Achmad Izzul B - 7311419210 - Pemasaran B 2019 - Tugas Akhir
Achmad Izzul B - 7311419210 - Pemasaran B 2019 - Tugas Akhir
PERUSAHAAN SAMSUNG
MEMENUHI TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH MANAJEMEN STRATEGIK
DISUSUN OLEH :
ACHMAD IZZUL BAWAID
7311419210
MANAJEMEN PEMASARAN B 2019
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
BAB 1
TEORI MANAJEMEN STRATEGIK
Selain pernyataan dari Eddy Yunus, Sukanto Reksohadiprodjo (2003) juga menjelaskan
bahwa aspek-aspek penilaian manajemen strategik haruslah memuat tentang cara organisasi
atau perusahaan menentukan misi, seperti menjelasakan kegunaan dan alasan organiasai atau
perusahaan memiliki suatu ciri pokok produk yang ditawarkan, teknologi yang digunakan,
sasaran dari konsumen produk yang dihasilkan dari organisasi atau perusahaan karakter pasar
yang ditargetkan, komitmen terhadap karyawan, filosofi dan citra atau image organisasi atau
perusahaan yang diharapkan masyarat. Menentukan tujuan organisasi atau perusahaan apa
yang akan dicapai dan diraih oleh organisasi atau perusahaan dimana tujuan ini termasuk di
dalamya tujuang jangka pendek dan tujuan jangka panjang organisasi atau perusahaan.
Adapula menentukan strategi internal organisasi atau perusahaan, dan harus dapatnya
organisasi atau perusahaan melakukan prediksi masa depan dengan mempertimbangakn
kecenderungan teknologi, perilaku konsumen, dan lingkungan usahanya dengan cara
menciptakan pengaruh yang lebih besar berdasarkan sumber saya yang dimiliki saat ini.
Bagan siklus di atas adalah rangkuman dari siklus proses manajemen strategik yang
beberapa aspek – aspeknya sudah dijelaskan terlebih dahulu. Seperti yang dijelaskan
sebelumnya pada aspek pertama yaitu pernyataan visi dan misi organisasi atau perusahan lalu
dalam prosesnya untuk melangkah ke aspek kedua terdapat audit baik untuk lingkungan
internal organisasi atau perusahaan menggunakan metode analisis tertentu SWOT ataupun
lainnya, dan juga lingkungan eksternal organisasi atau perusahaan. Memasuki aspek kedua
yaitu pandangan secara objektif untuk masa depan atau keberlangsungan organisasi atau
perusahaan dalam jangka panjang yang kemudian diteruskan di aspek selanjutnya yaitu
merumuskan beberapa strategi yang tepat dengan cara mengidentifikasi, membuat penilaian
dan memilihnya demi mencapai tujuan perusahaan dan rumusan masa depan tadi dalam
jangka panjang. Setelah merumuskan strategi mana yang tepat dan memilihnya maka di tahap
atau aspek berikutnya yaitu penerapan strategi. Menyambung di aspek selanjutnya yaitu
penerapan strategi yang telah di pilih di semua bidang bagian organisasi atau perusahaan
didikuti dengan mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan. Aspek terakhir atau tahap
terkakhir yaitu pengukuran evaluasi. Pengukuran dan evaluasi ini yang dimaksud adalah
pengukuran dan evaluasi implementasi strategi yang membuat bagaiamana atau sebagus apa
performa perusahaan.
Setelah mengetahui aspek aspek apa saja yang terdapat dalam proses manajemen
strategik, selanjutnya oleh Wheelen dan Hunger (2006) menjelaskan bahwa proses
manajemen strategis merupakan rangkaian langkah, keputusan dan tindakan organisasi atau
perusahaan yang menentukan kinerja perusahaan secara jangka panjang. Manajemen strategi
yang baik diharapakan dapat membawa organisasi atau perusahaan untuk dapat melakukan
implementasi strateginya melalui perencanaan program, proses penganggaran, sistem
manajemen kinerjar, perubahan pada strukrut organisasi, serta manajemen program dan
proyek. Seiring berjalannya waktu, terdapat evolusi pada manajemen strategik menjadi
beberapa tahap sebagai berikut :
1. Tahap pertama yaitu basic financial planning atau perencanaan dasar keuangan
dimaan organisasi atau perusahaaan melakukan perencanaan yang didasarkan
pada perencanaan keuangan berorientasi pada rencana jangka pendek maupun
jangka panjang.
