KELOMPOK 5
1. ARZETI DEATA NATA J3I119015
2. FAHREZA SAEFULLAH J3I119023
3. FIRLY ADISTYA J3I119024
4. GERDA FASHA MANTA J3I219102
5. NURUL HUDA SINAGA J3I119045
6. NUR MIRVA AGUSTI J3I219110
1.2 Tujuan
a) Sebagai pemenuhan penyediaan bibit itik
b) Mengetahui sistematika teknis dalam mendirikan usaha itik bibit
c) Kontribusi untuk memajukan usaha peternakan pada komoditi itik di Indonesia
d) Mengetahui besarnya peluang dalam usaha itik bibit
BAB II
GAMBARAN UMUM
Nama perusahaan yang kami dirikan yaitu “Jago Jaya Farm” dengan komoditi
itik pembibit, Jago Jaya Farm memiliki arti yaitu jago yang berarti unggul dalam
penyediaan bibit itik dan Jaya yang memiliki arti berjaya selalu. Lokasi
peternakan yang kami pilih yaitu di di Desa Durian, Kecamatan Pantai Labu,
Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Lokasi Peternakan terletak
didataran rendah yang berada pada ketinggian 8 m diatas permukaan laut. Rataan
suhu di Peternakan berkisar 20 C-30 C, serta curah hujan sebesar 155-300 mm
pertahun dan kelembaban 74%. Lokasi peternakan berjarak kurang lebih 29,19 km
dari pusat kota. Populasi itik pada di Jago Jaya Farm terdapat jumlah total 5000
ekor itik dengan sex ratio antara betina dan jantan yaitu 1:8. Sistem pemeliharaan
yang digunakan adalah semi intensif.
Peternakan Jago Jaya Farm memiliki tenaga kerja sebanyak 3 orang. Pendidikan
terakhir karyawan di Peternakan Jago Jaya Farm minimal lulusan SMA. Ketentuan
jam kerja yaitu pada pukul 07.00 WIB sampai 10.00 WIB adalah mengutip telur
dan memberi pakan. Kegiatan selanjutnya pada pukul 10.00 WIB sampai 12,00
WIB adalah seleksi telur tetas. Pada pukul 12.00 WIB sampai 13.00 WIB adalah
istirahat untuk pekerja. Pada pukul 13.00 WIB sampai 14.00 WIB adalah membuat
pakan untuk dijual dan mengaduk pakan untuk diberikan ke itik. Pada pukul 14.00
WIB sampai 15.00 WIB adalah pemberian pakan. Berikut struktur organisasi di
Peternakan Jago Jaya Farm.
Kepala Kandang
Peternakan Jago Jaya Farm memiliki lahan seluas kurang lebih 2680 m². Lahan
tersebut digunakan untuk bangunan kandang, umbaran, rumah peternak, gudang
pakan dan gudang penyimpanan telur. Luas dan penggunaannya dapat dilihat pada
Tabel 1.
Mess karyawan 15
Gudang Pakan 12
Gudang Telur 11
Kandang 1 768
Kandang 2 376
Kandang 3 180
Kandang 4 224
Kandang 5 336
Kandang 6 200
Kandang 7 360
Kandang 8 192
Total 2674
Sarana dan prasarana yang digunakan di Peternakan Jago Jaya Farm yaitu
mobil pick up, motor, gerobak sorong, cangkul, sapu, timbangan, egg tray, tempat
pakan dan tempat minum, adapun secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.
Total Rp 210.016.000
Peternakan Jago Jaya Farm menggunakan air tanah dari sumur bor yang berada
di area peternakan sebanyak 1 buah dengan kedalaman 40 – 60 meter. Air yang
digunakan untuk kebutuhan sehari-hari yaitu untuk kebutuhan rumah peternak,
sumber minum ternak, membersihkan kolam ternak dan sanitasi kandang. Air
sebagai penunjang untuk sumber utama setiap makhluk hidup sehingga sangat
dibutuhkan setiap harinya. Letak penampungan air dekat dengan kandang. Air
yang berada di sumur bor dialirkan ke peternakan menggunakan pipa dan
ditampung dalam penampungan air. Pembuatan sumur bor dengan perhitungan
biaya :
Total = Rp 30.600.000
Sumber listrik Peternakan Jago Jaya Farm berasal dari Perusahaan Listrik
Negara (PLN) yaitu 900 KWH. Penggunaan listrik diantaranya untuk pembangkit
sumber air, penerangan kandang, mess pegawai.
