Anda di halaman 1dari 22

MENGIDENTIFIKASI KESULITAN DAN TEMUAN MISKONSEPSI PADA

PEMBELAJARAN MATERI “BUMI DAN TATA SURYA”

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Kajian dan Strategi Pemecahan Masalah IPA SD

Yang dibina oleh:

Ibu Dra. Sri Estu Winahyu, M.Pd

Disusun oleh:

Galila Dewi Wulandari (200151602887)

Handika Sevia Pradita Putri (200151603039)

Isna Rizkita Rahmawati (200151602931)

Reghina Rizky Shofiani (200151602979)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

OKTOBER 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................... i

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3

2.1 Pengertian Sistem Tata Surya ..................................................................................... 3


2.2 Komponen Tata Surya...................................................................................................... 3
2.2 Rotasi dan Revolusi Bumi ........................................................................................... 9
2.3 Gerak Bumi dan Bulan .............................................................................................. 13
2.5 Miskonsepsi pada Materi Bumi dan Tata Surya ....................................................... 14
2.6 Instrumen Tes dan Remidiasi Miskonsepsi pada Materi Bumi dan Tata Surya ....... 16
2.7 Hasil Identifikasi Miskonsepsi di Kelas 6 Materi Bumi dan Tata Surya ....................... 17
2.8 Remediasi Miskonsepsi pada Materi Bumi dan Tata Surya .......................................... 17
BAB III .................................................................................................................................... 19

PENUTUP................................................................................................................................ 19

3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 19
3.2 Saran .......................................................................................................................... 19
DAFTAR RUJUKAN .............................................................................................................. 20

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri dari matahari, planet-
planet yang berputar mengelilingi matahari, komet, dan asteroid, serta benda-benda
langit lainnya. Saat kita menengadahkan pandangan, kita melihat bentangan warna biru
yang tak jarang dihiasi gumpalan-gumpalan berwarna putih. Waktu yang bergulir pun
menggeser keindahan biru pada tenangnya lembayung di sore hari. Waktu tak berhenti
hingga warnanya menjadi menghitam. Namun, keindahannya tak jua pudar. Saat
warnanya hitam, muncul kelap-kelip dan bulatan kecil yang seolah menerangi. Ya,
itulah bentangan langit yang tak akan kita temukan ujungnya, ditemani matahari di
siang hari, dan bertaburkan bintang serta sebuah bulan di malam hari. Begitulah warna
itu silih berganti menghiasi hari.

Seiring dengan perkembangan kemampuan manusia, serangkaian penelitian


terus dikembangkan untuk mengetahui apa saja yang ada di luar bumi dan bagaimana
pengaturan yang ada di dalamnya. Dengan akal dan pikiran yang cerdas, manusia
menemukan bahwa selain matahari, bulan, dan bintang, terdapat benda-benda lain
seperti komet, meteor, asteroid, serta planet selain bumi yang teratur dan tersusun
dengan baik. Susunan benda-benda langit yang terdiri dari matahari, planet-planet yang
berputar mengelilingi matahari, komet, dan asteroid, serta benda-benda langit lainnya
disebut tata surya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat ditentukan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud sistem tata surya?
2. Apa saja komponen sistem tata surya?
3. Bagaimana rotasi dan revolusi bumi?
4. Bagaimana gerak bumi dan bulan?
5. Bagaimana bentuk miskonsepsi pada materi bumi dan tata surya?

1
2

6. Bagaimana instrument tes dan remidiasi miskonsepsi pada materi bumi dan
tata surya ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam rumusan masalah ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem tata surya


2. Untuk mengetahui komponen sistem tata surya
3. Untuk mengetahui rotasi dan revolusi bumi
4. Untuk mengetahui gerak bumi dan bulan
5. Untuk mengetahui bentuk miskonsepsi pada materi bumi dan tata surya
6. Untuk mengetahui instrument tes dan remidiasi miskonsepsi pada materi
bumi dan tata surya
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Tata Surya


Sistem tata surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang
yang disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya. Tata surya terletak di dalam
galaksi Bima Sakti. Galaksi merupakan kumpulan dari bintang, di mana bintang adalah
benda langit yang memancarkan cahaya sendiri. Matahari adalah bintang yang paling dekat
dengan bumi pada Galaksi Bima Sakti. Pada 1543, Copernicus mengemukakan model tata
surya yang disebut dengan model heliosentris yang menjelaskan bahwa matahari berada
pada pusat alam semesta dan planet-planet, termasuk bumi, berputar mengelilingi matahari
dalam orbitnya masing-masing. Model ini mengganti model geosentris yang lebih dulu
dikemukakan, yang menjelaskan bahwa Bumi merupakan pusat dari tata surya.
Benda-benda dalam tata surya tertarik oleh matahari karena gaya gravitasi. Massa
matahari sangat besar daripada benda-benda langit di dalam tata surya sehingga matahari
memiliki gaya gravitasi yang terbesar. Gaya gravitasi matahari membuat benda-benda langit
tertarik ke pusat matahari. Akan tetapi, benda-benda langit yang termasuk ke dalam tata
surya, ternyata hanya bergerak mengelilingi matahari dalam lintasan atau orbit tertentu,
yakni berbentuk elips.

