BERITA
RESMI
STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT
Perkembangan Tingkat
Penghunian Kamar Hotel
di Jawa Barat
• Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel di Jawa Barat pada April
2019 mencapai 49,19 persen, naik 0,38 poin dibandingkan TPK
Maret 2019 yang mencapai 48,81 persen. Baik TPK hotel bintang
maupun nonbintang mengalami peningkatan.
Tingkat • TPK hotel bintang pada April 2019 sebesar 53,17 persen, naik 0,48
Penghunian poin dibandingkan TPK Maret 2019 yang mencapai 52,69 persen.
TPK tertinggi menurut kelas hotel bintang April 2019 tercatat pada
Kamar Hotel hotel bintang 4 sebesar 56,01 persen, sedangkan TPK terendah
terjadi pada hotel bintang 1 sebesar 39,96 persen.
April 2019 • TPK hotel nonbintang April mencapai 35,90 persen, naik 1,30
poin dibandingkan Maret 2019 yang mencapai 34,60 persen.
Sebesar 49,19 TPK tertinggi untuk hotel nonbintang terjadi pada hotel dengan
persen kelompok kamar >40 sebesar 36,89 persen. Sedangkan TPK hotel
non bintang yang terendah sebesar 33,48 persen terjadi pada hotel
dengan kelompok kamar <10.
• Rata-rata lama menginap tamu di hotel bintang April 2019 tercatat
1,55 hari dan di hotel non bintang selama 1,54 hari. Tamu asing
menginap di hotel bintang rata-rata selama 3,51 hari dan di hotel
non bintang selama 2,29 hari, sedangkan tamu asal Indonesia
menginap rata-rata selama 1,47 hari di hotel bintang dan 1,55 hari
di hotel non bintang.
• Kedatangan tamu mancanegara melalui Bandara Husein
Sastranegara pada April 2019 sebanyak 14.779 orang mengalami
penurunan 9,87 persen dibanding Maret 2019 yang tercatat 16.397
orang. Wisman yang datang melalui Pelabuhan Muarajati Cirebon
seluruhnya adalah crew kapal sebanyak 51 orang, naik 18,60 persen
dibanding Maret 2019 yang tercatat sebanyak 43 orang.
Grafik 1
Perkembangan TPK Hotel Bintang dan Non Bintang
di Jawa Barat April 2018–April 2019
Tingkat penghunian kamar hotel bintang pada April 2019 mengalami peningkatan
dibandingkan Maret 2019. Peningkatan terjadi pada TPK hotel bintang 1, bintang 2 dan
bintang 3, sedangkan TPK hotel bintang 4 dan bintang 5 mengalami penurunan (Tabel 1).
TPK (Persen)
Klasifikasi
April 2018 Maret 2019 April 2019
[1] [2] [3] [4]
Hotel Berbintang 56,18 52,69 53,17
Bintang 1 42,56 38,50 39.96
Bintang 2 64,51 54,98 55.51
Bintang 3 51,61 48,15 50.67
Bintang 4 59,00 56,35 56.01
Bintang 5 52,41 69,54 53.96
TPK tertinggi menurut kelas hotel bintang April 2019 tercatat pada hotel bintang 4 sebesar
56,01 persen, diikuti oleh hotel bintang 2 sebesar 55,51 persen, hotel bintang 5 sebesar 53,96
persen dan hotel bintang 3 sebesar 50,67 persen. TPK terendah terjadi pada hotel bintang 1
sebesar 39,96 persen.
TPK hotel nonbintang pada April 2019 sebesar 35,90 persen, naik 1,30 poin dibandingkan
Maret 2019 yang tercatat 34,60 persen. Peningkatan TPK hotel nonbintang terjadi pada semua
kelompok kamar.
TPK tertinggi untuk hotel nonbintang terjadi pada hotel dengan kelompok kamar >40
sebesar 36,89 persen. Sedangkan TPK hotel non bintang yang terendah sebesar 33,48 persen
terjadi pada hotel dengan kelompok kamar <10.
