Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“RADIOAKTIF”

diajukan untuk memenuhi tugas praktikum fisika industri

yang dibina oleh Trio Putra Setiawan(E1G017049)

OKTARIANANDA
E1G020085

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-nya
maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Radioaktif” ini tepat
pada waktunya.

Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas praktikum dari mata kuliah Fisika
industri di Universitas Bengkulu. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Radioaktif bagi para pembaca dan juga bagi saya.

. Dalam penulisan makalah ini saya menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga
kepada kakak Trio Putra Setiawan selaku Co-ass yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni, dan
Rekan-rekan semua yang mengikuti perkuliahan fisika industri.

Dalam penyusunan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya milikki. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.

Bengkulu, 28 Nov 2021.

Penulis

Oktariananda
DAFTAR ISI

Daftar isi.............................................................................................................................i

Kata Pengantar..................................................................................................................ii

BAB 1

Pendahuluan.......................................................................................................................4

Latar Belakang.........................................................................................................4

Rumusan masalah.....................................................................................................4

Tujuan......................................................................................................................5

Manfaat....................................................................................................................5

BAB 2

Pembahasan.......................................................................................................................6

A. Bagaimana Sejarah Penemu Radioaktif...........................................................6


B. Apa Pengertian Radioaktif...............................................................................7
C. Apa saja jenis-jenis Nuklida...........................................................................8
D. Macam – macam Peleburan............................................................................9
E. Bagaimana Kestabilan Inti Radioaktif..........................................................12
F. Bagaimana dengan Deret Radioaktif.............................................................12
G. Bagaimana dengan Reaksi Fisi dan Fusi......................................................13

H. Bagaimana dengan Kegunaan Radioaktif......................................................14


I. Bagaimana Pengaruh Radioaktif Terhadap Makhluk Hidup.........................15

BAB 3
Penutup............................................................................................................................17
Kesimpukan............................................................................................................17
Saran.......................................................................................................................17

Daftar Pustaka..................................................................................................................18
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Radioaktivitas mula-mula ditemukan oleh Becquerel pada tahun 1896. Pada


tahun1898 Pierre Curie dan Marie Curie telah menemukan bahwa Polonium dan
Radium juga memancarkan radiasi-radiasi yang radioaktif. Radiasi-radiasi radioaktif
yang dipancarkan oleh elemen-elemen itu mengandung partikel-partikel sebagai
berikut:

1. Sinar-sinar α atau partikel-partikel α


2. Sinar-sinar β atau partikel-partikel β 
3. Sinar-sinar γ atau partikel-partikel γ 

Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk


memancarkan radiasi menjadi inti yang stabil.Materi yang mengandung inti tak-stabil
yang memancarkan radiasi, disebut zat radioaktif.Besarnya radioaktivitas suatu unsur
radioaktif (radionuklida) ditentukan oleh konstanta peluruhan (l), yang menyatakan
laju peluruhan tiap detik, dan waktu paro (t½).Kedua besaran tersebut bersifat khas
untuk setiap radionuklida.Berdasarkan sumbernya, radioaktivitas dibedakan atas
radioaktivitas alam dan radioaktivitas buatan. Peluruhan ialah perubahan inti atom
yang tak-stabil menjadi inti atom yang lain, atau berubahnya suatu unsur radioaktif
menjadi unsur yang lain.  Sebuah inti radioaktif dapat melakukan sejumlah reaksi
peluruhan yang berbeda, seperti peluruhan Alfa, Beta dan Gamma.ngenai aktivitas,
daya tembus dari keterangan sinar β dan sinar γ.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini yaitu :
1. Bagaimana Sejarah Penemu Radioaktif ?
2. Apa Pengertian Radioaktif ?
3. Apa saja jenis-jenis Nuklida ?
4. Macam – macam Peleburan ?
5. Bagaimana Kestabilan Inti Radioaktif ?
6. Bagaimana dengan Deret Radioaktif ?
7. Bagaimana dengan Reaksi Fisi dan Fusi ?

