Anda di halaman 1dari 8

TUGAS BAHASA INDONESIA

KELOMPOK 4

TEMA : -MENULIS DAFTAR PUSTAKA DAN MENULIS CATATAN KAKI


-MENULIS SURAT RESMI
KELAS : AKUNTANSI D

SEMESTER : DUA (2)

DOSEN PENGAJAR : IBU SRI RAHAYU,S.pd,M.pd

DISUSUN OLEH :
AULIA RAHMAWATY LASYA’ BANDRI (205310541)
AYUNI PUTRI REZEKI (205310559)
JUFIKA INDRA (205310467)
MAWADDAH LUTFIA (205310544)
MERY ANDANI PURBA (205310537)
NITA FERISKA (205310424)
OVI PUTRIANI (205310547)
RENCHINA CINDY (205310451)
RONAULI HUTAPEA (205310563)
RONI SAPUTRA (205310558)
SISKA AIDA SAPITRI (205310483)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2020/2021
MENULIS DAFTAR PUSTAKA

Pengertian daftar pustaka


Daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku, Artikel atau bahan lainnya yang
mempunyai pertalian dengan Sebuah karangan yang tengah digarap. Memuat berbagai sumber
informasi tertulis yang dijadikan Rujukan atau acuan dalam penulisan karya ilmiah. Dapat berupa
buku, surat kabar, majalah, kamus, internet, dll.

Fungsi daftar pustaka


Deskripsi jelas terkait referensi. Memberi informasi Penting secara keseluruhan. Daftar
pustaka juga
Berfungsi sebagai pelengkap dari catatan kaki. Referensi daftar pustaka lebih lengkap dari catatan
Kaki.

Unsur-unsur Daftar pustaka

1. Nama pengarang, dikutip secara lengkap.


2. Judul buku.
3. Data publikasi, penerbit, tahun terbit, tempat
Terbit, cetakan, nomor jilid, jumlah halaman.
4. Untuk artikel; judul artikel, nama majalah, jilid,
Nomor, dan tahun.

Pengertian bibliografi
Bibliografi adalah daftar pustaka yang mencangkup isi dan deskripsi sebuah buku, hal
tersebut meliputi, judul, pengarang, edisi, cetakan, kota penerbit, nama penerbit, tahun terbit,
danjumlah halaman.
Bibliografi berasal dari bahasa Yunani yaitu Biblion yang berarti buku dan Graphein: yang
berarti menulis, sedangkan Bibliografi secara harfiah berarti penulisan buku. Dalam hal ini bibliografi
berarti kegiatan membuat deskripsi secara tertulis, yang disusun secara sistematik berupa daftar
menurut aturan yang dikehendaki.

Tujuan bibliografi
tujuan bibliogfrafi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku atau sejumlah buku yang
pernah diterbitkan.

Fungsi bibliografi
Fungsi Bibliografi Sebuah bibliografi memberikan deskripsi yang penting tentang buku,
majalah, harian itu secara keseluruhan.
Bibliografi dapat pula dilihat dan segi lain. Yaitu berfungsi sebagai pelengkap dan sebuah
catatan kaki. Karena pembaca ingin mengetahui lebih lanjut tentang referensi yang terdapat pada
catatan kaki.maka ia dapat mencarinya dalam bibliografi. Dalam bibliografi dapat mengetahui
keterangan-keterangan yang lengkap mengenai buku atau majalah itu.
MENULIS CATATAN KAKI
Pengertian catatan kaki

Catatan kaki adalah catatan yang berada di bagian bawah dari halaman karya ilmiah. Fungsi
catatan kaki adalah sebagai tempat pencantuman identitas sumber rujukan dari pengutipan
informasi di bagian badan teks atau badan paragraf.

Catatan kaki adalah keterangan yang ditambahkan di bagian bawah halaman. Catatan kaki
biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di teks guna menambahkan rujukan
uraian di dalam naskah pokok.

