“RADIOAKTIF”
OKTARIANANDA
E1G020085
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-nya
maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Radioaktif” ini tepat
pada waktunya.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas praktikum dari mata kuliah Fisika
industri di Universitas Bengkulu. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Radioaktif bagi para pembaca dan juga bagi saya.
. Dalam penulisan makalah ini saya menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga
kepada kakak Trio Putra Setiawan selaku Co-ass yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni, dan
Rekan-rekan semua yang mengikuti perkuliahan fisika industri.
Dalam penyusunan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya milikki. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Penulis
Oktariananda
DAFTAR ISI
Daftar isi.............................................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
BAB 1
Pendahuluan.......................................................................................................................4
Latar Belakang.........................................................................................................4
Rumusan masalah.....................................................................................................4
Tujuan......................................................................................................................5
Manfaat....................................................................................................................5
BAB 2
Pembahasan.......................................................................................................................6
BAB 3
Penutup............................................................................................................................17
Kesimpukan............................................................................................................17
Saran.......................................................................................................................17
Daftar Pustaka..................................................................................................................18
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini yaitu :
1. Bagaimana Sejarah Penemu Radioaktif ?
2. Apa Pengertian Radioaktif ?
3. Apa saja jenis-jenis Nuklida ?
4. Macam – macam Peleburan ?
5. Bagaimana Kestabilan Inti Radioaktif ?
6. Bagaimana dengan Deret Radioaktif ?
7. Bagaimana dengan Reaksi Fisi dan Fusi ?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah saya dan bagi pembaca dapat
mengetahui tentang Radioaktif secara keseluruhan.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pengertian Radioaktif
1. Nuklida stabil adalah nuklida yang secara alamiah tidak mengalami perubahan A
(nomor massa) maupun Z (nomor atom) atau tidak mengalami peluruhan.
Contoh :11 H , 126C 147 N
2. Radionuklida alam primer adalah nuklida yang terbentuk secara alamiah dan bersifat
radioaktif dan dapat ditemukan di alam
Contoh :238
92U waktu paro 4,5 x 109 tahun
3. Radionuklida alam sekunder adalah nuklida radioaktif yang secara alamiah dan dapat
ditemukan di alam. Waktu paronya dan dibentuk secara kontinu dari radionuklida
alam primer.
4. Radionuklida alam terinduksi adalah nuklida radioaktif yang terbentuk secara kontinu
dari hasil interaksi sinar kosmik dengan 14N di atmosfer.
5. Radionuklida buatan adalah nuklida yang terbentuk sebagai hasil dari reaksi
transmutasi inti yang dilakukan di laboratorium.
B. Peluruhan Radioaktif
Partikel alfa (α) didefinisikan sebagai partikel bermuatan positif pada inti
helium.Partikel alfa tersusun atas dua proton dan dua neutron, sehingga
dapat dinyatakan sebagai atom Helium-4 (He-4).Oleh karena partikel alfa
terpecah dari inti atom radioaktif, partikel ini tidak memiliki
elektron.Dengan demikian, partikel alfa memiliki muatan +2.Partikel alfa
(α) merupakan partikel inti Helium yang bermuatan positif (kation dari
unsur Helium, He2+).Akan tetapi, elektron pada dasarnya bebas, mudah
untuk lepas dan mudah pula untuk didapat. Jadi, secara umum, partikel
alfa (α) dapat dituliskan tanpa muatan karena akan dengan cepat
mendapatkan 2 elektron dan menjadi atom Helium netral (bukan sebagai
ion).
Sebagai contoh, isotop Radon-222 (Rn-222), dapat mengalami peluruhan
dan memancarkan partikel alfa. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut :
228 228
Ra88 Ac89 + 0β-1
230 230
Pa91 Th90 + 0β+1
3. Penangkapan Elektron
Penangkapan elektron merupakan jenis peluruhan inti yang jarang terjadi.
Dalam peluruhan ini, elektron dari tingkat energi yang lebih dalam (misalkan
subkulit 1s) akan ditangkap oleh inti atom. Elektron tersebut akan bergabung
dengan proton pada inti atom membentuk neutron. Akibatnya, nomor atom
berkurang satu dan nomor massanya tetap sama.
