Median
Median adalah nilai yang terletak di bagian tengah dari suatu kumpulan data yang telah
diurutkan. Nilai median dipengaruhi oleh banyaknya pengamatan dan tidak tergantung pada
besarnya nilai pengamatan walaupun nilainya tersebut sangat ekstrem. Dengan demikian,
median sangat cocok digunakan untuk mewakili data yang distribusinya tidak homogen.
rata-rata tidak memenuhi syarat pada data berjenis interval/rasio yaitu ketika
distribusi data tidak simetris,
skala data numerik ordinal,
Jika rata-rata tak memenuhi syarat untuk digunakan sehingga yang digunakan adalah median,
maka varian dan standar deviasi juga tak layak untuk digunakan.
Contoh:
(menghitung median yang banyaknya data (n) ganjil)
Hitunglah median dari nilai ujian mahasiswa jurusan statistika berikut ini: 8; 4; 5; 6; 7; 6; 7; 7; 2; 9; 10
Jawab:
𝟏 𝟏
Posisi Median = (𝒏 + 𝟏) = (𝟏𝟏 + 𝟏) = 𝟔
𝟏𝟎 𝟏𝟎
Artinya median adalah data yang berada pada urutan keenam (x6). Dengan demikian nilai median
data adalah 7.
Contoh:
(menghitung median yang banyaknya data (nn) genap)
Hitunglah median dari nilai ujian mahasiswa jurusan statistika berikut ini: 8; 4; 5; 6; 7; 6; 7; 7; 2; 9
Jawab:
𝟏 𝟏
Posisi Median = (𝒏 + 𝟏) = (𝟏𝟎 + 𝟏) = 𝟓. 𝟓
𝟏𝟎 𝟏𝟎
Artinya nilai median data adalah data yang berada diantara data urutan kelima (x5) dan keenam
𝟏
(x6). Dengan demikian nilai median data adalah (𝟔 + 𝟕) = 𝟔. 𝟓
𝟐
B. Median pada Data Berkelompok (GROUPED DATA )
Data berkelompok merupakan data yang berbentuk kelas interval atau dalam bentuk
distribusi frekuensi, sehingga kita tidak bisa langsung mengetahui nilai median jika kelas
mediannya sudah diketahui.
Formula untuk menentukan median dari tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:
Me = median
xii = batas bawah median
n = jumlah data
fkii = frekuensi kumulatif data di bawah kelas median
fi = frekuensi data pada kelas median
p = panjang interval kelas
Contoh:
Sebanyak 26 orang mahasiswa terpilih sebagai sampel dalam penelitian kesehatan di sebuah
universitas. Mahasiswa yang terpilih tersebut diukur berat badannya. Hasil pengukuran berat
badan disajikan dalam bentuk data berkelompok seperti di bawah ini.
Jawab:
Sebelum menggunakan rumus di atas, terlebih dahulu dibuat tabel untuk menghitung
frekuensi kumulatif data. Tabelnya adalah sebagai berikut.
Jumlah data adalah 26, sehingga mediannya terletak di antara data ke 13 dan 14.
Data ke-13 dan 14 ini berada pada kelas interval ke-4 (61 – 65).
Kelas interval ke-4 ini kita sebut kelas median dimana peroleh batas bawah kelas
median sama dengan 60,5.
Frekuensi kumulatif sebelum kelas median adalah 9, dan frekuensi kelas median sama
dengan 5.
Diketahui juga, bahwa panjang kelas sama dengan 5.
