Oleh :
1C
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakikat
Pendidikan” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah pengantar pendidikan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang hakikat pendidikan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu “Dr. Hj. Rusmin Husain
S.Pd,M.Pd”, selaku dosen mata kuliah pengantar pendidikan yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang saya tekuni.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3
A. Aliran Pendidikan Empirisme.........................................................................................3
B. Aliran Pendidikan Nativisme...........................................................................................4
C. Aliran Pendidikan Naturalisme........................................................................................5
D. Aliran Pendidikan Konvergensi.......................................................................................6
BAB III PENUTUP.................................................................................................................8
A. Kesimpulan.....................................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan memiliki nuansa yang
berbeda antara satu daerah dengan daerah lain, sehingga banyak
bermunculanpemikiran-pemikiran yang dianggap sebagai penyesuaian pendidikan
dengan kebutuhan yang dipelukan. Karenanya banyak teori yang dikemukakan para
pemikir yang bermuara pada munculnya berbagai aliran pendidikan. terhadap
pemikiran-pemikiran penting dalampendidikan akan membekali tenaga kependidikan
dengan wawasan kesejarahan, yakni kemampuan memahami kaitan antara
pengalaman-pengalaman masa lalu serta pemahaman tentang masa mendatang.
1
secara langsung menerima pengaruh dari pemikiran-pemikiran tersebut diatas,
khususnya pemikiran yang “baru: dan “maju” dari luar negeri. setelah kemerdekaan,
bangsa Indonesia ia terusterus menerus penjelasan sistem pendidikan atas dasar
Pancasila.
B. Rumusan Masalah
a. Mendeskripsikan aliran pendidikan empirisme
b. Mendeskripsikan aliran pendidikan nativisme
c. Mendeskripsikan aliran pendidikan naturalisme
d. Mendeskripsikan aliran pendidikan konvergensi
C. Tujuan Penelitian
a. Untuk mendeskripsikan aliran pendidikan empirisme
b. Untuk mendeskripsikan aliran pendidikan nativisme
c. Untuk mendeskripsikan aliran pendidikan naturalism
d. Untuk mendeskripsikan aliran pendidikan konvergensi
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam hal ini para penganut empirisme menganggap setiap anak lahir seperti tabula
rasa, dalam keadaan kosong dan tak punya kemampuan apa-apa. Aliran empirisme
berpendapat berlawanan dengan aliran “nativisme” dan “naturalism” karena
berpendapat bahwa dalam perkembangan anak menjadi manusia dewasa itu sama
sekali di tentukan oleh lingkungannya atau oleh pendidikan dan pengalaman yang di
terimanya sejak kecil. Manusia dapat dididik menjadi apa saja (kearah yang baik
maupun kearah yang buruk) menurut kehendak lingkungan atau pendidikannya.
Dalam pendidikan pendapat kaum empiris ini terkenal dengan nama“optimisme
pedagogis”.
Dari paparan serta contoh di atas jelas menurut pandangan empirisme bahwa peran
pendidik sangat penting, sebab akan mencetak anak didik sesuai keinginan pendidik.
Tetapi dalam dunia pengetahuan pendapat seperti ini sudah tidak di akui lagi,
umumnya orang sekarang mengakui adanya perkembangan dari pengaruh
pembawaan dan lingkungan. Suatu pembawaan tidak dapat mencapai
perkembangannya jika tidak di pengaruhi oleh lingkungan. Pada sisi lain ada yang
3
berpendapat bahwa pada batas tertentu manusia yang dilahirkan telah membawa
intelegensi. Batas tertentu yang dimaksud adalah berdasarkan suatu pengetahuan
bahwa intelegensi seorang manusia itu dapat dikembangkan melalui proses
pendidikan.
Aliran ini berpendapat bahwa; “perkembangan manusia itu telah di tentukan oleh
faktor-faktor yang di bawa manusia sejak lahir, pembawaan yang telah terdapat pada
waktu lahir itulah yang menentukan hasil perkembangannya”. Menurut jenis aliran
nativisme ini pendidikan tidak dapat mengubah sifat-sifat pembawaan.
