Anda di halaman 1dari 7

RESUME BAB 2

ASAL TANAH DAN UKURAN BUTIRAN (GRAIN)

tanah terbentuk oleh pelapukan batuan dan sifat fisik tanah ditentukan oleh mineral yang
membentuk partikel tanah dan oleh karena itu sifak fisiknya ditentukan oleh darimana batuan
pembentuk tanah itu berasal.

1. siklus batuan dan asal usul tanah

Berdasarkan asalnya batuan dibagi menjadi 3 yaitu

a. batuan beku (igneous), batuan beku merupakan jenis batuan yang berasal dari pendinginan
magma baik dari hasil letusan celah atau letusan gunung berapi. Jenis batuan ini tergantung
dari faktor komposisi magma dan laju/kecepatan pendinginan magma, untuk urutan
pembentukan mineral baru pada saat pendinginan magma tersebut dapat kita ketahui melalui
prinsip reaksi bowen

Gambar diatas merupakan gambaran dari bowens reaction series dimana skema reaksinya
digambarkan dengan huruf y bagian 2 atasnya menggambarkan dua jalur yang berbeda pada
bagian kanan itu merupakan deret dari reaksi yang berkelanjutan sedangkan yang dibagian
kiri merupakan deret reaksi yang terputus-putus atau tidak berkelanjutan.

Dalam prosess pembentukan tanah terdapat yang namanya pelapukan, pelapukan merupakan
proses penguraian batuan dengan prosess mekanik (disebabkan oleh ekspansi dan kontraksi)
dan juga prosess kimiawi, pada prosess pelapukan kimiawi mineral batuan yang asli berubah
menjadi mineral batuan yang baru prosess pelapukan ini tidak terbatas hanya pada batuan
beku saja batuan sedimen dan meramorf juga mengalami hal yang sama, hasil dari pelapukan
batuan tersebut tidak dapat berada tetap di tempat yang sama produk pelapukan tersebut akan
berpindah ketempat lain disebabkan oleh es,air,angin,dan gravitasi.tanah yang terbentuk dari
hasil pelapukan ditempat asalnya itu disebut dengan tanah residensial selain itu adapun hal-
hal yang harus diperhatikan dari tanah residual yaitu gradasi dari ukuran partikelnya.

Tanah yang terangkut diklasifikasikan menjadi 6 yaitu :


1. tanah glasial- dibentuk oleh transportasi dan pengendapan gletser

2. tanah aluvial-diangkut oleh air yang mengalir dan diendapkan disungai

3. tanah lakustrin-dibentuk oleh pengendapan di danau

4. tanah laut – dibentuk oleh pengendapan di laut

5. tanah aeolian- diangkut dan di endapkan oleh angin

6. tanah koluvial – dibentuk oleh gravitasi contoh : longsor

b.batuan sedimen

batuan sedimen detrial merupakan batuan yang diperoleh dari perubahan ukuran atau
hancurnya batu besar menjadi batu kecil secara mekanik sehingga sifat kimiawi batu tersebut
masih sama dengan batuan asalnya. Contohnya yaitu pelapukan batuan gunung,semua batuan
sedimen ini mempunyai tekstur yang klastik contohnya yaitu konglomerat,batu pasir,batu
lumpur dan serpih, selain itu batuan sedimen juga ada yang terbentuk melalui prosess kimia
batuan jenis ini diklasifikasikan sebagai batuan sedimen kimia yang mempunyai bentuk
klastik maupun non klastik contohnya yaitu batu kapur, garam kasar, dolomit dan gips.