2. Tahap kedua yaitu forecast based planning atau perencanaan berdasarkan
perkiraan, tahap ini atau pengembangan ini dilakukan dari sistem diatas yang
digunakan untuk perencanaan jangka panjang yang merupakan akibat adanya
kelemaham pada sistem budget atau anggaran yang terbatas pada jangka pendek.
Di tahap inilah mulai diperhitungkan kondisi eksternal dengan porsi lebih besar
dimana basisnya tahap ini adalah proyeksi perusahaan di masa mendatang.
3. Tahap ketiga yaitu strategic planning atau rencana strategis yang merupakan
pengembangan dari tahap kedua yaitu forecast-based planning dengan
memperhatikan kondisi pasar dan persaingan. Dalam tahap inilah posisi organisasi
atau perusahaan sudah mempertimbangkan bagaimana caranya akan strateginya
untuk dapat memenangkan pasar. Proses formulasi strateginya sendiri dilakukan
pada jajaran manajemen, sementara implementasi dan pelaksanaannya dilakukan
oleh jajaran pelaksansa atau dapat dikatakan proses ini dilaukan secara top – down
atau dari atas ke bawah.
4. Tahap keempat, yaitu strategic management atau manajemen strategi dan
samahalnya dengan sebelumnya, tahap 5 (lima) in juga merupakan pengembangan
dari strategic planning. Di tahap inilah masukan dari level bawah juga
dipertimbangkan, dimana prosesnya tidaklah hanya di fokuskan pada formulasi
strategi, namun juga diperhatikan secara seksama proses implementasinya karena
berdasarkan pengalaman dengan menggunakan strategic planning, organisasi atau
perusahaan sering kali tidak mencapai tujuannya akibat strategi yang diformulasikan
tersebut tidak di implementasikan secara efektif.
Prsose Manajemen strategis ini sama halnya seperti yang Eddy Yunus (2016) jabarkan
melalui pendapatnya tentang Pemeriksaan Strategis. Dimana dia memberikan penjelasannya
bahwa pemeriksaaan strategis ini merupakan suatu bentuk pemeriksaan manajemen yang
melihat organisasi atau perusahaan melalui perspektif yang luas dan menyediakan penilaian
secara komprehensif terhadap situasi strategis organisasi atau perusahaan. Pemeriksaan
strategis ini di dalamnya meliputi semua aspek – aspek utama proses manajemen strategis dan
menempatkannya dalam kerangka kerja pengambilan keputusan. Kerangka kerja tersebut
terdiri dari 8 (delapan) langkah yang saling berhubungan, sebagai berikut :
1. Evaluasi hasil kinerja perusahaan saat ini dalam hal pemeriksaan manajemen
tingkat pengembalian investasi, profitabilitas dan sebagainya, mengkaji misi serta
tujuan dan strategi dan kebijakan yang diterapkan organisasi atau perusahaan saat
ini.
2. Pemeriksaan dan evaluasi terhadapa manajer strategis perusahaan, yaitu seperti
ewan komisaris dan mananjemen puncak.
3. Pengamatan terhadap lingkungan eksternal untuk emncari faktor – faktor strategis
yang berupa kesempatan atau peluang dan ancaman.
4. Pengamatan terhadap lingkungan internal organisasi atau perusahan untuk
menetukan factor – faktor strategis yaitu kekuatan dan kelemahan.
5. Menganilisis faktor – faktor strategis seperti SWOT untuk menunjukkan dengan tepat
masalah yang ada dan meninjau serta merivisi misi dan tujuan apabila diperlukan.
6. Membuat, menyeleksi, dan menyeleksi berbagai alternative strategi terbaik yang
ada.
7. Mengimplemengtasikan strategi yang dipilih dengan cara membuat program,
anggaran dan prosedur.
8. Mengevaluasi strategi yang telah di implementasikan menggunakan sistem feed
back atau umpan balik, dan mengendalikan berbagai aktivitas untuk memastikan
penyimpangan minimal dari beberapa strategi yang telah direncanakan.
