BAB II
KAJIAN TEORI
Tema yang di gunakan pada proyek ini adalah “Arsitektur Tradisional Jawa”
dengan definisi sebagai berikut :
a. Pengertian Arsitektur
atap tritisan keliling yang luas dan bangunan pun lebih besar
serta luas. Joglo hageng mempunyai atap bersusun 3. Masing-
masing atap memiliki lis plank atap diujungnya.
f. Joglo jompongan
Atap joglo ini memiliki ciri khas atap bersusun 2 dan
mempunyai bumbungan atap yang memanjang ke samping
kanan dan kiri. Pertemuan antara kedua atap tidak dipisahkan
oleh pembatas lis plank. Bangunan joglo jompongan
mempunyai denah lantai cenderung bujur sangkar. Bangunan
joglo jompongan tidak banyak ditemukan ornamen hiasan pada
atapnya, berbeda dengan joglo lawakan yang terdepat
ornamen pada atapnya.
2.1.4 Kesimpulan
a. Pengertian Perencanaan
b. Pengertian Perancangan
Pencak silat atau silat nusantara adalah suatu seni bela diri tradisional
yang berasal dari bumi nusantara (Indonesai). Di bumi nusantara sendiri
sudah banyak perguruan-perguruan yang memiliki aliaran silat dan ciri khas
masing-masing. Menurut Djoemali dalam Suryo Ediono (2013:349) Pencak
adalah gerakan bela serang yang berupa tari dan berirama dengan adat
kesopanan tertentu dan biasanya untuk pertunjukan umum. Silat adalah inti
dari pencak, yaitu untuk berkelahi membela diri mati-matian dan tidak dapat
dipertunjukkan pada umum.
3. Perpi Harimurti
4. Phasadja Mataram
6. Perisai Diri
7. Tapak Suci
8. Perisai Putih
Pencak silat mempunyai unsur seni yang sangat kental, bisa dilihat
dari seni yang namanya dalam dunia silat yaitu kembangan (Permainan seni
pada tangan). Pencak silat sendiri dalam bidang olahraga sudah
mendapatkan prestasi yang cukup baik, dengan adanya Munas IPSI
menyatakan bahwa pencak silat merupakan olahraga prestasi yang terdiri
dari 4 kategori yaitu tanding, tunggal, ganda, dan regu (Munas IPSI XII,
2007).
Dalam ilmu bela diri Pencak Silat terdapat beberapa unsur latihan
yaitu : latihan fisik, latihan teknik, latihan taktik, dan latihan mental untuk para
calon pendekar. Dengan adanya ke 4 unsur tersebut agar dapat
mengahsilkan para pendekar dan bisa menjadi seorang atlit yang tanggung.
Berikut penjelasan dari ke 4 unsur di atas :
Latihan Fisik
Latihan fisik merupakan suatu hal yang wajib dilakukan bagi
seorang pesilat. Tujuan dari dilakukannya latihan fisik ini agar seorang
pesilat mempunyai kekuatan, kecepatan, ketepatan, keseimbangan,
dan juga kelenturan badan. Dengan adanya latihan fisik ini dimana
seorang pesilat dapat melakukan gerakan-gerakan dengan baik,
melakukan gerakan untuk menyerang ataupun bertahan. Kondisi fisik
ini juga berpengaruh ketika seorang pesilat sedang bertarung mereka
akan memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan tidak terjadi hal seperti
keram ataupun cidera. Latihan fisik tidak hanya melakukannya dengan
tanga kosong, latihan fisik dengan melakukan latihan beban juga
sangat penting dilakukan oleh seorang pesilat. Latihan beban bisa
dilakukan dengan melakukan agkat beban, dan juga bisa dengan cara
memberikan beban pada area tangan maupun kaki. Dengan
dilakukannya latihan beban ini agar seorang pesilat diharapkan
mempunyai kecepatan dalam menyerang dan kekuatan dalam
mempertahankan diri dari serangan. Jadi dengan adanya latihan
beban seorang pesilat mempunyai power pukulan dan tendangan
Latihan Teknik
Latihan teknik merupakan latihan yang dilakukan bertujuan
untuk membentuk kecepatan, kekuatan, keseimbangan, dan
kelenturan para pesilat. Untuk itu sebagai factor pendukung untuk
memperoleh kondisi ayng optimal perlu adanya latihan-latihan untuk
membentuk daya tahan otot (endurance), daya tahan jantung dan
paru-paru (stamina) serta tenaga ledak (explosive power).
