Anda di halaman 1dari 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

1. Tema : ASI Ekslusif


2. Subtema : Pentingnya Pemberian ASI Ekslusif
3. Waktu
a. Hari/ Tanggal :
b. Jam :
c. Tim Penyuluhan : a.
b.
c.

4. Lokasi : Poliklinik RSB Asih


5. Sasaran :Ibu hamil yang datang ke Poliklinik RSB Asih
6. Tujuan Penyuluhan
Setelah diberikan materi penyuluhan diharapkan peserta mengerti tentang ASI
ekslusif.

7. Uraian Kegiatan
No Uraian Waktu Bentuk Media yang
Kegiatan digunakan
1 Pembukaan 2 menit Ceramah
2 Penyampaian materi 10 menit Ceramah Lembar balik
dan Leaflet
3 Penutup 2 menit Evaluasi dan
doa
7. .Materi

ASI EKSKLUSIF

A. Definisi
Pemberian ASI ekslusif adalah pemberian hanya ASI saja (Termasuk Colostrum)
sesegera mungkin setelah bayi lahir, sampai bayi berusia 6 bulan tanpa pemberian
makanan lain, seperti air, air gula, madu, pisang dan lain-lain.

B. Latar Belakang Pemberian ASI Eksklusif


1. Kemampuan pencernaan bayi masih terbatas
2. Kondisi Bayi Baru Lahir masih lemah sehingga rentan terhadap infeksi, oleh
karena itu belum dapatmenyesuaikan diri dengan kehidupan di luar rahim ibu.
3. Pemberian ASI hingga usia hingga usia 6 bulan sudah mencukupi seluruh
kebutuhan kalori dan zat gizi lainnya.

C. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif


1. Bagi Bayi
Menimbulkan kehangatan dan reasa aman yang merupakan dasar pekembangan
psikomotor.
2. Bagi Ibu
Dapat menunda kehamilan, mempercepat penurunan berat badan setelah
melahirkan, mencegah kanker peyudara, mempererat hubungan ibu dan bayi.

Cara menyusui bayi :


 Ibu duduk dengan menggunakan kursi yang rendah, agar kaki ibu tidak
menggantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.
 Bayi dipegang pada belakang bahunya degnan satu lengan, kepala bayi berada
pada lengkungan siku ibu.
 Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu yang satu di depan.
 Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap payudara.
 Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
 Ibu meatap bayi dengan kasih sayang.
 Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari lain menopang di bawah atau
dua jari yaitu telunjuk di atas dan jari tengah di bawah, jangan menekan putting
susu atau kalang payudara saja.
 Bayi dirangsang agar membuka mulut (rooting reflek) dengan cara :
1. Menyentuh pipi dengan putting susu.
2. Menyentuh sisi mulut bayi.
 Setelah bayi membuka mulut, degnan cepat kepala bayi di dekatkan ke payudara
dan putting susu serta kalang payudara dimasukkan ke mulut bayi, sehingga
putting susu berada di langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari
tempat penampungan ASI yang terletak di bawah kalang payudara setelah bayi
mulai menghisap, payudara tidak perlu disangga.
 Setelah menyusui cara melepaskan isapan bayi yaitu dengan cara jari kelingking
ibu dimasukkan ke mulut bayi mulai sudut atua dagu bayi diletakkan kebawah.
 Bila selesai menyusui ASI dikeluarkan sedikit demi sedikit kemudian dioleskan
pada putting susu dan sekitar kalang payudara biarkan kering dengan sendirinya
hal ini dapat mencegah lecet pada putting susu.

Cara Menyendawakan bayi setelah menyusui


 Bayi diletakkan tegak pada bahu, kepala disangga oleh sebelah tangan ibu,
kemudian tangan yang lain mengusap punggung bayi perlahan-lahan sampai bayi
bersendawa.
Bila bayi tertidur setelah menyusui maka bayi diletakkan ditempat tidur dengan
posisi miring kekanan bawah atau tengkurap maka udara akan keluar dengan
sendirinya.
DAFTAR ABSENSI

No Nama Peserta Tanda tangan

Anda mungkin juga menyukai