Pentingnya suatu organisasi atau perusahaan dapat dilihat melalui manfaat yang
didapatkan dari penerapan tersebut. Beberapa manfaat dari penerapan manajemen strategik
pada suatu organiasai atau perusahaan diantaranya yaitu :
1. Meningkatkan perfoma organisasi atau perusahaan seperti profitabilitas dan lainnya
2. Memperbaiki proses manajemen organisasi atai perusahaan
3. Memperbaiki pengambilan keputusan organisasi atau perusahaan
4. Memperbaiki sikap, disipin dan motivasi individu dalam organisasi atau perusahaan
5. Memperbaiki antisipasi dan kepedulian terhadap masa depan dan peluang yang
mungkin akan dihadapi suatu organisasi atau perusahaan
BAB 2
A. Profil Perusahaan
➢ Matriks IFE
Matriks evaluasi faktor interna atau IFE merupakan alat yang digunakan untuk
mengecaluasi lingkungan internal organisasi atau perusahaan dan berguna untuk
mengungkapkan kekuatan serta kelemahan yang dimiliki organisasi atau perusahaan.
Matriks IFE ini diperkenalakn oleh Fred R. David di dalama bukunya yaitu Strategic
Management dimana matriks ini berguna untuk meringkas informasi yang diperolah dari
analisis lingkungan. Informasi yang diperoleh ini nantinya akan diringkas, dievaluasi, dan
digunakan untuk tujuan yang lebih lanjut seperti untuk membangun analisis SWOT
ataupun matriks IE. Walaupun pengukuran ini menggunakan alat yang terbilang cukup
sederhana akan tetapi matrik ini mampu mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor –
faktor utam yang mempengaruhi.
Berikut ini merupakan bentuk analisis dari matriks IFE untuk perusahaan Samsung.
c. Lingkungan Operasi, yaitu faktor- faktor dalam situasti kompetitif langsung yang
memberikan pengaruh pada keberhsilan suatu organisasi atau perusahaan dalam
memperoleh sumber daya yang dibutuhkan. Lingkungan operasi biasanya lebih
dipengaruhi oleh pengaruh atau pengendalian perusahaan dibandingkan dengan
lingkungan jauh, maka dari itu dapat dikatakan perusahaan harulsah dapat lebih
proaktif dalam menangani lingkungan operasi dibandingankan dengan menangani
lingkungan yang jauh. Faktor – faktor yang mempengaruhi lingkungan operasi yaitu
sebagai berikut :
1. Posisi Kompetitf
Penilaian atas posisi kompetitif suatu organisasi atau perusahaan
memperbiakai peluang organisasai atau perusahaan untuk menata atau
mendesain strategi yang mengoptimalkan peluang lingkungannya.
2. Profil Pelanggan
Mengembangkan profil pelanggan dan calon pelanggan perusahaan
maka kan memperbaiki kemampuan manajer perusahan untuk
merencanakan operasi strategis, mengantisipasi perubahan dalam ukuran
psar dan alokasi summber daya.
3. Pemasok
Suatu organisasi atau perusahaan mengandalkan secara teratur pemasok
untuk mendapatkan dukungan keuangan, jasa dan bahkan bahan baku
karena sangat pentinf bagi organisasi atau perusahaan untuk memilik
hubungan yang baik dan berkelanjutan dengan pemasok.
4. Kreditor
Penilaian atas pemasok dan kreditor akanlah sangat penting untuk
mendapatkan evaluasi yang akurat atas lingkungan operasi perusahaan.
Ancaman
1. Selera konsumen yang beragam 0,07 3 0,21
2. Tuntutan teknologi yang semakin berkembang 0,06 4 0,24
3. Munculnya banyak pesaing baru dengan harga 0,09 4 0,36
produk yang lebih murah
4. Tuntutan untuk selalu berinovasi karena 0,06 4 0,24
kebutuhan dan gaya hidup yang selalu berubah
0,62 2,2
Selain itu, dibawah ini juga akan disajikan matrik profil kompetitif dari 3 (perusahaan)
yang menjadi pesaing utama perusahaan Samsung :
Faktor-faktor Apple Inc. Xiaomi LG Electronic Inc.
