Anda di halaman 1dari 13

1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembongkaran mesin yang sering dialami ini dikarenakan adanya masalah pada
bagian-bagian mesin seperti, adanya suara abnormal, kompresi yang rendah atau
adanya oli yang terbakar akibat ausnya ring piston atau silinder pada block
silinder, kerusakan pada piston batang piston, poros engkol dan lain sebagainya.
dalam pergantian komponen yang sudah rusak seperti kita ketahui roda-roda suatu
kendaraan memerlukan adanya tenaga luar yang memungkinkan kendaraan dapat
bergerak serta dapat mengatasi keadaan, jalan, udara, dan sebagainya. Sumber
dari luar yang menghasilkan tenaga disebut motor. Motor merupakan alat yang
merubah sumber tenaga panas, listrik, air, angin, tenaga atom, atau sumber tenaga
lainnya menjadi tenaga mekanik (mechanical energy). Sedangkan motor yang
merubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik disebut motor bakar (thermal
engine). Motor bakar yang sering menggunakan energi termal untuk melakukan
kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari bahan bakar menjadi
energi panas, dan menggunakan energi tersebut untuk melakukan kerja mekanik.
Energi termal diperoleh dari pembakaran bahan bakar pada motor itu sendiri.
Berbagai cara dan langkah-langkah telah dikembangkan untuk mendukung
pembongkaran mesin agar tidak salah saat merakit kembali mesin yang telah
dibongkar. Motor bakar diesel dan juga motor bakar bensin memiliki banyak
perbedaan dimana diantaranya terdapat pada langkah proses pembakaranya.
Motor bakar bensin dan juga diesel memiliki komponen-komponen yang berbeda
di dalamnya, seperti pada motor bakar bensin memiliki karburator sebagai tempat
bercampurnya bahan bakar dan juga udara sedangkan pada motor bakar diesel.
Salah satu cara untuk mengatasi gangguan pada mesin ataupun kerusakan
yang terjadi yaitu dengan cara membongkar mesin hal ini agar dapat mengetahui
komponen apa saja yang rusak dalam mesin dan komponen apa saja yang ingin
diganti, pada saat pembongkaran pastikan diperiksa dengan teliti.
Berdasarkan uraian di atas, maka praktikum Cultivator perlu dilakukan
untuk mengetahui fungsi dari alat tersebut. Selain itu, untuk mengetahui bagian
penyusun dari mesin cultivator beserta fungsinya pada lahan pertanian.
1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dilakukan praktikum Bongkar Pasang Motor Bensin dan Diesel untuk
mengetahui penempatan serta fungsi setiap komponen motor bensin dan diesel
dan mengetahui cara memperbaiki setiap komponen yang mengalami kerusakan.
Adapun kegunaan dari praktikum Bongkar Pasang Motor Bensin dan Diesel
yaitu agar dapat mengganti setiap komponen pada motor bensin dan diesel yang
mengalami kerusakan.
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Motor Bensin

Motor bensin yang mengerakkan mobil penumpang, truk, sepeda motor, skuter,
dan jenis kendaraan lain saat ini merupakan perkembangan dan perbaikan mesin
yang sejak semula dikenal dengan motor Otto. Motor bensin dilengkapi dengan
busi dan karburator. Busi berfungsi sebagai penghasil loncatan api yang akan
menyalakan campuran udara dengan bahan bakar. Sedangkan karburator
merupakan tempat pencampuran udara dan bahan bakar. Pada motor bensin,
campuran udara dan bahan bakar yang dihisap ke dalam silinder dimampatkan
dengan torak kemudian dibakar untuk memperoleh tenaga panas. Gas-gas yang
terbakar akan meningkatkan suhu dan tekanan di dalam silinder, sehingga torak
yang berada di dalam silinder akan bergerak turun-naik (bertranslasi) akibat
menerima tekanan yang tinggi (Ferdinand dkk., 2017).