2.2 Komponen Tata Surya


Tata surya dapat dipandang sebagai sebuah sistem yang secara terstruktur tersusun dari
matahari, planet-planet, dan berbagai benda-benda langit seperti satelit, komet, dan asteroid.
Tata surya terletak di galaksi Bimasakti atau yan biasa juga disebut juga Milky Way.
Diameter tata surya sekitar 30 tahun cahaya. Tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh oleh
cahaya selama setahun, yakni 9,46 triliun km. Silahkan kalikan nilai ini dengan 30, maka
hasilnya adalah panjang diameter dari tata surya kita. Berikut ini adalah penjelasan dari
komponen yang ada dalam sistem tata surya tersebut:
1) Matahari
Matahari adalah pusat tata surya, yang merupakan bintang sejati karena dapat
memancarkan cahaya sendiri. Matahari menjadi anggota tata surya yang terbesar,

3
4

karena hampir seluruh massa tata surya terkumpul pada matahari (98%). Matahari
sebagai pusat tata surya adalah jenis bintang generasi kedua. Matahari terbentuk kira-
kira 4,6 milyar tahun yang lalu berbentuk gumpalan gas yang berpijar yang terdiri dari
gas, terutama gas hidrogen. Menurut para ahli astronomi, bahan pembentuk matahari
ini berasal dari ledakan bintang generasi pertama. Matahari memiliki diameter
sepanjang 1.392.500 km, kira-kira ukuran ini 109 kali diameter bumi dan sepuluh kali
lebih besar dari planet Jupiter.

Secara umum, matahari tersusun oleh beberapa lapisan yang terdiri dari ; korona,
kromosfer, fotosfer, dan lapisan inti.

a. Korona
Korona adalah lapisan luar atmosfer matahari. Bentuk korona seperti mahkota
dengan warna keabu-abuan dan bisa terlihat saat terjadi gerhana matahari total.
Ketebalannya sekitar 700 ribu km dan suhunya mencapai 1 juta Kelvin.
b. Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer dan bertindak sebagai atmosfer matahari.
Kromosfer terlihat berbentuk gelang merah yang mengelilingi bulan pada waktu
terjadi gerhana matahari total. Ketebalannya sekitar 2000 km dan suhunya mencapi
4.500 kelvin.
c. Fotosfer
Fotosfer adalah bagian permukaan matahari. Lapisan ini mengeluarkan cahaya
sehingga mampu memberikan penerangan sehari-hari. Suhu pada lapisan ini
mencapai 6.000 Kelvin dan memiliki ketebalan sepanjang 300 km.
5

d. Inti Matahari
Inti matahari adalah lapisan paling dalam dari matahari tempat berlangsungnya
reaksi fusi yang menghasilkan energi bagi matahari. Meskipun volumenya hanya
seperlima puluh volume seluruh matahari, tetapi massa inti ini sangat besar yakni
setengah dari massa matahari seluruhnya. Bagian inti ini membangkitkan 99%
energi yang dibangkitkan oleh matahari.

2) Planet
Planet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu
dan bergaris tengah lebih dari 4000 km. Planet memantulkan cahaya yang diterima dari
matahari. Dahulu diketahui ada 9 planet, tetapi baru-baru ini diputuskan Pluto tidak
termasuk dalam keluarga planet Bimasakti yang mengelilingi matahari. Peredaran
planet mengitari matahari mengikuti lintasan berbentuk bujur telur atau elips. Pusat
lintasan peredaran itu adalah Matahari. Peredarannya teratur sehingga tidak mungkin
terjadi benturan dan gerak planet mengelilingi matahari berlawanan dengan arah jarum
jam.

Berdasarkan letaknya, planet dibedakan menjadi dua, yaitu planet dalam dan
planet luar. Planet dalam adalah planet yang garis edarnya terletak di antara matahari
dan bumi, anggotanya Merkurius dan Venus. Planet luar adalah planet yang garis
edarnya di luar peredaran bumi dan terdiri dari Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus. Berikut ini profil dari masing-masing planet tersebut:

a. Merkurius
Merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan Matahari dan memiliki
diameter 4.862 km sehingga merupakan planet terkecil. Jarak planet Merkurius
dengan Matahari sekitar 58 juta km. Merkurius membutuhkan 88 hari untuk
berputar mengelilingi Matahari satu kali. Karena letaknya yang cukup dekat
6

dengan Matahari, permukaan Merkurius banyak terdapat kawah-kawah besar.