Populasi itik yang dipelihara di Peternakan Jago Jaya Farm berjumlah 5000
ekor yang berjenis rumpun itik mojosari. Itik Mojosari merupakan salah satu itik
petelur unggul lokal yang berasal dari kecamatan Mojokerto, Jawa Timur. Itik ini
berproduksi lebih tinggi daripada itik tegal. Itik mojosari berpotensi untuk
dikembangkan sebagai usaha ternak itik komersial, baik pada lingkungan
tradisional maupun intensif.
Bentuk badan itik mojosari relative lebih kecil dibandingkan dengan itik
petelur lainnya, tetapi telurnya cukup besar, enak rasanya dan digemari konsumen.
Periode layer atau priode bertelur perlu adanya lingkungan yang nyaman untuk
itik bereproduksi. Hal ini, karena itik sangat peka terhadap lingkungan yang
berisik sehingga akan mengganggu proses bertelur itik dan menyebabkan produksi
telur itik menurun sehingga diperlukan kandang yang nyaman untuk itik
berproduksi.
Kandang itik digunakan untuk beristirahat dimalam hari dan bertelur disiang
hari, pada siang hari itik berada dihalaman kandang yang tidak beratap dan
dibatasi oleh pagar. Lantai kandang itik dapat terbuat dari semen atau tanah. Fase
layer adalah fase dimana itik mulai bertelur yakni pada umur >20 minggu. Pada
fase ini, kandang sudah harus di isi dengan sekam atau jerami untuk tetap menjaga
telur agar tidak rusak. Tingkat kepadatan kandang itik priode layer yaitu 3-4 ekor
m2, kebersihan kandang harus dijaga dan diperhatikan setiap hari.
Kandang 1 750 3 32 x 8 32 x 16
Kandang 2 500 3 23 x 8 24 x 8
Kandang 3 400 3 18 x 6 12 x 6
Kandang 5 750 3 28 x 8 14 x 8
Kandang 7 750 3 30 x 8 15 x 8
Kandang 8 600 4 16 x 8 8x8
50 ×2.636𝑚2
= (20×25)×0,9×0.65
131.800
= (500)×0,9×0.65
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑘𝑎𝑛𝑑𝑎𝑛𝑔
=𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢
2.636 𝑚2
= = 17.53 𝑚
150.33
Pemberian pakan pada peternakan Jago Jaya Farm dilakukan sebanyak 2 kali
sehari pada pagi hari pukul 09.00 WIB dan sore hari pukul 15.30 WIB Pakan yang
di berikan untuk itik berupa pakan komersil dan campuran seperti dedak, tepung
ikan, bungkil kedelai, dolomit, dan tambahan pakan berupa kupang. Sedangkan,
pakan komersil yang di berikan untuk ternak itik berupa pakan pellet yang didapat
dari PT. Mabar Feed Indonesia dengan kode pakan D-4.
Sekitar 70% biaya produksi berasal dari biaya pakan. oleh sebab itu pakan
memilki peran yang sangat menentukan dalam usah peternakan itik. Peternak akan
mengalami kerugian apabila tidak memahani teknik pemberian pakan untuk
itiknya. Agar dapat dicapai produksi yang optimum dan keberhasilan usaha
peternak itik. Pakan yang diberikan harus habis ditempat pakan, terutama pakan
basah karena dapat menjadi tengik dan menyebabkan tumbuhnya jamur, hal ini
dilakukan untuk menjaga agar pakan sisah tidak dikonsumsi oleh itik untuk
menjaga pertumbuhan itik.
