Anda di halaman 1dari 15

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)STIMULASI

PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI) SESI 2


MENGONTROL HALUSINASI
DENGAN CARA
MENGHARDIK

Proposal Kegiatan

DISUSUN OLEH KELOMPOK:

NAMA NIM
MIFTA ATINA 1901061019
NOVIA ANANDA PUTRI 1901061020
NUR SYAFIRA 1901061021
RITA NOVA SARI 1901061024

PEMBIMBING KLINIK : NOVRIANTI SIDABUTAR,S,KEP,NS


PEMBIMBING AKADEMIK : SRI LASMAWANTI AMK,S.PD,.M.PD
YUNIATI SKM,.M.KES

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN


TAHUN AJARAN 2020/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik.Proposal TAK
yang berjudul ”Stimulasi Sensori ( Halusinasi )” disusun untuk memenuhi tugas
target PKL Mata Kuliah Keperawatan Jiwa di RSJ Prof.Dr.M Ildrem provinsi
sumatra utara
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ditrektur Rumah Sakit Jiwa Provinsi sumatra utara yang telah memberikan
kami ijin dalam melakukan praktik keperawatan jiwa.
2. Dosen mata kuliah keperawatan jiwa yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyelesaian proposal TAK ini.
3. Orang Tua Kami tercinta yang selalu memberikan do’a restu dan dukungan baik
moral maupun spiritual dalam proses pembelajaran kami dijurusan
keperawatan.
4. Kepala Ruangan di RSJ Provinsi sumatra utara
5. Serta rekan – rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyelesaian dan
penyusunan proposal TAK ini.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
proposal TAK ini kedepannya.

Medan, 29 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
A. TOPIK..................................................................................................................1
B. TUJUAN..............................................................................................................1
C. LANDASAN TEORI...........................................................................................1
D. KLIEN...................................................................................................................3
E. PENGORGANISASIAN.......................................................................................4
F. PROSES PELAKSANAAN..................................................................................6
G. PROSES PELAKSANAAN.................................................................................8
H. DOKUMENTASI...............................................................................................10
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

A. TOPIK

Terapi aktifitas kelompok pada pasien dengan halusinasi. Sesi 2mengontrol


halusinasi dengan cara menghardik halusinasi.

B. TUJUAN

1. Tujuan umum
Setelahdilakukan TAK sesi II diharapkankliendapatmenjelaskancara yang
selamainidilakukanuntukmengatasihalusinasi
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
b. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

C. LANDASAN TEORI

1. Terapi Aktifitas Kelompok


a. Pengertian
Terapi aktifitas kelompok merupakan tindakan keperawatan untuk
memberikan sebuah stimulus untuk pengobatan kepada klien yang
memilih latar belakang dan masalah yang sama.
b. Jenis terapi aktifitas kelompok
Terapi aktifitas kelompok dibagi menjadi empat yaitu sebagai berikut:
1. Terapi aktifitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi
Klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan. Kemampuan
persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi. Dengan
proses ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam

1
kehidupan menjadi adaptif. Stimulus yang disediakan dapat berupa
membaca artikel, majalah, buku, puisi, menonton acara televisi.

2. Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori


Terapi ini digunakan sebagai stimulus sensori klien. Kemudian
diobservasi reaksi sensori klien terhadap stimulus yang disediakan
berupa ekspresi perasaan secara nonverbal (ekspresi wajah, gerakan
tubuh). Aktifitas yang digunakan sebagai stimulus adalah musik, seni,
menyanyi dan menari.
3. Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas
Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien yaitu diri
sendiri, orang lain yang ada disekeliling klien dan lingkungan yang
pernah mempunyai hubungan dengan klien. Aktifitas dapat berupa
orientasi orang, waktu, tempat, benda yang ada disekitar dan semua
kondisi nyata.
4. Terapi aktifitas kelompok sosialisasi
Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada
disekitar klien.

