Anda di halaman 1dari 3

Kehidupan Sosial Petani di Desa Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan

Ilya Dayana

2101046003

SOSIOLOGI

Dosen : SUPRIHATININGSIH, S.Ag., M.Si

Penduduk masyarakat Indonesia ini terdiri dari kelas sosial yang berbeda-beda, status
atau kondisi cenderung memperlihatkan tingkat kedudukan seseorang dalam hubungannya
dengan orang lain berdasarkan suatu ukuran tertentu. Pertanian merupakan tulang punggung
bagi kehidupan di pedesaan, aspek ekonomi desa dan peluang kerja berkaitan erat dengan
masalah kesejahteraan masyarakat desa. Kecukupan dan keperluan ekonomi bagi masyarakat
dikatakan terjangkau bila pendapatan rumah tangga cukup untuk menutupi keperluan rumah
tangga dan pengembangan usaha-usahanya yang sebagian besar di dapatkan dari aspek
pertanian

Dalam pertanian di jawa itu sistem gotong royong biasanya hanya dilakukan untuk
pekerjaan seperti perbaikan saluran air, di sebagian besar daerah pedesaan di jawa sistem
gotong royong dalam lapangan bercocok tanam juga berkurang, dan diganti dengan sistem
memburuh. Seperti mencangkul dan membajak yang sekarang sebagian besar sudah terganti
dengan traktor, menanam (tandur) dan membersihkan sawah dari tumbuh-tumbuhan liar
(matun). Saya disini akan menceritakan tentang kehidupan sosial buruh tani, karena
kehidupan sosial petani di payaman itu sangat menonjol. Harapan saya semoga para petani
dan buruh tani bisa mendapatkan bantuan modal dari desa dan supaya semakin meningkat
dan maju.

Di desa Payaman itu mata pencaharianya sebagai petani yang biasanya menghasilkan
padi dan jagung. Para petani sering memiliki bantuan tenaga buruh (buruh tani) yang gajinya
itu biasanya menentukan pekerjaannya, kalau waktunya panen jagung atau panen padi satu
harinya untuk laki-laki itu (Delapan puluh ribu plus makan) kalau perempuan (Enam puluh
plus makan), terus kalau waktunya membersihkan
sawah dari tumbuh-tumbuhan liar (matun),
membersihkan lahan yang lama tidak ditanami
(besik), membuat lahan dengan traktor untuk
ditanami itu gajinya juga beda-beda kalau diberi
makan itu Lima puluh ribu kalau tidak diberi
makan itu Enam puluh ribu.

Buruh tani itu bekerja tidak hanya pada satu


keluarga tani saja, buruh tani itu kadang juga di
sewa secara borongan, dapat juga secara harian,
yang itu tentu erat pula kaitannya dengan besar
kecilnya penawaran tenaga buruh. Dalam
memanen hasil pertanian padi, masyarakat itu
membutuhkan waktu antara empat bulan lebih,
sedangkan kalau memanen jagung itu
membutuhkan waktu tiga bulan. Padi dan jagung
berbuah dan masak itu tergantung pada jenis bibit yang ditanam atau faktor lain, sementara
ketika menunggu penanaman padi dan jagung yang berikutnya itu para petani menanam
bermacam tanaman lain seperti singkong, kacang, cabe dan tomat.

Di desa payaman itu kadang petani yang sudah tua atau tidak mampu untuk menggarap
sawahnya, atau kadang alasan pemilik lahan menyewakan lahan miliknya itu karena
membutuhkan uang tunai dalam jumlah yang cukup besar dalam waktu singkat, atau lahan
yang dimilikinya itu terlalu jauh dari tempat tinggalnya. Kemudian ada warga yang tidak
punya sawah atau sawahnya cuman sedikit kemudian menyewa kontrak tersebut untuk
digarap dan hasilnya nanti dibagi sebagian kepada pemilik konrak tersebut.

Hubungan antara golongan dalam satu usaha pertanian dipedesaan sangat terjalin erat di
antara mereka. Sebagian besar dari sistem kerja mereka lakukan atas dasar kekeluargaan yang
saling membutuhkan untuk kesejahteraan hubungan sosial ekonomi.

Faktor produksi usaha tani itu terdiri dari lahan, tenaga kerja, modal dan keterampilan
mengelola. Kadang proses produksi masyarakat pertanian itu sangat kesulitan dalam aspek
modal karena kadang sudah mengeluarkan modal banyak tapi panennya tidak bisa
menghasilkan banyak akibat diserang hama tikus.
Pekerjaan dan pendapatan di usaha tani umumnya musiman, sehingga di perlukan waktu
menunggu yang relatif lama sebelum hasil atau pendapatan bisa dinikmati. Dalam situasi
demikian, peranan pekerjaan yang memberikan pendapatan di luar pekerjaan yang besar,
usaha petani banyak yang menangung resiko dan ketidak pastian, misalnya panen gagal atau
produksi amat merosot atau rendah seperti serangan hama penyakit, kekeringan dan banjir,
oleh karena itu di perlukan pekerjaan atau pendapatan cadangan guna mengatasinya.

Kesempatan kerja dan pendapatan di nonpertanian adalah penting untuk kelompok


rumah tangga buruh tani dan petani yang mempunyai lahan sempit, karena mereka kelompok
kelas menengah kebawah di pedesaan.

Usaha pertanian merupakan keinginan subyektif dari individu untuk melakukanya,


sebagai usaha yang harus mereka lakukan untuk menghidupi keluarga dipedesaan.

Tindakan yang dilakukan berdasarkan atas pertimbangan-pertimbangan antara cara dan


tujuan dalam melakukan usaha dan membelanjakan hasil dari panenan yang mempunyai
makna subyektif bagi petani dan selanjutnya diarahkan kepada tindakan orang lain,
maksudnya diarahkan kepada tindakan orang lain itu seperti hasil panenan padi itu dibagikan
kepada anak cucu dan keluarga, atau dibagikan ke tetangga yang tidak punya lahan sawah,
atau dibagikan kepada tetangga yang fakir miskin, selain itu panenan padi juga bisa di jual
untuk bahan pokok makanan masyarakat umum.

Anda mungkin juga menyukai