Keberhasilan Penting Bobot Peringkat Skor Peringkat Skor Peringkat Skor
Iklan 0,10 2 0,2 3 0,3 2 0,2
Kualitas Produk 0,20 4 0,8 4 0,8 3 0,6
Daya Saing Harga 0,15 2 0,3 4 0,6 3 0,45
Loyalitas Konsumen 0,15 3 0,45 3 0,45 2 0,3
Ekspansi Pasar Global 0,20 4 0,8 3 0,6 3 0,6
Pangsa Pasar 0,20 4 0,8 4 0,8 2 0,4
Total 1 3,35 3,55 2,55
Arti nilai bobot dan peringkat baik dalam matriks evaluasi faktor internal ( IFE) maupun
matriks evaluasi faktor eksternal (EFE) :
a. Bobot
Nilai bobot pada kedua matriks yaitu matriks evaluasi faktor internal (IFE) dan
matriks evaluasi faktor eksternal (EFE) memiliki arti yang sama. Dimana nilai bobot
ini dimulai dari nilai 0,0 yang memiliki arti low importance sampai 1,0 yang memiliki
arti high importance. Angka pada bobot tersebut menjunjukan betapa pentingnya
faktor – faktor tersebut apabila perusahaan ingin sukses dalam bidang industri
bisnis. Mengapa ditetapkan pembobotan ini, karena pada kenyataan tidaklah semua
faktor – faktor memiliki nilai kepentingan yang sama.
b. Nilai peringkat berbeda pada matriks evaluasi faktor eksternal maupun matriks
evaluasi faktor internal.
Pada matrik evaluasi faktor eksternal atau (EFE), peringkat dalam matriks ini
mengacu pada sebera efektifkah strategi organisasi atau perusahaan pada saat ini
dalam merespons adanya peluang dan ancaman. Nilai angkanya berkisar antara 4
(empat) sampa 1 (satu) dimana, 4 berarti respon susperiro, 3 berarti respons di atas
rata – rata, 2 berarti respons rata – rata dan 1 menunjukan respons yang kurang
biak.
Berbeda arti dalam matriks evaluasi faktor internal, walaupun dalam matrik ini nilai
peringkatny apun menggunkana angka yang sama yaitu berkisar antara 4 (empat)
sampai 1 (satu), dimana nilai 4 berarti kekuatan utama, nilai 3 berarti kekuatan –
minor, angka 2 berarti kelemah – minor dan 1 berarti kelemahan utama. Kekuatan
hanya dapat menerima peringkat nilai 3 dan 4, sedangkan kelemahan menerima
peringkat nilai 1 dan 2. Proses penetapa nilai peringkat ini pada matriks evaluasi
faktor internal atau IFE dapat dilakukan dengan lebih mudah menggunakan alat
pembanding.
Dari penjelasan dan data – data analisis yang tersaji dalam bentuk matrik
evaluasi faktor internal atau IFE dan matrik evaluasi faktor eksternal atau EFE,
beginilah langkah – langkah dalam menyusun baik matriks evaluasi internal atau IFE
maupun matriks evaluasi eksternal atau EFE :
a. Langkah yang pertama yaitu melakukan identifikasi faktor eksternal dan faktor
internal yang utama.
Dalam matrik evaluasi faktor eksternal atau EFE lakukanlah analisis PEST
terlebih dahulu. PEST yaitu Political, Economic, Sociocultural, dan
Technology,. Informai dari analisis PEST tersebutlah yang akan menunjukan
faktor manakah yang saat ini mempengaruhi atau dapat mempengaruhi
organisasi atau perusahaan di masa yang akan datang. Pada tahap ini, faktor
– faktor tersebut dapatlah berupa peluanga ataupun ancamaan sehingga
manajer bertugas untuk mengurutkannya menjadi satu atau kategoru lainnya.
Analisa lah faktor mana yang dapat memberi keuntungkan untuk organisasi
atau perusahaan dan faktor manakah yang akan menghambat atau memberi
ancaman dan merugikan organisasi atau perusahaan. Dalam tahap in pula
diperlukan analisa terhadap tindakan dan strategi dari pesaing dan mencari
informasi apakah yang dilakukan pesaing sudah benar dan apa kekurangan
strategi mereka.
Sedangkan untuk matriks evalusi faktor internal atau IFE terlebih dahulu
lakukanlah analisa SWOT pada organisasi atau perusahaan dan bula telah
melakukannya maka dari analisa SWOT tersebut dapat mengambil beberapa
faktor utama dari analisa tersbeut. Analisa SWOT sendiri pada umumnya
hanya terdisi tidak lebih dari 10 kelemahan dan 10 kelebihan. Selain itu
diperlukanlah juga perhatian atau menganalisa terhadapa sumber daya,
kemampuan, struktur organisasi atau perusahaan, budaya, ara fungsional dan
analisis rantai nilai perusahaan dan menganalisis dan mengenali kekurangan
atau kelemahan organisasi atau perusahaan.
b. Langkah yang kedua yaitu menetapkan bobot dan peringkat.