8. Bagaimana dengan Kegunaan Radioaktif?


9. Bagaimana Pengaruh Radioaktif Terhadap Makhluk Hidup ?

1.3 Tujuan

 Adapun Tujuan penulisan Makalah ini untuk mendeskripsikan serta menjelaskan


mengenai tentang Radioaktif

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah saya dan bagi pembaca dapat
mengetahui tentang Radioaktif secara keseluruhan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penemuan Radioaktif Menurut Para Ahli

Sejarah penemuan zat radioaktif diawali dengan ditemukannya sinar X oleh


Wilhelm Conrad Roentgen pada tahun 1895. Setelah itu, para ilmuwan menyadari
bahwa beberapa unsur dapat memancarkan sinar-sinar tertentu, meskipun pada
waktu itu para ilmuwan belum memahami hakikat sebenarnya dari sinar-sinar
tersebut serta mengapa unsur-unsur memancarkannya.

Pada tahun 1896, Henri Becquerel, fisikawan Perancis berusaha mendapatkan


sinar X dari suatu batuan yang mengandung garam uranium. Secara tidak sengaja,
batuan tersebut dibungkus dengan kertas hitam dan diletakkan di atas plat film itu,
ia sangat terkejut karena bagian film pada tempat garam uranium diletakkan menjadi
gelap. Dari hasil penelitiannya, diketahui bahwa penyebab gelapnya bagian plat foto
adalah radiasi berdaya tembus kuat, bahkan lebih kuat dari sinar X, yang
dipancarkan secara spontan oleh garam uranium tanpa harus disinari terlebih
dahulu.Radiasi spontan garam uranium terjadi karena mengandung unsur uranium
yang bersifat radioaktif.Peristiwa radiasi spontan ini kemudian Disebut
keradioaktifan, sedangkan zat yang bersifat radioaktif disebut dengan zat
radioaktif.
Pada tahun 1898, Marie Sklodowska Curie dan oleh suaminya, Pierre Curie
menemukan unsur radiaktof lainnya dari mineral pitchblende yaitu polonium dan
radium. Nama unsur polonium diambil dari nama negara asal Marie Sklodowska
Curie, yaitu Polandia, sedangkan nama unsur radium diambil dari bahasa Yunani
“radiare” yang artinya bersinar.
Pada tahun 1903, Ernest Rutherford mengemukakan bahwa sinar radioaktif
dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan muatan mereka. Sinar radioaktif
yang bermuatan positif diberi nama sinar alfa, dan tersusun dari inti-inti helium.
Sinar radioaktif yang bermuatan negatif diberi nama sinar beta, dan tersusun dari
elektron-elektron. Sementara itu, Paul Ulrich Villard menemukan jenis sinar
radioaktif yang ketiga, yaitu sinar gama yang tidak bermuatan. Sinar gama adalah
suatu bentuk radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang yang lebih pendek
dari sinar X.

B. Pengertian Radioaktif

Zat radioaktif adalah zat yang tidak mempunyai isotop stabil,


sehingga disebut juga radioisotop.zat tersebut dapat memancarkan sinar
radiasi yang disebut sinar radioaktif, berupa sinar alfa(α), sinar beta(β),
sinar gamma(γ).Radioisotop adalah isotop tidak stabil yang memancarkan
radiasi secara spontan dan terus-menerus. Jika jumlah neutron dalam suatu
inti sama dengan jumlah proton, maka inti akan stabil atau non radioaktif.
Tetapi jika dalam inti jumlah neutron tidak sama dengan jumlah proton,
maka inti menjadi tidak stabil. Semakin banyak perbedaan jumlah neutron
dengan jumlah protonnya, maka semakin tidak stabil dan semakin cepat
pula inti itu melepaskan kelebihan energinya dalam bentuk sinar radiasinya.
Pada tahun 1900 Rutherford menemukan sinar alfa(α), dan sinar beta(β) dan
pada tahun yang sama sinar gamma(γ) ditemukan oleh P.Villard