2. Halusinasi
a. Pengertian
Halusinasiadalahpersepsi yang kuatatassuatuperistiwaatauobjek yang
sebenarnyatidakada.Halusinasidapatterjadipadasetiappancaindra
(yaitupenglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, atauperabaan).
b. Proses Terjadinya Halusinasi
Halusinasi merupakan salah satu respon maldaptif individu yang
berada dalam rentang respon neurobiology (Stuart dan Laraia, 2001). Ini
merupakan respon persepsi paling maladaptif. Jika klien yang sehat
persepsinya akurat, mampu mengidentifikasi dan menginterpretasikan
stimulus berdasarkan informasi yang diterima melalui panca indera
(penglihatan, pendengaran, penghidu, pengecapan dan perabaan), Klien
dengan halusinasi mempersepsikan suatu stimulus panca indera walaupun
sebenarnya stimulus itu tidak ada. Di antara kedua respon tersebut adalah
respon individu yang karena sesuatu hal mengalami kelainan persepsi
yaitu salah mempersepsikan stimulus yang diterima yang disebut sebagai
ilusi. Klien mempunyai ilusi jika interpretasi yang dilakukan terhadap
stimulus panca indera tidak akurat sesuai yang diterima. Menurut Stuart
dan Laraia (2001) rentang respon tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
1. Respon Adaptif Respon Maladaptif
2. Pikiran Logis Distorsi pikiran Gangguan pikir/delusi
3. Persepsi akurat Ilusi Halusinasi
4. Emosi konsisten Reaksi emosi yang Sulit berespon emosi
5. dengan pengalaman berlebihan atau minus Prilaku disorganisasi
6. Perilaku sesuai Prilaku aneh/tidak bisa Isolasi sosial
7. Berhubungan sosial Menarik diri

D. KLIEN

1. Karakteristik klien
a. Klien yang tidak terlalu gelisah
b. Klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya terapi
aktifitas kelompok
c. Klien yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi dalam kelompok
kecil
d. Klien yang tenang dengan kondisi fisik yang baik
e. Bersedia mengikuti kegiatan terapi aktifitas
f. Klien yang panca indranya masih memungkinkan
g. Klien dengan masalh keperawatan jiwa yang sama
2. Proses seleksi
a. Klien diobservasi sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan
b. Membuat daftar nama klien yang dapat mengikuti TAK
c. Menyeleksi nama-nama klien yang akan diikuti TAK dengan berdiskusi
dengan perawat ruangan
d. Membuiat kontrak waktu dan tempat kepada klien yang telah ditentukan
bersama perawa ruangan.

E. PENGORGANISASIAN

1. Waktu pelaksanaan
Hari/tanggal : Jumat, 5 November 2021
Tempat pertemuan: di Ruang TAK
Waktu: 09:30 – 10:15 WIB
Durasi: 45 menit
Kegiatan: terapi aktifitas kelompok halusinasi sesi 2
Jumlah anggota: 4 orang.
2. Tim terapis
a. Leader : mifta

b. Bertugas
1. Katalisator: yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan
jalan menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien
termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya
2. Auxilery ego: sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau
mendominasi
3. Koordinator mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan
dengan cara memberi motivasi kepda anggota untuk terlihat dalam
kegiatan

c. Co-Leader : novia
d. Bertugas
1. Mendampingi jika terjadi bloking
2. Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
3. Bersama leader memecahkan masalah
e. Obeserver: nova

f. Bertugas:
1. Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai
akhir
2. Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok
3. Mengobservasi perilaku pasien
g. Fasilitator : nur syafira

h. Bertugas :
1. Membantu klien meluruskan dan menjelaskan hal yang harus
dilakukan
2. Mendampingi peserta TAK
3. Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
4. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
i. Dokumentasi:
Bertugas:
1. Mengatur kata permainan
2. Mendokumentasikan jalannya TAK
j. Anggota atau klien bertugas menjalankan dan mengikuti terapi:
Bertugas:
1. Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapi
3. Setting Tempat
a. Terapis dan klien duduk bersama membentuk lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
4. Alat yang digunakan
a.Buku catatan
dan pulpen
5. Metode
a. Dinamika
Kelopok b.Diskusi
c.Tanya jawab

F. PROSES PELAKSANAAN

1. Orientasi
a. Salam dan perkenalan
‘’Selamat pagi bapak-bapak,bagaimana keadaannya hari ini? Senang
bisa bertemu lagi disini‘’.Baiklah bapak-bapak sebelum kita melakukan
kegiatan hari ini,Saya akan memperkenalkan diri (Terapis dan anggota yang
berperan dalam TAK memperkenalkan diri dimulai dari nama lengkap dan
nama panggilan serta tempat tinggal)’’.

