

Q2: Besar muatan kedua dalam satuan coulomb (C)


r: Jarak antara dua benda bermuatan dalam satuan meter (m)
k: Konstanta pembanding besar nya 9 x 10^9 Nm^2/C^2.
Jurus jitu:
Dalam banyak kasus atau soal terkait dengan materi gaya Coulomb, sering kali kita dihadapkan pada
masalah perbandingan antara gaya listrik dengan besar muatan, gaya listrik dengan kuadrat jarak antar
muatan atau bahkan keduanya. Untuk menyelesaikan permasalahan ini hal penting yang perlu dipahami
adalah
·      Besar gaya Coulomb sebanding dengan besar muatan
Konsep sebanding:

“Perhatikan letak indeks (a dan b)masing-masing variabel yang sama antara ruas kiri dan ruas kanan”
·      Besar gaya Coulomb berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
Konsep berbanding terbalik

15
 “Perhatikan letak indeks (a dan b)masing-masing variabel yang berlawanan antara ruas kiri dan ruas
kanan”
Indeks “a” untuk keadaan awal dan indeks “b” untuk keadaan akhir.
Sehingga persamaan perbandingan untuk hukum Coulomb adalah

Contoh soal:
Gambar berikut menunjukkan gaya tolak-menolak antara dua benda titik bermuatan listrik

Besar gaya tolak menolak antara kedua benda tersebut jika muatan listrik diganti menjadi +2Q dan +Q,
dan jarak kedua benda menjadi 2d adalah…
a.  ½ F                         b.   2F                          c.   4F                          d.   8F
Pembahasan:
Keadaan awal
q1a = +Q
q2a = +Q
ra = d
Fa = F
Keadaan akhir
q1b = +2Q
q2b = +Q
rb = 2d
Fb = ..... ?
Soal merupakan perbandingan antara gaya listrik, muatan pertama dan jarak. Persamaan
perbandingannya adalah.

Kunci jawaban : “D”

perlu diingat bahwa gaya termasuk besaran vektor sehingga selain besarnya gaya juga harus
diperhatikan arahnya juga seperti gambar berikut.

16
 Gambar 12. (a) gaya interaksi dua muatan berbeda jenis, (b) gaya interaksi dua muatan sejenis
(sumber: physics principle and problems)

Dua muatan sejenis yang didekatkan akan saling menjauhi dengan arah gaya seperti yang
ditunjukkan oleh gambar 12a, sedangkan dua muatan yang berbeda jenis didekatkan akan saling 
mendekati seperti yang ditunjukkan oleh gambar 12b. Berdasarkan gambar terlihat baik muatan A dan
muatan B keduanya saling memberikan gaya kepada kedua muatan (FB on A maupun FA on B), kedua
gaya ini adalah pasangan gaya aksi dan reaksi (hukum III Newton)
Salah satu penerapan dari hukum Coulomb ini adalah pada penggunaan elektroskop. Elektroskop
merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi suatu benda bermuatan atau tidak
Prinsip kerja dari elektroskop dapat dilihat dari gambar berikut:

 Gambar 13. Prinsip kerja elektroskop

Pada mula-mula elektroskop bermuatan netral sehingga muatan positif (proton) dan negatif
(elektron) tersebar merata di seluruh elektroskop (gambar 12a) dan daun elektroskop dalam keadaan
tertutup, kemudian benda bermuatan listrik negatif di dekatkan (tanpa bersentuhan) ke kepala
elektroskop (gambar 12b), muatan negatif benda tersebut akan membuat muatan positif elektroskop
tertarik ke kepala elektroskop dan muatan negatifnya tertolak hingga menuju daun elektroskop. Kedua
bilah daun elektroskop akan bermuatan negatif, hal ini akan menimbulkan gaya interaksi (gaya listrik)
saling tolak menolak sehingga membuat daun elektroskop terbuka (gambar 12c)

PERTEMUAN 3

17
Timbul rasa seperti kesetrum saat memegang gagang pintu. (sumber: Eunike Benhardine via
YouTube)

Eitss, kamu tahu nggak sih, ternyata di gagang pintu itu ada muatan listriknya, loh!

Hmmmm... pantesan aja ya, terkadang ketika kita memegang gagang pintu, rasanya seperti
ada aliran listrik yang membuat kita kaget. Kayak kesetrum gitu! 

Tapi, kenapa bisa begitu ya, teman-teman?

Nah, rupanya, kejadian tersebut bisa terjadi karena ada hubungannya dengan medan
listrik. Kamu pasti pernah mendengar istilah “medan perang”, kan? Medan perang itu
menunjukkan daerah atau area tempat untuk berperang. Begitu juga dengan medan listrik, ada
kata "medan"-nya. Artinya juga sama, medan di sini mengarah kepada “daerah” atau “area”. 

