Nrp: 1887060 Mata Kuliah: Sosiologi Hukum Kelas : B
Analisa kasus menggunakan aliran dibawah:
1. Aliran Formalistis 2. Aliran Sejarah dan Kebudayaan 3. Aliran Utilitarianisme 4. Aliran Realisme Hukum Jawaban : 1. Aliran Formalistis / Teori Positivisme Hukum Dalam bentuknya yang paling murni, maka positivisme hukum itu adalah aliran dalam ilmu pengetahuan hukum, yang ingin memahami hukum (yang berlaku) itu semata-mata “dari dirinya sendiri” dan menolak memberikan sedikit pun putusan nilai mengenai peraturan hukum. Konsep dasar: Hukum harus dipandang semata-mata dalam bentuk formal, bentuk hukum formal dipisahkan dari bentuk hukum material; Meskipun isi hukum bertentangan dengan keadilan masyarakat hukum tersebut tetap berlaku. Didalam kasus ini sudah terbukti bahwa Sebagian besar hukum yang berlaku di Indonesia masih menganut aliran positivisme. Tujuan dari aliran ini ialah kepastian hukum, hukum adalah yang terdapat didalam undang - undang, sedangkan diluar itu bukanlah hukum. Kasus nenek Minah menurut aliran positivis adalah sebuah perbuatan yangharus dihukum. tanpa menghiraukan besar kecil yang dicurinya. Penegakan hukumterhadap nenek Minah harus dilepas kan dari unsurunsur sosial serta moralitas. Karenamenurut kata mata aliran ini tujuan hukum adal ah kepastian,tanpa adanya kepastianhukum tujuan hukum tidak akan tercapai walaupun harus me ngenyampingkan rasa keadilan. 2. Aliran Sejarah dan Kebudayaan Teori atau mashhaf ini, mempunyai pendirian yang sangat berbeda dengan aliran teori hukum posivtisme. Aliran ini justru menekankan bahwa hukum hanya dapat dimengerti dengan menelaah kerangka sejarah dan kebudayaan di mana hukum tersebut timbul. (Soerjono Soekanto. 1997. p. 33). Kasus nenek Minah menurut aliran sejarah bahwa hukum tertulis akan menjadi hukum yang diterima masyarakat dimana sumber dan/ataubahan hukum itu diambil, dan terhadap siapa hukum itu kemudian, sumber hukum adalah jiwa masyarakat, dan isinya adalah aturan tentang kebaisaan hidup masyarakt. Hukum tidak dapat dibentuk, melainkan tumbuh dan berkembang bersama dengan kehidupan masyarakat. Dengan demikian Menurut saya, putusan Majelis Hakim dengan menghukum nenek Minah tidak mencerminkan hukum akan menjadi hukum yang diterima masyarakat dimana sumber dan/ataubahan hukum itu diambil. Menurut saya yang direpresentasikan dari opini media, menyatakan bahwa putusan Majelis Hakim adalah putusan yang tidak adil. 3. Aliran Utilitarianisme Ajaran ini didasarkan pada hedonistic utilitarianism, yang menghendaki bahwa manusia bertindak untuk memperbanyak kebahagiaan dan mengurangi penderitaan. Prinsip utama pemikiran teori ini adalah mengenai tujuan dan evaluasi hukum. Tujuan hukum adalah kesejahteraan yang sebesar-besarnya bagi sebagian terbesar rakyat atau bagi seluruh rakyat, dan evaluasi hukum dilakukan berdasarkan akibat-akibat yang dihasilkan dari proses penerapan hukum. Dalam kasus nenek minah ini jika dilihat dari kondisi nenek minah sendiri yang sudah rampung fisik nya, maupun dari usianya sendiri apakah pantas menghukum seorang lansia yang sudah jelas tidak memiliki niat buruk, bahkan pada saat itu juga barang langsung dikembalikan kepada pemilik. Menurut saya, putusan Majelis Hakim tidak memberi kemanfaatan dan kebahagiaan kepada masyarakat luas. Menurut saya tidak. Justru masyarakat yang direpresentasikan dari opini media, menyatakan bahwa putusan Majelis Hakim adalah putusan yang tidak adil.
4. Aliran Realisme Hukum
Konsep realisme hukum atau legal realism memberikan kepada hakim kebebasan yang luar biasa untuk mengambil keputusan dengan aksiologis adalah keadilan. Seorang hakim tidak lah boleh hanya berpegang kepada peraturan peraturan saja tetapi hakim wajib menggali, memahami dan melihat dengan jernih fakta fakta sosial yang terjadi sehingga mampu membuat hukum dalam keputusannya. Setiap permasalahan atau kasus akan ada hukum hukum baru yang dihasilkan oleh keterampilan, kemampuan dan pemahaman hakim terhadap permasalahan secara mendalam. Penekanan penting yang diberikan oleh Aliran Hukum Realis adalah : 1. esensi praktik hukum sebagai esensi senyatanya dari hukum. 2. bahwa undang-undang bukanlah keharusan yang serta merta mampu mewujudkan tujuan hukum, melainkan mendapat pengaruh besar dari unsur-unsur di luar undang-undang. 3. aparatur penyelenggara hukum dan masyarakat tempat hukum itu diterapkan bukanlah komponen-komponen mekanis yang serta merta (secara otomatis) mentaati perintah hukum, melainkan merupakan komponen-komponen kehidupan yang memiliki kemampuan untuk menyampinginya. Dalam kasus ini Nenek Minah ini menurut faktanya Nenek Minah telah memetik buah 3 buah kakao di Perkebunan milik PT Rumpun Sari Antan dan fakta tersebut menyebabkan terjadinya perselisihan karena terbukti secara sah melanggar pasal 362 KUHP tentang pencurian