Batuan sedimen dapat mengalami pelapukan untuk membentuk sedimen atau mungkin
mengalami proses metamorfisme menjadi batuan metamorf

c. batuan metamorf

metamorfisme merupakan prosess perubahan komposisi dan tekstur batuan (tanpa mencair)
oleh panas dan tekanan, selama prosess ini mineral baru terbentuk dan butir meneralnya
dipangkas untuk memberikan tekstur berfoliasi terhadap batuan metamorf. Metamorfisme ini
ada 2 yaitu Gneiss yang merupakan prosess metamorfis derajat tinggi dari batuan beku
seperti granit, gabro dan diorit. Dan metamorfis derajat rendah dari serpih dan batuan lumpur
yang menghasilkan batu tulis. Contoh lain dari batuan metamorf adalah phylite yang berasal
dari batu tulis, sekis batuan metamorf yang berasal dari beberapa batuan beku,sedimen dan
metamorf derajat rendah

2. mineral pembentuk batuan, batuan, dan struktur batuan.

Mineral pembentukan batuan yaitu antara lain; kuarsa,ortoklas,pragioklas,moskow,biotik,


andradite gamet, kalsit, dolomit dan klorit. Adapun batuan yang khas yang contohnya
beberapa sudah ada diatas yaitu granit, basal, riolit, batu pasir, batu kapur, konglomerat,
marmer, batu tulis, sekis mika dan sekis terlipat.

3. ukuran partikel tanah

Seperti yang kita ketahui bahwa tanah itu terbentuk dari prosess pelapukan kimiawi dan
mekanis batuan, berdasarkan ukuran partikelnya tanah ini diklasifikasikan menjadi 4 yaitu
kerikil,pasir,lanau dan tanah liat. Menurut sistem klasifikasi tanah terpadu yang sudah
diterima secara universal batas ukuran partikel dari kerikil, pasir, lanau dan tanah liat adalah
sbb :

Jenis tanah Batas ukuran partikel


1. kerikil 76,2 – 4,75
2.pasir 4,75-0,075
3.lanau 0,075
4.tanah liat 0,075

4. mineral tanah liat.

Mineral dari lempung atau tanah liat adalah silikat alumunium kompleks yang teridiri dari
dua unit dasar yaitu silika tetrahedron dan alumina oktahedro. Setiap unit dari tetrahedron
terdiri dari empat atom oksigen mengelilingi atom silikon. Kombinasi dari setiap unit silika
tetrahderal memberikan sebuah lembar silika. Tiga atom oksigen dari dasar tetrahedron
digunakan bersama oleh tetrahedra tetangga, setiap satuan oktahedral terdiri dari enam
hidroksil yang mengililingi atom alumunium dan kombinasi oktahedral alumunium hidroksil
unit memberikan lembar oktahedral (penjelasan gambar di ppt)

Ada 3 mineral tanah liat yang penting yaitu kaolinit, illite dan montmorillonit.

1.kaolinit, merupakan mineral yang terdiri dari lapisan-lapisan elemen lembaran silika-gibbsit
dalam kisi 1:1 luas permukaan partikel kaolinit persatuan massa adalah m2/g, luas permukaan
persatuan ini di definisikan sebagai permukaan spesifik. (gambar)

2. illite, terdiri dari lembaran gibbsit yang terikat pada dua lembaran silika satu dibagian atas
dan satu dibagian bawah, illite ini terkadang disebut juga dengan mika tanah liat permukaan
spesifik partikelnya adalah 80 m2/g

3. montmorillonit, mempunyai struktur yang mirip dengan illite yaitu, satu lembar gibsite
terjepit diantara 2 lembar silika, permukaan spesifiknya sekitar 800m2/g.

Selain ketiga mineral diatas mineral tanah lain yang sering ditemukan adalah klorit, haloisit,
vermikulit dan attapulgit.

Partikel tanah liat membawa muatan negatif bersih pada permukaannya. Ketika air
ditambahkan, lapisan ganda difus air dikembangkan disekitar partikel tanah liat yang
responsible untuk memberikan plastisitas terhadap tanah liat.

5. gravitasi spesifik (Gs)

Spesifik gravity didefinisikan sebagai rasio berat satuan bahan yang diberikan pada setiap
satuan berat air. Spesifik gravity ini sering diperlukan dalam tanah mekanika, hal ini dapat
dilakukan secara akurat di lab.

