Anda di halaman 1dari 9

UJIAN AKHIR SEMESTER 1

MK. PRAKTEK BENGKEL


LISTRIK
PENDIDIKAN PRODI S1

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 Skor Nilai:

DASAR ELEKTRO TEKNIK

ALAN AZHAR SIMBOLON ( 5202131001 )

KELAS : PTE C

DOSEN PENGAMPU :

Prof. DR. Paningkat Siburian,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020/2021
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER
1. Sebutkan faktor yang memengaruhi besar tahanan sebuah penghantar listrik,
kemudian jelaskan bagaimana hal itu terjadi, tuliskan rumus-rumusnya, kemudian
buat satu soal dan penyelesaiannya untuk penerapan setiap rumus yang didapatkan
tersebut.!

Jawab:

Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya hambatan listrik pada sebuah
kawat penghantar (atau bahan):

 Jenis Bahan
 Panjang
 Luas Penampang
 Suhu

 Jenis bahan
Pada umumnya jenis bahan kawat penghantar listrik yang sering dipakai kebanyakan
adalah menggunakan kawat penghantar yang berbahan tembaga, dan aluminium.
Sedangkan antara bahan tembaga dengan aluminium memiliki perbedaan untuk nilai
hambatannya yakni, nilai hambatan tembaga lebih kecil dari aluminium. Sehingga
bahan tembaga sangat baik untuk menghantarkan listrik dibandingkan aluminium.

 Panjang (l)
Perlu diketahui bahwa "semakin panjang kawat penghantar listrik, maka akan
semakin besar pula nilai hambatannya". Panjang kawat penghantar listrik dapat
mempengaruhi hambatan listrik, sehingga saat dipasang kawat penghantar yang
panjang maka membuat nyala lampu menjadi redup, namun ketika kawat penghantar
yang terpasang jaraknya pendek, lampu tersebut menyala terang.

 Luas Penampang (A)


Perlu diketahui juga bahwa "semakin besar luas penampang kawat, maka akan
semakin kecil nilai hambatannya". Pada saat menggunakan kawat penghantar
berdiameter kecil maka akan membuat lampu menyala redup, sedangkan untuk kawat
penghantar yang berdiameter besar, lampu tersebut menyala terang.

 Suhu (T)
Suhu dapat mempengaruhi nilai hambatan pada kawat penghantar. "semakin tinggi
suhu pada kawat penghantar, maka akan semakin besar nilai hambatannya". Ketika
suhu yang tinggi (panas) pada kawat penghantar, lampu menyala redup dan saat
suhunya rendah atau normal (tidak panas), lampu tersebut menyala terang.

Secara matematis hambatan listrik kawat penghantar dirumuskan dengan:

l
R=ρ
A

Keterangan:

R = Hambatan kawat ( Ω )

ρ = Hambatan jenis kawat ( Ω .m)

l = Panjang kawat (m)

A = Luas penampang kawat (m2)

Hambatan sebanding dengan panjang kawat penghantar. Semakin panjang kawat


penghantar, semakin besar hambatan yang dihasilkan. Hambatan berbanding terbalik dengan
luas penampang kawat. Semakin luas kawat penghantar yang digunakan, semakin kecil
hambatan yang dihasilkan. Hambatan sebanding dengan hambatan jenis kawat . Semakin
kecil hambatan jenis, semakin kecil nilai hambatan yang dihasilkan.

Kemudian, bagaimanakah hubungan antara hambatan dengan suhu? dari persamaan


diatas memang belum terlihat adanya pengaruh suhu terhadap hambatan listrik. Setelah
melalui berbagai percobaan akhirnya diketahui bahwa suhu mempengaruhi besar kecilnya
hambatan jenis ρ dengan rumus:

ρ= ρ0 (1 +αΔT)

Keterangan:

ρ = Hambatan jenis pada suhu T

ρ0 = Hambatan jenis pada suhu To

α = Koefisien suhu hambatan jenis

ΔT = Perubahan suhu. (T-To)


Soal:

1. jika suatu Hambatan X di hubungkan pada sebuah sumber tegangan sebesar 15


Volt, maka arus yang terbaca oleh amperameter adalah 5 A. Sedangkan, jika suatu
Hambatan Y dihubungkan pada sumber tegangan sebesar 20 Volt, maka arus yang
terbaca adalah 2 A. Tentukan besar perbandingan Hambatan X : Y ?

Pembahasan :
Diketahu:
Hambatan X :
Vx = 15 V
Ix = 3 A
Hambatan Y:
Vy = 20 V
Iy = 2 A
Ditanya : Hambatan X : Y = ....?