Air dibutuhkan untuk menunjang seluruh kebutuhan jenis ternak air berfungsi
sebagai sumber mineral yang diperlukan oleh itik, mineral yang penting antara
lain adalah Na, Mg, dan Sulfur. Oleh sebab itu, mutu air sangat penting bagi
ternak itik karena mengandung mineral yang diperlukan dan penentu kesehatan
itik. Khususnya pada pemeliharaan itik secara terkurung air minum itik harus
bersih, tidak berbau, tidak asin dan tidak mengandung racun jumlah kebutuhan air
untuk ternak itik diperkirakan 2 kali dari kebutuhan pakan/ekor/hari (Prasetyo et
al, 2010). air minum diberikan kepada ternak secara adlibitum di dalam wadah
berupa ember, air di dapat dari sumur boor yang di alirkan melalui pipa. Air juga
digunakan untuk kebutuhan lainnya seperti sanitasi kandang, peralatan, dan
kebutuhan lainnya.cara pemberian pakan itik.
Peternakan Jago Jaya Farm mengkoleksi telur sehari sekali yaitu dilakukan
pada pagi hari pukul 9.00 WIB. Sedangkan, untuk mendapatkan itik yang
produktifitasnya tinggi perlu dilakukan seleksi telur yang dilakukan 2 kali
seminggu pada hari rabu dan sabtu pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB.
a) Memilih calon indukan berkualitas, biasanya itik yang bagus siap untuk bertelur
umur 4-5 bulan
b) Memilih telur yang berkualitas, dalam memilih telur untuk ditetaskan sebaiknya
jangan memilih telur yang cangkangnya terlihat terlalu putih atau malah terlalu
biru. Sebab, telur yang cangkangnya putih itu kemungkinan DOD kecil,
sedangkan telur yang kerabangnya terlalu biru susah pecah karena lebih tebal.
c) Pilih telur yang berumur kurang dare 4 hari apabila lebih dare itu biasanya
kualitas telur sudah menurun.
d) Pilih telur yang cangkangnya terlihat bersih, halus, serta tebalnya merata supaya
saat menetas bisa bersamaan.
e) Mengatur suhu dalam keadaan stabil
f) Mengatur kelembaban mesin
g) Candling/ meneropong telur
h) Menjaga posisi telur
BAB VI
MANAJEMEN PAKAN
Pada Tabel ditunjukan bahwa kandungan nutrisi pakan itik periode layer di
peternakan Jago Jaya Farm, kandungan nutrisinya sudah memenuhi SNI 3910-
2017 seperti tingkat kadar air, abu, serat kasar, protein kasar, energi, Ca, P, dan
Aflatoxin.
Pakan diberikan sehari dua kali yaitu pada pagi hari pukul 08.00 WIB dan
sore hari pada pukul 15.30 WIB. Pakan yang diberikan dalam sehari yaitu 726
kg/hari dengan rataan konsumsi pakan itik sebanyak 150 g/ekor/hari. Jumlah
pakan yang diberikan setiap kali pemberian, yaitu pada pagi hari sebanyak 40%
dan siang hari sebanyak 60% dari total pemberian. Pakan itik yang tersisa di
tempat pakan dicek kualitasnya secara fisik, apabila pakan tersebut masih baik
maka bisa dicampurkan dengan pakan yang masih baru. Sebaliknya pakan yang
sudah tidak layak untuk dikonsumsi akan dikumpulkan dan dibuang ke tempat
pembuangan.
Populasi itik mojosari yang dimiliki oleh peternakan Jago Jaya Farm yaitu
5000 ekor dengan sex rasio jantan dan betina yaitu 1:8, maka dapat diproyeksikan
produksi DOD selama 40 minggu ditampilkan pada Tabel 7.
