MAKALAH
Disusun oleh:
OKTOBER 2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................... i
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
PENUTUP................................................................................................................................ 19
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 19
3.2 Saran .......................................................................................................................... 19
DAFTAR RUJUKAN .............................................................................................................. 20
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
6. Bagaimana instrument tes dan remidiasi miskonsepsi pada materi bumi dan
tata surya ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam rumusan masalah ini sebagai berikut :
PEMBAHASAN
3
4
karena hampir seluruh massa tata surya terkumpul pada matahari (98%). Matahari
sebagai pusat tata surya adalah jenis bintang generasi kedua. Matahari terbentuk kira-
kira 4,6 milyar tahun yang lalu berbentuk gumpalan gas yang berpijar yang terdiri dari
gas, terutama gas hidrogen. Menurut para ahli astronomi, bahan pembentuk matahari
ini berasal dari ledakan bintang generasi pertama. Matahari memiliki diameter
sepanjang 1.392.500 km, kira-kira ukuran ini 109 kali diameter bumi dan sepuluh kali
lebih besar dari planet Jupiter.
Secara umum, matahari tersusun oleh beberapa lapisan yang terdiri dari ; korona,
kromosfer, fotosfer, dan lapisan inti.
a. Korona
Korona adalah lapisan luar atmosfer matahari. Bentuk korona seperti mahkota
dengan warna keabu-abuan dan bisa terlihat saat terjadi gerhana matahari total.
Ketebalannya sekitar 700 ribu km dan suhunya mencapai 1 juta Kelvin.
b. Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer dan bertindak sebagai atmosfer matahari.
Kromosfer terlihat berbentuk gelang merah yang mengelilingi bulan pada waktu
terjadi gerhana matahari total. Ketebalannya sekitar 2000 km dan suhunya mencapi
4.500 kelvin.
c. Fotosfer
Fotosfer adalah bagian permukaan matahari. Lapisan ini mengeluarkan cahaya
sehingga mampu memberikan penerangan sehari-hari. Suhu pada lapisan ini
mencapai 6.000 Kelvin dan memiliki ketebalan sepanjang 300 km.
5
d. Inti Matahari
Inti matahari adalah lapisan paling dalam dari matahari tempat berlangsungnya
reaksi fusi yang menghasilkan energi bagi matahari. Meskipun volumenya hanya
seperlima puluh volume seluruh matahari, tetapi massa inti ini sangat besar yakni
setengah dari massa matahari seluruhnya. Bagian inti ini membangkitkan 99%
energi yang dibangkitkan oleh matahari.
2) Planet
Planet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu
dan bergaris tengah lebih dari 4000 km. Planet memantulkan cahaya yang diterima dari
matahari. Dahulu diketahui ada 9 planet, tetapi baru-baru ini diputuskan Pluto tidak
termasuk dalam keluarga planet Bimasakti yang mengelilingi matahari. Peredaran
planet mengitari matahari mengikuti lintasan berbentuk bujur telur atau elips. Pusat
lintasan peredaran itu adalah Matahari. Peredarannya teratur sehingga tidak mungkin
terjadi benturan dan gerak planet mengelilingi matahari berlawanan dengan arah jarum
jam.
Berdasarkan letaknya, planet dibedakan menjadi dua, yaitu planet dalam dan
planet luar. Planet dalam adalah planet yang garis edarnya terletak di antara matahari
dan bumi, anggotanya Merkurius dan Venus. Planet luar adalah planet yang garis
edarnya di luar peredaran bumi dan terdiri dari Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus. Berikut ini profil dari masing-masing planet tersebut:
a. Merkurius
Merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan Matahari dan memiliki
diameter 4.862 km sehingga merupakan planet terkecil. Jarak planet Merkurius
dengan Matahari sekitar 58 juta km. Merkurius membutuhkan 88 hari untuk
berputar mengelilingi Matahari satu kali. Karena letaknya yang cukup dekat
6
celsius dan pada malam hari -80 derajat celsius. Mars mempunyai dua satelit,
Demos dan Fobos, dan sebuah gunung Olympus yang tinginya dua kali tinggi
gunung Everest.
e. Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya dan berwarna kekuning-
kuningan. Garis tengahnya 11 kali diameter Bumi atau sekitar 143.000 km. Dengan
jarak 778 juta km dari Matahari, Jupiter membutuhkan 12 tahun untuk mengelilingi
matahari. Atmosfer Jupiter banyak mengandung gas hidrogen dan helium. Karena
batas permukaan Jupiter dan atmosfernya yang kurang jelas, Jupiter menyerupai
bola gas yang amat besar. Jumlah satelit Jupiter ada 16 dan yang terbesar adalah
Ganymeda.
f. Saturnus
Saturnus termasuk planet nomor dua terbesar dalam tata surya. Saturnus
dikelilingi sebuah cincin raksasa yang terdiri dari debu-debu dan partikel-partikel
kecil berwarna kekuning-kuningan. Memiliki garis tengah 120.000 km dan
jaraknya 1.428 juta km dari Matahari. Untuk berevolusi, Saturnus membutuhkan
waktu 29,5 tahun. Saturnus memiliki 21 satelit dan yang terbesar adalah Titan.
Suhu permukaan Saturnus cukup dingin, sekitar -145 derajat celsius.
g. Uranus
Uranus memiliki garis tengah sekitar 51.1118 km. Jarak Uranis dengan
Matahari kira-kira 2.869 juta km. Uranus mengelilingi Matahari sekali edar
membutuhkan waktu sekitar 84 tahun. Arah rotasi Uranis berlawanan dengan
planet lain. Permukaan Uranus selalu diliputi awan tebal. Suhu permukaan planet
tersebut mencapai -180 derajat celsius. Uranus memiliki lima belas buah satelit dan
yang terbesar adalah Ariel.
h. Neptunus
Jika dilihat menggunakan teleskop, Neptunus tampak berwarna kehijau-
hijauan. Neptunus memiliki jarak dengan Matahari sekitar 4.495 juta km dan garis
tengahnya 48.600 km. Suhu permukaannya lebih dingin dari Uranus, yaitu sekitar
-190 derajat celsius. Untuk sekali berevolusi, Neptunus membutuhkan waktu 165
tahun. Keadaan Neptunus kurang banyak diketahui. Satelit Neptunus ada dua,
Triton dan Nereid.
8
3) Satelit
Satelit adalah benda langit yang mengelilingi planet ketika beredar mengelilingi
matahari. Selain itu, satelit juga berputar pada sumbunya. Satelit dibagi menjadi dua
jenis, yaitu satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam adalah satelit yang secara alami
ada di dalam sistem tata surya. Contoh: bulan yang menjadi satelit bumi. Satelit buatan
adalah satelit yang dibuat manusia. Satelit buatan dilepaskan oleh roket dan mengorbit
di sekitar bumi. Satelit buatan digunakan untuk berbagai kepentingan, antara lain alat
komunikasi, penyiaran radio dan televisi, pemetaan bumi dan kekayaan yang
terkandung di dalamnya.
4) Asteroid
Asteroid adalah benda langit berukuran kecil yang mengelilingi matahari
dengan lintasan tertentu. Para ahli meyakini bahwa asteroid merupakan sisa-sisa bahan
pembentuk planet. Jumlah asteroid sangat banyak, semuanya secara teratur berkumpul
membentuk sabuk asteroid. Diameter sabuk asteroid sekitar 100 km. Sabuk asteroid ini
berbentuk melingkar di antara Planet Mars dan Jupiter. Sedangkan, sabuk lainnya
bernama Sabuk Edgeworth-Kuiper, terletak jauh di belakang Planet Neptunus. Sabuk
asteroid memerlukan waktu sekitar 3 hingga 6 tahun untuk sekali mengitari Matahari.
Asteroid yang satu dengan lainnya terpisah sejauh ribuan kilometer. Meskipun terpisah
jauh, terkadang asteroid-asteroid itu bertubrukan. Tubrukan tersebut menghasilkan
pecahan batu yang lebih kecil atau disebut meteoroid.