A. Nuklida dan Jenisnya


1. Nuklida dan Nukleon
Dalam suatu nuklida tersusun atas nukleon-nukleon, dimana nukleon tersebut
merupakan partikel-partikel penyusun inti atom/nukleus, sedangkan nuklida itu sendiri
adalah isotop atom. Nukleon mengandung dua jenis partikel dasar yaitu proton
(bermuatan positif) dan neutron (tidak bermuatan). (Retug, 2005).
Suatu inti atom yang mempunyai jumlah nukleon tertentu disebut nuklida,
yaitu atom tanpa elektron pada kulit-kulitnya. Yang dimana setiap spesi nuklir yang
ditandai dengan : bilangan massa (A), nomor atom (Z), dan bilangan neutron (N).
Suatu nuklida dapat dinyatakan  dengan lambang unsur yang dilengkapi
nomor massa (jumlah nukleon), sedangkan nomor atom boleh ditulis atau tidak karena
dapat dilihat pada sistem periodik. Sebagai contoh nuklida sebagai berikut : 20 Ca40,
80 Hg200 . 

            Susunan nukleon dan nuklida  dibagi menjadi 3, yaitu:


1) Isotop adalah kelompok nuklida dengan Z (nomor atom) sama tetapi memiliki N
(jumlah neutron) yang berbeda. Contoh : 1H1 dengan 2H1.
2) Isobar adalah kelompok nuklida dengan A (nomor massa) sama tetapi memiliki
nomor atom yang berbeda. Contoh  : 12C6 dengan 12 C 7.  
3) Isoton adalah kelompok nuklida dengan N (jumlah netron) sama, tetapi memiliki
jumlah proton bebeda. Contoh : 31P15 dan 32S16.
           
Berdasarkan peta kestabilan dalam proses pembentukannya di alam, nuklida dapat
dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu sebagai berikut :

1. Nuklida stabil adalah nuklida yang secara alamiah tidak mengalami perubahan A
(nomor massa) maupun Z (nomor atom) atau tidak mengalami peluruhan.
Contoh :11 H , 126C 147 N
2. Radionuklida alam primer adalah nuklida yang terbentuk secara alamiah dan bersifat
radioaktif dan dapat ditemukan di alam
Contoh :238
92U waktu paro 4,5 x 109 tahun
3.  Radionuklida alam sekunder adalah nuklida radioaktif yang secara alamiah dan dapat
ditemukan di alam. Waktu paronya dan dibentuk secara kontinu dari radionuklida
alam primer.
4. Radionuklida alam terinduksi adalah nuklida radioaktif yang terbentuk secara kontinu
dari hasil interaksi sinar kosmik dengan 14N di atmosfer.
5. Radionuklida buatan adalah nuklida yang terbentuk sebagai hasil dari reaksi
transmutasi inti yang dilakukan di laboratorium.

B. Peluruhan Radioaktif

a. Peluruhan Partikel Alfa

Partikel alfa (α) didefinisikan sebagai partikel bermuatan positif pada inti
helium.Partikel alfa tersusun atas dua proton dan dua neutron, sehingga
dapat dinyatakan sebagai atom Helium-4 (He-4).Oleh karena partikel alfa
terpecah dari inti atom radioaktif, partikel ini tidak memiliki
elektron.Dengan demikian, partikel alfa memiliki muatan +2.Partikel alfa
(α) merupakan partikel inti Helium yang bermuatan positif (kation dari
unsur Helium, He2+).Akan tetapi, elektron pada dasarnya bebas, mudah
untuk lepas dan mudah pula untuk didapat. Jadi, secara umum, partikel
alfa (α) dapat dituliskan tanpa muatan karena akan dengan cepat
mendapatkan 2 elektron dan menjadi atom Helium netral (bukan sebagai
ion).
Sebagai contoh, isotop Radon-222 (Rn-222), dapat mengalami peluruhan
dan memancarkan partikel alfa. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut :

Dalam hal ini, isotop Radon-222 mengalami peluruhan inti dengan


membebaskan partikel alfa. Isotop baru yang terbentuk pada proses
peluruhan ini adalah isotop baru dengan nomor massa 222 (yang
diperoleh dari 226 –  4) dan nomor atom 84 (yang diperoleh dari 88 – 2).

b. Peluruhan Partikel Beta


Peluruhan beta adalah peluruhan radioaktif yang memancarkan partikel beta
(electron atau positron). Pada kasus pemancaran sebuah electron peluruhan ini
disebut sebagai peluruhan beta minus (β-), sementara pada pemancaran positron
disebut sebagai beta plus (β+).