Modus (Mode)
Modus adalah nilai yang paling sering muncul dari sekumpulan data. Modus tidak
dipengaruhi oleh nilai ekstrem atau pencilan (outlier). Biasanya modus hanya
Jawab:
Dari soal tersebut dapat diketahui
Data yang paling banyak muncul adalah 7, yaitu sebanyak 3 kali. Dengan demikian modus dari
Formula untuk menentukan median dari tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:
𝑑1
𝑀𝑜 = 𝑡𝑏 + ( )𝑝
𝑑1 + 𝑑2
Dengan :
= tepi bawah kelas modus
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
p = panjang kelas
Contoh :
Interval Nilai fi
40-49 1
50-59 4
60-69 8
70-79 14
80-81 10
90-99 3
JUMLAH 40
Tentukan Modus dari data tersebut
Jawab :
Interval Nilai fi fk
40-49 1 44.5
50-59 4 54.5
60-69 8 64.5
70-79 14 74.5
80-81 10 84.5
90-99 3 94.5
6
𝑀𝑜 = 69.5 + (6+4) 10=75.5
Mean/Rataan/Rata-rata
Mean atau Rata-rata adalah nilai yang mewakili himpunan atau sekumpulan data (a
set of data). Rata-rata sangat baik digunakan apabila sebaran data merata atau nilai
antara data yang satu dengan data yang lain tidak berbeda jauh (homogen).
Jenis datanya adalah numerik (interval atau rasio). Jika datanya adalah
kategorik ordinal maka sebaiknya menggunakan median dan jika datanya
adalah numerik nominal, maka sebaiknya menggunakan modus.
Sebaran datanya simetris.
Tidak terdapat data pencilan (outlier).
kelompok sampel, kemudian dibagi dengan jumlah sampel tersebut. Jadi jika suatu
kelompok sampel acak dengan jumlah sampel n, maka bisa dihitung rata-rata dari
Rata-rata hitung dari data yang sudah disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
dapat ditentukan dengan menggunakan formula yang sama dengan formula untuk
menghitung nilai rata-rata dari data yang sudah dikelompokkan, yaitu:
Dimana :
xi = titik tengah
fi = frekuensi
Contoh :
Tabel berikut ini adalah nilai ujian statistik 80 mahasiswa yang sudah disusun dalam tabel
frekuensi. Tabel distribusi frekuensi dibuat dari data yang sudah dikelompokkan berdasarkan
selang/kelas tertentu (banyak kelas = 7 dan panjang kelas = 10).
Buat daftar tabel berikut, tentukan nilai pewakilnya (x i) dan hitung fixi.
maka
jangkauan/rentang (range),
Simpangan Kuartil
Jangkauan (Range)
Ukuran penyebaran yang paling sederhana adalah Range (Jangkauan/Rentang,
terkadang di beberapa literatur diterjemahkan dengan istilah wilayah). Range dari suatu
kelompok data pengamatan adalah selisih antara nilai minimum dan maksimum.
Quiz ke-1: 1 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Quiz ke-2: 2 3 4 5 6 14 15 16 17 18 19
Jawab:
Quiz 1: range = 20-1 = 19
Kesimpulan:
Quiz ke-1 lebih bervariasi di banding Quiz 2 karena nilai range Quiz 1 > Quiz 2. Bandingkan
dengan kesimpulan yang diperoleh dengan menggunakan simpangan kuartil dan Standar
deviasi.
Kelemahan lain dari Range adalah tidak menggambarkan sebaran data terhadap nilai
pusatnya.
Contoh :
Tentukan Mean dan Range dari kedua Varietas padi berikut
Varietas I : 45 42 42 41 40
Varietas III : 45 40 44 41 40
Kesimpulan apa yang bisa Anda tarik berdasarkan nilai mean (rata-rata) dan range-nya?
Jawab:
Varietas I: Mean = 42; range = 5
Varietas III: Mean = 42; range = 5
Kesimpulan:
Kedua Varietas, I dan III mempunyai nilai mean dan range yang sama, yaitu mean = 42 dan
range = 5.
Apabila kita hanya menggunakan ukuran range sebagai ukuran penyebaran, pasti kita
mengatakan bahwa keragaman hasil kedua varietas sama. Namun apabila kita perhatikan
bagaimana sebaran data kedua varietas terhadap nilai pusatnya, mungkin kita lebih
memilih Varietas I, karena pada Varietas I sebaran datanya tidak jauh dari nilai pusatnya.