2.2 Komponen Mesin Bensin

Menurut Ferdinand dkk (2017), bahwa komponen mesin atau bagian-bagian dari
mesin bensin ini memiliki banyak fungsi dan pengertian yang berbeda-beda sesuai
dengan bagiannya. Adapun komponennya terdiri atas:
a. Blok silinder sebagian besar bagian dari mesin dipasangkan pada blok
silinder, mulai dari kepala silinder, piston, poros engkol, roda penerus dan
sebagainya, sehingga blok silinder ini harus kuat. Fungsi blok silinder
adalah sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses
pembakaran. Blok silinder merupakan inti dari pada mesin, yang terbuat
dari besi tuang. Belakangan ini ada beberapa blok silinder yang terbuat dari
paduan aluminium. Blok silinder dilengkapi dengan rangka pada bagian
dinding luar untuk memberikan kekuatan pada mesin dan membantu
meradiasikan panas. Blok silinder terdiri dari beberapa lubang tabung
silinder, yang di dalamnya terdapat piston yang bergerak naik turun. Tiap
silinder ditutup bagian atasnya oleh kepala silinder. Poros engkol terpasang
di bagian bawah blok silinder, untuk mekanisme katup tipe OHV, poros nok
juga diletakkan di dalam silinder. Tenaga panas yang dihasilkan oleh
pembakaran bensin dirubah menjadi tenaga mekanik, dengan adanya gerak
naik turun piston dalam tiap-tiap silinder tangkai pendangir (shank),
berfungsi sebagai tempat pemasangan mata pendangir.
b. Kepala silinder fungsi kepala silinder antara lain untuk menempatkan
mekanisme katup, ruang bakar dan juga sebagai tutup silinder. Kepala
silinder ditempatkan di atas blok silinder. Salah satu syarat utama kepala
silinder adalah harus tahan terhadap tekanan dan temperatur yang tinggi
selama mesin bekerja, oleh sebab itu umumnya kepala silinder dibuat dari
bahan besi tuang. Namun akhir-akhir ini banyak kepala silinder dibuat dari
paduan aluminium, terutama motor-motor kecil. Kepala silinder yang
terbuat dari paduan aluminium memiliki kemampuan pendinginan lebih
besar dibandingkan dengan yang terbuat dari besi tuang. Kerangka, yang
berfungsi sebagai dudukan seluruh mesin-mesin serta bagian-bagian
pendukung dari mesin cultivator.
c. Bak oli fungsi bak oli (oil pan) adalah untuk menampung oli untuk
pelumasan. Bak oli akan menutup bagian bawah dari blok silinder
(bak engkol) yang dibautkan dan diberi paking seal atau gasket. Bak oli
dibuat dari baja yang dicetak dan dilengkapi dengan penyekat (separator)
untuk menjaga agar permukaan oli tetap rata ketika kendaraan pada posisi
miring. Pada bagian bawah bak oli dipasang penyumbat oli (drain plug)
yang berfungsi untuk mengeluarkan oli bekas dari mesin.
d. Piston, fungsi piston adalah untuk menerima tekanan hasil pembakaran
campuran gas dan meneruskan tekanan untuk memutar poros engkol (crank
shaft) melalui batang piston (connecting rod).
e. Pegas piston bentuknya seperti cincin yang terpotong, dimana bentuk
potongannya antara lain berbentuk potongan lurus (straigh cut), potongan
miring (diagonal cut), dan potongan bertingkat adapun fungsi pegas piston
sebagai perapat antara piston dengan dinding silinder agar tidak terjadi
kebocoran gas pada saat langkah kompresi dan langkah usaha berlangsung,
mencegah oli masuk ke ruang bakar, mengikis kelebihan oli pada dinding
silinder, memindahkan panas dari piston ke dinding silinder untuk
membantu mendinginkan piston.
f. Valve, mesin diesel tidak akan menyala jika tidak ada valve, fungsi dari
valve ini adalah mengatur udara masuk dan keluar serta sebagai penutup
lubang saat terjadi kompresi.

2.3 Langkah-langkah Over Houl (Pembongkaran Mesin)

Menurut Alam (2013), bahwa ada terdapat beberapa langkah dalam


pembongkaran mesin bensin yang diketahui, tapi lebih umum dapat kita ketahui
sesuai dengan caranya, adapun langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengeluarkan oli dari baut pengeluaran (dari bawah)
b. Mengeluarkan air pendingin dari baut kupu-kupu
c. Membuka selang radiator bagian atas yang berhubungan dengan rumah
thermostat
d. Membuka selang radiator bagian bawah yang berhubungan dengan pompa
air
e. Membuka radiator setelah melepas 4 baut pengikat radiator
f. Melonggarkan vambel (mengendorkan) setelah melonggarkan baut
alternator atau melepas kipas
g. Membuka baut pully poros engkol
h. Membuka baut roda penerus
i. Membuka penutup kepala silinder
j. Membuka sepuluh baut kepala silinder dengan system obat nyamuk
k. Menyusun (merapikan) komponen isi blok silinder antara lain push rod,
lifter
l. Membuka panci oli
m. Membuka pompa oli
n. Membuka penutup rantai timing dan rantai timing
o. Membuka pompa bensin
p. Membuka poros cam
q. Membuka piston
r. Membuka dudukan oli sil poros engkol bagian belakang
s. Membuka cap poros engkol
Servis ringan sepeda motor adalah perbaikan motor yang tidak perlu turun
mesin sepada motor dari rangka atau sasis. Bongkar mesin sepeda motor meliputi
pelepasan silinder head dan kepala silinder, serta melepas magnet pada bak mesin
bagian kiri, pelepasan komponen kopling dan sistem pompa oli. Pengerjaannya
meliputi pembersihan kerak pada ruang bakar, pembersihan sistem aliran bahan
bakar dan pelumasan, kerak oli yang berada di dinding mesin juga harus
dibersihkan