Jadi menurut pemaparan diatas telah jelas bahwa pendidikan menurut aliran
nativisme tidak bisa mengubah perkembangan seorang anak atau tidak mempunyai
pengaruh sama sekali. Menurut mereka baik buruknya seorang anak ditentukan oleh
pembawaan sejak lahir, dan peran pendidikan disini hanya sebatas mengembangkan
bakat saja. Contoh:“seorang pemuda sekolah menengah mempunyai bakat musik,
walaupun orang tuanya sering menasehati bahkan memarahinya supaya mau belajar,
4
tapi fikiran dan perasaanya tetap tertuju pada musik dan dia akan tetap berbakat
menjadi pemusik”.
Rousseau ingin menjauhkan anak dari segala keburukan masyarakat yang serba
dibuat-buat sehingga kebaikan anak-anak yang di peroleh secara alamiyah sejak saat
kelahirannya itu dapat berkembang secara spontan dan bebas. Ia mengusulkan
perlunya permainan bebas kepada anak didik untuk mengembangkan pembawaannya,
kemampuannya dan kecenderungannya.
Jadi menurut aliran ini pendidikan harus di jauhkan dari anak-anak, Seperti diketahui,
gagasan naturalisme yang menolak campur tangan pendidikan, sampai saat ini
terbukti sebaliknya yaitu pendidikan makin lama makin di perlukan.
5
D. Aliran Pendidikan Konvergensi
Aliran konvergensi merupakan gabungan dari aliran-aliran di atas, aliran ini
menggabungkan pentingnya hereditas dengan lingkungan sebagai faktor-faktor yang
berpengaruh dalam perkembangan manusia, tidak hanya berpegang pada pembawaan,
tetapi juga kepada faktor yang sama pentingnya yang mempunyai andil lebih besar
dalam menentukan masa depan seseorang. Aliran konvergensi mengatakan bahwa
“pertumbuhan dan perkembangan manusia itu adalah tergantung pada dua faktor”,
yaitu:
a. Faktor bakat/pembawaan.
b. Faktor lingkungan, pengalaman/pendidikan.
6
c. Pembawaan dan lingkungan dapat membatasi hasil pendidikan seorang anak.
Dari tiga model teori tersebut diatas cukup jelas bahwa semua yang berkembang
dalam diri individu dapat ditentukan oleh pembawaan dan juga oleh lingkungannya.
Sebagai contoh seorang anak dapat berkata-kata juga dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu faktor pembawaan dan faktor lingkungan. Jika salah satu dari faktor itu tidak
ada, tidak mungkin kepandaian berkata-kata dapat berkembang.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aliran-aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang memperhatikan
pendidikan. Sejak dulu, kini maupun dimasa depan pendidikan itu selalu mengalami
perkembangan seiring dengan perkembangan sosial budaya dan perkembangan iptek.
a. Aliran Empirisme
B. Aliran Nativisme
Aliran nativisme menyatakan bahwa anak-anak yang lahir ke dunia sudah memiliki
pembawaan atau bakatnya yang akan berkembang menurut arahnya masing-masing.
Pembawaan tersebut ada yang baik dan ada pula yang buruk. Aliran ini pun
berkeyakinan bahwa manusia yang jahat akan menjadi jahat dan sebaliknya, yang
baik akan menjadi baik.
C. Aliran Naturalisme
Aliran ini berpendapat bahwa semua anak baru dilahirkan dengan pembawaan yang
baik. Pembawaan baik akan rusak karena pengaruh lingkungan. Pendidikan yang
diberikan kepada orang dewasa malah dapat merusak pembawaan baik anak itu.
D. Aliran Konvergensi
8
baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama-sama memiliki peran yang
sangat penting.
B. Saran
Demikian makalah ini saya susun. Semoga apa yang telah saya uraikan diatas
mengenai “Aliran Dalam Pendidikan” dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan saya
menyadari sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan tidak terkecuali dengan
makalah yang saya susun. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat saya
harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi.
9
DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan. 2011. Pengantar Kependidikan.
10