1. Peluruhan beta minus


Sebagai contoh :

228 228
Ra88 Ac89 + 0β-1

2. Peluruhan beta plus


Sebagai contoh :

230 230
Pa91 Th90 + 0β+1

3. Penangkapan Elektron
Penangkapan elektron merupakan jenis peluruhan inti yang jarang terjadi.
Dalam peluruhan ini, elektron dari tingkat energi yang lebih dalam (misalkan
subkulit 1s) akan ditangkap oleh inti atom. Elektron tersebut akan bergabung 
dengan proton pada inti atom membentuk neutron. Akibatnya, nomor atom
berkurang satu dan nomor massanya tetap sama.
1p1 +  -1e0 →  0n1
Sebagai contoh, reaksi yang terjadi saat penangkapan elektron pada Polonium-
204 (Po-204) sebagai berikut :
84 Po204 +  -1e0 →  83Bi204 +  sinar-X
Perubahan sebuah proton menjadi sebuah neutron dapat terjadi saat
penangkapan sebuah elektron.Isotop dengan perbandingan n/p rendah dapat
mengalami penangkapan elektron (e-).Hal ini terjadi karena reaksi ini
menyebabkan jumlah proton berkurang satu dan jumlah neutron bertambah
satu, sehingga menaikkan perbandingan n/p.
Penangkapan elektron pada subkulit 1s menyebabkan kekosongan pada
subkulit 1s. Elektron yang berasal dari subkulit lain dengan level energi yang
lebih tinggi akan “turun” untuk mengisi kekosongan ini disertai pembebasan
sejumlah energi dalam bentuk sinar X yang tidak tampak.

c. Pemancaran Radiasi Gamma


Partikel alfa (α) dan partikel beta (β) mempunyai karakteristik materi.
Keduanya memiliki massa tertentu dan menempati ruang. Namun, karena tidak
ada perubahan massa yang berhubungan dengan pemancaran sinar gamma (γ),
kita dapat menyatakan bahwa pemancaran sinar gamma (γ) sebagai
pemancaran radiasi gamma (γ). Radiasi gamma (γ) sangat menyerupai sinar X,
yaitu radiasi dengan energi tinggi dan memiliki panjang gelombang pendek
(short wavelength).Radiasi sinar gamma umumnya disertai dengan
pemancaran partikel alfa dan partikel beta.Tetapi, biasanya tidak dinyatakan
pada persamaan reaksi inti yang disetarakan.

melepaskan sejumlah besar radiasi sinar gamma.Isotop ini sering digunakan


untuk pengobatan kanker dengan metode radiasi. Paramedis akan
mengarahkan sinar gamma ke tumor, sehingga sinar tersebut diharapkan dapat
merusaknya.
C. Kestabilan Inti

Kestabilan inti tidak dapat diramal dengan suatu aturan. Namun ada
beberapa aturan empiris yang dapat digunakan untuk mengenal inti yang stabil
dan radioaktif
a. Semua inti mengandung 84 proton (Z=84) atau lebih tidak stabil.
b. Aturan ganjil genap. Diamati bahwa inti yang mengandung jumlah
proton genap dan jumlah neutron genap lebih stabil dari inti yang
mengandung jumlah proton dan neutron yang ganjil.
Jumlah Proton-neutron Inti yang stabil

Genap-genap 157
Genap-ganjil 52
Ganjil-genap 50
Ganjil-ganjil 5

c. Bilangan Sakti
Kestabilan inti ditemukan bahwa inti stabil itu jika dalam inti tersebut
terdapat jumlah proton dan jumlah neutron sama dengan bilangan
sakti.
Contoh bilangan :
 Proton : 2,8,20,28,50 dan 82
 Neutron : 2,8,20,28,50,82 dan 126
 Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-
proton (N/Y)
 Isotop yang stabil :
4 He 16 O 40 Ca
2 8 20

