PENDAHULUAN
B.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian konsep perencanaan mengajar ?
2 Apa saja dimensi-dimensi perencanaan pengajaran?
3. Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran?
C.Pembahasan Masalah
1. Mengetahui pengertian konsep perencanaan mengajar
2 Mengetahui apa saja dimensi-dimensi perencanaan pengajaran
3. Mengetahui Tujuan dan fungsi perencanaan pembelajaran
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
dan pengetahuan profesional tentang proses pengajaran. Keputusan yang
diambil oleh guru bisa bermacam-macam, mulai dari yang sederhana
sampai pada tingkat yang komplek.2
3
proses belajar dengan alur yang sistematik untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Termasuk di dalamnya melakukan evaluasi terhadap materi
pelajaran dan aktifitas-aktifitas sistematik.
6. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah realitas adalah ide pengajaran
dikembangkan dengan memberikan hubungan pengajaran dari waktu ke
waktu dalam suatu proses yang dikerjakan perencana dengan mengecek
secara cermat bahwa semua kegiatan telah sesuai dengan tuntutan sains
dan dilaksanakan secara sistematik.
Beberapa definisi perencanaan pembelajaran menurut para ahli,
antara lain sebagai berikut:
1. Definisi yang dikemukakan oleh Guruge (1972) bahwa: “A simple
definision of educational planning is the process of preparing decisions for
action in the future in the field of educational development is the funtion
of educational planning”. Dengan demikian menurut Guruge bahwa
perencanaan pembelajaran adalah proses mempersiapkan kegiatan di masa
depan dalam bidang pembangunan pendidikan adalah tugas perencanaan
pendidikan
2. Definisi yang lain sebagaimana dikemukakan oleh Albert Waterston
bahwa: “Functional planning involves the application of a rational system
of choices among feasibel cources of educational invesment and the other
development actions based on a consideration of economic and social cost
and benefits”. Atau dengan kata lain bahwa perencanaan pembelajaran
adalah investasi pendidikan yang dapat dijalankan dan kegiatan-kegiatan
pembangunan lain yang didasarkan atas pertimbangan ekonomi dan biaya
serta keuntungan sosial.
4
5. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses
6. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas 6
Dengan mengacu kepada berbagai sudut pandang tersebut, maka perencanaan
program pengajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pengajaran
yang dianut dalam kurikulum. Penyusunan program pengajaran sebagai
sebuah proses, disiplin ilmu pengetahuan, realitas, sistem dan teknologi
pembelajaran bertujuan agar pelaksanaan pengajaran berjalan dengan efektif
dan efisien. Kurikulum khususnya silabus menjadi acuan utama dalam
penyusunan perencanaan program pengajaran, namun kondisi
sekolah/madrasah dan lingkungan sekitar, kondisi siswa dan guru merupakan
hal penting jangan sampai diabaikan.
B. Dimensi-Dimensi Pengajaran7
Dimensi perencanaan pengajaran yakni berkaitan dengan cakupan dan
sifat-sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan dalam perencanaan
pengajaran. Pertimbangan terhadap dimensi-dimensi itu memungkinkan
diadakannya perencanaan komprehensif yang menalar dan efesien, yakni:
1. Signifikan7
Tingkat signifikansi tergantung apada tujuan pendidikan yang diajukan
dana signifikansi dapat ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria yang
dibangun selama proses pembelajaran.
2. Fleksibilitas
Maksudnya adalah bahwa perencanaan harus disusun berdasarkan
pertimbangan realistis baik yang berkaitan dan biaya maupun
pengimplementasiannya.
3. Relevansi
Konsep relevansi berkaitan dengan jaminan bahwa perencanaan
memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih spesifik pada waktu
yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara optimal.
4. Kepastian
Konsep kepastian diharapkan dapat mengurangi kejadian-kejadian yang
tidak terduga.
5. Ketelitian 8
5
Prinsip utama yang perlu diperhatikan ialah agar perencanaan pengajaran
disusun dalam bentuk yang sederhana, serta perlu diperhatikan secra
sensitif kaitan-kaitan yang pasti terjadi antar berbagai komponen.
6. Adaptabilitas
Perencanaan pengajaran bersifat dinamis, sehingga perlu senantiasa
mencari informasi sebagai umpan balik.