Table 7. Proyeksi Produksi Telur Fertil dan DOD Selama 40 Minggu
Telur Telur
Salable
Umur Populasi Itik Konsumsi Pakan Produksi FCR Layak Telur yang Jantan/Betina
Telur Fertil DOD
(Minggu) (Ekor) (kg/ekor/Minggu) Telur Butir Tetas Infertil Menetas Salable
(Ekor)
(Butir) (Butir)
20 4.445 4.667 23.336 0,2 17.502 14.877 2.625 11.158 8.815 4.407
21 4.436 4.658 23.290 0,2 17.467 14.847 2.620 11.135 8.797 4.398
22 4.427 4.649 23.243 0,2 17.432 14.817 2.615 11.113 8.779 4.390
23 4.418 4.639 23.197 0,2 17.397 14.788 2.610 11.091 8.762 4.381
24 4.410 4.630 23.150 0,2 17.363 14.758 2.604 11.069 8.744 4.372
25 4.401 4.621 23.104 0,2 17.328 14.729 2.599 11.047 8.727 4.363
26 4.392 4.612 23.058 0,2 17.293 14.699 2.594 11.024 8.709 4.355
27 4.383 4.602 23.011 0,2 17.259 14.670 2.589 11.002 8.692 4.346
28 4.374 4.593 22.965 0,2 17.224 14.640 2.584 10.980 8.674 4.337
29 4.366 4.584 22.920 0,2 17.190 14.611 2.578 10.958 8.657 4.329
30 4.357 4.575 22.874 0,2 17.155 14.582 2.573 10.936 8.640 4.320
31 4.348 4.566 22.828 0,2 17.121 14.553 2.568 10.915 8.623 4.311
32 4.339 4.556 22.782 0,2 17.087 14.524 2.563 10.893 8.605 4.303
33 4.331 4.547 22.737 0,2 17.053 14.495 2.558 10.871 8.588 4.294
34 4.322 4.538 22.691 0,2 17.018 14.466 2.553 10.849 8.571 4.285
35 4.314 4.529 22.646 0,2 16.984 14.437 2.548 10.828 8.554 4.277
36 4.305 4.520 22.601 0,2 16.950 14.408 2.543 10.806 8.537 4.268
37 4.296 4.511 22.555 0,2 16.917 14.379 2.537 10.784 8.520 4.260
38 4.288 4.502 22.510 0,2 16.883 14.350 2.532 10.763 8.503 4.251
39 4.279 4.493 22.465 0,2 16.849 14.322 2.527 10.741 8.486 4.243
40 4.271 4.484 22.420 0,2 16.815 14.293 2.522 10.720 8.469 4.234
Total 96.077 480.383 360.287 306.244 54.043 229.683 181.450 90.725
BAB VII
MANAJEMEN KESEHATAN
7.1. Biosecurity
Komponen utama biosekuriti adalah isolasi, kontrol lalu lintas dan sanitasi.
a) Isolasi merupakan suatu tindakan untuk mencegah kontak diantara hewan pada
suatu area atau lingkungan. Tindakan yang paling penting dalam pengendalian
penyakit adalah meminimalkan pergerakan hewan dan kontak dengan hewan
yang baru datang. Tindakan lain yaitu memisahkan ternak berdasarkan
kelompok umur atau kelompok produksi. Fasilitas yang digunakan untuk
tindakan isolasi harus dalam keadaan bersih dan didisinfeksi.
7.2. Sanitasi
7.3. Vaksinasi
(Hari)
Vitamin adalah sediaan berupa serbuk larut air berwarna coklat muda yang
mengandung multivitamin dan elektrolit digunakan untuk mengatasi stress pada
unggas. Indikasi dari vitamin ini untuk menambah daya tahan tubuh dan
mencegah stress, mencegah defisiensi vitamin, dan mempercepat pemulihan
kesehatan setelah sakit dan sesudah pengobatan. Vita-stress diberikan dengan
dosis 1 gram tiap 1 liter air minum diberikan selama dua hari sebelum dan
sesudah vaksinasi dan 1 gram untuk 2 liter air minum diberikan 7-10 hari
berturut-turut untuk mencegah stress setelah pindah kandang pada waktu cuaca
buruk, pergantian pakan, gangguan pertumbuhan, penurunan produksi telur dan
pemulihan pasca ternak sakit. adapun harga vita stress adalah Rp 15.000 untuk
kemasan 100 gram.
7.5.5 Snot
Snot merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Haemophillus gallinarum, penyakit snot merupakan salah satu penyakit
pernafasan yang bisa mengganggu produktivitas. Gejala khas pada trnak
yang terkena penyakit snot diantaranya mengangguk-angguk seperti
mengantuk, ternak kesulitan bernafas, terdengar seperti mengorok, keluar
lendir dari hidung yang baunya menyengat, muka ternak terlihat
membengkak pada bagian bawah mata, nafsu makannya menurun drastis
dan pertumbuhan terhambat. Ayam yang terkena snot harus dipisahkan,
sebab penyakit tersebut dapat menular dengan sangat cepat.