Pengertian dan Konsep Medan Listrik

Pasti, kamu langsung berpikir daerah atau area yang ada listrik-listriknya, ya? Mudah banget
deh ketebak pemikiran kamu, hahaha. Gak salah juga sih, tapi lebih tepatnya, medan listrik

18
itu daerah/area/ruang di sekitar muatan listrik, baik itu muatan positif (proton) maupun
muatan negatif (elektron) yang masih dipengaruhi gaya listrik. 

Nah, kejadian memegang gagang pintu bisa kesetrum itu disebabkan oleh lompatan elektron
akibat adanya medan listrik.

Hal ini bisa terjadi ketika terdapat ketidakseimbangan antara jumlah proton dengan elektron di
tangan kita dan gagang pintunya. Biasanya, fenomena tangan kita kesetrum saat memegang
gagang pintu itu disebabkan karena tangan kita kelebihan elektron, yang menyebabkan
elektron mengalir atau melompat dari tangan kita ke gagang pintunya.

Selain itu, peristiwa tersebut juga didukung karena gagang pintu terbuat dari bahan logam.
Kenapa? karena logam bersifat mudah mengalirkan atau memindahkan elektron. 

Oke, dari penjelasan di atas, mungkin di antara kamu ada yang bertanya-tanya, "kenapa tangan
atau tubuh kita bisa kelebihan elektron?"

Hal tersebut biasanya terjadi karena faktor cuaca dingin yang membuat elektron mudah
terbentuk di permukaan kulit kita ketika sedang menyentuh sesuatu. Sesuatunya ini bisa dari
mana aja, ya. Misalnya, ketika kita nggak sengaja menggosokkan tangan ke sprei, selimut,
gorden, atau benda lainnya, maka elektron bendanya akan lebih mudah berpindah ke tangan
atau permukaan tubuh yang lain. Apalagi, jika bendanya itu terbuat dari bahan logam yang
mudah mengalirkan elektron. 

19
Jadi, sebenernya, perpindahan elektron itu bisa terjadi dari tubuh kita ke benda, maupun
sebaliknya, ya. Nah, untuk kasus ini, memang umumnya perpindahan elektronnya itu dari
tangan ke gagang pintu. Kenapa nggak sebaliknya? Kalo dari gagang pintu ke tangan itu
cukup sulit terjadi, karena si gagang pintunya perlu untuk digosok-gosok terlebih dahulu
(misal pake kain wol) agar elektron bendanya berlebih.

Gimana, terjawab ya alasan kenapa kadang kita suka merasa kesetrum saat memegang gagang
pintu?   

20
Aku simpulkan lagi ya biar lebih jelas. Ketika menyentuh benda yang mudah
mengalirkan elektron, akan terjadi lompatan/aliran elektron dari tangan kita ke benda
tersebut. Karena terjadi interaksi muatan listrik antara tangan kita dengan bendanya, maka bisa
dikatakan di daerah tersebut terdapat medan listrik.

Kamu sering liat ngga medan listrik itu digambarin sama garis-garis gitu? Apa itu hanya
iseng aja dan ngga berarti apa-apa? Eitss, ternyata itu bukan garis sembarangan loh
guyss. Garis itu disebut juga garis-garis medan listrik atau garis-garis gaya listrik. Garis ini akan
menunjukkan arah dari medan listrik suatu muatan. Bahkan garisnya memiliki aturan atau sifat
tersendiri. Yuk, kita bahas satu-satu tentang sifat garis medan listrik!

Sifat-sifat Garis Medan Listrik (Garis Gaya Listrik)

1. Arah garisnya akan keluar dari muatan positif dan akan masuk ke dalam muatan
negatif

Garis medan listrik ini digunakan untuk menyatakan adanya medan listrik yang arahnya
dari muatan positif (proton) ke negatif (elektron). Jadi, untuk muatan positif, arah garis
medan listriknya mengarah keluar dari muatannya, sedangkan untuk muatan negative

21
arah
garis medan listriknay mengarah masuk ke muatannya.

2. Garis-garisnya tidak boleh saling berpotongan

Setiap garis memiliki jalur lintasnya masing-masing, jadi gak boleh tuh yang namanya nyelip-
nyelip di jalur orang lain.

22
 

3. Semakin rapat garisnya, maka menunjukkan medan listriknya semakin kuat

Kuat lemahnya medan listrik suatu muatan listrik dapat kita tunjukkan atau kita gambarkan
dengan rapat tidaknya garis medan listrik. Jadi, untuk medan listrik yang kuat, kita gambarkan
dengan garis medan listrik yang semakin rapat, sedangkan untuk medan listrik yang lemah,
kita gambarkan dengan garis medan listrik yang renggang.

23
Nah, itu dia tiga sifat-sifat garis medan listrik yang mungkin sebelumnya belum kamu ketahui,
sekarang udah pada paham kan? Hmmm hambar gak sih belajar fisika tanpa rumus-rumus?!!!
Eitsss! gak usah khawatir, medan listrik ini bukan hanya sekedar garis-garis aja kok, bakal ada
hitung-hitungan dan rumus-rumusan, lhooo!