7. Waktu
Faktor yang berkaitan dengan waktu yang cukup banyak, selain
keterlibatan perencanaan dalam memprediksi masa depan, juga validasi
dan readibilitas analisis yang dipakai, serta kapan untuk menilai
kebutuhan kependidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa
mendatang.
8. Monitoring atau pemantauan9
Monitoring merupakan mengembangkan criteria untuk menjamin bahwa
berbagai komponen bekerja secara efektif.
9. Isi perencanaan
Isi perencanaan merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan.
Perencanaan pengajaran yang baik perlu memuat: 1011
6
3. Menyusun program pengajaran
4. Melaksanakan program pengajaran
5. Menilai program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan
Dalam pembelajaran berbasis kompetensi perlu ditentukan standar
kompetensi yang harus dikuasai siswa. Komponen materi pokok pembelajaran
berbasis kompetensi meliputi: 1. Kompetensi yang akan dicapai
2. Strategi penyampaian untuk mencapai kompetensi
3. System evaluasi atau penilaian yang digunakan untuk menentukan
keberhasilan siswa dalam mencapai kompetensi.
Komponen minimal pembelajaran berbasis kompetensi adalah:
1. Pemilihan dan perumusan kompetensi yang tepat
2. Spesifikasi indikator penilaian untuk menentukan pencapaian kompetensi
3. Pengembangan sistm pencapaian yang fungsional dan relevan dengan
kompetensi dan sistem penilai
12
13 Dimyati,Mujiono Belajar&Pembelajaran, (Penerbit: PT. Rineka Cipta Jakarta), 2011,
hlm. 13
7
6. Perencanaan pembelajaran harus dikembangkan dengan memperhatikan
keterkaitanya dengan berbagai komponen pendidikan secara sistematis.
7. Perencanaan pembelajaran harus menggunakan resources secermat
mungkin karena resources yang tersedia adalah langka.
8. Perencanaan pembelajaran haruslah berorientasi kepada masa datang,
karena pembelajaran adalah proses jangka panjang dan jauh menghadapi
masa depan.
9. Perencanaan pembelajaran haruslah kenyal dan responsif terhadap
kebutuhan yang berkembang di masyarakat, tidak setatis tapi dinamis.
10. Perencanan pembelajaran haruslah merupakan sarana untuk
mengembangkan inovasi pendidikan hingga pembaharuan terus menerus
berlangsung.
2. Fungsi :14
a. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan
sekolah dan hubungannya dengan pembelajaran yang dilaksanakan untuk
mencapai tujuan tersebut.
b. Guru memperjelas pemikiran tentang pembelajarannya terhadap
pencapaian tujuan pendidikan.
c. keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan
prosedur yang dipergunakan.15
d. Kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar Membantu guru
dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat-minat siswa,
dan mendorong motivasi belajar
e. Mengurangi dengan adanya organisasi yang baik dan metoda yang tepat.
f. Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa
memberikan bahan- bahan yang up to date kepada siswa.
8
Perlunya perencanana pembelajaran sebagiamana disebutkan diatas,
dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perebaikan
pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagai berikut:
1. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan
perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain
pembelajaran.
2. Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan
sistem.
3. Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang
belajar.
4. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa
secara perseorangan.
5. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan
pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan
tujuan pengiring dari pembelajaran.
6. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya
siswa untuk belajar.
7. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel
pembelajaran.
8. Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode
pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
9
2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi
setiapunsur yang terlibat dalam kegiatan.
3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur
murid.
4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat
diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
5. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
6. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya.
Sedangkan penerapan konsep dan prinsip pembelajaran berbasis kompetensi
diharapkan bermanfaat untuk:
1. Menghindari duplikasi dalam memberikan materi pelajaran.19
Dengan menyajikan materi pelajaran yang benar-benar relevan
dengan kompetensi yang ingin dicapai, dapat dihindari terjadinya
duplikasi dan pemberian materi pelajaran yang terlalu banyak.
2. Mengupayakan konsistensi kompetensi yang ingin dicapai
mengajarkan suatu mata pelajaran.
Dengan kompetensi yang telah ditentukan secara tertulis, siapapun
yang mengajarkan mata pelajaran tertentu.
3. Meningkatkanpembelajaran sesuai dengan
kebutuhan,kecepatan,dan kesempurnaan siswa.