Saluran Pemasaran Peternakan Jago Jaya Farm. Peternakan Jago Jaya Farm
melakukan pemasaran produk utama yang dihasilkan bibit itik mojosari dengan
harga Rp 8500 /ekor, sedangkan jantan Rp 3500/ekor. Telur fertil dengan harga
Rp. 2500,-/butir, sedangkan pemasaran pada limbah feses dijual ke petani dengan
harga Rp. 10.000,- /karung 50 kg.
BAB VIII
PENANGANAN LIMBAH
Kotoran itik adalah pupuk kandang yang berasal dari limbah hewan yang
digunakan menambhan sumber hara terutama N bagi tanaman. Kotoran itik disebut
dengan pupuk organik, karena berasal dari dekomposisi atau perombakan bahan-bahan
organic. Kotoran itik mengandung N sebesar 1,0% dan P 1,4% (Wati et al. 2012).
Massa kotoran itik 0,034 kg/hari, jika satu ekor mampu menghasilkankotoran
sebanyak 0,034 kg/hari
Tabel 9. Pendapatan hasil limbah
Kotoran
Minggu ke- Populasi
(kg/hari) Harga Kotoran
20 5,000 1,190 Rp 238,000
21 4,990 1,188 Rp 237,524
22 4,980 1,185 Rp 237,049
23 4,970 1,183 Rp 236,575
24 4,960 1,181 Rp 236,102
25 4,950 1,178 Rp 235,630
26 4,940 1,176 Rp 235,158
27 4,930 1,173 Rp 234,688
28 4,921 1,171 Rp 234,219
29 4,911 1,169 Rp 233,750
30 4,901 1,166 Rp 233,283
31 4,891 1,164 Rp 232,816
32 4,881 1,162 Rp 232,350
33 4,872 1,159 Rp 231,886
34 4,862 1,157 Rp 231,422
35 4,852 1,155 Rp 230,959
36 4,842 1,152 Rp 230,497
37 4,833 1,150 Rp 230,036
38 4,823 1,148 Rp 229,576
39 4,813 1,146 Rp 229,117
40 4,804 1,143 Rp 228,659
Total Pendapatan Rp 4,899,295
BAB IX
MANAJEMEN KEUANGAN
9.1 Perhitungan Cash Flow
Biaya Pengeluaran
INVESTASI Tahun 1 Unit/Set Harga (Rupiah) Pemanfaatan Total Harga Tahun 2 Tahun 3 Total
(Tahun) (Rupiah)
Pembangunan Gudang 1 Rp 10 Rp7.000.000 Rp0 Rp0
Penyimpanan Pakan 7.000.000,00
Gudang penyimpanan Telur 1 Rp 10 Rp5.500.000 Rp0 Rp0
5.500.000,00
Mess pegawai 1 Rp 10 Rp12.000.000 Rp0 Rp0
12.000.000,00
Bangunan Kandang 8 Rp 3 Rp800.000.000 Rp0 Rp0
100.000.000,00
Mobil Pick Up 1 Rp 5 Rp80.000.000 Rp0 Rp0
80.000.000,00
Motor 1 Rp 5 Rp7.000.000 Rp0 Rp0
7.000.000,00
Haryo A. 2015. Kasus Blue Eyes Syndrome pada peternakan itik di Desa Modopuro,
Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Jurnal Sains
Veteriner. JSV 33(1).
Medion. 2012. Info Produk Vita-Stress. Diakses pada tanggal 18 September 2021 pada
laman http://www.medion.co.id/info-produk-vita-stress/
Noor, R. R. 2010. Genetika Ternak. Penebar Swadaya, Jakarta. Rachmawati Sri. 2000.
Upaya Pengelolahan Lingkungan Peternakan Ayam di Bogor. Jurnal Penelitian
No 2. Vol 9.
Wati R, Sumarsono dan Surahmanto. 2012. Kadar Protein Kasar dan Serat Kasar Eceng
Gondok Sebagai Sumber Daya Pakan Di Perairan yang Mendapat Limbah
Kotoran Itik. Animal Agricultural Journal. 1(1): 181-191.