2.4 Mesin Diesel

Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin diesel (atau mesin pemicu
kompresi) mesin pembakaran dalam, karena cara penyalaan bahan bakarnya
dilakukan dengan menyemprotkan bahan bakar ke dalam udara yang bertekanan
dan bertemperatur tinggi, sebagai akibat dari proses kompresi ada beberapa hal
yang mempengaruhi kinerja mesin diesel, antara lain besarnya perbandingan
kompresi, tingkat homogenitas campuran bahan bakar dengan udara, karakteristik
bahan bakar (termasuk cetane number), dimana cetane number menunjukan
kemampuan bahan bakar itu sendiri. Mesin diesel memiliki efisiensi termal
terbaik dibandingkan dengan mesin pembakaran dalam maupun pembakaran luar
lainnya, karena memiliki rasio kompresi yang sangat tinggi. Mesin diesel
kecepatan-rendah (seperti pada mesin kapal) dapat memiliki efisiensi termal lebih
dari 50% bahkan lebih dari itu (Sudik dkk., 2013).
Motor diesel adalah jenis khusus dari mesin pembakaran dalam karakteristik
utama pada mesin diesel yang membedakannya dari motor bakar yang lain,
terletak pada metode pembakaran bahan bakarnya pembakaran dalam atau sering
disebut juga sebagai internal combustion engine (ICE), proses pembakaran
berlangsung di dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang
terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja. Mesin pembakaran dalam
umumnya dikenal juga dengan nama motor bakar (Abdullah dkk., 2012).

2.5 Komponen Mesin Diesel

Menurut Ndartono (2016), bahwa suatu pemahaman dari operasi atau kegunaan
berbagai bagian berguna untuk pemahaman sepenuhnya dari seluruh mesin
tersebut. Bagian atau unit mempunyai fungsi khusus masing-masing yang harus
dilakukan dan bekerja sama dengan bagian yang lain membentuk mesin diesel.
Orang yang ingin mengoperasikan, memperbaiki atau menservis mesin disel,
harus mampu mengenal bagian yang berbeda dengan pandangan dan mengetahui
apa fungsi khusus masing-masing dalam kelompok ini terdapat motor bakar torak
dan sistem turbin gas adapun komponen mesin diesel sebagai berikut :
a. Silinder adalah tempat dimana bahan bakar dibakar dan daya ditimbulkan.
Bagian dalam silinder dibentuk dengan lapisan liner atau selongsong,
diameter dalam silinder disebut lubang (bore).
b. Kepala silinder (cylinder head) menutup satu ujung silinder dan sering
berisikan katup tempat udara dan bahan bakar diisikan dan gas buang
dikeluarkan
c. Torak (piston) ujung lain dari ruang kerja silinder ditutup oleh torak yang
meneruskan kepada poros daya yang ditimbulkan oleh pembakaran bahan
bakar. Cincin torak (piston ring) yang dilumasi dengan minyak mesin
menghasilkan sil (seal) rapat gas antara torak dan lapisan silinder. Jarak
perjalanan torak dari ujung silinder ke ujung yang lain disebut langkah
(stroke).
d. Batang engkol (Connecting rod) satu ujung, yang disebut ujung kecil dari
batang engkol, dipasang pada pena pergelangan atau pena torak yang
terletak di dalam torak. Ujung besar mempunyai bantalan untuk pen engkol.
Batang engkol mengubah dan meneruskan gerak bolak balik
(reciprocating ) dari torak menjadi putaran continue pena engkol selama
langkah kerja dan sebaliknya selama langkah yang lain.
e. Karter (crankcase) Berfungsi menyatukan silinder, torak, dan melindungi
semua bagian yang bergerak dan bantalannya, serta merupakan reservoir
bagi minyak pelumas, disebut sebuah blok silinder kalau lapisan silinder
disisipkan didalamya. Bagian bawah dari karter disebut plat (bed plat).
f. Valve, mesin diesel tidak akan menyala jika tidak ada valve, fungsi dari
valve ini adalah mengatur udara masuk dan keluar serta sebagai penutup
lubang saat terjadi kompresi.
g. Piston pin fungsi menghubungkan piston dengan connecting rod melalui
lubang bushing
3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Bongkar Pasang Motor Bensin dilakukan pada hari Jumat, 29 Oktober
2021, pukul 16.00 WITA sampai selesai, bertempat di Laboratorium Teknik
Perbengkelan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Praktikum Bongkar Pasang Motor Diesel dilakukan pada hari Jumat, 5
November 2021, pukul 16.00 WITA sampai selesai, bertempat di Laboratorium
Teknik Perbengkelan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum Bongkar Pasang Motor Bensin dan Diesel
yaitu motor bensin, traktor, kunci pass, kunci ring, kunci shock, obeng, sarung
tangan, kuas dan kamera handphone.