5) Meteoroid, Meteor, dan Meteorit
Salah satu benda angkasa lainnya di tata surya adalah meteoroid. Meteoroid
adalah benda-benda langit berukuran kecil yang melayang-layang di angkasa dan tidak
mempunyai lintasan. Benda ini kadang-kadang menubruk planet termasuk planet bumi.
Meteoroid yang masuk ke dalam sebuah planet disebut dengan meteor. Ketika
memasuki bumi, benda ini tampak berpijar karena bergesekan dengan atmosfer.
Sebagian besar meteor habis bergesekan dengan atmosfer tersebut. Adapun yang
sempat sampai ke permukaan bumi disebut dengan meteorit. Meteor disebut juga
bintang jatuh atau bintang beralih.
6) Komet
Dalam sistem tata surya, komet adalah benda terjauh yang mengorbit matahari.
Ada sekitar sepuluh triliun komet. Mereka adalah salju debu sebesar gunung, tetapi tak
bisa terlihat mata. Terkadang, salah satu komet melewati bumi dan menjadi cukup besar
dan terang untuk dilihat. Komet adalah campuran kira-kira sepertiga batu berdebu dan
9
dua pertiga es dan salu. Pada tahun 1951, Astronom Amerika, Fred Whipple,
menggambarkannya sebagai “bola salju debu” dan itulah julukan komet hingga
sekarang. Keadaan komet sudah seperti itu sejak terjadinya tata surya 4,6 miliar tahun
yang lalu. Salah satu komet yang pernah sangat dekat dengan bumi adalah komet
Halley.
Komet Halley dinamai sesuai nama Edmond Halley (1656-1742), yang mengetahui
bahwa komet yang terlihat tahun 1531, 1607, dan 1682 adalah benda yang sama. Komet
Halley terlihat di langit bumi setidaknya sudah 30 kali sejak 240 SM dan terakhir kali
terlihat pada tahun 1910.
Rotasi Bumi adalah pergerakan Bumi pada porosnya. Artinya, Bumi selalu berputar
sambil mengelilingi Matahari mulai dari arah barat ke timur. Meskipun bumi berputar,
namun penduduk bumi tidak merasakan adanya perputaran ini. Hal ini dikarenakan
adanya gravitasi bumi dan kecepatan rotasi bumi yang sangat cepat. Sehingga,
penduduk bumi tidak merasakan adanya perputaran ini. Waktu yang dibutuhkan bumi,
disebut kala rotasi bumi, untuk berputar pada porosnya dalam satu kali putaran
membutuhkan waktu 23 jam 56 menit 41 detik, dibulatkan menjadi 24 jam dalam satu
hari. Selain adanya pergantian siang dan malam, ada beberapa kejadian lain yang
dialami oleh penduduk bumi. Simak kejadian-kejadian akibat rotasi bumi dibawah ini:
2) Revolusi Bumi
Revolusi bumi adalah gerakan bumi mengelilingi matahari sesuai garis edarnya.
Waktu yang dibutukan bumi untuk mengelilingi matahari disebut kala revolusi
bumi. Lamanya waktu yang dibutuhkan bumi untuk mengelilingi matahari untuk
satu putaran adalah 365 1/4 hari. Biasanya, dalam satu tahun digenapkan menjadi
365 hari. Hasil pembulatan ini kemudian digenapkan menjadi satu pada setiap
tahun kabisat, yaitu tahun yang dapat dibagi empat. Tahun kabisat terjadi setiap
empat tahun sekali. Pada tahun kabisat, ada penambahan jumlah hari pada bulan
Februari. Pada tahun biasa, jumlah hari pada bulan Februari adalah 28. Sedangkan
pada tahun kabisat, jumlah hari pada bulan Februari adalah 29. Hasil pembulatan
1/4 hari selama empat tahun. Adanya musim hujan dan musim kemarau
merupakan contoh akibat revolusi bumi yang dapat diamati secara mudah. Selain
musim hujan dan kemarau ada beberapa dampak dari revolusi bumi, diantaranya:
a. Adanya Perbedaan Lamanya Waktu Siang dan Malam
Negara-negara di belahan bumi utara memliki lama waktu siang dan
malam yang berbeda dengan negara-negara di belahan bumi selatan. Di
Indonesia, waktu siang dan malam hampir sama. Hal ini dikarenakan
Indonesia terletak di daerah khatulistiwa. Inilah yang menyebabkan waktu
siang di Indonesia hampir sama dengan waktu malamnya. Di daerah yang
dekat kutub, perbedaan antara siang dan malam dapat diamati secara lebih
jelas. Pada musim dingin, waktu siang akan lebih singkat dari waktu malam.
