LAPORAN PRAKTIKUM
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Yang dibina oleh Bapak Sutrisno
Oleh Kelompok 3:
2021
PERCOBAAN 3
A. TUJUAN
Dalam praktikum interferometer Michelson ini memiliki beberapa tujuan yang
harus dicapai oleh pelaku praktikum. Tujuan yang pertama yaitu untuk memahami cara
kerja pada interferometer Michelson dan tujuan selanjutnya adalah dapat mengukur
panjang gelombang sinar LASER He-Ne menggunakan interferometer Michelson.
B. DASAR TEORI
Percobaan interferometer Michelson bertujuan memperlajari interferensi dari
berkas cahaya koheren dengan cara mengukur panjang gelombang cahaya. Perbedaan
lintasan perjalanan dua berkas cahaya menyebabkan terjadinya pola gelap-terang pada
gejala interferensi berkas cahaya. Dengan mengubah posisi cermin pantul atau mengubah
perbedaan lintasan cahaya akan tampak pola gelap-terang yang berubah-ubah. Oleh
karena itu, selain mempelajari interferensi dari berkas cahaya koheren, percobaan ini juga
mempelajari hubungan antara perubahan posisi cermin pantul dalam hal ini perubahan
lintasan yang ditunjukkan adanya perubahan frinji-frinji (cincin lingkaran gelap terang)
yang terjadi.
Interferometer adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur panjang atau
perubahan panjang dengan ketelitian yang sangat tinggi berdasarkan garis-garis
interferensi. Berikut ini susunan percobaan interferometer Michelson.
gelombang laser dan S=2|M '2−M 2| adalah perubahan panjang lintasan cahaya. Dengan
demikian
2|M '2−M 2|
λ= … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … .(2)
n
Beberapa alat yang digunakan pada praktikum interferometer ini antara lain:
Laser He-Ne digunakan sebagai cahaya yang akan digunakan untuk diamati selama
percobaan ini.
3) Layar putih/kertas
Layar putih atau sebuah kertas, digunakan sebagai tempat menampilkan cahaya laser
yang berbentuk pola intereferensi.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Setelah membaca, mempelajari, dan memahami konsep, prinsip maupun prosedur
kerja praktikum interferometer Michelson, kami menyiapkan dan memastikan bahwa
alat-alat yang sudah tersedia di meja praktikum, layak digunakan untuk melakukan
praktkum. Kemudian masing-masing anggota kelompok berbagi tugas dan bekerja sama
sesuai peranya.
Langkah pertama adalah membuat rangkaian seperti gambar diatas. Letakkan
Laser pada posisi aman yang tidak mudah goyang dan arahkan cahaya laser pada setup
percobaan Interferometer. Saat rangkaian sudah terpasang dengan benar dan sesuai,
nyalakan Laser, kemudian atur posisi cermin setengah mengkilat(Half Mirror) sampai
berkas laser terbelah menjadi dua bagian yang saling tegak lurus. Setelahnya, aturlah
cemin M 2 (Movable mirror) sampai terjadi bayangan di layer berbentuk lingkaran.
Setelah bayangan terbentuk lingkaran Catat posisi M 2. Kemudian untuk mendapatkan
data, gerakkan perlahan-lahan vernier dan hitung banyaknya perubahan pergeseran
terang-gelap-terang (n=1) pada pusat frinji. Serta catat posisi M 2 ' (berdsarkan
pergeseran pembacaan skala pada vernier). Demikian seterusnya sampai mendapatkan
beberapa data yang diinginkan.
F. DATA PERCOBAAN
Tabel 1. Data Pengamatan
∑ x2 . ∑ y−∑ x . ∑ xy
á=
N ∑ x 2−¿ ¿ ¿ ¿
∑ x2
Sa =S y
√ N ∑ x 2−( ∑ x )
2
; Sb =S y
√
N
2
N ∑ x 2− ( ∑ x )
1
Sy=
√ N−2
¿¿
Dengan
2|M '2−M 2| 2 Δ M 2
λ= =
n n
λ
Δ M 2= n
2
Persamaan tersebut bila dianalogikan dengan persamaan kuadrat terkecil yaitu persamaan
y=a+bx diperoleh:
y= Δ M 2
a=0
λ
b= dan x=n
2
N ∑ xy −∑ x . ∑ y
b́= 2
N ∑ x 2−( ∑ x )
463,5 ×10−5 −5 −7
b́= =0,022899×10 =2,2899 ×10
20241
Menentukan nilai S y
1
Sy=
√ N−2
¿¿
√[
−12
( 8941 ) ( 3025× 10 )−2 ( 263 ) ( 1855× 10−6 ) ( 55 ×10−6 ) +10(3435460 ×10−12)
Sy=
1
8
385× 10−12−
10 ( 8941 )−69169 ]
√[
−12
)− ( 53665150× 10−12 ) +(34354600 ×10−12)
Sy=
1
8
−12
385× 10 −
( 27046525 ×10
20241 ]
Sy=
√[ 1
8
385× 10−12−
7735975× 10−12
20241 ]
1
Sy=
√ 8
[385 × 10−12−382,1933 ×10−12 ]
Menentukan Sb
N
Sb =S y
√∑N 2
x −( ∑ x )
2
10
Sb =0,592317 ×10−12
√ 20241
λ
b=
2
λ́=2 b́
Ralat mutlak
2
Sλ=
√| ∂λ
∂b | √
. S b = |2. S b|
2
2
√
S λ = |2(1,311818 ×10−15)|
1,85519 ×10−15 −6
Rλ= −7
× 100 %=0,405 ×10 %
4,5798× 10
linier y=a+bx. Jika y=S=2|m '2−m2|, x=n, maka sesuai dengan persamaan dalam
dasar teori (2|m'2−m2|=λn, linier dengan y=a+bx), dimana a = 0 dan λ=bn. Sehingga,
diperoleh nilai panjang gelombang sinar laser He-Ne adalah λ=4,579 ×10−7 m dengan
ralat relative sebesar 0,405 ×10−6 %.
Linierisasi grafik
Δn M
Grafik hubungan antara jumlah perubahan cincin gelap terang ( 2 ) dan
8
6
4
2
0
0 10 20 30 40 50 60
Pergeseran Pola Gelap-terang
H. PEMBAHASAN
I. KESIMPULAN
Interferometer Michelson bekerja menggunakan sistem pembagi amplitudo
seberkas cahaya monokromatik di suatu titik tertentu sehingga masing-masing berkas
cahaya tersebut dibuat melewati dua buah lintasan yang berbeda, dan kemudian disatukan
melalui pantulan dari dua buah cermin yang terletak saling tegak lurus dengan pembagi
berkas tersebut. Setelah berkas cahaya tersebut disatukan maka akan didapatkan pola-
pola interferensi dari penggabungan dua gelombang cahaya tersebut. Dari percobaan
yang sudah dilakukan didapatkan nilai panjang gelombang He-Ne yang diperoleh
λ=4,579 ×10−7 m dengan ralat relative sebesar 0,405 ×10−6 %. Bila hasil percobaan ini
dibandingkan dengan teori didapatkan hasil yang hampir sama. Menurut teori panjang
gelombang laser He-Ne adalah 6,328 ×10−7 m.
Dalam praktikum ini diperlukan ketelitian, kejelian, dan kehati-hatian dalam
mengambil data percobaan, karena interferometer Michelson ini sangat sensitif terhadap
gerakan sehingga akan mempengaruhi hasil yang diperoleh, sehingga perhitungan akan
melenceng dari nilai aslinya.
J. DAFTAR PUSTAKA