D. Deret Radioaktifan

Deret Radioaktifan adalah suatu kumpulan unsur-unsur yang dibentuk dari


suatu nuklida radioaktif tunggal oleh pancaran berurutan partikel alfa ataupun
beta, karena tiap pancaran menyebabkan terbentuknya atom dari suatu unsur
lain,deret itu dimulai dengan penyuluhan radioaktif dari unsur induk dan
berlanjut dari atom ke atom sampai akhirnya terbentuk sesuatu atom tak-
radioaktif.
Ada tiga deret keradioaktifan alam yaitu deret thorium, deret uranium, dan
deret aktinium. Deret thorium dan deret uranium diberi nama sesuai dengan nama
anggota yang mempunyai waktu paro terpanjang yaitu berturut-turut 1,39 × 10 10 dan
4,51 × 109 tahun. Deret aktinium dimulai dari unsur uranium (U-235) dengan waktu
paruh 7,1 × 108 tahun yang kadang-kadang disebut aktinouranium.
Bilangan massa thorium adalah 232 merupakan kelipatan 4 yaitu 4x58. Oleh
karena pada pancaran alfa bilangan massa berkurang dengan 4 dan pada pancaran
beta tidak terjadi perubahan massa, maka bilangan massa setiap anggota deret
thorium dapat dinyatakan dengan 4n dan n adalah angka 58 (thorium) sampai 52
(thorium D).
Deret keradioaktifan yang keempat adalah deret keradioaktifan buatan yang
disebut deret neptunium. Unsur induk deret neptunium adalah neptunium dengan
waktu paruh 2,20 × 106 tahun. Deret  4n + 2  diberi  nama deret uranium  karena  inti
induknya adalah  23892U92 yang mengalami peluruhan sampai inti akhir
stabil  20682Pb82.

E. Reaksi Fisi dan Fusi


a. Reaksi Fisi
Reaksi Fisi adalah reaksi pembelahan inti atom yang besar menjadi 2 inti
atom yang besar menjadi 2 inti atom lain yang lebih kecil.

Contoh :
235
U + 10n 139
Ba + 94 1
92 56 36 Kr + 3 0n
Namun jika jumlah Neutron tidak terkendali dapat menyebabkan bom
atom.
b. Reaksi Fusi
Reaksi Fusi adalah reaksi penggabungan inti atom yang kecil menjadi inti
atom yang besar.
Contoh :

\
Dapat terjadi pada Matahari, dan sering disebut bom hydrogen.

F. Kegunaan Radioaktif

1. Radiostop Sebagai Perunut

a) Bidang Kedokteran
1) I-131 digunakan untuk menentukan kalenjar gondok.
2) Na-24 digunakan untuk mengetahui penyumbatan darah pada urat.
3) Ca-47 digunakan untuk mengetahui penyakit tulang dan darah.
4) K-12 digunakan untuk menentukan penyakit pada otot.
5) Tc-99 dan TI-201 digunakan untuk untuk mendeteksi kerusakan jantung.
6) Xe-133 digunakan untuk mendeteksi penyakit peru-paru.
7) P-32 digunakan untuk mendeteksi penyakit mata.
8) Sr-85 digunakan untuk mendeteksi penyakit tulang.
9) Se-75 digunakan untuk mendeteksi penyakit prankeas.

b) Bidang Hidrologi
1) Na-24 untuk mempelajari kecepatan aliran air sungai.
2) Radiosotop Na-24 dalam bentuk karbonat untuk menyelidiki kebocoran pipa air
bawah tanah.

c) Bidang Sains
1) I-131 untuk mempelajari kesetimbangan dinamis.
2) O-18 digunakan untuk mepelajari reaksi esterifikasi.
3) C-14 digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesisme.

2. Radiostop Sebagai Sumber Radiasi

a) Bidang Kedokteran
1) Co-60 untuk penyembuhan penyakit kanker.
2) P-32 untk penyembuhan penyakit leukemia.
3) Co-60 dan Cs-137 digunakan untuk sentralisasi alat-alat kedokteran.
4) I-131 digunakan untuk terapi kanker kelenjar kiloid.

b) Bidang Pertanian
1) Radiasi yang dihasilkan dapat diguankan untuk pemberantasan Hama,
penyimpanan makanan dan pemulihan tanaman.

c) Bidang Industri
1) Untuk bidang radigrafi pada pemotretan bagian dalam sebuah benda seperti sinar-
X, sinar gamma atau neutron.
2) Untuk pengontrol ketebalan pada industri kertas, plastic dan logam.
3) Radiasi gamma yang dihasilkan dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada
logam.
4) Radiasi gamma juga dapat digunakan untuk pengawetan kayu, barang-barang
seni.

