Anda di halaman 1dari 3

Teori adaptasi Roy merupakan teori model keperawatan yang menguraikan bagaimana individu

mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara mempertahankan perilaku adaptif serta mampu
merubah perilaku yang inadaptif. Roy menyatakan jika manusia merupakan system yang adaptif.

Model Adaptasi dari Roy ini dipublikasikan pertama pada tahun 1970 dengan beberapa asumsi
dasar. Asumsi pertama adalah setiap orang selalu menggunakan koping yang bersifat positif maupun
negatif. Kemampuan beradaptasi seseorang dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu ; penyebab
utama terjadinya perubahan, terjadinya perubahan dan pengalaman beradaptasi. Asumsi
selanjutnya Roy meyatakan jika manusia selalu berada dalam rentang sehat – sakit, yang
berhubungan erat dengan keefektifan koping yang dilakukan untuk memelihara kemampuan
adaptasi.

Dalam penjelasannya Roy mengatakan bahwa setiap manusia selalu berusaha menanggulangi
perubahan status kesehatan dan perawat harus merespon untuk membantu manusia beradaptasi
terhadap perubahan ini.

Roy dengan fokus adaptasinya pada manusia terdapat empat elemen esensial yaitu :

1. Keperawatan

Menurut Roy keperawatan di definisikan sebagai disiplin ilmu dan praktek. Keperawatan sebagai
disiplin ilmu mengobservasi, mengklasifikasikan, dan menghubungkan proses yang berpengaruh
terhadap kesehatan. Keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan untuk menyediakan
pelayanan bagi orang-orang. Keperawatan meningkatkan adaptasi individu untuk meningkatkan
kesehatan, jadi model adaptasi keperawatan menggambarkan lebih khusus perkembangan ilmu
keperawatan dan praktek keperawatan. Dalam model tersebut keperawatan terdiri dari tujuan
perawat dan aktifitas perawat.

Tujuan keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan lingkungannya, peningkatan


adaptasi dilakukan melalui empat cara yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan
interdependensi.. Adaptasi membebaskan energi dari upaya koping yang tidak efektif dan
memungkinkan individu untuk merespon stimulus yang lain, kondisi seperti ini dapat meningkatkan
penyembuhan dan kesehatan.

2. Manusia

Roy menyatakan bahwa penerima jasa asuhan keperawatan adalah individu, keluarga, kelompok,
komunitas atau sosial. Masing-masing dilakukan oleh perawat sebagai system adaptasi yang holistic
dan terbuka.

Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem adaptif, manusia
dapat digambarkan secara holistik sebagai satu kesatuan yang mempunyai input, kontrol, out put
dan proses umpan balik.

Lebih khusus manusia didefinisikan sebagai sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan regulator
untuk mempertahankan adaptasi, empat cara adaptasinya yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi
peran dan interdependensi. Sebagai sistem yang adaptif mausia digambarkan dalam istilah
karakteristik, jadi manusia dilihat sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan antar unit secara
keseluruhan atau beberapa unit untuk beberapa tujuan.

3. Kesehatan

Roy mendefinisikan sehat sebagai suatu continuum dari meninggal sampai tingkatan tertinggi sehat.
Dia menekankan bahwa sehat merupakan suatu keadaan dan proses dalam upaya dan menjadikan
dirinya secara terintegrasi secara keseluruhan, fisik, mental dan social. Integritas adaptasi individu
dimanifestasikan oleh kemampuan individu untuk memenuhi tujuan mempertahankan
pertumbuhan dan reproduksi.

Sakit adalah suatu kondisi ketidakmampuan individu untuk beradapatasi terhadap rangsangan yang
berasal dari dalam dan luar individu. Kondisi sehat dan sakit sangat individual dipersepsikan oleh
individu. Kemampuan seseorang dalam beradaptasi (koping) tergantung dari latar belakang individu
tersebut dalam mengartikan dan mempersepsikan sehat-sakit, misalnya tingkat pendidikan,
pekerjaan, usia, budaya dan lain-lain.

4. Lingkungan

Roy mendefinisikan lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal dari internal dan eksternal, yang
mempengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dari perilaku seseorang dan kelompok.
Lingkunan eksternal dapat berupa fisik, kimiawi, ataupun psikologis yang diterima individu dan
dipersepsikan sebagai suatu ancaman.

Sedangkan lingkungan internal adalah keadaan proses mental dalam tubuh individu (berupa
pengalaman, kemampuan emosioanal, kepribadian) dan proses stressor biologis (sel maupun
molekul) yang berasal dari dalam tubuh individu.manifestasi yang tampak akan tercermin dari
perilaku individu sebagai suatu respons. Dengan pemahaman yang baik tentang lingkungan akan
membantu perawat dalam meningkatkan adaptasi dalam merubah dan mengurangi resiko akibat
dari lingkungan sekitar.

Sistem adaptasi memiliki empat model adaptasi yang akan berdampak terhadap respon adaptasi
diantaranya, yaitu : Fungsi Fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependen.

 Sistem adaptasi fisiologis terkait dengan kebutuhan dasar manusia diantaranya adalah
oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat, integritas kulit, indera, cairan dan
elektrolit, fungsi neurologis dan endokrin.
 Konsep diri merupakan bagaimana seseorang mengenal pola-pola interaksi sosial dalam
berhubungan dengan orang lain.
 Fungsi peran adalah proses penyesuaian yang berhubungan dengan bagaimana peran
seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi sosial dalam berhubungan dengan orang lain.
 Model adaptasi terakhir adalah interdependen yaitu Kemampuan seseorang mengenal pola-
pola tentang kasih sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan secara interpersonal pada
tingkat individu maupun kelompok.
Melalui empat model adaptasi, Roy menyatakan terdapat dua hasil akhir dari respon adaptasi yaitu
respon yang adaptif dimana terminologinya adalah manusia dapat mencapai tujuan atau
keseimbangan sistem tubuh manusia, dan respon yang tidak adaptif dimana manusia tidak dapat
mengontrol dari terminologi keseimbangan sistem tubuh manusia, atau tidak dapat mencapai tujuan
yang akan diraih.

Kelebihan dari teori dan model konseptualnya adalah terletak pada teori praktek dan model

Adaptasi yang dikemukakan oleh Roy perawat bisa mengkaji respon perilaku pasien terhadap
stimulus yaitu mode fungsi fisiologis, konsep diri, mode fungsi peran dan mode interdependensi.
Selain itu perawat juga bisa mengkaji stressor yang dihadapi oleh pasien yaitu stimulus fokal,
konektual dan residual, sehingga diagnosis yang dilakukan oleh perawat bisa lebih lengkap dan
akurat.

Melalui penerapan dari teori adaptasi Roy, perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat
mengetahui dan lebih memahami individu, tentang hal-hal yang menyebabkan stress pada individu,
proses mekanisme koping dan effektor sebagai upaya individu untuk mengatasi stress.

Anda mungkin juga menyukai