Rumus Medan Listrik

Medan listrik dipengaruhi juga oleh jarak (r), semakin jauh jarak suatu titik dari suatu
muatan sumber (Q), maka medan listrik (E) yang dirasakan di titik itu akan semakin lemah.
Begitupun sebaliknya. Sehingga, kuat medan listrik (E) pada suatu titik di sekitar sebuah
muatan akan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (r) antara titik dengan muatannya, atau

24
dapat dituliskan juga E~1/r2. Sedangkan semakin besar muatan sumber (Q) maka semakin
besar pula medan listriknya (E) atau dapat ditulis E~Q.

Potensial Listrik
Sebuah elektron tidak mungkin dapat bergerak dengan sendirinya dari plat A ke plat B. Secara
alami elektron akan bergerak mendekati muatan + dan menjauhi muatan -, jadi untuk menggerakkan
dengan arah sebaliknya diperlukan suatu usaha. Pada gambar berikut dilukiskan elektron bergerak dari
pelat A ke pelat B.

25
Elektron yang bergerak dari A ke B

Usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan dari B ke A per satuan muatan disebut potensil
listrik. Potensial listrik dapat dilukiskan dalam persamaan sebagai berikut.

Dimana:

V = Potensial listrik ( Volt )


Q = Muatan listrik (C)
W = Usaha (J)

Potensial listrik sebesar 1 Volt antara dua titik jika diperlukan


usaha 1 Joule untuk memindahkan muatan 1 Coulumb antara dua titik tersebut. Usaha yang diperlukan
untuk memindahkan muatan dari dari satu titik ke titik yang lain per satuan muatan disebut potensil
listrik.

SOAL-SOAL LATIHAN
1. Dua buah partikel bermuatan listrik didekatkan pada jarak tertentu hingga timbul
gaya sebesar F. Jika besar muatan listrik partikel pertama dijadikan 1/2 kali
muatan semula dan besar muatan partikel kedua dijadikan 8 kali semula maka
gaya yang timbul menjadi....
a. 0,5 F
b. 4F
c. 8,5 F
d. 16 F

26
2. Kaca yang digosokkan kain sutera akan bermuatan positif. Hal ini terjadi karena...
a. elektron berpindah dari kain sutera ke kaca
b. elektron berpindah dari kaca ke kain sutera
c. proton berpindah dari kain sutera ke kaca
d. proton berpindah dari kaca ke kain sutera
3. Sepotong ebonit akan bermuatan listrik negatif bila digosok dengan wol, karena...
a. muatan positif dari ebonit pindah ke wol
b. elektron dari wol pindah ke ebonit
c. muatan positif dari wol pindah ke ebonit
d. elektron dari ebonit pindah ke wol
4. Perhatikan gambar berikut!

Nomor atom dan nomor massa pada model atom di samping adalah...
A. 2 dan 4
B. 6 dan 4
C. 4 dan 2
D. 4 dan 6

5. Perhatikan gambar penggaris plastik digosok kain wol berikut!

Setelah penggaris plastik digosok dengan kain wol, maka aliran elektron dan
6.
muatan yang terjadi pada penggaris plastik adalah...

Penggaris plastik
. Aliran elektron
bermuatan

A dari penggaris plastik ke wool (−)

B dari penggaris plastik ke wool (+)

C dari wool ke penggaris plastik (+)

D dari wool ke penggaris plastik (−)

7.

27
6. Dari tiap-tiap pasangan objek bermuatan berikut ini, tentukan objek yang memiliki
potensial listrik lebih tinggi!

(iii)

7. Setelah kaca digosok-gosok dengan kain sutera, kaca bermuatan listrik. Proses
terjadinya muatan listrik pada benda-benda tersebut ditunjukkan oleh....

Option Kaca Kain Sutera Muatan kaca

A Melepas proton Menerima proton Negatif


B Menerima proton Melepas proton Positif

C Menerima elektron Melepas elektron Negatif

D Melepas elektron Menerima elektron Positif

8. Kaca yang digosok dengan sutera akan terjadi proses pemuatan listrik pada
9.
kaca maupun sutera. Pada tabel berikut ini penjelasan yang benar adalah....

Muatan Listrik
. Kehilangan Elektron Menerima Elektron
Positif Negatif

A. kaca sutera kaca sutera


B. sutera kaca kaca sutera

C. kaca sutera sutera kaca

B. sutera kaca sutera kaca

28
9. Perhatikan gambar garis gaya listrik berikut!

Pola garis gaya listrik pada muatan listrik yang benar ditunjukkan oleh gambar ….

A.1dan2
B.1dan3
C.2dan3
D. 2 dan 4

10. Potensial titik A dan B adalah 7 V menghabiskan energi 140 J. Muatan listrik yang
dipindahkannya sebesar ….

A.20C
B.200C
C.400C
D. 980 C

29
30

Anda mungkin juga menyukai