Biasanya nilai bobot dan peringkat diberikan atas dasar penilaian yang
subjektif sehingga dalam tahap inilah lebih sulit untuk dilakukan dibandingkan
tahap sebelumnya dalam mengidentifikasi faktor – faktor utama. Maka dari itu
sebelu melakukan pembobotan dan pemeringkatan, lakukanlah mengumpulka
informasi dan mintalah pendapat kepada para analisis tentang faktor
keberhasilan industri dan kemudia gunakanlah penilaian merek untuk
menetapkan pembobotan dan pemeringkatan yang sesuai.
c. Langkah yang terakhir yaitu gunakanlah hasil analisis matriks evaluasi faktor
internal (IFE) dan matriks evaluasi faktor eksternal (EFE) yang telah disusun
tersebut.
Baik matriks evaluasi faktor internal (IFE) maupun matriks faktor eksternal (EFE) memiliki
manfaat dan keterbatasan. Manfaat yang dimiliki yaitu seperti :
a. Kedua matriks mudah dimengertim karena faktor – faktor yang dimasukkan ke dalam
matriks memiliki arti yang jelas bagi semua orang di dalam maupun di luar perusahaan.
Tidak ada istilah yang digunakan yang dapat membuat bingung seperti salah arti atau
implikasi dari matriks.
b. Keduanya mudahdigunakan, matriks tidak memerlukan keahlian yang cukup luas,
banyak personil dan banyak waktu dalam membuatnya.
c. Berfokus pada faktor internal dan eksternal utama, berbeda dengan analisis lainnya
seperti misalnya saja analisis rantai nilai yang mengidentifikasi semua aktivita dalam
rantai nilai perusahaan, terlepada dari kepentungannya. Matriks evaluasi faktor internta
atau IFE dan matriks evaluasi faktor eksternal atau EFE hanya memfokuskan faktor
utama saja yang mempengaruhi perusahaan atau strateginya.
d. Kedua matriks bersifat serba guna, karena matriks tersebut dapat digunakan sebagai
alat untuk membangun analisis SWOT, matriks IE, matriks GE-McKinsey atau untuk
benchmarking.
a. Mudah tergantikan, matriks evaluasi faktor internal maupun matriks evaluasi faktor
eksternal dapat diganti hampir keseluruhannya dengan analisa PEST, analisis SWOT,
matriks kompetitif dan sebagian analisis lainnya.
b. Tidak secara langsung membantu formasi strategi, karena kedua analisis hanya
mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor – faktor tapi tidak membantu organisasi atau
perusahaan secara langsung dalam menentukan langkah stratgeis berikutnya atau
langkah yang terbaik.
c. Faktornya terlalu luas, beberapa kekuatan juga bisa menjadi kelemahan. Misalnya saja
seperti brand image, yang bisa saja menjadi brand image yang kuat dan berharga atau
brand image yang buruk. Situasi yang sama halnya dengan peluang dan ancaman. Oleh
karena itu, setiap faktor – faktor haruslah se spesifik mungkin di definisikan demi
menghindari kebingungan mengenai faktor mana yang harus di identifikasi.
B. Tahap Pencocokan atau Matching Stage
Tahap pencocokan atau matching stage ini fokusnya yaitu pada pencipataan strategi
alternative yang masul akal dengan memperhatikan faktor – faktor internal dan eksternal
organisasi atau perusahaan. Dalam tahap ini digunakanlah alat analisis seperti matriks
SWOT, matriks IE, matriks SPACE dan matriks BCG yang setelahnya barulah dapat
menentukan strategi mana yang lebih tepat untuk digunakan.
1. Matriks SWOT
Matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threat) atau matriks
Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman adalah salah satu alat pencocokan
yang penting dan dapat membantu para manajer mengembangkan empat jenis
strategi, yaitu strategi SO atau kekuatan peluang, strategi WO atau kelemahan
peluang, strategi ST atau kekuatan ancama dan strategi WT kelemahan ancaman.
Strategi SO memanfaatkan kekuatan internal organisasi atau perusahaan untuk
menarik keuntungan dari peluang eksternal. Semua manajer menginginkan
organisasi yang mereka pimpin pastilah berada dalam posisi dimana kekuatan
internal dapat digunakan untuk mengambil keuntungan dari berbagai trend dan
aktiviitas eksternal. Apabila suatu organisasi atau perusahaan memiliki kelemahan
besar, maka organisasi atau perusahaan tersebut akan berjuang untuk
mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan.
Strategi WO memiliki tujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara
mengambil keuntungan dari peluang eksternal.