4. Membantu mempermudah pelaksanaan akreditasi. Pelaksanaan
akreditasi akan lebih dipermudah dengan menggunakan tolok ukur
standar kompetensi
5. Memperbarui sistem evaluasi dan laporan hasil belajar siswa.
Dalam pembelajaran berbasis kompetensi, keberhasilan siswa diukur dan
dilaporkan berdasar pencapaian kompetensi atau subkompetensi tertentu,
bukan didasarkan atas perbandingan dengan hasil belajar siswa yang
lain.
6. Memperjelas komunikasi dengan siswa tentang tugas, kegiatan,
atau pengalaman belajar yang harus dilakukan, dan cara yang digunakan
untuk menentukan keberhasilan belajarnya.
7. Meningkatkan akuntabilitas publik. Kompetensi yang telah
disusun, divalidasikan, dan dikomunikasikan kepada publik, sehingga
dapat digunakan untuk mempertanggung-jawabkan kegiatan
pembelajaran kepada publik.
8. Memperbaiki sistem sertifikasi. Dengan perumusan kompetensi
yang lebih spesifik dan terperinci, sekolah/madrasah dapat mengeluarkan
sertifikat atau transkrip yang menyatakan jenis dan aspek kompetensi
yang dicapai.
c. Jenis-jenis Perencanaan21
10
1. Silabus20
Merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran,
pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus harus disusun
secara sistematis dan berisikan komponen-komponen yang saling
berkaitan untuk memenuhi target pencapaian Kompetensi Dasar.
2. Standar Kompetensi
Merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik
dalam suatu bidang pengembangan.
3. Kompetensi Dasar21
Merupakan pernyataan yang diharapkan dapat diketahui, disikapi dan
dilakukan peserta didik
4. Hasil Belajar
Merupakan pernyataan kemampuan peserta didik yang diharapkan dalam
menguasai sebagian atau seluruh kompetensi yang dimaksud.
5. Indikator
Merupakan kompetensi dasar yang lebih spesifik dan operasional yang dapat
dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran.
6. Perencanaan Semester24
11
Kegiatan inti merupakan kegiatan yang dapat mengaktifkan perhatian,
kemampuan, sosial dan emosional anak. Kegiatan ini dapat dicapai melalui
kegiatan yang memberi kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dan
bereksperimen sehingga dapat memunculkan inisiatif, kemandirian dan
kreativitas anak, serta kegiatan yang dapat meningkatkan
pengertianpengertian, konsentrasi dan mengembangkan kebiasaan bekerja
yang baik.
24 https://mardiatiaceh.wordpress.com/2013/05/09/makalah-perencanaanpembelajaran/
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan adalah proses penetapan daan pemanfaatan sumber daya
secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan kegiatan dan
upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efesien dan efektif dalam
mencapai tujuan. Pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa
menurut langkah-langkah tertentu agar pelaksanaannya mencapai hasil yang
diharapkan. Keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh
rencana yang dibuat guru, oleh karena itu komponen-komponen dalam
perencanaan belajar harus disusun atau dikembangkan secara sistematis dan
sistemik.
Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian
yang saling berhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau
komponen yang ada didalam pembelajaran, atau dengan pengertian lain yaitu
suatu proses mengatur, mengkoordinasi, dan menetapkan unsure-unsur atau
komponen-komponen pembelajaran. Dalam menyusun perencanaan
12
pembelajaran harus memperhatikan langkah-langkah, karakteristik dan
faktor-faktor yang lain.
Demikian makalah yang kami susun, tentunya dalam pembuatan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan guna memperbaiki makalah ini dan
selanjutnya. Dan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita dan
juga bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://mardiatiaceh.wordpress.com/2013/05/09/makalah-
perencanaanpembelajaran/.29 September 2013, 11.30 WIB.
2. Made Pidarta, Perencanaan Pendidikan Partisipatori Dengan Pendekatan
Sistem, (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2005), hlm. 101-102
3. Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011.
4. Pidarta, Made, Perencanaan Pendidikan Partisipatori Dengan Pendekatan
Sistem, Jakarta: Asdi Mahasatya, 2005.
5. Sa’ud, Udin Syaefudin, Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan
Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif, Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2011.
13
14