Kondisi sebaliknya terjadi pada musim panas, waktu siang akan lebih lama
dari waktu malam.
Hal ini terjadi karena dalam gerakan perputaran bumi mengelilingi
matahari, revolusi bumi, ada daerah yang terletak di apotema atau hipotema.
12
Fase Bulan adalah bentuk Bulan yang berbeda-beda saat diamati dari Bumi
(sabit, kuartil, gibous, purnama). Bulan tampak bersinar karena memantulkan cahaya
Matahari. Setengah bagian Bulan yang menghadap Matahari akan terang, dan
sebaliknya setengah bagian yang membelakangi Matahari akan gelap. Akan tetapi fase
bulan yang terlihat dari Bumi bergantung pada kedudukan relatif Matahari, Bulan, dan
Bumi. Peredaran Bumi dan Bulan menyebabkan pula peristiwa gerhana Bulan dan
gerhana Matahari.
Konsepsi:
Berdasarkan urutan tata surya yang benar planet kelima adalah yupiter.
Yupiter adalah planet terbesar dalam tata surya. Diameter yupiter kurang lebih
11x diameter bumi.
2.6 Instrumen Tes dan Remidiasi Miskonsepsi pada Materi Bumi dan Tata Surya
Tes Tertulis Materi Bumi dan Tata Surya Kelas 6
Identitas Responden :
Nama Lengkap :
No. Induk/Kelas :
Jenis Kelamin :
Tempat/Tgl Lahir :
Dimohon memilih jawaban yang paling sesuai dengan memberi tanda silang (x) pada
salah satu pilihan jawaban dan berikan alasannya.
1. Apakah yang dimaksud dengan rotasi bumi?
a. Perputaran bumi pada porosnya
b. Perputaran bumi pada matahari
Alasan: ……………………………………………......................
b. Merkurius bukan planet terpanas di sistem tata surya meskipun dekat dengan
matahari
Alasan: ………………………………………………………….
2.7 Hasil Identifikasi Miskonsepsi di Kelas 6 Materi Bumi dan Tata Surya
Dari hasil identifikasi melalui tes diagnosis, responden atau siswa mengalami
miskonsepsi pada poin kedua, keempat, dan kelima. Pada poin kedua “apakah yang
dipancarkan oleh matahari ke bumi?” siswa mayoritas memilih cahaya matahari,
sedangkan jawaban yang benar adalah sinar. Karena sinar bersifat sangat kuat yang
dihasilkan langsung dari matahari, sedangkan cahaya bersifat lemah karena berupa
pantulan dari sinar yang sifatnya tidak langsung. Lalu pada poin keempat mayoritas
siswa memilih matahari mengelilingi bumi, karena melihat peristiwa setiap hari
matahari yang bergerak dari arah timur ke barat. Padahal faktanya bumi yang
mengelilingi matahari. Dan terakhir pada poin kelima jawaban yang benar adalah planet
merkurius bukan planet terpanas di sistem tata surya meskipun dekat dengan matahari.