Strategi ST menggunakan kekuatan sebuah organisasi atau perusahan untuk
menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman eksternal.
Strategi WT merupakan taktif defensive yang mana diarahakan untuk
mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Saat suatu
organisasi atau perusahaan menghadapi berbagai ancaman dari eksternal dan
kelemahan dari internal dapatlah benar – benar membuat organisasi atau
perusahaan itu berada dalam posisi yang membahayakan.
Meskipun matriks SWOT ini digunakan secara luas dalam perencanaan strategis
tidaklah memungkiri bahwa matriks ini juga memiliki keterbatasan seperti :
a. Matriks SWOT tidak menunjukan cara mencapai suatu keunggulan
kompetitif, karena matrisk itu hanya dijadikan titik awal untuk diskusi
mengenai berbagai macam strategi yang diusulkan yang dapat diterapkan
serta berbagai pertimbanbgan biaya manfaat yag pada kahirnya mengarah
pada keunggulan kompetitif.
b. Kedua, matriks SWOT merupakan penilaian yang statis dan tunduk pada
waktu.
c. Ketiga, analisis SWOT bisa membuat perusahaan memberi penekanan yang
berlebih hanya pada satu faktor internat atau eksternal tertentu saja dalam
merumuskan strategi. Sedangkan pada nyatanya terdapat interaksi di antara
faktor – faktor internal dan eksternal utama yang tidak ditunjukan dalam
SWOT akan tetapu penting di dalam penggunaan strategi.
Terdapat 8 (delapan) langkah untuk membentuk sebuah matriks SWOT, yaitu seperti
:
Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
a. Target pasar untuk pemasaran a. Kuaolitas produk perusahaan
produk yang luas masih mudah ditiru oleh pesaing
b. Samsung memiliki nilai brand b. Masih kurang mampu menarik
image yang melekat di masyarakat pasar global terutama di pasar
c. Samsung telah memprakarsai era Eropa
digital c. Masih dibutuhkan pengembangan
d. Adanya diversifikasi produk pada produknya
e. Produk sudah memasuki pasar d. Perusahaan Samsung memiliki
global banyak tenaga kerja
f. Posisi perusahaan Samsung di e. Samsung harus terus menerus
pasar berada di posisi atas memantaince semua biaya untuk
g. Kualitas produk perusahaan tetap sukses
Samsung sesuai dengan yang di f. Investasi tinggi pada kativitas RND
inginkan oleh target konsumen (menignvestasikan paling sedii=kit
h. Samsung selalu memberikan 9% dari pendapatan penjualan
kualitas dan harga produk yang pada kativitas RnD)
sesuai dengan demua lapisan g. Budaya korporasi yang tidak
target konsumennya fleksibel
i. Struktur organisasi dan manajemen h. Pengalaman dalam mengelola
yang jelas dimiliki oleh perusahaan perusahaan global masih terbatas
Samsung i. Adanya tekana yang ketat untuk
j. Perusahaan Samsung memilik mencapai sasaran
sumber daya manusia yang handal j. Samsung tidak memiliki strategi
dan kompeten di bidangnya marketing masalah penyebaran
k. Produk yang selalu berinovasi produk akan meningkat
menyesuaikan perkembangan
jaman dan teknologi
l. Layanan servis yang diberikan
perusahaan Samsung bagus dan
mudah dijangkau
Peluang ( O ) Strategi SO
a. Meningkatnnya pertumbuhan a. Menciptakan lebih banyak varian
penduduk produk yang sesuai dengan
Strategi ST Strategi WT
a. Mempersiapkan sdm yang a. Menciptakan produk yang unggul
kompeten dan siap bersaing dan sulit ditiru
b. Mempersiapkan kulitas dan siap b. Memperkuat posisi di pasar dan
berinovasi dan mengembangkan mempeluar target pasar
keunggulan produk agar dapat c. Diferensiasi untuk melakukan
bersaing komoditas pangsa yang serupa
c. Memperkuat target pasar d. Diversifikasi ke pangsa pasar yang
d. Secara aktif berinvestasi pada baru
pemasaran dan distribusi dan e. Investasi pada merk dan program
memperluas pasar dengan loyalitas kepada pelanggan
memanfaatkan kekuatan –
kekuatan yang dimilikinya
2. Matriks IE
Matrik IE atau matriks internal eksternal ini dikembangkan dari model General
Electric ( GE – Model ). Dimana parameter yang digunakan meliputi parameter
kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi
3. Matriks SPACE
Matriks SPACE atau matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan merupakan
salah satu alat pencocokan dalam kerangka analitis perumusan strategi. Matriks
SPACE ini membentuk empat kuadaran yang menunjukan strategi yang paling
sesuai untuk perusahaan sampel, apakah agresif,konservatif, defense atau
kompetitif.