Tujuan catatan kaki

Tujuan penulisan catatan kaki adalah untuk menyusun pembuktian (sumber tulisan),
menyatakan utang budi (kepada pengarang yang dikutip pendapatnya), menyampaikan keterangan
tambahan, memperkuat uraian (intisasi, keterangan insidental materi penjelas yang kurang penting,
perbaikan, dan pandangan yang bertentangan), dan merujuk bagian lain teks (uraian pada halaman
lain, sebelum atau sesudahnya).

Prinsip Membuat Catatan Kaki

Untuk membuat sebuah catatan kaki, perlu diperhatikan beberapa prinsip berikut:

a. Hubungan catatan kaki dan teks


Seperti sudah dikemukakan di atas, hubungan antara keterangan pada catatan kaki dengan teks
dinyatakan dengan mempergunakan nomor urut penunjukan baik yang terdapat dalam teks maupun
yang terdapat pada catatan kaki. Baik nomor penunjukan dalam teks maupun nomor penunjukan
pada catatan kaki selalu ditempatkan agak ke atas setengah spasi dari teks.
b. Nomor urut penunjukan
Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menuliskan nomor urut penunjukan. Sama
sekali tidak praktis untuk mulai nomor urut yang baru pada tiap halaman. Dalam hal yang demikian
lebih baik mempergunakan tanda asterik atau tanda salib. Bila mempergunakan nomor urut, maka
sebaiknya nomor urut itu berlaku untuk tiap bab, atau untuk seluruh karangan. Pemakaian nomor
urut yang berlaku untuk tiap bab, atau yang berlaku untuk seluruh karangan, masing-masing
mempunyai konsekuensi sendiri-sendiri.
Bila nomor urut penunjukan hanya berlaku untuk tiap bab, maka konsekuensi yang pertama
adalah bahwa untuk tiap bab selalu dimulai dengan nomor urut 1 untuk catatan yang pertama, yang
kemudian dilanjutkan dengan nomor urut berikutnya sampai pada akhir bab. Konsekuensi yang
kedua adalah bahwa nama pengarang dan sumber yang untuk pertama kali disebut dalam satu bab,
harus disebut secara lengkap. Penunjukan berikutnya atas sumber yang sama dalam bab tersebut
akan mempergunakan singkatan Ibid., atau nama singkat pengarang dengan singkatan Op. cit., atau
loc. cit. (lihat bagian 7).

Sebaliknya bila nomor penunjukan itu berlaku untuk seluruh karangan, maka penunjukan
sumber secara lengkap hanya dipergunakan untuk penyebutan yang pertama kali. Penunjukan
berikutnya atas sumber yang sama dalam seluruh karangan itu akan mempergunakan singkatan
Ibid., atau nama singkat pengarang ditambah singkatan Op. cit., atau Loc. cit. tanpa mempersoalkan
apakah itu terdapat pada penyebutan yang pertama dalam bab berikutnya.

c. Teknik pembuatan catatan kaki


Prinsip lain yang harus diketahui adalah teknik pembuatan catatan kaki itu sendiri. Untuk sebuah
naskah yang diketik, penempatan catatan kaki meminta pula persyaratan-persyaratan teknis
tertentu.
Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:

(1) harus disediakan ruang atau tempat secukupnya pada kaki halaman tersebut sehingga margin
bawah tidak boleh lebih sempit dari 3 cm sesudah diketik baris terakhir dari catatan kaki;
(2) sesudah baris terakhir dari teks, dalam jarak 3 spasi harus dibuat sebuah garis, mulai dari margin
kiri sepanjang 15 ketikan dengan huruf pika, atau 18 ketikan dengan huruf elite [—————];
(3) dalam jarak dua spasi dari garis tadi, dalam jarak 5 - 7 ketikan dari margin kiri diketik nomor
penunjukan;
(4) langsung sesudah nomor penunjukan, setengah spasi ke bawah mulai diketik baris pertama dari
catatan kaki;
(5) jarak antar baris dalam catatan kaki adalah spasi rapat, sedangkan jarak antar catatan kaki pada
halaman yang sama (kalau ada) adalah dua spasi;
(6) baris kedua dari tiap catatan kaki selalu dimulai dari margin kiri.

Unsur unsur referensi dalam catatan kaki

Sebelum membuat catatan kaki, sebelumnya Anda harus mengetahui unsur-unsur apa saja
didalamnya. Setelah mengetahui unsur-unsur tersebut maka semakin mudah dalam pembuatan
catatan kaki.