Merkunus terlihat paling terang dari Bumi dan kadang-kadang menampakkan diri
sebagai titik kecil saat Matahari terbenam atau fajar menyingsing. Suhunya di siang
hari mencapai 430°C, tetapi di malam hari mencapai -170°C. Merkurius tidak
memiliki satelit.
b. Venus
Venus terletak antara orbit Merkurius dan orbit Bumi, memiliki garis tengah
sekitar 12.100 km dan merupakan planet terdekat dengan Bumi. Ukurannya yang
hampir sama dengan Bumi membuatnya disebut sebagai Bumi kebar. Dengan jarak
108 juta km dari matahari, Venus membutuhkan waktu 225 hari untuk sekali
berevolusi mengelilingi matahari. Suhu permukaan Venus dapat mencapai 480
derajat Celsius sehingga sangat kering. Venus merupakan planet putih yang
bercahaya terang, tampak indah dan cemerlang. Planet ini tampak menjelang
Matahari terbit atau beberapa saat sesudah Matahari tenggelam. Orang
menamakannya bintang fajar atau bintang timur atau bintang kejora.
c. Bumi
Bumi merupakan satu-satunya planet di tata surya yang memiliki kehidupan,
serta permukaannya terdiri dari lautan dan daratan. Permukaan bumi akan terlihat
berwarna hijau kebiru-biruan jika dilihat dari angkasa luar. Bentuk bumi bulat dan
bergaris tengah 12.750 km. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km dan
2/3 luas permukaan bumi ditutupi lautan. Bumi memiliki lapisan udara atau
atmosfer. Kandungan atmosfer terdiri dari gas, yaitu oksigen dan nitrogen. Jenis
gas lain tidak terlalu besar volumenya. Atmosfer melindungi bumi dari sinar radiasi
matahari yang membahayakan benda-benda langit yang tertari oleh gaya gravitasi
bumi. Lapisan atmosfer juga menjaga suhu bumi di siang hari tidak terlalu panas
dan pada malam hari tidak terlalu dingin.Bumi memiliki satu satelit, yaitu bulan.
d. Mars
Keadaan Mars hampir mirip dengan bumi sehingga para ahli menyelidiki
apakah di mars terdapat kehidupan. Planet Mars berwarna kemerah-merahan dan
memiliki garis tengah sekitar 6.780 km. Jaraknya dengan matahari sekitar 228 juta
km dan membutuhkan waktu 687 hari untuk mengelilingi matahari. Permukaan
Mars juga kering seperti venus. Mars memiliki lapisan atmosfer yang tipis. Di
antara Mars dan Jupiter terdapat kumpulan benda langit kecil yang disebut asteroid
atau planetoid. Suhu Mars tidak terlalu tinggi, pada siang hari maksimal -13 derajat
7

celsius dan pada malam hari -80 derajat celsius. Mars mempunyai dua satelit,
Demos dan Fobos, dan sebuah gunung Olympus yang tinginya dua kali tinggi
gunung Everest.
e. Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya dan berwarna kekuning-
kuningan. Garis tengahnya 11 kali diameter Bumi atau sekitar 143.000 km. Dengan
jarak 778 juta km dari Matahari, Jupiter membutuhkan 12 tahun untuk mengelilingi
matahari. Atmosfer Jupiter banyak mengandung gas hidrogen dan helium. Karena
batas permukaan Jupiter dan atmosfernya yang kurang jelas, Jupiter menyerupai
bola gas yang amat besar. Jumlah satelit Jupiter ada 16 dan yang terbesar adalah
Ganymeda.
f. Saturnus
Saturnus termasuk planet nomor dua terbesar dalam tata surya. Saturnus
dikelilingi sebuah cincin raksasa yang terdiri dari debu-debu dan partikel-partikel
kecil berwarna kekuning-kuningan. Memiliki garis tengah 120.000 km dan
jaraknya 1.428 juta km dari Matahari. Untuk berevolusi, Saturnus membutuhkan
waktu 29,5 tahun. Saturnus memiliki 21 satelit dan yang terbesar adalah Titan.
Suhu permukaan Saturnus cukup dingin, sekitar -145 derajat celsius.
g. Uranus
Uranus memiliki garis tengah sekitar 51.1118 km. Jarak Uranis dengan
Matahari kira-kira 2.869 juta km. Uranus mengelilingi Matahari sekali edar
membutuhkan waktu sekitar 84 tahun. Arah rotasi Uranis berlawanan dengan
planet lain. Permukaan Uranus selalu diliputi awan tebal. Suhu permukaan planet
tersebut mencapai -180 derajat celsius. Uranus memiliki lima belas buah satelit dan
yang terbesar adalah Ariel.
h. Neptunus
Jika dilihat menggunakan teleskop, Neptunus tampak berwarna kehijau-
hijauan. Neptunus memiliki jarak dengan Matahari sekitar 4.495 juta km dan garis
tengahnya 48.600 km. Suhu permukaannya lebih dingin dari Uranus, yaitu sekitar
-190 derajat celsius. Untuk sekali berevolusi, Neptunus membutuhkan waktu 165
tahun. Keadaan Neptunus kurang banyak diketahui. Satelit Neptunus ada dua,
Triton dan Nereid.
8