Elemen – elemen pada matrik SPACE menunjukan dua dimensi internal yaitu
kekuatan finansial dan keunggulan kompetitif dan dua dimensi eksternal yaitu
stabilitas lingkungan dan kekuatan industri. Keempat dimensi tersebut merupakan
penentu terpenting dari posisi strategis keseluruhan suatu organisasi.
Berikut langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengembangkan Matriks SPACE :
a. Tentukan serangkaian variabel yang menunjukkan kekuatan finansial (FS),
keunggulan kompetitif (CA), stabilitas lingkungan (ES), dan kekuatan industri
(IS).
b. Nilai dari variabel-variabel tersebut menggunakan skala tertentu, dalam kasus ini
dari skala 1 (paling buruk) sampai 7 (paling baik) untuk FS dan IS. Kemudian
skala -6 (paling buruk) sampai -1 (paling baik) untuk ES dan CA. Untuk sumbu
FS dan CA, buatlah perbandingan dengan pesaing. Untuk sumbu IS dan ES,
buatlah perbandingan dengan industri lain.
c. Hitunglah nilai rata-rata dari FS, CA, IS, dan ES dengan menjumlahkan nilai
yang Anda berikan pada variabel dari setiap dimensi dan kemudian membaginya
dengan jumlah variabel dalam dimensi yang bersangkutan.
d. Jumlahkan nilai rata-rata CA dan IS, dan petakan hasilnya pada sumbu X (CA
dan IS). Jumlahkan nilai rata-rata FS dan ES, dan petakan hasilnya pada sumbu
Y (FS dan ES). Petakan perpotongan kedua titik sumbu X dan sumbu Y (yang
baru) tersebut.
e. Gambarkan arah vektor dari koordinat 0,0 melalui titik perpotongan yang baru.
Arah panah menunjukkan jenis strategi yang disarankan bagi organisasi: agresif,
konservatif, kompetitif, atau defensif.
Beberapa profil strategi bisa dihasilkan dari analisis SPACE seperti yang ditunjukkan
pada gambar di bawah ini. Arah vektor yang terkait dengan setiap profil menunjukkan jenis
strategi yang seharusnya dijalankan: agresif, konservatif, kompetitif, atau defensif.
B. Pemilihan Strategi
1. Matriks QSPM
Matriks QSPM atau Quantitive Strategic Planning Matrix merupakan matriks yang
datanya berasal dari input analissi input stage dan matching stage yang memberikan
analisis untuk tahap selanjutnya. Matrik QSPM ini bertujuan untuk menetapkan
ketertarikan relative dari strategi – strategi bervariasi yang telah dipilih untuk
menentukan strategi mana yang paling baik untuk di implementasikan. Matriks
QSPM ini membutuhkan intuitive judgement yang baik. Pemilihan alternative
strategy dilakukan dengan cara memberikan bobot kepentingan untuk tiap – tiap
variabel internal dan eksteranal yang kemudian memberikan skor untuk tiap – tiap
alternative strategi. Pilihan strategi akan jatuh pada jumlah terbedar dan perkalian
bobot dan skor atau total skor dari masing – masing variabel pada tiap – tiap
strategi.