Latihanlatihan ini dapat diwujudkan dengan melakukan pembinaan
khusus yang berguna untuk menjadikan seorang pesilat yang hebat
dan menjadikan seorang altet yang berkualitas tinggi yang mempunyai
daya serang dan bertahan yang sangat kuat dan terampil dalam
melakukan sebuah gerakan yang mempunyai seni. Dalam melakukan
latihan teknik juga sangat penting untuk memperhatikan sikap dan
gerakan. Kedua hal tersebut merupakan dasar dari latihan ilmu
pencak silat. Latihan pembentukan sikap dan dan gerakan merupakan
unsur pokok yaitu sikap kaki (kuda-kuda), sikap tubuh, dan juga sikap
gerakan tangan. Ketiga unsur tersebut akan membentuk sikap duduk,
sikap tegak, sikap berbaring, dan sikap kuda-kuda. Untuk latihan
pembentukan gerak yang memperlajari unsur arah, lintasan, langkah,
pola langkah serta kecepatan. Unsusr ini bertujuan agar seorang
pesilat dapat melakukan pembelaan dengan melakukan pertahanan
dan juga serangan pada lawan.
Latihan Taktik
Latihan taktik dilakukan agar seorang pesilat atau seorang atlet
dapat melalukan gerakan-gerakan seni pencak silat dan
mengembangkan taktik bertanding secara baik. Dengan adanya unsur
latihan ini bertujuan agar seorang pesilat atau pun seorang atlet bisa
mendapatkan kemampuan yang mumpuni dan dapat menjadi seorang
pendekar atau seorang altet yang baik. Dalam latihan ini terdapat
unsur-unsur latihan taktik yang perlu di perhatikan oleh seorang
pesilat ataupun seorang atlet yaitu melakukan sikap pasang dengan
benar, pengembangan pola langkah, pengembangan taktik
menyerang dan bertahan. Selain itu, seorang pesilat tidak hanya
dibekali teknik dan taktik saja agar menjadi seorang pendekar yang
hebat. Namun seorang pesilat juga perlu mengutamakan unsur
kerapian teknik dan taktiknya. Latihan taktik ini biasanya dilakukan
dengan latihan berpasangan atau ganda, latihan ini agar seorang
pesilat dalam mengolah taktik dan memahami gerakan lawan akan
dapat lebih terarah.
Latihan Menta
Latihan mental bagi seorang pesilat juga sangatlah penting dari
latihanlatihan yang lainnya. Latihan mental ini perlu mendapat
perhatian yang serius dari seorang pelatih pencak silat, dan harus
diberikan da dibekali sejak awal seorang pesilat berlatih. Yang
Sudut merah
Sudut hijau
Dengan adanya bentuk kegiatan latihan rutin untuk para altet maka
diperlukannya ruang untuk berlatih baik indoor maupun outdoor. Bentuk
ruang latihan ini nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan ruang untuk
para altet yang melakukan kegiatan didalamnya. Tidak hanya memberikan
fasiltas ruang indoor saja tetapi juga disediakannya ruangan terbuka yang
menyatu dengan alam supaya para altet bisa berlatih dengan menikmati
udara segar dari alam sekitar. Kebutuhan ruang ini nantinya mencakup
dengan jenis latihan seperti latihan fisik, taktik, teknik, latihan tanpa senjata,
latihan dengan senjata, dan ruang untuk bertanding. Ruang-ruang yang
dibutuhan antara lain:
Jogging Track
Sebagai sarana pendukung untuk meningkatkan kondisi fisik
altet untuk menunjang ketahanan dalam sebuah pertandingan,
ketahanan fisik pada altet harus ditekankan supaya altet bisa bertahan
pada saat bertanding, melakukan jogging disini bisa meningkatkan
kondisi fisik para atlet, jadi selain melakukan latihan fisik melakukan
jongging juga bisa berdampak bagus pada kondisi fisik para atlet.
Asrama Altet
Asrama ini difungsikan untuk tempat tinggal / menginap para
atlet pencak silat dari luar kota maupun dalam kota yang akan
mengikuti pertandingan pencak silat.
a. Pengertian Budaya
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata
Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan
sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
b. Unsur-Unsur Budaya
- Alat-alat teknologi
- Sistem ekonomi
- Keluarga
- Kekuasaan politik
Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
Wujud
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
gagasan, aktivitas, dan artefak.
Gagasan (Wujud ideal)
Aktivitas (Tindakan)
Kompenen
Kebudayaan Material
Kesenian
Bahasa
pintu", yaitu peragaan silat Betawi yang dikemas dalam sebuah sandiwara
kecil. Acara ini biasanya digelar sebelum akad nikah, yaitu sebuah drama
kecil yang menceritakan rombongan pengantin pria dalam perjalanannya
menuju rumah pengantin wanita dihadang oleh jawara (pendekar) kampung
setempat yang dikisahkan juga menaruh hati kepada pengantin wanita. Maka
terjadilah pertarungan silat di tengah jalan antara jawara-jawara penghadang
dengan pendekar-pendekar pengiring pengantin pria yang tentu saja
dimenangkan oleh para pengawal pengantin pria.
2.3 Kajian Teori Berkaitan Dengan Korelasi Antara Judul dan Tema