Dalam Kitab Qotrul Ghois Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi membagi nafsu dalam 7
tingkatan yang dikenal dengan istilah “marotibun- nafsi”. Tempat-tempat dimana nafsu
ini bersemayam, dalam dunia sufi biasa dinamakan sebagai “lathifah”, yaitu sebuah titik
halus dalam diri kita yang keberadaannya tersebar.
Berikut penjelasan beliau tentang nafsu, tempat dan tentara-tentaranya:
1. Nafsu Ammaarah
Nafsu ammarah tempatnya adalah “ash-shodru” artinya dada. Adapun pasukan-pasukannya sebagai
berikut :
2. Nafsu Lawwamah
Nafsu lawwamah tempatnya adalah “al-qolbu” artinya hati, tepatnya dua jari di bawah pentil susu kiri.
Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut :
3. Nafsu Mulhamah
Nafsu mulhamah tempatnya adalah “Ar-ruh” tepatnya dua jari di bawah pentil susu kanan. Adapun
pasukan-pasukannya sebagai berikut :
4. Nafsu Muthmainnah
Nafsu muthmainnah tempatnya adalah “As-Sirr” artinya rahasia, tepatnya dua jari dari samping susu kiri
kea rah dada. Adapun pasukan-pasukan
nya sebagai berikut :
5. Nafsu Rodhiyah
Nafsu rhodiyah tempatnya adalah “Sirr Assirr” artinya sangat rahasia, tepatnya di jantung yang
berfungsi menggerakkan seluruh tubuh. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut :
6. Nafsu Mardhiyah
Nafsu mardhiyah tempatnya adalah “Al-khofiy” artinya samar, tepatnya dua jari dari samping susu
kanan ke tengah dada. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut :
Al-Mail ilaihim liikhrojihim min dzulumati thoba’ihim wa anfusihim ila anwari arwahihim artinya
mencintai makhluk dan cenderung perhatian kepada mereka guna mengeluarkannya dari kegelapan
(keburukan) watak dan jiwa-jiwanya ke arah bercahayanya ruh-ruh mereka.
7. Nafsu Kamilah
Nafsu kamilah tempatnya adalah “Al-Akhfa” artinya sangat samar, tepatnya di tengah-tengah dada.
Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut :
Ilmul-yaqiin
Ainul-yaqiin
Haqqul-yaqiin
Demikianlah serba sedikit tentang jenis nafsu sebagai penutup di ingatkan bahwa berdasarkan klasifikasi
nafsu itu, nafsu yang harus dikalahkan adalah nafsu amarah dan lawwamah, dan tidak ada jalan yang
terbaik untuk membersihkan segenap nafsu ini selain banyak ber dzikir. ( Laa ilaaha illallòh )
Allahu’allam .