Namun mayoritas dari responden menjawab pilihan yang sebaliknya, dikarenakan
planet merkurius merupakan planet yang terdekat dengan matahari, sehingga akan
memiliki suhu terpanas daripada planet yang lainnya.
a. Orientasi
Siswa diberi kesempatan dalam mengembangkan motivasi dan observasi terhadap
topik yang akan dipelajari dengan memperhatikan dan memanfaatkan pengetahuan
awal siswa. Kegiatan pembelajaran ditujukan untuk membantu siswa dalam
mengkonstruksi pengetahuan. Siswa didorong untuk mengkonstruksi pengetahuan
baru dengan memanfaatkan pengetahuan awal yang telah dimilikinya. Siswa dapat
diberikan apersepsi mengenai materi bumi dan tata surya berdasarkan pendapatnya
untuk dapat mengukur pengetahuan awal dan ada tidaknya misskonsepsi.
b. Elicitasi
Siswa di bantu untuk mengungkapkan ide dengan jelas dengan diskusi, menulis,
membuat poster, dan lain-lain. Dalam pengungkapan ide siswa dapat
mengutarakan pemikirannya mengenai bumi dan tata surya dibantu dengan sebuah
media dan pemberian alasan terhadap pendapatnya.
c. Restrukturisasi
Pembelajaran dapat dilakukan dengan: 1) Klasifikasi ide yang dikontraskan dengan
ide-ide orang lain melalui diskusi; 2) Membangun ide baru, ini akan terjadi ketika
ide siswa berbenturan dengan ide yang lain; 3) Mengevaluasi ide baru dengan
eksperimen.
d. Penguatan ide
Pada tahap ini guru memiliki peran penting untuk memberikan penguatan dan
pemahaman materi, guru dapat memberikan beberapa fakta pembanding mengenai
misskonsepsi yang ada pada siswa untuk dapat mengarahkan pada konsep yang
benar pada siswa.
e. Review
Bagaimana ide itu berubah, ide seseorang perlu diubah untuk menjadi lebih
lengkap. Materi pada tahap ini akan diulas secara singkat pada siswa dengan
bantuan guru, untuk memastikan adanya perubahan terhadap miskonsepsi siswa.
Dengan menggunakan prinsip dasar konstrukvis para peneliti di negara lain telah
dan masih terus melakukan uji coba sejumlah pendekatan remediasi miskonsepsi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem tata surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah
bintang yang disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya. Tata surya
terletak di dalam galaksi Bima Sakti. Benda-benda dalam tata surya tertarik oleh
matahari karena gaya gravitasi. Gaya gravitasi matahari membuat benda-benda langit
tertarik ke pusat matahari. Akan tetapi, benda-benda langit yang termasuk ke dalam tata
surya, ternyata hanya bergerak mengelilingi matahari dalam lintasan atau orbit tertentu,
yakni berbentuk elips.
Dalam materi ini, salah satu konsep pengenalan sistem tata surya berupa
matahari dan obyek yang mengelilinginya. Dapat dilakukan dengan menjelaskan alam
semesta dengan model bola besar sebagai matahari dan bola-bola kecil sebagai planet
di sekitarnya, termasuk bumi. Selain itu, perlu memberian catatan kepada siswa bahwa
bola itu hanya model untuk dapat membayangkan dan menangkap konsep ; tetapi
model tidak sama persis dengan kenyataannya. Dengan demikian siswa tidak akan
mengalamai kesalahpahaman.
Adapun cara yang tepat untuk mereduksi miskonsepsi jika telah terjadi adalah
melakukan remediasi dengan memanfaatkan aliran konstruktivis, karena pada
hakikatnya pembelajaran kontruktivisme digunakan untuk membangun atau menyusun
pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman.
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini tentunya banyak kekurangan dan kekeliruan, yang
menjadi perhatian adalah sebagaimana makalah ini dapat disusun setidaknya mendekati
kata sempurna dan dapat mencakup materi yang ingin disampaikan sehingga tujuan
pembelajaranpun dapat terpenuhi. Dalam kesempatan ini kami kelompok 4 selaku
penyusun makalah ini tentunya sangat mengharapkan segala saran, kritik dan
pengayaan yang bersifat membangun dan dapat diberikan landasan pijakan dari materi
yang akan kami tambahkan demi kesempurnaan penyusunan yang akan datang.
19
DAFTAR RUJUKAN
Susanti, R. (n.d.). Miskonsepsi dalam Pembelajaran Ipa di Sekolah. Retrieved 10 04, 2021,
from
Academiaedu:https://www.academia.edu/9397777/MISKONSEPSI_DALAM_PE
MBELAJARAN_IPA_DI_SEKOLAH
20