3.3 Prosedur Praktikum

Adapun prosedur kerja bongkar pasang mesin bensin yaitu:


1. Mempersiapkan setiap peralatan yang akan digunakan dalam proses
pembongkaran.
2. Menggunakan sarung tangan.
3. Menguras oli mesin.
4. Membuka bagian atas mesin seperti tangki bahan bakar, saringan udara dan
peredam suara menggunakan kunci pass ring.
5. Membuka bagian samping mesin seperti fly wheel dan van cover.
6. Melepas bound silinder head menggunakan kunci shock 12.
7. Melepas valve atau klep dari rumah klep.
8. Melepas bound stang piston kemudian mendorong stang piston keatas untuk
mengeluarkan piston.
9. Memasang kembali setiap kompenen menggunakan kunci pass ring, shock
dan obeng.
10. Mendokumentasikan setiap bagian mesin.
Adapun prosedur kerja bongkar pasang mesin diesel yaitu:
1. Mempersiapkan setiap peralatan yang akan digunakan dalam proses
pembongkaran.
2. Menggunakan sarung tangan.
3. Menguras oli mesin.
4. Membuka bagian atas mesin seperti tangki bahan bakar, saringan udara dan
peredam suara menggunakan kunci pass ring.
5. Membuka bagian samping mesin.
6. Melepas silinder head menggunakan kunci shock 12.
7. Melepas valve atau klep dari rumah klep.
8. Melepas bound stang piston kemudian mendorong stang piston keatas untuk
mengeluarkan piston.
9. Membersihkan setiap komponen menggunakan kuas.
10. Memasang kembali setiap kompenen menggunakan kunci pass ring, shock
dan obeng.
11. Mendokumentasikan setiap bagian mesin.
4. HASIL DAN PEBAHASAN

4.1 Hasil

4.2 Pembahasan
5. PENUTUP

Berdasarkan praktikum Cultivator yang telah dilaksanakan maka dapat


disimpulkan bahwa cultivator masing-masing memiliki penggolongan yang
di mana ada yang sebagai pengendali ataupun sebagai tenaga penggerak, salah
satunya yaitu tuas gas berfungsi untuk mengontrol kecepatan putaran mesin,
kopling berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari engine ke shofel, persneling
berfungsi mengatur cepat lambatnya mesin dan untuk memundurkan mesin dan
juga mesin dari alat ini. Cultivator merupakan alat dan mesin pertanian yang
digunakan untuk pengolahan tanah sekunder di mana sebelumnya tanah sudah
diolah. Cultivator memiliki prinsip kerja yang modern tidak dikerjakan secara
manual dengan cara mekanis, serta memiliki ukuran yang lebih kecil sehingga
mudah dibawa dan digunakan di lahan yang tidak terlalu luas atau kecil.
DAFTAR PUSTAKA

Alam, R.S. 2013. Kajian Teknis dan Ekonomis Penggunaan LPG dan Bensin
Premium Sebagai Bahan Bakar Motor Bensin 4 Tak pada Kapal
Nelayan Tradisional. Skripsi. Semarang.
Abdullah, A.B.J, Abdul G dan Doni R.W. 2012. “Sintesis Cetane Imrover dari
Biodiesel Minyak Jarak Pagar dan Pengujianya pada Mesin Diesel”.
Jurnal Sains dan Terapan kimia. Vol. 6(1): 46-58.
Ferdinand, G. B. N., Hartono Y., Untung B. 2017. Studi Perbandingan Mesin
Outboard Honda GX200 Bahan Bakar Bensin Premium dan Bahan
Bakar Elpiji yang Dimodifikasi dengan Konverter Gas pada Kapal
Nelayan Tradisional Tanjung Mas. Jurnal Teknik Perkapalan. Vol. 5
(1): 223-236.
Sudik, A., Widya A. 2013. Perbandingan Performa dan Konsumsi Bahan Bakar
Motor Diesel Satu Silinder Dengan Variasi Tekanan Injeksi Bahan
Bakar dan Variasi Campuran Bahan Bakar Solar, Minyak Kelapa Dan
Minyak Kemiri. Jurnal Teknik Mesin. Vol. 2(2): 1-6.
Ndartono dan Murni. 2016. Mesin diesel tidak akan menyala jika tidak ada valve,
fungsi dari valve ini adalah mengatur udara masuk dan keluar serta
sebagai penutup lubang saat terjadi kompresi. Jurnal unismu. Vol.
16(2): 66-74.
LAMPIRAN

Lampiran 5-1. Dokumentasi Praktikum Cultivator

Gambar 5-4. Dokumentasi praktikum cultivator.

Anda mungkin juga menyukai