Tabel 2
Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPK) Menurut Klasifikasi NonBintang
di Jawa Barat
TPK (Persen)
Klasifikasi
April 2018 Maret 2019 April 2019
[1] [2] [3] [4]
Hotel Non Bintang 29,95 34,60 35,90
Kelompok kamar < 10 26,89 18,51 33.48
Kelompok kamar 10 – 24 31,59 35,29 36.17
Kelompok kamar 25 – 40 31,14 33,37 34.44
Kelompok kamar > 40 28,06 36,31 36.89
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10]
Bintang 3,01 4,28 3,51 1,51 1,76 1,47 1,57 1,89 1,55
Non Bintang 1,64 1,74 2,29 1,18 1,21 1,55 1,18 1,76 1,54
Bintang+Non Bintang 3,00 4,27 3,45 1,46 1,65 1,49 1,52 1,75 1,54
Pada April 2019, tamu asing menginap lebih lama di hotel bintang daripada di hotel
nonbintang, yaitu selama 3,51 hari menginap di hotel bintang dan 2,29 hari menginap di hotel
non bintang. Secara rata-rata lama menginap tamu asing di jasa akomodasi 3,45 hari, lebih
sebentar dibanding Maret 2019 namun lebih lama dibanding April 2018 yang tercatat 4,27 hari
dan 3,00 hari.
Rata-rata lama menginap tamu Indonesia April 2019 tercatat 1,49 hari, lebih sebentar
dibanding Maret 2019 namun lebih lama dibanding April 2018 yang tercatat 1,65 hari dan 1,46
hari. Tamu Indonesia menginap di hotel bintang rata-rata selama 1,47 hari dan di hotel non
bintang selama 1,55 hari.
3. Wisatawan Mancanegara
Perkembangan pariwisata di Jawa Barat tak lepas dari banyaknya kunjungan wisatawan
mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus). Untuk mengetahui seberapa
minat wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Jawa Barat adalah dengan melihat banyaknya
wisatawan mancanegara yang datang langsung melalui pintu masuk ke Jawa Barat. BRS ini
menyajikan perkembangan wisatawan mancanegara yang datang ke Jawa Barat melalui pintu
masuk Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung dan Pelabuhan Muarajati di Kota Cirebon.
Kedatangan tamu mancanegara melalui Bandara Husein Sastranegara pada April 2019
sebanyak 14.779 orang mengalami penurunan 9,87 persen dibanding Maret 2019 yang tercatat
16.397 orang. Wisman yang datang melalui Pelabuhan Muarajati Cirebon seluruhnya adalah
crew kapal sebanyak 51 orang, naik 18,60 persen dibanding Maret 2019 yang tercatat sebanyak
43 orang.
Tabel 4
Banyaknya Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Jawa Barat Melalui
Pintu Masuk Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung dan Pelabuhan Muarajati
Wisman terbanyak yang datang ke Jawa Barat berkebangsaan Malaysia dan Singapura. Pada
April 2019, wisman berkebangsaan Malaysia yang datang melalui Bandara Husein Sastranegara
sebanyak 9.956 orang. Jumlahnya turun 24,67 persen dibandingkan Maret 2019 yang mencapai
10.613 orang. Sementara jumlah wisman asal Singapura turun 6,19 persen dari 3.214 orang
pada Maret 2019 menjadi 2.421 orang pada April 2019.
Secara total jumlah wisman yang berkunjung ke Jawa Barat Maret 2019 sebanyak 14.830
orang, mengalami penurunan sebesar 9,79 persen dibandingkan Maret 2019 yang mencapai
16.440 orang. Selain wisman yang berasal dari Malaysia dan Singapura, wisman yang berasal dari
Jepang, Korea selatan, Tiongkok, Belanda dan Perancis juga mengalami penurunan dibanding
Maret 2019. Sedangkan wisman yang berasal dari Philipina, Thailand, India, Australia, Amerika
Serikat, Inggris, Jerman dan Saudi Arabia mengalami penurunan (Tabel 5).