1. Nama penulis atau pengarang


Menuliskan secara lengkap nama pengarang dari kutipan yang diambil tanpa perlu menuliskan gelar
dari penulis tersebut.
2. Judul tulisan
Menuliskan judul dari sumber tempat kutipan diambil dengan jelas dan lengkap serta
memperhatikan kaidah EYD di dalam menuliskan catatan kaki.
3. Tahun terbit
Salah satu hal yang perlu diberikan juga adalah tahun penerbitan dari kutipan yang ditulis. Atau
tahun publikasi jika kutipan tersebut berbentuk jurnal atau tulisan lainnya.
4. Nomor halaman kutipan
Melampirkan halaman tempat kutipan tersebut diambil juga wajib untuk dicantumkan. Pada
penulisannya, halaman tempat kutipan tersebut diambil disingkat menjadi halaman, kemudian
nomor halaman tempat kutipan.
Cara membuat catatan kaki
Berikut cara membuat catatan kaki.
1. Klik di mana Anda ingin menambahkan catatan kaki.
2. Klik referensi > sisipkan catatan kaki.
Word menyisipkan tanda referensi di teks dan menambahkan tanda catatan kaki di bagian bawah
halaman.
3. Ketik teks catatan kaki.

Cara menulis catatan kaki.


Supaya cara membuat catatan kaki Anda lebih sempurna. Maka pada saat penulisan catatan kaki
diharuskan mengerti tentang sistematikanya terlebih dahulu. Di bawah ini dijelaskan bagaimana
sistematika penulisan catatan kaki yang benar :

1.Penulisannya dipisahkan oleh garis yang panjangnya 14 karakter dari margin sebelah kiri dan
berjarak 4 spasi dari tulisan atau teks.
2.Diketik atau ditulis dengan satu spasi.
3.Harus diberikan nomor.
4.Nomor pada catatan kaki diketik dengan jarak 6 karakter dari margin sebelah kiri.
5.Jika catatan kakinya lebih dari satu baris, maka pada baris yang kedua maupun selanjutnya dimulai
seperti margin teks yang biasanya tepat pada margin bagian sebelah kiri.
6.Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antar catatan kaki dengan catatan kaki yang lainnya
sama seperti jarak spasi pada teks.
7.Catatan kaki harus ditulis pada halaman yang sama, jika terlalu panjang lebih baik potong teksnya
daripada memotong catatan kaki.
8.Berjarak 3 centimeter dengan margin bagian bawah, seperti halnya pada aturan teks.
9.Jika nama pengarang dua sampai tiga orang maka harus ditulis semuanya, sedangkan jika nama
pengarangnya lebih dari tiga orang maka tulis saja nama pengarang yang pertama lalu di
belakangnya ditulis et.al., atau dkk.
10.Nama pengarang harus ditulis sesuai nama aslinya, pangkat dan gelar tidak perlu ditulis.
11.Judul buku atau sumber harus diberi garis bawah, jika diketik dengan komputer maka harus
dicetak miring.
12.Ibid, digunakan ketika catatan kaki yang satu dengan yang lainnya berketerangan sama tanpa
diselingi oleh catatan lain. Penulisan dilakukan jika catatan kaki tersebut berada pada satu halaman,
maka cukup dengan menulis istilah Ibid. Tapi jika terdapat pada beberapa halaman maka
penulisannya: Ibid, no halaman, penulisan kata Ibid harus memakai garis bawah atau dimiringkan.
13.Op.cit. digunakan ketika mengutip dari dua sumber yang sama akan tetapi ditulis pada catatan
kaki yang tidak berurutan dan letaknya pada halaman berbeda, adapun cara penulisannya: Nama
Penulis, op.cit., no halaman.
14.LOC.cit. digunakan sama seperti yang diatas tapi digunakan pada halaman yang sama yang telah
disisipi oleh referensi yang lain dari halaman yang sama, adapun cara penulisannya seperti: Nama
Penulis loc.it.
15.Jika keterangannya mengenai referensi suatu artikel maupun buku, penulisannya hampir mirip
seperti daftar pustaka tapi nama penulisnya tidak dibalikan.
Singkatan singkatan dalam Catatan Kaki
 ibid.
 op. cit.
 loc. cit.
 Singkatan lain  supra, infra, c. atau
ca., ms., et.seq. dan sebagainya