Range hanya memperhitungkan dua nilai, yaitu nilai maksimum dan nilai minimum dan
tidak memperhitungkan semua nilai, sehingga sangat tidak stabil atau tidak dapat
diandalkan sebagai indikator dari ukuran penyebaran. Hal ini terjadi karena range sangat
dipengaruhi oleh nilai-nilai ekstrim. Pada contoh di atas, jika hasil tertinggi varietas I
Simpangan kuartil dihitung dengan cara menghapus nilai-nilai yang terletak di bawah
kuartil pertama dan nilai-nilai di atas kuartil ketiga, sehingga nilai-nilai ekstrem, baik
yang berada di bawah ataupun di atas distribusi data, dihilangkan.
Simpangan kuartil didapatkan dengan cara menghitung nilai rata-rata dari kedua kuartil
tersebut, Q1 dan Q3.
Contoh :
Berikut ini adalah nilai Quiz ke-1 dan ke-2 Matakuliah Statistik. Tentukan letak dari kuartil
tersebut dan terakhir tentukan nilai kuartilnya.
Quiz ke-1: 1 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Quiz ke-2: 2 3 4 5 6 14 15 16 17 18 19
Jawab :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Quiz 1: 1 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Quiz 2: 2 3 4 5 6 14 15 16 17 18 19
n = 11
𝑖
𝐿𝑒𝑡𝑎𝑘𝑄𝑖 = (𝑛 + 1)
4
Quiz 1:
Letak Q1 = ¼(11+1) = 3 sehingga nilai Q1 adalah data yang terletak pada urutan ke-3, yaitu 20
Letak Q3 = ¾(11+1) = 9 sehingga nilai Q1 adalah data yang terletak pada urutan ke-9, yaitu 20
Quiz 2:
Letak Q1 = ¼(11+1) = 3 sehingga nilai Q1 adalah data yang terletak pada urutan ke-3, yaitu 5
Letak Q3 = ¾(11+1) = 9 sehingga nilai Q1 adalah data yang terletak pada urutan ke-3, yaitu 17
(𝑄3 − 𝑄1 ) (17 − 5)
𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑘𝑢𝑎𝑟𝑡𝑖𝑙 = = =6
2 2
Kesimpulan:
Berdasarkan simpangan kuartil, Quiz ke-2 lebih bervariasi dibandingkan dengan Quiz ke-1.
(kesimpulannya berbeda dengan kesimpulan berdasarkan range)
Varian dan standar deviasi
Varian dan standar deviasi (simpangan baku) adalah ukuran-ukuran keragaman (variasi) data
statistik yang paling sering digunakan. Standar deviasi (simpangan baku) merupakan akar
kuadrat dari varian.
atau
Nilai varian (s2) yang dihasilkan merupakan nilai yang berbentuk kuadrat sehingga standar deviasi
(simpangan baku) adalah ;
Keterangan:
s2 = varian
s = standar deviasi (simpangan baku)
xi = nilai x ke-i
= rata-rata
n = ukuran sampel
Contoh
Misalkan dalam suatu kelas, tinggi badan beberapa orang siswa yang dijadikan sampel adalah
sebagai berikut.
172, 167, 180, 170, 169, 160, 175, 165, 173, 170
Dari data tersebut diketahui bahwa jumlah data (n) = 10, dan (n - 1) = 9. Selanjutnya dapat
dihitung komponen untuk rumus varian.
Dari tabel tersebut dapat ketahui:
atau Dengan demikian, jika dimasukkan ke dalam rumus varian, maka hasilnya adalah sebagai
berikut.
Dari nilai tersebut bisa langsung diperoleh nilai standar deviasi (simpangan baku) dengan cara
mengakarkuadratkan nilai varian.
Contoh :
Misalnya diberikan data seperti pada contoh penghitungan pada artikel Rata-rata
Data Berkelompok, yaitu:
Frekuensi (
Tinggi Badan
fi)
151 - 155 3
156 - 160 4
161 - 165 4
166 - 170 5
171 - 175 3
176 - 180 2
Jawab:
2 (Σ𝑓𝑖 𝑥𝑖 )2 (3458)2
√Σ𝑓𝑖 𝑥𝑖 − √ (570634) −
𝑠2 = 𝑛 = 21 = 60.83
𝑛−1 21 − 1
𝑠 = √60.83 = 7.83