1p1 + -1e0 → 0n1
Sebagai contoh, reaksi yang terjadi saat penangkapan elektron pada Polonium-
204 (Po-204) sebagai berikut :
84 Po204 + -1e0 → 83Bi204 + sinar-X
Perubahan sebuah proton menjadi sebuah neutron dapat terjadi saat
penangkapan sebuah elektron.Isotop dengan perbandingan n/p rendah dapat
mengalami penangkapan elektron (e-).Hal ini terjadi karena reaksi ini
menyebabkan jumlah proton berkurang satu dan jumlah neutron bertambah
satu, sehingga menaikkan perbandingan n/p.
Penangkapan elektron pada subkulit 1s menyebabkan kekosongan pada
subkulit 1s. Elektron yang berasal dari subkulit lain dengan level energi yang
lebih tinggi akan “turun” untuk mengisi kekosongan ini disertai pembebasan
sejumlah energi dalam bentuk sinar X yang tidak tampak.
Kestabilan inti tidak dapat diramal dengan suatu aturan. Namun ada
beberapa aturan empiris yang dapat digunakan untuk mengenal inti yang stabil
dan radioaktif
a. Semua inti mengandung 84 proton (Z=84) atau lebih tidak stabil.
b. Aturan ganjil genap. Diamati bahwa inti yang mengandung jumlah
proton genap dan jumlah neutron genap lebih stabil dari inti yang
mengandung jumlah proton dan neutron yang ganjil.
Jumlah Proton-neutron Inti yang stabil
Genap-genap 157
Genap-ganjil 52
Ganjil-genap 50
Ganjil-ganjil 5
c. Bilangan Sakti
Kestabilan inti ditemukan bahwa inti stabil itu jika dalam inti tersebut
terdapat jumlah proton dan jumlah neutron sama dengan bilangan
sakti.
Contoh bilangan :
Proton : 2,8,20,28,50 dan 82
Neutron : 2,8,20,28,50,82 dan 126
Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-
proton (N/Y)
Isotop yang stabil :
4 He 16 O 40 Ca
2 8 20
D. Deret Radioaktifan
Contoh :
235
U + 10n 139
Ba + 94 1
92 56 36 Kr + 3 0n
Namun jika jumlah Neutron tidak terkendali dapat menyebabkan bom
atom.
b. Reaksi Fusi
Reaksi Fusi adalah reaksi penggabungan inti atom yang kecil menjadi inti
atom yang besar.
Contoh :
\
Dapat terjadi pada Matahari, dan sering disebut bom hydrogen.
F. Kegunaan Radioaktif
a) Bidang Kedokteran
1) I-131 digunakan untuk menentukan kalenjar gondok.
2) Na-24 digunakan untuk mengetahui penyumbatan darah pada urat.
3) Ca-47 digunakan untuk mengetahui penyakit tulang dan darah.
4) K-12 digunakan untuk menentukan penyakit pada otot.
5) Tc-99 dan TI-201 digunakan untuk untuk mendeteksi kerusakan jantung.
6) Xe-133 digunakan untuk mendeteksi penyakit peru-paru.
7) P-32 digunakan untuk mendeteksi penyakit mata.
8) Sr-85 digunakan untuk mendeteksi penyakit tulang.
9) Se-75 digunakan untuk mendeteksi penyakit prankeas.
b) Bidang Hidrologi
1) Na-24 untuk mempelajari kecepatan aliran air sungai.
2) Radiosotop Na-24 dalam bentuk karbonat untuk menyelidiki kebocoran pipa air
bawah tanah.
c) Bidang Sains
1) I-131 untuk mempelajari kesetimbangan dinamis.
2) O-18 digunakan untuk mepelajari reaksi esterifikasi.
3) C-14 digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesisme.
a) Bidang Kedokteran
1) Co-60 untuk penyembuhan penyakit kanker.
2) P-32 untk penyembuhan penyakit leukemia.
3) Co-60 dan Cs-137 digunakan untuk sentralisasi alat-alat kedokteran.