Mencari Besar Hambatan X


Rx = Vx / Ix
Rx = (15 V) / ( 3 A) = 5 Ohm

Mencari Besar Hambatan Y


Ry = Vy / Iy
Ry = (20 V) / (2 A) = 10 Ohm

Maka Besar Perbandingan Hambatan X : Y adalah


Rx : Ry = 5 : 10, atau
Rx : Ry = 1 : 2

Jadi besar perbandingan Hambatan X:Y adalah  1 : 2


2. Sebuah termometer resistansi, yang mengukur suhu dengan cara mengukur besar
perubahan resistansi konduktor, terbuat dari sebuah Besi dan memiliki resistansi 100 Ohm
pada suhu 50 °C. Ketika direndam dalam sebuah bejana yang mengandung indium yang
meleleh, resistansinya meningkat menjadi 150 Ohm. Hitung titik lebur indium?
Jawab:
Diketahui:
Ri = 100 Ohm (Hambatan awal)
Ti = 50°C (Suhu Awal)
Rf = 150 Ohm ( Hambatan ketika suhu berubah)
α = 5,0 . 10-3 °C-1 (Koefisien suhu hambatan Besi)
Ditanya : Tf (Suhu ketika dimasukkan ke dalam iridium yang meleleh) ?
Jawab :
Rf = Ri (1 +αΔT)
R f −Ri 150−100
ΔT = = = 100
α . Ri 5,0 . 10−3 .100
ΔT = Tf − Ti
100 = Tf – 50
Tf = 100 + 50 = 150 °C

3. Sebuah kawat penghantar sepanjang l dengan hambatan jenis ρ dan luas


penamapang A dialiri arus listrik sehingga menghasilkan hambatan sebesar R.
Apabila panjang kawat penghantar diperkecil menjadi 1/3l, sedangkan luas
penampangnya diperbesar menjadi 2A, besar hambatan kawat penghantar tersebut
menjadi?

Jawab:

Diketahui:

 l1 = l
 A1 = A
 R1 = R
 l2 = 1/3l
 A2 = 2A

Ditanyakan:
 R2....?

Penyelesaian:

ρ1 = ρ2

R .A
/ = R2.A2/l2
1 1 l1 

R.A
/l = R2.2A/1/3l 

R2.2A.l = R.A.1/3l

R2 = R.A.1/3l/2A.l

R2 = R . 1/3 . 1/2

R2 = 1/6R

Jadi, besar hambatan kawat tersebut menjadi 1/6R. 

4. Jika hambatan kawat tembaga 9 Ω, hambatan jenis tembaga 0,16 Ω mm2/m dan


panjang kawat tersebut 300 m, maka luas penampang kawat adalah?

Jawab:

Diketahui:

 R=9Ω
 ρ = 0,16 Ωmm2/m
 l = 300 m

Ditanyakan:

 A...?

Penyelesaian:
 

A = ρ l/R

    = 0,16 300/9

    = 5,33 mm2

Jadi, luas penampang kawat tersebut adalah 5,33 mm2

5. Berapakah hambatan seutas kawat aluminium (hambatan jenis 2,65 × 10-8Ω .m)
yang memiliki panjang 40 m dan diameter 4,2 mm?

Penyelesaian:

Diketahui:

ρ = 2,65 × 10-8 Ω .m

l = 40 m

d = 4,2 mm → r = 2,1 mm = 2,1 × 10-3 m

Ditanya: R = ... ?

Jawab:

Cari terlebih dahulu luas penampang (A) penghantar tersebut dengan menggunakan
rumus luas lingkaran, yakni:

L = πr2

L = (22/7) x (2,1 × 10-3 m) 2

L = 13,86 x 10-6 m2

L = 1,4 x 10-5 m2

Besarnya hambatan dari penghantar tersebut dapat dicari dengan menggunkan


rumus:

R = ρl/A

R = (2,65 × 10-8)(40)/(1,4 x 10-5)

R = 7,6 x 10-2 Ω

Jadi, hambatan seutas kawat aluminium tersebut adalah 7,6 x 10-2 Ω


6. Seutas kawat nikrom yang panjangnya 3 meter memiliki hambatan 20 ohm. Kawat
nikrom kedua panjangnya sama, tetapi diamaternya ½ kali diameter kawat pertama.
Berapakah hambatan kawat yang kedua?

Penyelesaian:

Diketahui:

l1 = l2 = 3 m

d2 = ½ d1

R1 = 20 Ω

ρ1 = ρ2

Ditanya: R2 = ... ?

Jawab:

Karena diameter d2 = ½ d1 maka jari-jari kawat tersebut juga sama yaitu r 2 = ½ r1.
Cari terlebih dahulu luas penampang (A) kawat nikron yang kedua dengan
menggunakan rumus luas lingkaran, yakni:

L = πr2 

maka

L2 = πr2

=> L2 = π(½ r1)2 

=> L2 = ¼ πr12 

=> L2 = ¼L1

Ingat L = A maka:

A2 = ¼A1

Hambatan jenis kedua dari penghantar tersebut dapat dicari dengan menggunkan
rumus:

R = ρl/A

ρl = R.A

Dalam hal ini panjang dan hambatan jenis kawat sama, oleh karena itu:
(ρl)1 = (ρl)2

R1A1 =  R2A2

20 Ω A1 =  R2 x ¼A1

R2  = 4 x 20 Ω

R2  = 80 Ω

Jadi, besar hambatan yang kedua adalah 80 Ω

Anda mungkin juga menyukai