KKM Kelas I Ki-3 Sem 1
KKM Kelas I Ki-3 Sem 1
TEMATIK
KELAS I Semester 1
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Menolong atas berhasil diterbitkannya buku KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ini.
Gagasan ini terlahir seiring dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 2017 Tentang PENILAIAN HASIL BELAJAR Oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah dan Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD) tahun 2017 dari Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Pusat Penilaian Pendidikan dan
Pusat Kurikulum dan Perbukuan)
Besar harapan agar buku ini diterima dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi para Guru terkait.
Salam pendidikan,
Jakarta Agustus 2017,
Editor
Fajar S. Suharto
KETERANGAN
Unsur-unsur dalam KKM
A. Kompleksitas (tingkat kesulitan)
Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,
kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung meliputi warga sekolah, sarana dan prasarana dalam
penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus
menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Tingkat kompleksitas merupakan tingkat kerumitan dari Kompetensi Inti ( KI )dan Kompetensi Dasar ( KD ). Tingkat
Kompleksitas dikatakan tinggi jika materi pelajaran yang dimaksud dalam KI dan KD sangat sulit dan dalam pelaksanaanya
menuntut:
Kemampuan sumberdaya manusia dalam memahami kompetensi yang harus dicapai siswa, di samping juga diperlukan
usaha kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran.
Waktu yang cukup lama karena perlu pengulangan dalam pembahasan materi pelajaran.
Penalaran dan kecermatan siswa yang tinggi. Sebaliknya, semakin rendah tingkat kompleksitas, maka semakin mudah
materi pelajaran yang terkandung dalam KI dan KD tersebut.
Semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin rendah tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi.
B. Daya dukung
Daya dukung adalah faktor-faktor yang mendukung dalam proses pembelajaran, meliputi:
Latar belakang guru
Latar belakang guru merupakan salah satu faktor penting dalam daya dukung. Latar belakang guru dikatakan memiliki
daya dukung yang tinggi apabila guru yang dimaksud memiliki kemampuan mengajar suatu mata pelajaran sesuai
jurusan/lulusan yang tercantum dalam ijazahnya dan sesuai tingkatan pendidikannya. Misalnya guru matapelajaran
Agama berlatar belakang lulusan pendidikan Agama minimal program S1/D4.
Sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran
Sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran ini dikatakan memiliki daya dukung yang tinggi, apabila:
Tersedia/memiliki gedung/kelas untuk melaksanakan proses pembelajaran, bahkan memiliki laboratorium atau yang
sejenisnya, misalnya lapangan olahraga untuk matapelajaran PJOK, mushalla/masjid/tempat ibadah untuk Pendidikan
Agama.
Memiliki perpustakaan dengan koleksi buku yang mencukupi kebutuhan siswa.
Setiap siswa memiliki buku pelajaran dan sumber belajar lainnya. Demikian pula halnya dengan guru. Jumlah buku
rujukan yang dimiliki guru juga ikut berpengaruh.
Memiliki ketercukupan media pembelajaran/alat peraga, bahkan memiliki jaringan internet.
Manajemen sekolah
Manajemen sekolah dikatakan memiliki daya dukung yang tinggi apabila sekolah tersebut telah mengembangkan
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS), yaitu sekolah yang telah memberdayakan segenap potensi
sekolah. Potensi sekolah itu meliputi kepala sekolah, guru, staf tata usaha, pesuruh dan penjaga sekolah, serta sarana
dan prasarana yang ada.
Stake holder
Stake holder adalah penopang keberlangsungan sekolah dan proses pembelajaran yang berlangsung. Stake holder
dikatakan memiliki daya dukung yang tinggi apabila Komite Sekolah dan orangtua/wali murid memiliki komitmen
yang tinggi dalam mendukung terwujudnya proses pembelajaran, serta adanya jaringan kerjasama dengan pihak lain.
C. Intake siswa
Intake siswa merupakan tingkat kemampuan siswa, diwujudkan dengan prestasi siswa (berupa nilai) yang diprediksikan
mampu untuk menyelesaikan materi pembelajaran yang terkandung dalam KD dan KI.
Semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka nilainya semakin tinggi.
40 — 59 = rendah
60 — 79 = sedang
80 —100 = tinggi
Penentuan KKM di samping menggunakan cara tersebut di atas, ada juga bentuk lain yang bisa dipakai. Bentuk lain tersebut
menggunakan angka satuan. Bentuk tersebut adalah:
Jika kita menggunakan bentuk ini dalam menetapkan KKM, maka misalnya suatu indikator memiliki kriteria: kompleksitas
tinggi, daya dukung sedang, dan intake siswa sedang--rumus nilai KKM-nya adalah: kompleksitas (tinggi) + daya dukung
(sedang) + intake siswa (sedang) : 9 x 100.
Dengan demikian KKM indikator yang dimaksud adalah: 1 + 2 + 2 : 9 x 100 = 55,56 dibulatkan menjadi 56. Ingat, angka KKM
dinyatakan dalam bilangan bulat.Bila angka di belakang koma < 0,5 dibulatkan ke bawah, sedang > 0,5 dibulatkan ke atas.
( ....................................................... ) ( ............................................... )
NIP /NIK : ..................................... NIP /NIK : .............................
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
KI-3
KELAS/SEMESTER : I / 1
Tema 2 : Kegemaranku
KOMPETENSI INTI/ B Ketuntasan Ketuntasan
A C
No Pendidik Sarpras
KOMPETENSI DASAR KD (%) KI(%)
40-100 40-100 40-100 40-100
PPKn
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah
3.2 Mengidentifikasi aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di rumah
3.3 Mengidentifikasi keberagaman karateristik individu di
rumah
Bahasa Indonesia
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah
3.1 Menjelaskan kegiatan persiapan membaca permulaan
(cara duduk wajar dan baik, jarak antara mata dan
buku, cara memegang buku, cara membalik halaman
buku, gerakan mata dari kiri ke kanan, memilih
tempat dengan cahaya yang terang, dan etika
KOMPETENSI INTI/ B Ketuntasan Ketuntasan
A C
No Pendidik Sarpras
KOMPETENSI DASAR KD (%) KI(%)
40-100 40-100 40-100 40-100
membaca buku) dengan cara yang benar
3.2 Mengemuka-kan kegiatan persiapan menulis
permulaan (cara duduk, cara memegang pensil, cara
menggerakkan pensil, cara meletakkan buku, jarak
antara mata dan buku, pemilihan tempat dengan
cahaya yang terang) yang benar secara lisan
3.5 Mengenal kosakata tentang cara memelihara
kesehatan melalui teks pendek (berupa gambar,
tulisan, dan slogan sederhana) dan/atau eksplorasi
lingkungan.
3.11 Mencermati puisi anak/syair lagu (berisi ungkapan
kekaguman, kebanggaan, hormat kepada orang tua,
kasih sayang, atau persahabatan) yang
diperdengarkan dengan tujuan untuk kesenangan
Matematika
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah
3.4 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan
pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan
cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari
serta mengaitkan penjumlahan dan pengurangan
3.5 Mengenal pola bilangan yang berkaitan dengan
kumpulan benda/gambar/gerakan atau lainnya
3.6 Mengenal bangun ruang dan bangun datar dengan
KOMPETENSI INTI/ B Ketuntasan Ketuntasan
A C
No Pendidik Sarpras
KOMPETENSI DASAR KD (%) KI(%)
40-100 40-100 40-100 40-100
menggunakan berbagai benda konkret
Seni Budaya dan Prakarya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah
3.1 Mengenal karya ekspresi dua dan tiga dimensi
3.2 Mengenal elemen musik melalui lagu
3.3 Mengenal gerak anggota tubuh melalui tari
3.4 Mengenal bahan alam dalam berkarya
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah
3.2 Memahami gerak dasar non-lokomotor sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan
dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau
tradisional