3) Satelit
Satelit adalah benda langit yang mengelilingi planet ketika beredar mengelilingi
matahari. Selain itu, satelit juga berputar pada sumbunya. Satelit dibagi menjadi dua
jenis, yaitu satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam adalah satelit yang secara alami
ada di dalam sistem tata surya. Contoh: bulan yang menjadi satelit bumi. Satelit buatan
adalah satelit yang dibuat manusia. Satelit buatan dilepaskan oleh roket dan mengorbit
di sekitar bumi. Satelit buatan digunakan untuk berbagai kepentingan, antara lain alat
komunikasi, penyiaran radio dan televisi, pemetaan bumi dan kekayaan yang
terkandung di dalamnya.
4) Asteroid
Asteroid adalah benda langit berukuran kecil yang mengelilingi matahari
dengan lintasan tertentu. Para ahli meyakini bahwa asteroid merupakan sisa-sisa bahan
pembentuk planet. Jumlah asteroid sangat banyak, semuanya secara teratur berkumpul
membentuk sabuk asteroid. Diameter sabuk asteroid sekitar 100 km. Sabuk asteroid ini
berbentuk melingkar di antara Planet Mars dan Jupiter. Sedangkan, sabuk lainnya
bernama Sabuk Edgeworth-Kuiper, terletak jauh di belakang Planet Neptunus. Sabuk
asteroid memerlukan waktu sekitar 3 hingga 6 tahun untuk sekali mengitari Matahari.
Asteroid yang satu dengan lainnya terpisah sejauh ribuan kilometer. Meskipun terpisah
jauh, terkadang asteroid-asteroid itu bertubrukan. Tubrukan tersebut menghasilkan
pecahan batu yang lebih kecil atau disebut meteoroid.
5) Meteoroid, Meteor, dan Meteorit
Salah satu benda angkasa lainnya di tata surya adalah meteoroid. Meteoroid
adalah benda-benda langit berukuran kecil yang melayang-layang di angkasa dan tidak
mempunyai lintasan. Benda ini kadang-kadang menubruk planet termasuk planet bumi.
Meteoroid yang masuk ke dalam sebuah planet disebut dengan meteor. Ketika
memasuki bumi, benda ini tampak berpijar karena bergesekan dengan atmosfer.
Sebagian besar meteor habis bergesekan dengan atmosfer tersebut. Adapun yang
sempat sampai ke permukaan bumi disebut dengan meteorit. Meteor disebut juga
bintang jatuh atau bintang beralih.
6) Komet
Dalam sistem tata surya, komet adalah benda terjauh yang mengorbit matahari.
Ada sekitar sepuluh triliun komet. Mereka adalah salju debu sebesar gunung, tetapi tak
bisa terlihat mata. Terkadang, salah satu komet melewati bumi dan menjadi cukup besar
dan terang untuk dilihat. Komet adalah campuran kira-kira sepertiga batu berdebu dan
9

dua pertiga es dan salu. Pada tahun 1951, Astronom Amerika, Fred Whipple,
menggambarkannya sebagai “bola salju debu” dan itulah julukan komet hingga
sekarang. Keadaan komet sudah seperti itu sejak terjadinya tata surya 4,6 miliar tahun
yang lalu. Salah satu komet yang pernah sangat dekat dengan bumi adalah komet
Halley.
Komet Halley dinamai sesuai nama Edmond Halley (1656-1742), yang mengetahui
bahwa komet yang terlihat tahun 1531, 1607, dan 1682 adalah benda yang sama. Komet
Halley terlihat di langit bumi setidaknya sudah 30 kali sejak 240 SM dan terakhir kali
terlihat pada tahun 1910.

2.2 Rotasi dan Revolusi Bumi


1) Rotasi Bumi

Rotasi Bumi adalah pergerakan Bumi pada porosnya. Artinya, Bumi selalu berputar
sambil mengelilingi Matahari mulai dari arah barat ke timur. Meskipun bumi berputar,
namun penduduk bumi tidak merasakan adanya perputaran ini. Hal ini dikarenakan
adanya gravitasi bumi dan kecepatan rotasi bumi yang sangat cepat. Sehingga,
penduduk bumi tidak merasakan adanya perputaran ini. Waktu yang dibutuhkan bumi,
disebut kala rotasi bumi, untuk berputar pada porosnya dalam satu kali putaran
membutuhkan waktu 23 jam 56 menit 41 detik, dibulatkan menjadi 24 jam dalam satu
hari. Selain adanya pergantian siang dan malam, ada beberapa kejadian lain yang
dialami oleh penduduk bumi. Simak kejadian-kejadian akibat rotasi bumi dibawah ini:

a. Terjadinya Siang dan Malam


Dalam satu hari, anda akan melewati waktu siang dan waktu malam.
Biasanya, waktu siang digunakan untuk melakukan aktifi tas sehari-hari.
Sedangkan waktu malam digunakan untuk beristirahat. Terjadinya siang dan
malam merupakan salah satu akibat rotasi bumi yang paling sering dan cukup
mudah untuk diamati. Mengapa hal ini dapat terjadi? Bagian bumi terbagi
menjadi dua bagian, yaitu bagian bumi yang menghadap matahari dan bagian
bumi yang membelakangi matahari. Pada bagian bumi yang menghadap
matahari, daerah tersebut akan mengalami siang hari. Sedangkan pada bagian
bumi yang membelakangi matahari, daerahnya akan mengalami malam hari.
Bumi terus berputar pada porosnya, kondisi ini berjalan terus menerus, sehingga
10

penduduk di bumi selalu mengalami kondisi siang dan malam secara


bergantian.

b. Adanya Perbedaan Waktu di Berbagai Daerah


Pada saat anda menelpon teman yang tinggal di Tokyo pada pukul 20.00
WIB dari Indonesia. Kemungkinan, teman anda tidak akan mengangkat telfon
karena sudah tidur. Hal ini dikarenakan Tokyo dan Jepang memiliki waktu 2
jam lebih cepat dari waktu di Jakarta, Indonesia. Sehingga, ketika anda
menelpon pada pukul 20.00 dari Jakarta, waktu di Jepang sudah menunjukkan
pukul 22.00 (10 malam). Waktu yang biasanya digunakan untuk beristirahat.
Keadaan ini terjadi juga akibat dari perputaran bumi pada porosnya. Daerah
yang menghadap matahari akan selalu berbeda sehingga mengakibatkan
perbedaan waktu antara satu daerah dengan daerah lainnya.