4) I-131 digunakan untuk terapi kanker kelenjar kiloid.
b) Bidang Pertanian
1) Radiasi yang dihasilkan dapat diguankan untuk pemberantasan Hama,
penyimpanan makanan dan pemulihan tanaman.
c) Bidang Industri
1) Untuk bidang radigrafi pada pemotretan bagian dalam sebuah benda seperti sinar-
X, sinar gamma atau neutron.
2) Untuk pengontrol ketebalan pada industri kertas, plastic dan logam.
3) Radiasi gamma yang dihasilkan dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada
logam.
4) Radiasi gamma juga dapat digunakan untuk pengawetan kayu, barang-barang
seni.
Akibat radiasi yang melebihi dosis yang diperkenankan dapat menimpa seluruh
tubuh atau hanya lokal.Radiasi tinggi dalam waktu singkat dapat menimbulkan efek
akut atau seketika sedangkan radiasi dalam dosis rendah dampaknya baru terlihat dalam
jangka waktu yang lama atau menimbulkan efek yang tertunda.Radiasi zat radioaktif
dapat memengaruhi kelenjarkelenjar kelamin, sehingga menyebabkan
kemandulan.Berdasarkan dari segi cepat atau lambatnya penampakan efek biologis
akibat radiasi radioaktif ini, efek radiasi dibagi menjadi seperti berikut.
1. Efek segera
Efek ini muncul kurang dari satu tahun sejak penyinaran.Gejala yang
biasanya muncul adalah mual dan muntah muntah, rasa malas dan lelah serta
terjadi perubahan jumlah butir darah.
2. Efek tertunda
Efek ini muncul setelah lebih dari satu tahun sejak penyinaran.Efek tertunda
ini dapat juga diderita oleh turunan dari orang yang menerima penyinaran.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Radioaktif ditemukan pada tahun 1896 oleh Wilhelm Conrad Roentgen dengan
diawali ditemukannya sinar x sehingga para ilmuwan menyadari bahwa beberapa
unsur memiliki sinar-sinar tertentu. Zat radioaktif adalah zat yang tidak
mempunyai isotop stabil, sehingga disebut juga radioisotop, radioaktif ini juga
bisa mengahasilkan sinar radiasi yang disebut sinar radioaktif, berupa sinar alfa
(α), sinar beta (β), sinar gamma (γ). Pada tahun 1903, bahwa radiasi yang
dipancarkan zat radioaktif dapat dibedakan atas dua jenis berdasarkan muatannya.
Muatan positif adalah sinar alfa dan muatan negatif adalah sinar beta, selanjutnya
ditemukan jenis sinar yang ketiga yang tidak bermuatan dan diberi nama sinar
gamma. Nukleon mengandung dua jenis partikeldasar yaitu proton dan neutron.
Suatu inti atom yang mempunyai jumlah nukleon tertentu disebut nuklida.
Susunan nukleon dan nuklida dibagi menjadi 3, yaitu isotop, isobar, isoton. Deret
Radioaktif adalah suatu kumpulan unsur-unsur yang dibentuk dari suatu nuklida
radioaktif tunggal oleh pancaran berurutan partikel alfa ataupun beta. Radioaktif
memiliki banyak kegunaan yaitu sebagi perunut, (bidang kedokteran, bidang
hidrologi, bidang sains) dan sebagai sumber radiasi (bidang kedokteran , bidang
pertanian, dan industri).
Saran
Adapun saran yang saya sampaikan Dalam melakukan praktikum,
praktikan hendaknya praktiksn lebih memperhatikan lagi saat co-ass
menerangkan sehingga kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik dan
praktikan melakukan percobaan ini dengan teliti agar tidak terjadi keslahan.
DAFTAR PUSTAKA
http://wikipedia.com
https://file.upi.eedu/direkori/fpmipa/jur_pend_fisika/195708071982112nwiendartun/2_r
adioaktif.pdf
www.ebook.sman1slosch.id/Kimia/KIMIA%XII%20PS/PDF/BAB
%204%RADIOAKTIF.pdf
https://atophysics.files.wordpress.com/2008/11/materi-26.pdf\