Berikut merupakan spesifik gravitasi dari beberapa mineral


6. analisis mekanika tanah

Analisis mekanika tanah adalah prosess penentuan kisaran ukuran partikel yang ada di suatu
massa tanah, analisis mekanika tanah ini terdiri dari 2 bagian yaitu sieve analisis (untuk
partikel 0,075mm) dan hydrometer analisis (untuk 0,075mm).

a. analisis sieve (saringan) terdiri dari pengocokan sampel tanah melalui alat saringan yang
progressively-nya kecil, alat saringan yang biasanya digunakan pada analisis ini yaitu yang
berdiameter 203mm, untuk melakukan analisis ini terlebih dahulu kita harus mengeringkan
tanah dengan oven kemudian memecah semua gumpalannya menjadi bagian-bagian kecil
baru setelah itu dikocok dengan saringan yang dengan progressivelynya mengecil.

Adapun ukuran saringan standar AS yaitu sbb :

Dalam analisis sieve


Persen lebih halus

Dari ukuran saringan = 100 – (massa dari tanah yang lolos saringan ) (100)

Yang diberikan massa total tanah

Untuk menghitungnya langkah langkahnya adalah sbb :

1. tentukan massa tanah yang tertahan pada setiap saringan (M1 , M2 , .... Mn)

2. Tentukan massa total tanah M1 + M2 + ........ + Mn = ƩM

3. tentukan massa kumulatif tanah yang tertahan pada setiap saringan untuk saringan ke-i
yaitu M1 + M2 +........ + Mi

4. persentase tanah yang lolos saringan (percent finer)

Barulah setelah itu kita dapat mencari persenan lebih halus daripada ukuran saringan yang
diberikan

b. analisis hidrometer, analisis ini didasarkan terhadap prinsip sedimentari butir-butir tanah
didalam air. Dalam analisis hidrometer percent finer dari ukuran partikel tertentu dapat
ditentukan di tambang menggunakan pembacaan hidrometer (L) dan persamaan pada waktu
tertentu

7. kurva distribusi ukuran partikel

Kurva distribusi ukuran partikel dapat digunakan untuk menentukan empat parameter yang
digunakan untuk tanah tertentu, parameter tersebut antara lain yaitu

1.ukuran effective (D10) : Parameter ini 10% lebih halus digunakan untuk memperkirakan
konduktivitas hidrolik dan drainase melalui tanah

2. koefisien keseragaman (Cu) : parameter ini didefinisakan sebagai


3. koefisien gradasi (Cc) : parameter ini didefinisikan dengan

4. koefisien pengurutan (S0) : parameter ini merupakan ukuran kesamaan yang umumnya
ditemui dalam pekerjaan geologi dan dinyatakan dengan

Di dalam parameter-parameter diatas itu terdapat D25,D75.D60, definisi dari huruf tersebut
dapat dilihat pada kurva dibawah ini yaitu ukuran partikelnya berdasarkan percent finer.

8.bentuk partikel

Bentuk partikel yang terdapat dalam suatu massa tanah sama pentingnya dengan distribusi
ukuran partikel karena bentuk partikel juga berpengaruh secara signifikan terhadap sifat fisik
tanah tertentu, bentuk partikel pada umumnya dibagi menjadi 3 yaitu besar (bulky), flaky
(kepingan), dan bentuk jarum.
1. bulky, partikel ini terbentuk oleh pelapukan mekanis batuan dan mineral dan ahli geologi
menggunakan istilah sudut,subangular,subrounded dan rounded untuk menggambarkan
bentuk partikel bulky (gambar)

2. flaky, bentuk ini memiliki kebulatan yang sangat rendah biasanya hanya 0,01 atau bahkan
kurang, partikel ini biasanya di dominasi oleh mineral lempung.

3.bentuk needle ( jarum), partikel ini lebih jarang ditemukan dibandingkan dengan kedua
bentuk yang lain contoh dari bentuk ini yaitu beberapa dari hasil endapan karang dan
lempung pulgit.

Anda mungkin juga menyukai