c. Gerak Semu Harian Matahari


Akibat rotasi bumi maka kita yang ada di bumi melihat seolah olah
mataharilah yang bergerak berputar dari timur kebarat mengelilingi bumi.
Padahal yang terjadi sebenarnya adalah matahari tidak bergerak, tetapi bumilah
bergerak berputar mengelilingi matahari dari barat ke timur. Gerak yang tidak
sebenarnya ini dinamakan gerak semu harian bintang. Disebut gerak semu
harian karena kita dapat mengamatinya setiap hari atau setiap saat.

d. Pembelokan Arah Arus Laut


Adanya ombak di pantai dan arus laut diakibatkan adanya angin. Arah
arus laut berbelok searah perputaran jarum jam pada belahan bumi selatan.
Sedangkan pada belahan bumi bagian utara, arah arus laut berbelok berlawanan
dengan arah putaran jarum jam. Pembelokan arah arus laut ini disebabkan juga
akibat rotasi bumi. Penjelasan mengenai perubahan arah arus laut dijelaskan
melalui efek Coriolis. Benda yang bebas bergerak di udara akan nampak
bergerak ke kanan di belahan bumi utara dan ke kiri di belahan bumi selatan.
Bumi berputar di bawah benda yang bergerak seperti air dan udara bebas. Benda
yang bebas bergerak di udara akan nampak bergerak ke kanan di belahan bumi
utara dan ke kiri di belahan bumi selatan.
11

e. Perbedaan Percepatan Gravitasi Bumi


Bentuk bumi pada kedua kutub adalah pepat dan mengembang di bagian
khatulistiwa. Gerakan bumi berputar pada porosnya, rotasi bumi,
mengakibatkan gerakan yang arahnya menjauhi pusat. Sehingga, bumi menjadi
tidak bulat sempurna, diameter kutub bumi lebih kecil daripada diameter
khatulistiwa. Kondisi ini mengakibatkan percepatan gravitasi di daerah kutub
lebih besar dibandingkan khatulistiwa.

2) Revolusi Bumi
Revolusi bumi adalah gerakan bumi mengelilingi matahari sesuai garis edarnya.
Waktu yang dibutukan bumi untuk mengelilingi matahari disebut kala revolusi
bumi. Lamanya waktu yang dibutuhkan bumi untuk mengelilingi matahari untuk
satu putaran adalah 365 1/4 hari. Biasanya, dalam satu tahun digenapkan menjadi
365 hari. Hasil pembulatan ini kemudian digenapkan menjadi satu pada setiap
tahun kabisat, yaitu tahun yang dapat dibagi empat. Tahun kabisat terjadi setiap
empat tahun sekali. Pada tahun kabisat, ada penambahan jumlah hari pada bulan
Februari. Pada tahun biasa, jumlah hari pada bulan Februari adalah 28. Sedangkan
pada tahun kabisat, jumlah hari pada bulan Februari adalah 29. Hasil pembulatan
1/4 hari selama empat tahun. Adanya musim hujan dan musim kemarau
merupakan contoh akibat revolusi bumi yang dapat diamati secara mudah. Selain
musim hujan dan kemarau ada beberapa dampak dari revolusi bumi, diantaranya:
a. Adanya Perbedaan Lamanya Waktu Siang dan Malam
Negara-negara di belahan bumi utara memliki lama waktu siang dan
malam yang berbeda dengan negara-negara di belahan bumi selatan. Di
Indonesia, waktu siang dan malam hampir sama. Hal ini dikarenakan
Indonesia terletak di daerah khatulistiwa. Inilah yang menyebabkan waktu
siang di Indonesia hampir sama dengan waktu malamnya. Di daerah yang
dekat kutub, perbedaan antara siang dan malam dapat diamati secara lebih
jelas. Pada musim dingin, waktu siang akan lebih singkat dari waktu malam.
Kondisi sebaliknya terjadi pada musim panas, waktu siang akan lebih lama
dari waktu malam.
Hal ini terjadi karena dalam gerakan perputaran bumi mengelilingi
matahari, revolusi bumi, ada daerah yang terletak di apotema atau hipotema.
12

Apotema adalah titik terjauh bumi dengan matahari sedangkan hipotema


kebalikannya yakni titik terdekat bumi dengan matahari.
b. Adanya Perubahan Rasi Bintang
Rasi bintang adalah susunan bintangbintang yang tampak dari bumi
membentuk pola-pola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi
sebenarnya tidak berada pada lokasi yang berdekatan. Karena letak bintang-
bintang itu sangat jauh, maka ketika diamati dari bumi seolaholah tampak
berdekatan. Rasi bintang yang kita kenal antara lain Aquarius, Pisces, Gemini,
Scorpio, Leo, dan lain-lain Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita
hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah timur matahari.
Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita hanya dapat melihat
bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari. Akibat adanya revolusi
bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah.
c. Adanya Gerak Semu Tahunan Matahari
Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21
Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi
selatan (21 Juni – 21 Desember) disebut gerak semu harian matahari. Disebut
demikian karena sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi
bumi dengan sumbu rotasi yang miring.
d. Adanya Perubahan Musim
Indonesia terletak di daerah khatulistiwa, sehingga hanya mempunyai
dua musim, yaitu musim panan dan musim hujan. Beberapa negara yang
terletak dekat dengan kutub bumi, baik utara atau selatan, mempunyai empat
musim. Keempat musim tersebut adalah musim dingin, musim semi, musim
gugur, dan musim panas. Musim ini akan selalu berganti sepanjang tahun
karena bumi akan terus berputar mengelilingi matahari, akibat revolusi bumi.
Pembagian Musim-musim dibelahan bumi utara :
• Musim semi : 21 Maret – 21 Juni
• Musim panas : 21 Juni – 23 September
• Musim gugur : 23 September – 22 Desember
• Musim Dingin : 22 Desember – 21 Maret
Pembagian Musim-musim dibelahan bumi selatan :
• Musim semi : 23 September – 22 Desember
• Musim panas : 22 Desember – 21 Maret
13

