PENDAHULUAN
1
2
Asia Selatan (58,7%) dan proporsi paling sedikit di Asia Tengah (0,9%). Data
prevalensi stunting yang dikumpulkan World Health Organization (WHO),
Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di
Regional Asia Tenggara (South-East Asia Regional). Rata-rata prevalensi
stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%.2 Pada tahun 2018
hampir 200 juta anak menderita stunting atau wasting, sementara setidaknya
340 juta menderita kelaparan yang tersembunyi. Masalah kegemukan dan
obesitas terus meningkat dengan perbandingan 1 dari 10 menjadi 1 dari 5
anak, sedangkan jumlah anak yang mengalami stunting telah menurun di
semua benua, kecuali Afrika.5
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, prevalensi stunting di
Indonesia sebesar 30,8% dan pada tahun 2019 menurun menjadi sebesar
27,7%. Walaupun terjadi penurunan namun jika dibandingkan dengan
prevalensi stunting di dunia sebesar 22% prevalensi stunting di indonesia
masih lebih tinggi perbandingannya.6 Berdasarkan World Health
Organization (WHO), prevalensi anak pendek akan menjadi masalah
kesehatan masyarakat jika prevalensinya sebesar 20% atau lebih yang berarti
Indonesia masih dalam kategori negara yang memiliki masalah gizi dengan
stunting yang perlu diperhatikan. Persentase stunting pada anak berdasarkan
indeks, tertinggi diduduki oleh Nusa Tenggara Timur (40,3%), Sulawesi
Barat (40%), Aceh (35,7%), Daerah Istimewa Yogyakarta (19,8%), dan
terendah di Bali (19,1%).2
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 prevalansi stunting di provinsi
Jambi sebesar 20,68% dan angka kejadian stunting pada tiap kabupaten/kota
rata-rata masih diatas 20%.7,8 Kerinci menjadi salah satu kabupaten yang
memiliki prevalensi kejadian stunting cukup tinggi dengan persentase
42,41%.8 Dalam banyak kasus status gizi di Jambi di pengaruhi oleh
kemiskinan dan rendahnya pengetahuan.
Penyebab dasar dari kejadian stunting adalah faktor dari konsumsi dan
infeksi saat 1000 hari pertama kehidupan bayi. Masa kehamilan ibu sebagai
awal dalam mempertahankan status gizi yang optimal untuk janin dengan
3