MENULIS SURAT RESMI


Pengertian Surat Resmi 
Surat resmi adalah surat yang digunakan untuk keperluan formal/ resmi oleh pihak-pihak
tertentu, baik itu perorangan, lembaga, organisasi, atau instansi tertentu untuk saling berkomunikasi
satu sama lain secara formal.
Surat resmi dibuat dengan kaidah dan aturan yang telah ditentukan, misalnya penggunaan
bahasa baku, isi surat harus efektif dan jelas, dan dibuat dengan cermat sesuai keperluannya.

Contoh surat resmi yang dibuat oleh individu adalah surat lamaran kerja, atau surat
pengunduran diri dimana cara penulisan surat tersebut menggunakan format surat resmi yang
berlaku dan bahasa yang digunakan merupakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Surat ini
dibuat dalam berbagai kegiatan resmi seperti di sekolah, dinas atau di berbagai instansi pemerintah.

Fungsi Surat Resmi


Surat resmi memiliki fungsi khusus yang tidak dapat kita temukan pada jenis surat lainnya. Mengacu
pada pengertian surat resmi di atas, berikut ini adalah beberapa fungsi surat resmi tersebut:

 Sebagai sarana informasi atau pemberitahuan mengenai hal-hal tertentu yang disampaikan
oleh satu pihak kepada pihak lainnya, misalnya penyampaian gagasan atau pemikiran.
 Surat resmi dapat berfungsi sebagai bukti tertulis (otentik) dalam bentuk dokumen dimana
isinya dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan.
 Sebagai pedoman kerja dalam melakukan suatu kegiatan atau aktivitas dimana surat resmi
tersebut berisi tentang langkah-langkah kerja untuk pekerjaan tertentu.
 Sabagai alat untuk pengingat bagi si penerima surat baik itu perorangan, organisasi, atau
lembaga. Itu sebabnya surat resmi perlu didokumentasikan agar dapat digunakan sebagai
data di kemudian hari.
 Surat resmi juga berfungsi sebagai bukti historis dan bukti kronologis.
Meskipun saat ini telah ada fasilitas teknologi seperti email (surat elektronik) dan lainnya, peran
surat resmi dalam bentuk print out masih tetap diperlukan untuk keperluan tertentu, baik itu
keperluan bisnis, niaga, pemberitahuan, dan keperluan

Jenis-Jenis Surat Resmi


Setelah memahami pengertian surat resmi, fungsi dan ciri-cirinya maka kita juga perlu mengetahui
jenis-jenis surat resmi. Berikut ini adalah macam-macam surat resmi:

1. Surat Keputusan
2. Surat permohonan
3. Surat perintah
4. Surat kuasa
5. Surat panggilan/ Undangan
6. Surat edaran

Surat resmi yang digunakan untuk memanggil atau mengundang seseorang untuk keperluan
tertentu. Misalnya surat panggilan kerja, surat panggilan kepolisian, surat undangan pernikahan, dan
lain-lain.
Struktur Surat Resmi.
Seperti yang disebutkan pada pengertian surat resmi di atas, dalam surat resmi terdapat beberapa
bagian penting yang harus dilengkapi. Beberapa bagian penulisan surat resmi tersebut adalah:
1. Kepala Surat (Kop Surat)
Kepala surat terdiri dari:
 Logo instansi/ lembaga
 Nama instansi/ lembaga
 Alamat, No. Telephone/ fax, dan email instansi/ lembaga
2. Nomor Surat
Setiap kali suatu instansi/ lembaga mengirimkan surat, pasti dilengkapi dengan nomor surat. Dengan
adanya nomor surat tersebut, maka akan mudah mengetahui berapa jumlah surat yang telah
dikeluarkan dalam satu bulan.
3. Tanggal Surat
Surat resmi selalu dilengkapi dengan tanggal pembuatan surat. Ini berguna sebagai informasi waktu
dibuatnya surat tersebut.
4. Lampiran atau Hal
Terkadang surat resmi dilengkapi dengan lampiran, yaitu dokumen lain sebagai pendukung surat
resmi tersebut.
5. Alamat Tujuan
Alamat tujuan diberikannya surat resmi tersebut. Biasanya penulisannya singkat saja karena alamat
lengkap tujuan biasanya dicantumkan pada sampul surat.
6. Salam Pembuka
Kata pembuka dari sebuah surat resmi dimana bentuknya baku dan formal dengan bahasa yang
sopan.
7. Isi Surat
Isi surat adalah bagian utama dari surat resmi. Informasi yang dimuat dalam bagian isi harus dibuat
singkat, padat, dan jelas dengan menggunakan bahasa baku.
8. Salam Penutup
Selain salam pembuka, tentunya ada salam penutup surat. Hal ini untuk menunjukkan kesopanan
dalam berkomunikasi melalui surat resmi.
9. Tanda Tangan Pengirim Surat
Pada bagian ini harus dicantumkan nama dan tanda tangan pengirim surat atau penanggungjawab.
10.Tembusan
Tembusan dapat dibuat bila surat resmi tersebut perlu diketahui oleh pihak lain.
Daftar Pustaka

Suyanto dan Jihad, A. (2009). “Betapa Mudah Menulis Karya Ilmiah (PDF)”. Yogyakarta:


Penerbit Eduka. ( https://id.m.wikipedia.org/wiki/Catatan_kaki )

Gorys Keraf. (2016, Juli 15). “Pesona Bahasa” . Kumpulan Buku. Di akses pada 2 Juni 2021
melalui ( https://daftarbuku.blogspot.com/2016/07/prinsip-membuat-catatan-
kaki.html?m=1 )

Ayu Rifka Sitoresmi. (2021, April 12). “ Tiga Cara Membuat catatan Kaki Simpel, Ketahui
Unsur dan Cara Penulisannya yang Benar”. Liputan6. Diakses pada 1 juni 2021
melalui (https://hot.liputan6.com/read/4530107/3-cara-membuat-catatan-kaki-simpel-
ketahui-unsur-dan-cara-penulisannya-yang-benar)

Jenny Herawati. (2015, Oktober 27). “Contoh dan Cara Membuat Surat Resmi”.
Medium.com. Di akses pada 2 Juni 2021 melalui
(https://medium.com/@jinny_herawati/contoh-dan-cara-membuat-surat-resmi-
599e5cde794f)

Ivan Lanin. (2010, April 23). “Surat Menyurat Resmi dalam Bahasa Indonesia”.
Slideshare.net. di akses pada 1 Juni 2021 melalui (
https://www.slideshare.net/ivanlanin/surat-menyurat-resmi-dalam-bahasa-indonesia ).

Teza Irawan. ( 2016, Februari 19). “Pengertian Bibliografi halaman 1” (KOMPENSASI). Di


akses pada 06 Juni 2021 melalui (
https://www.kompasiana.com/amp/tezairawan/pengertian-
bibliografi_56c72c3ce4afbd9f15f1f1b5 )

Rifan Aditya (2020, Oktober 02), “Cara membuat Makalah Berdasarkan Struktur yang
Benar”. Suara.com, Di akses pada 5 Juni 2021 melalui (
https://www.suara.com/lifestyle/2020/10/02/152257/cara-membuat-makalah-
berdasarkan-struktur-yang-benar )

Zain, Nurhayati. (2007). Pengantar Tentang Bibliografi. Padang: IAIN Imam Bonjol Press

Muhammad Khairil (2017, Desember 18). “Apa Itu Makalah dan Ruang Lingkup”.
Quipper.com, Di akses pada 3 Juni 2021 melalui (
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/bahasa-indonesia/apa-itu-makalah/ )

Sudiro, SS ( 2011, Juli 02). “ Bibliografi : Langkah-Langkah Penelusuran dan Penyusunan”.


Perpusnas.go.id, Diakses pada 5 Juni 2021 melalui
(https://www.perpusnas.go.id/magazine-detail.php?lang=id&id=8179 )

Anda mungkin juga menyukai