• Musim gugur : 21 Maret – 22 Juni


• Musim Dingin : 21 Juni – 23 September

2.3 Gerak Bumi dan Bulan


Bulan juga mengalamai rotasi dan revolusi. Rotasi Bulan adalah gerak Bulan
yang berputar pada sumbunya. Revolusi Bulan adalah gerak Bulan mengelilingi Bumi.
Waktu revolusi bulan sama dengan waktu rotasi Bulansehingga menyebabkan wajah
Bulan yang menghadap Bumi selalu sama. Waktu yang diperlukan Bulan untuk
berevolusi satu kali adalah sekitar 29 hari atau satu bulan.

Fase Bulan adalah bentuk Bulan yang berbeda-beda saat diamati dari Bumi
(sabit, kuartil, gibous, purnama). Bulan tampak bersinar karena memantulkan cahaya
Matahari. Setengah bagian Bulan yang menghadap Matahari akan terang, dan
sebaliknya setengah bagian yang membelakangi Matahari akan gelap. Akan tetapi fase
bulan yang terlihat dari Bumi bergantung pada kedudukan relatif Matahari, Bulan, dan
Bumi. Peredaran Bumi dan Bulan menyebabkan pula peristiwa gerhana Bulan dan
gerhana Matahari.

a. Gerhana bulan Gerhana


Bulan terjadi apabila Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis
simpul, dengan posisi Bulan membelakangi Bumi (oposisi). Tentu saja
gerhana Bulan terjadi pada malam Bulan purnama. Gerhana Bulan terjadi
karena Bulan memasuki umbra Bumi. Karena pengaruh inklinasi Bulan
terhadap ekliptika, maka gerhana total tidak selalu terjadi pada saat Bulan
purnama. Jika Bulan hanya dekat simpul, maka hanya akan terjadi gerhana
penumbra. Jika Bulan sangat jauh dari simpul maka tidak terjadi gerhana
Bulan pada saat Bulan purnama
b. Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi pada saat bulan berkonjungsi (Bulan baru) tepat
pada simpul atau setidak-tidaknya mendekati simpul, dan terjadi pada siang
hari. Gerhana Matahari terjadi karena umbra atau penumbra bulan menutupi
Matahari. Gerhana total terjadi ketika Bulan menutupi Matahari. Gerhana
Matahari total terjadi ketika umbra bulan menutupi Matahari.
14

2.5 Miskonsepsi pada Materi Bumi dan Tata Surya


Miskonsepsi dapat dikatakan bahwa suatu konsep yang tidak tepat, salah
menggunakan konsep nama, salah dalam mengklarifikasikan contoh-contoh konsep
,keraguan dalam konsep-konsep, tidak tepat dalam menghubungkan berbagai macam
konsep dalam susunan hirarkinya, atau pembuatan generalisasi dalam suatu konsep
yang berlebihan atau kurang jelas. Dalam materi ini, salah satu konsep pengenalan
sistem tata surya berupa matahari dan obyek yang mengelilinginya. Dapat dilakukan
dengan menjelaskan alam semesta dengan model bola besar sebagai matahari dan bola-
bola kecil sebagai planet di sekitarnya, termasuk bumi. Model tersebut membantu anak
menangkap susunan galaksi kita, akan tetapi hal tersebut dapat memunculkan
miskonsepsi bahwa planet-planet kita ini bulat dan halus seperti bola. Padahal dalam
kenyataan, permukaan planet itu banyak terdapat jurang dan puncak yang tidak rata.
Oleh karena itu perlu memberian catatan kepada siswa bahwa bola itu hanya
model untuk dapat membayangkan dan menangkap konsep ; tetapi model tidak sama
persis dengan kenyataannya. Dengan demikian siswa tidak akan mengalamai
kesalahpahaman. Di samping menggunakan model itu, sebaiknya guru juga
memperlihatkan foto-foto dari satelit tentang permukaan beberapa planet.
Adapun bentuk miskonsepsi pada materi sistem tata surya yang sering terjadi
yaitu :

a. Miskonsepsi tentang matahari sebagai bintang.