I. Pengaruh Radiasi pada Makhluk Hidup

Akibat radiasi yang melebihi dosis yang diperkenankan dapat menimpa seluruh
tubuh atau hanya lokal.Radiasi tinggi dalam waktu singkat dapat menimbulkan efek
akut atau seketika sedangkan radiasi dalam dosis rendah dampaknya baru terlihat dalam
jangka waktu yang lama atau menimbulkan efek yang tertunda.Radiasi zat radioaktif
dapat memengaruhi kelenjarkelenjar kelamin, sehingga menyebabkan
kemandulan.Berdasarkan dari segi cepat atau lambatnya penampakan efek biologis
akibat radiasi radioaktif ini, efek radiasi dibagi menjadi seperti berikut.

1. Efek segera
Efek ini muncul kurang dari satu tahun sejak penyinaran.Gejala yang
biasanya muncul adalah mual dan muntah muntah, rasa malas dan lelah serta
terjadi perubahan jumlah butir darah.

2. Efek tertunda

Efek ini muncul setelah lebih dari satu tahun sejak penyinaran.Efek tertunda
ini dapat juga diderita oleh turunan dari orang yang menerima penyinaran.
BAB III

PENUTUP

 Kesimpulan

Radioaktif ditemukan pada tahun 1896 oleh Wilhelm Conrad Roentgen dengan
diawali ditemukannya sinar x sehingga para ilmuwan menyadari bahwa beberapa
unsur memiliki sinar-sinar tertentu. Zat radioaktif adalah zat yang tidak
mempunyai isotop stabil, sehingga disebut juga radioisotop, radioaktif ini juga
bisa mengahasilkan sinar radiasi yang disebut sinar radioaktif, berupa sinar alfa
(α), sinar beta (β), sinar gamma (γ). Pada tahun 1903, bahwa radiasi yang
dipancarkan zat radioaktif dapat dibedakan atas dua jenis berdasarkan muatannya.
Muatan positif adalah sinar alfa dan muatan negatif adalah sinar beta, selanjutnya
ditemukan jenis sinar yang ketiga yang tidak bermuatan dan diberi nama sinar
gamma. Nukleon mengandung dua jenis partikeldasar yaitu proton dan neutron.
Suatu inti atom yang mempunyai jumlah nukleon tertentu disebut nuklida.
Susunan nukleon dan nuklida dibagi menjadi 3, yaitu isotop, isobar, isoton. Deret
Radioaktif adalah suatu kumpulan unsur-unsur yang dibentuk dari suatu nuklida
radioaktif tunggal oleh pancaran berurutan partikel alfa ataupun beta. Radioaktif
memiliki banyak kegunaan yaitu sebagi perunut, (bidang kedokteran, bidang
hidrologi, bidang sains) dan sebagai sumber radiasi (bidang kedokteran , bidang
pertanian, dan industri).

 Saran
Adapun saran yang saya sampaikan Dalam melakukan praktikum,
praktikan hendaknya praktiksn lebih memperhatikan lagi saat co-ass
menerangkan sehingga kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik dan
praktikan melakukan percobaan ini dengan teliti agar tidak terjadi keslahan.
DAFTAR PUSTAKA

Keenan, dkk.1984.Kimia Untuk Universitas Jilid 2.Jakarta:Erlangga

Syukri,S.1999.Kimia Dasar Jilid 3.Bandung:ITB

http://wikipedia.com

Krane, Kenneth. 2008.Fisika Modern.Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press)


Lasmi, Ni Ketut. 2012. SPM Fisika untuk SMA dan MA. Bandung : Erlangga

https://file.upi.eedu/direkori/fpmipa/jur_pend_fisika/195708071982112nwiendartun/2_r
adioaktif.pdf 

 www.ebook.sman1slosch.id/Kimia/KIMIA%XII%20PS/PDF/BAB
%204%RADIOAKTIF.pdf  

https://atophysics.files.wordpress.com/2008/11/materi-26.pdf\ 

Anda mungkin juga menyukai