NPM : 19420002
KELAS :B
Empat belas point Deming ini merupakan ringkasan dari keseluruhan pandangan
W. Edwards Deming terhadap apa yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan
untuk melakukan transisi positif dari bisnis sebagaimana biasanya sehingga
menjadi bisnis berkualitas tingkat dunia. Berikut ini adalah ringkasan dari
keempat belas point Deming:
Joseph M. Juran
Juran mendefinisikan kualitas sebagai cocok/ sesuai untuk digunakan
(fitness for use), yang mengandung pengertian bahwa suatu produk atau jasa
harus dapat memenuhi apa yang diharapkan oleh para pemakainya. Pengertian
cocok untuk digunakan ini mengandung 5 dimensi utama, yaitu kualitas desain,
kualitas kesesuaian, ketersediaan, keamanan, dan field use.
Juran’s Three Steps to progress
Menurut Juran, tiga langkah dasar ini merupakan langkah yang harus
diambil perusahaan bila mereka ingin mencapai kualitas tingkat dunia. Juran juga
yakin bahwa ada titik diminishing return dalam hubungan antara kualitas dan
daya saing. Ketiga langkah tersebut teridiri dari:
1) Mencapai perbaikan terstruktur atas dasar kesinambung-an yang
dikombinasikan dengan dedikasi dan keadaan yang mendesak.
2) Mengadakan program pelatihan secara luas.
3) Membentuk komitmen dan kepemimpinan pada tingkat manajemen yang
lebih tinggi.
The Juran Trilogy
Philip B. Crosby
Crosby terkenal dengan anjuran manajemen zero defect dan pencegahan,
yang menentang tingkat kualitas yang dapat diterima secara statistik (aceptable
quality level). Ia juga dikenal dengan Quality Vaccine dan Crosby’s Foruteen
Steps to Quality Improvement.
Pandangan-pandangan Crosby dirangkumkan dalam ringkasan yang ia sebut
sebagai Dalil-dalil manajemen Kualitas. Dalil-dalil in dikemukakan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan pokok berikut:
1) Apa yang dimaksud dengan kualitas?
2) Sistem seperti apa yang dibutuhkan untuk menghasilkan kualitas?
3) Standar kinerja bagaimana yang harus digunakan?
4) Sistem pengukuran seperti apa yan dibutuhkan?
Definisi kualitas menurut Crosby adalah memenuhi atau sama dengan
persyaratannya (conformance to requirements). Meleset sedikit saja dari
persyaratannya, maka semua produk atau jasa dikatakan tidak berkualitas.
Persyaratan itu dapat berubah sesuai dengan keinginan pelanggan, kebutuhan
organisasi, pemasok dan sumber, pemerintah, teknologi, serta pasar atau
persaingan.
Dalam suatu proses pasti ada input dan output. Di dalam proses kerja internal
sendiri ada 4 kendali input dimana proses pencegahan dapat dilakukan, yaitu:
1) Fasilitas dan perlengkapan.
2) Pelatihan dan pengetahuan.
3) Prosedur, pedoman/ manual operasi standar, dan pedo-man standar
kualitas.
4) Standar kinerja/ prestasi.
Price of non Conformance(PONC) adalah biaya yang dikeluarkan bila
tugas dilakukan karena melakukan kesalahan. Contohnya ketika terjadi salah
kirim kertas ke Jakarta ke Jogjakarta. Pelanggan meminta kertas CD tetapi dikirim
kertas HVS. Misalnya tidak ada yang mau menerima kertas HVS, maka biaya
angkut Jakarta-Jogjakarta, sewa gudang, biaya administrasi, biaya lain serta
kemungkinan kerugian penjualan ditanggung oleh produsen. Dengan konsep zero
defect, diharapkan PONC ini tidak ada sehingga dapat menurunkan biaya kualitas.
Price of Conformance (POC) adalah biaya yang dikeluarkan bila tugas
dilakukan secara benar semenjak pertama kalinya. Untuk keperluan ini
dibutuhkan konfirmasi persyaratan dari para pelanggan. Sebelum pengiriman,
DO-nya diperiksa apakah benar yang dikirim kertas CD? Truknya juga diperiksa,
apa betul yang dimuat kertas CD? Ekspedisi dicek, apa betul truk menuju ke
Jogjakarta? Dari semua langkah berapa biayanya. Kesemuanya merupakan POC.
Dalam praktik sehari-hari POC mencakup biaya pelatihan dan pendidikan
kualitas, inspeksi dan kalibrasi.