Matahari bukanlah sebuah bintang karena matahari hanyamuncul pada siang
hari sedangkan bintang hanya muncul padamalam hari
Konsepsi :
Matahari adalah anggota terbesar dalamtata surya dan menjadi pusat tata surya.
Karena matahari memancarkan cahaya yang dihasilkan sendiri.
b. Miskonsepsi tentang pengertian tata surya.
Tata surya adalah tenaga dari matahari
Konsepsi :
Tata surya adalah susunan benda-benda langit yangterdiri dari matahari, planet
dan benda langit lainnya. Planet dan benda-benda langit lainnya
secara teratur mengelilingi matahari sebagai pusatnya.
15

c. Miskonsepsi siswa tentang urutan planet terdekat sampai terjauh dari


matahari
Planet yang terdekat sampai yang terjauh dari matahari adalah mars, jupiter,
merkurius, uranus, septunus, venus, bumi dan neptunus
Konsepsi:
Urutan planet dari yang terdekat samapai terjauh dari matahari adalah
merkurius, venus, bumi, mars, yupiter, saturnus, uranus, neptunus.

d. Miskonsepsi siswa tentang cirir-ciri planet berdasarkan gambar

Planet kelima dari matahari dan terbesar adalah palapa

Konsepsi:

Berdasarkan urutan tata surya yang benar planet kelima adalah yupiter.
Yupiter adalah planet terbesar dalam tata surya. Diameter yupiter kurang lebih
11x diameter bumi.

e. Miskonsepsi siswa tentang pengertian satelit


Satelit adalah alat penghubung di luar angkasa
Konsepsi:
Satelit adalah benda yang mengorbit benda laindengan periode revolusi dan
rotasi tertentu.Satelit juga disebutkan benda kecil diangkasayang berputar
mengelilingi benda lain yang berukuran lebih besar. Ada 2 jenis satelit, yakni:
1. Satelit Alami 2. Satelit Buatan
16

2.6 Instrumen Tes dan Remidiasi Miskonsepsi pada Materi Bumi dan Tata Surya
Tes Tertulis Materi Bumi dan Tata Surya Kelas 6

Identitas Responden :
Nama Lengkap :
No. Induk/Kelas :
Jenis Kelamin :
Tempat/Tgl Lahir :

Dimohon memilih jawaban yang paling sesuai dengan memberi tanda silang (x) pada
salah satu pilihan jawaban dan berikan alasannya.
1. Apakah yang dimaksud dengan rotasi bumi?
a. Perputaran bumi pada porosnya
b. Perputaran bumi pada matahari
Alasan: ……………………………………………......................

2. Apakah yang dipancarkan oleh matahari ke bumi?


a. Sinar matahari
b. Cahaya matahari
Alasan: ……………………………………………………………

3. Apakah bulan dapat menghasilkan cahaya sendiri?


a. Iya
b. Tidak
Alasan: ……………………………………………………………

4. Dari pernyataan berikut manakah yang benar?


a. Bumi mengelilingi matahari
b. Matahari mengelilingi bumi
Alasan: …………………………………………………………….

5. Manakah pernyataan yang benar mengenai planet Merkurius?


a. Merkurius memiliki suhu yang paling panas karena dekat dengan matahari
17

b. Merkurius bukan planet terpanas di sistem tata surya meskipun dekat dengan
matahari
Alasan: ………………………………………………………….

2.7 Hasil Identifikasi Miskonsepsi di Kelas 6 Materi Bumi dan Tata Surya
Dari hasil identifikasi melalui tes diagnosis, responden atau siswa mengalami
miskonsepsi pada poin kedua, keempat, dan kelima. Pada poin kedua “apakah yang
dipancarkan oleh matahari ke bumi?” siswa mayoritas memilih cahaya matahari,
sedangkan jawaban yang benar adalah sinar. Karena sinar bersifat sangat kuat yang
dihasilkan langsung dari matahari, sedangkan cahaya bersifat lemah karena berupa
pantulan dari sinar yang sifatnya tidak langsung. Lalu pada poin keempat mayoritas
siswa memilih matahari mengelilingi bumi, karena melihat peristiwa setiap hari
matahari yang bergerak dari arah timur ke barat. Padahal faktanya bumi yang
mengelilingi matahari. Dan terakhir pada poin kelima jawaban yang benar adalah planet
merkurius bukan planet terpanas di sistem tata surya meskipun dekat dengan matahari.
Namun mayoritas dari responden menjawab pilihan yang sebaliknya, dikarenakan
planet merkurius merupakan planet yang terdekat dengan matahari, sehingga akan
memiliki suhu terpanas daripada planet yang lainnya.

2.8 Remediasi Miskonsepsi pada Materi Bumi dan Tata Surya


Reduksi Miskonsepsi merupakan sesuatu yang sulit untuk dihilangkan, namun
upaya dan langkah untuk mereduksi atau mengurangi miskonsepsi pada siswa harus
tetap di tempuh. Menurut pendapat Berg (1991:17) menyatakan cara yang tepat untuk
mereduksi miskonsepsi jika telah terjadi adalah melakukan remediasi dengan
memanfaatkan aliran konstruktivis, karena pada hakikatnya pembelajaran
kontruktivisme digunakan untuk membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam
struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Belajar kontruktivisme akan
melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar sehingga siswa mendapat suatu
pengalaman belajar baru yang dapat membangun pengetahuannya sendiri oleh anak
melalui pengalamannya dari hasil belajar.
Hal ini telah dilakukan pada pembelajaran Fisika oleh Osberne Wittrock (1995).
Driver dan Odham (1985), Gillbert dan Watts (1993). Beberapa ciri dalam mengajar
secara konstruktivis, yaitu:
18