Strategic Alternative
QSPM
Meningkatkan
Melakukan inovasi kualitas dan harga
dan diversifikasi yang sesuai dengan
Key Factors
produk kebutuhan daya beli
konsumen
Internal Factors
Bobot Peringkat Skor Peringkat Skor
Strength
1. Perusahaan Samsung dalam
memasarkan produknya
memiliki pangsa pasar yang luas 0,07 4 0,28 4 0,28
baik dari kalangan pemuda
hingga orangtua
2. Perusahaan Samsung untuk
produknya sudah memasuki 0,08 3 0,24 3 0,24
pasar global
3. Posisi perusahaan Samsung di
0,07 3 0,21 3 0,21
pasar berada di posisi atas
4. Kualitas dari produk perusahaan
Samsung menyesuaikan 0,09 4 0,36 4 0,36
kebutuhan pangsa pasar
5. Perusahaan Samsung
memberikan kualitas produk dan
0,09 4 0,36 4 0,36
harga produk yang sesuai
dengan kemampuan setiap
lapisan target pasarnya
6. Struktur organisasi Perusahaan
0,08 2 0,16 2 0,16
Samsung jelas dan terkoordinasi
7. Komunikasi dan manajemen di
Perusahaan Samsung 0,08 2 0,16 2 0,16
sistemnya baik
8. Perusahaan Samsung memiliki
sumber daya manusia yang
0,08 3 0,24 3 0,24
handal dan kompeten di
bidangnya
9. Kualitas dari produk Perusahaan
Samsung selalu berinovasi
menyesuaikan perkembangan 0,09 4 0,36 4 0,36
teknologi, trend an kebutuhan
target pasar
10. Layanan service untuk produk
Perusahaan Samsung
0,08 2 0,16 2 0,16
platformnya sudah banyak
tersebar dan mudah dijangkau
Eksternal Factors
Opportunity
1. Menignkatnya pertumbuhan
0,05 2 0,10 2 0,10
penduduk
2. Meningkatnya jumlah pemakai
alat elektronik maupun 0,09 3 0,27 3 0,27
smartphone
3. Matinya bisnis produk
smartphone dari salah satu 0,04 2 0,08 2 0,08
pesaing
4. Tuntutan perubahan zaman
yang semakin berkembang 0,08 3 0,24 4 0,32
karena kemajuan teknologi
5. Gaya hidup masyarakat yang
mengikuti trend dan semakin 0,08 4 0,32 3 0,24
modern
BAB 5
IMPLEMENTASI STRATEGI
A. Formulasi
Seperti yang sudah tertera di atas sudah dilakukan berbagai analisis mulai dari tahap
input, tahap matching hingga ini menuju tahap implementing. Dalam tahap input sudah
dijelaskan dan tertera berbagai analissi seperti analisis lingkungan internal dan analisis
lingkungan eksternal yang tertuang dalam matriks evaluasi faktor internal atau IFE dan
matriks evaluasi faktor eksternal atau EFE.
Melanjutkan di tahap matching, di laporan ini menggunakana matrisk SWOT sebagai
alat ukur analisis bagi perusahaan Samsung, dan dilanjutkan menggunakan matriks
SQPM dalam pemilihan strategi dimana diversifikasi produk dan inovasi produklah yang
merupakan stratgei yang paling tepat digunakan untuk perusahaan Samsung bagi masa
yang akan datang nantinya.
B. Implementasi
Implementasi yang dilakukan perusahaan Samsung berdasarkan keputusan strategi
yang dipilih yaitu :
- Menciptakan produk baru untuk pelanggan yang sama dimana produk baru
ditujukan untuk segmen kalangan menengah. Samsung melakukan inovasi
teknologi guna mempercepat segala akses untuk internet yang dibutuhkan
pelanggan serta kualitas produk itu sendiri yang tetap unggul sehingga
pelanggan mengalami pengingkatan khusunya di Asia
- Selain produk yang sudah ada dan beredar di pasaran yaitu smartphone,
Samsung menambah produk – produk baru yang sejenis dengan melakukan
inovasi produk dan teknologi OS yang digunakan sehingga tercipta produk yang
beseri dengan harga yang kompetitif dimana setiap tahun permintaan akan
kebutuhan produk ini meningkat.
- Agar Samsung dapat bersaing dengan produk yang lain Samsung terus
menggali ide – ide baru dengan menambah produk – produk baru yang tidak
saling berhubungan dengan pangsa pasar yang berbeda, seperti alat rumah
tangga dan Samsung juga terus melakukan inovasi produk danmeningkatkan
citra perusahaan.
C. Evaluasi Strategi
a. Finance : Samsung terlihat bik baik saj akarena langkah yang diambil peruashaan
berhasil sehingga menghasilkan output yang maksimal.
b. Customer : Keadaan customers Samsung juga uckup baik karena tercatat bahwa
pelanggan puas terhadap perusahaan.
c. Processes : Perusahaan Samsung perlu melakukan pengembangan secara terus
menrus karena semakin banyak inovasi produk konsumen akan meningkatkan
penjualan.
d. Learning & Growth : Samsung dalam kondisi yang baik karena didasari dengan
kepuasan karyawan terhadap perusahaan.
Mengimplementasikan
strategi yang dipilih
Mengevaluasi
strategi yang telah
di
implementasikan