b. Yel yel
Mana dimana grup paling keren
grup paling keren ada di kamboja
Mana dimana grup paling jago
grup paling jago ada di kamboja
Ruang kamboja oke!
Ruang kamboja oke!
Ruang kamboja oke!(ketua grup)
Is the best (semuanya)
c. Penjelasan tujuan dan aturan main
‘’Nah ibu-ibu sebelum kita melakukan kegiatan hari ini Saya akan
menyampaikan tujuannya yaitu:
1. Membina hubungan saling percaya antara perawat dan klien
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
‘’Selanjutnya Saya akan membacakan aturan permainan.’’Aturan ini
dibuat agar kegiatan permainan ini dapat berjalan baik dan lancar
Peraturannya antara lain :
1. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus meminta ijin
kepada terapis dengan mengangkat tangan
2. Tidak diperbolehkan makan ,minum dan meroko selama permainan
3. Selama kegiatan 30 menit
4. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
A.Fase orientasi

‘’Nah langsung saja,kegiatan yang dilakukan adalah ibu dapat menceritakan


cara yang biasa ibu lakukan saat halusinasi datang “ langsung saja saya
contohkan misalnya, saya mendengarkan suara bisikan tanpa ada wujudnya,
saya percaya bahwa saya mendengar suara tersebut tetapi saya sendiri tidak
melihat wujudnya, saya mendengarkan suara tersebut sewakui- waktu yang
paling sering saya mendengarkan suara tersebut ketika malam hari dan pada
saat saya sendiri, ketika mendengarkan suara tersebut rasanya saya ingin marah,
dan ingin memukulnya kemudian saya menutup telinga saya sambil
mengatakan “pergi... jangan ganggu saya, kamu suara palsu”
“nah, seperti itu ya ibu-ibu”
NB:
 Bagi klien yang salah menyebutkan salah kata diharapkan klien untuk
berdiri
 Bagi klien yang salah menyebutkan salah perawat mengarahkan klien
untuk menyebutkan cara yang dilakukan untuk mengontrol halusinasi.
b. Fase kerja
‘’Apakah ibu-ibu setuju dengan peraturan ini?’’
‘’Selanjutnya Saya akan menjelaskan cara permainannya .Caranya ibu- ibu
menggunakan kerta/buku dan pulpen ,dengan memberikan kertas yang berisi
kata-kata ini kepada teman yang berada disamping kanan dengan cara
membisikkan secara bergiliran dan cepat ,apabila disalah satu dari baibu-
ibu-ibu disini yang salah kata, dia akan dipersilahkan berdiri (bersama
fasilitator)lalu mempraktekkan kegiatan yang kita ajarkan nanti yaotu
menghardik. Semua ibu-ibu yang ada disini mendapat giliran untuk
mempraktekan kegiatan yang akan kita lakukan bersama .’’

2. Terminasi
a. Evaluasi “ bagaimana perasaan ibu-ibu setelah melakukan permainan ini?”
b. Kontrak yang akan datang “ terimakasih ibu-ibu telah meluangkan
waktunya untuk hari ini, untuk pertemuan yang akan datang akan dibahas cara
untuk mengontrol halusinasi dengan melakukan bercakap-cakap dengan orang
lain”.

G. PROSES PELAKSANAAN

LAMPIRAN 1
Setting tempat

Keterangan:

Leader : Observer:
Co Leader :

Klien :

Fasilitator :

LAMPIRAN 2

Evaluasi formatif

a. Kemampuan verbal

NamaKlien
No Aspek yang Dinilai

1 Menyebutkan cara
yang selama ini
digunakan untuk
mengatasi halusinasi

2 Menyebutkan
efektivitas cara yang
digunakan

3 Menyebutkan cara
mengatasi halusinasi
dengan menghardik

4 Memperagakan cara
menghardik halusinasi

Jumlah

b. Kemampuan nonverbal

Namaklien
No Aspek yang Dinilai

1 Kontak mata

2 Duduk tegak

3 Menggunakan bahasa
tubuh yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan
dari awal sampai akhir

Jumlah

Petunjuk :

1. Di bawah judul nama klien tulis nama panggilan klien yang mengikut
ikegiatan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi: halusinasi
2. Untuk setiap klien semua aspek dinilai dengan memberitanda untuk yang
ditemukan dengan tanda bila tidak ditemukan.

3. Jumlah kemampuan yang ditemukan, bernilai 3 atau 4 klien mampu dan


nilai 0, 1 atau 2 klien belum mampu.

H. DOKUMENTASI

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
sensori. Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi, anjurkan klien
mengguanakannnya jika halusinasi muncul.

Anda mungkin juga menyukai