a. Orientasi
Siswa diberi kesempatan dalam mengembangkan motivasi dan observasi terhadap
topik yang akan dipelajari dengan memperhatikan dan memanfaatkan pengetahuan
awal siswa. Kegiatan pembelajaran ditujukan untuk membantu siswa dalam
mengkonstruksi pengetahuan. Siswa didorong untuk mengkonstruksi pengetahuan
baru dengan memanfaatkan pengetahuan awal yang telah dimilikinya. Siswa dapat
diberikan apersepsi mengenai materi bumi dan tata surya berdasarkan pendapatnya
untuk dapat mengukur pengetahuan awal dan ada tidaknya misskonsepsi.
b. Elicitasi
Siswa di bantu untuk mengungkapkan ide dengan jelas dengan diskusi, menulis,
membuat poster, dan lain-lain. Dalam pengungkapan ide siswa dapat
mengutarakan pemikirannya mengenai bumi dan tata surya dibantu dengan sebuah
media dan pemberian alasan terhadap pendapatnya.
c. Restrukturisasi
Pembelajaran dapat dilakukan dengan: 1) Klasifikasi ide yang dikontraskan dengan
ide-ide orang lain melalui diskusi; 2) Membangun ide baru, ini akan terjadi ketika
ide siswa berbenturan dengan ide yang lain; 3) Mengevaluasi ide baru dengan
eksperimen.
d. Penguatan ide
Pada tahap ini guru memiliki peran penting untuk memberikan penguatan dan
pemahaman materi, guru dapat memberikan beberapa fakta pembanding mengenai
misskonsepsi yang ada pada siswa untuk dapat mengarahkan pada konsep yang
benar pada siswa.
e. Review
Bagaimana ide itu berubah, ide seseorang perlu diubah untuk menjadi lebih
lengkap. Materi pada tahap ini akan diulas secara singkat pada siswa dengan
bantuan guru, untuk memastikan adanya perubahan terhadap miskonsepsi siswa.
Dengan menggunakan prinsip dasar konstrukvis para peneliti di negara lain telah
dan masih terus melakukan uji coba sejumlah pendekatan remediasi miskonsepsi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem tata surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah
bintang yang disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya. Tata surya
terletak di dalam galaksi Bima Sakti. Benda-benda dalam tata surya tertarik oleh
matahari karena gaya gravitasi. Gaya gravitasi matahari membuat benda-benda langit
tertarik ke pusat matahari. Akan tetapi, benda-benda langit yang termasuk ke dalam tata
surya, ternyata hanya bergerak mengelilingi matahari dalam lintasan atau orbit tertentu,
yakni berbentuk elips.

Dalam materi ini, salah satu konsep pengenalan sistem tata surya berupa
matahari dan obyek yang mengelilinginya. Dapat dilakukan dengan menjelaskan alam
semesta dengan model bola besar sebagai matahari dan bola-bola kecil sebagai planet
di sekitarnya, termasuk bumi. Selain itu, perlu memberian catatan kepada siswa bahwa
bola itu hanya model untuk dapat membayangkan dan menangkap konsep ; tetapi
model tidak sama persis dengan kenyataannya. Dengan demikian siswa tidak akan
mengalamai kesalahpahaman.

Adapun cara yang tepat untuk mereduksi miskonsepsi jika telah terjadi adalah
melakukan remediasi dengan memanfaatkan aliran konstruktivis, karena pada
hakikatnya pembelajaran kontruktivisme digunakan untuk membangun atau menyusun
pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman.

3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini tentunya banyak kekurangan dan kekeliruan, yang
menjadi perhatian adalah sebagaimana makalah ini dapat disusun setidaknya mendekati
kata sempurna dan dapat mencakup materi yang ingin disampaikan sehingga tujuan
pembelajaranpun dapat terpenuhi. Dalam kesempatan ini kami kelompok 4 selaku
penyusun makalah ini tentunya sangat mengharapkan segala saran, kritik dan
pengayaan yang bersifat membangun dan dapat diberikan landasan pijakan dari materi
yang akan kami tambahkan demi kesempurnaan penyusunan yang akan datang.

19
DAFTAR RUJUKAN

Hasrida Jabir, R. d. (n.d.). Penerapan Pendekatan Konstruktivisme untuk Meningkatkan


Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA tentang Sumber Daya Alam di Kelas IV
SDN Keurea Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali. Jurnal Kreatif Tadulako
Online, 178-179.

(PPT) Ipa materi tatasurya(1) | Indah Wulansari - Academia.edu. (n.d.). Retrieved


October 6, 2021, from
https://www.academia.edu/40393155/Ipa_materi_tatasurya_1_

Susanti, R. (n.d.). Miskonsepsi dalam Pembelajaran Ipa di Sekolah. Retrieved 10 04, 2021,
from
Academiaedu:https://www.academia.edu/9397777/MISKONSEPSI_DALAM_PE
MBELAJARAN_IPA_DI_SEKOLAH

Wulansari, I. (n.d.). Ipa materi tatasurya(1). MISKONSEPSI. Retrieved October 6, 2021,


from https://www.academia.edu/40393155/Ipa_materi_tatasurya_1_

20

Anda mungkin juga menyukai