TITIK BENTUK
GARIS WARNA
BIDANG RUANG
Titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak
mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum
berupa bundaran sederhana. Namun, titik bila
dibesarkan (dizoom) memiliki raut dapat berupa
bundaran, mampat, tak bersudut, bujur sangkar, segi
tiga, lonjong, dll.
Garis adalah gabungan dari titik yang tidak bertemu ujung dan
pangkalnya. Garis juga merupakan pembatas dari suatu benda, bidang
atau ruang. Dalam sebuah karya seni rupa garis dapat juga digunakan
sebagai simbol ekspresi. Garis tebal tegak lurus misalnya, memberi
kesan kuat dan tegas, sedangkan garis tipis melengkung, memberi
kesan lemah.
Bidang adalah gabungan dari garis yang bertemu ujung pangkalnya.
Bidang terdiri dari bidang geometris dan bidang non geometris
(bebas). Bidang geometris diantaranya persegi, persegi panjang,
segitiga, lingkaran, dll.
Bentuk adalah gabungan dari bidang yang menghasilkan sebuah
ruang/volume. Dalam sebuah karya seni rupa dua dimensi, bentuk
hanya bersifat semu karena hanya terlihat seolah-olah ada volume
padahal tidak ada. Contoh bentuk diantaranya kubus, balok, silinder,
prisma, tabung.
Warna pada dasarnya merupakan kesan yang ditimbulkan akibat pantulan cahaya
yang mengenai permukaan suatu benda. Pada karya seni rupa, warna dapat
berwujud garis, bidang, ruang dan nada gelap terang. Menurut teori warna Brewster,
semua warna yang ada berasal dari tiga warna pokok (primer) yaitu merah, kuning
dan biru. Pencampuran dua warna primer akan menghasilkan warna sekunder dan
bila dua warna sekunder digabungkan akan menghasilkan warna tersier.
Unsur ruang di dalam seni rupa dibagi menjadi dua yaitu ruang nyata dan ruang
maya. Ruang nyata terlihat dari contoh karya berupa desain arsitektur bangunan,
interior dan karya tiga dimensi. Ruang maya adalah ruang yang terbentuk dari kesan
penggunaan garis, bidang atau warna.
Suasana suram/kegelapan/penderitaan
Kebebasan/kemerdekaan
Bangsa Indonesia
Penjajahan Belanda
Selain unsur-unsur, karya seni rupa juga memiliki prinsip-prinsip,
diantaranya :
KESATUAN KESEIMBANGAN
PROPORSI IRAMA
Kesatuan dalam sebuah karya seni rupa meliputi
kesatuan ide, gaya, dan kesatuan unsur-unsur seni
rupa (garis, bidang, bentuk, warna)
Pada karya seni rupa, keseimbangan diartikan sebagai suatu keadaan
yang menunjukkan bahwa semua bagian atau unsur yang membentuk
sebuah karya tidak ada yang saling membebani. Keseimbangan pada
karya seni rupa tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan.
Proporsi atau proportion dalam bahasa Inggris adalah salah satu prinsip
dasar tata rupa yang penting dipenuhi untuk memperoleh keserasian
pada sebuah karya seni rupa. Istilah “proporsi” diartikan secara singkat
sebagai “perbandingan ukuran”.
Pada bentuk-bentuk alam, irama bisa dilihat pada pengulangan gerak
ombak laut, gelombang pasir di gurun, barisan semut, gerak dedaunan,
dan lain-lain. Irama pada karya seni pada dasarnya merupakan
hubungan pengulangan dari unsur-unsur yang membentuk karya seni
tersebut.
Pengelompokkan karya seni rupa dilihat dari ciri-cirinya dibagi
menjadi 3 yaitu :
Berdasarkan Wujudnya
Berdasarkan Fungsinya
Berdasarkan Batasan
Waktunya
Berdasarkan wujudnya, karya seni rupa dibagi menjadi dua, yaitu SENI
RUPA DUA DIMENSI dan SENI RUPA TIGA DIMENSI.
Karya seni rupa yang hanya dapat Karya seni rupa tiga dimensi atau
dinikmati dari satu arah, yaitu dari arah trimatra yaitu karya seni rupa yang
depan karena hanya memiliki dimensi memiliki dimensi panjang, lebar, dan
panjang dan lebar. Karya seni rupa
tinggi, atau dengan kata lain memiliki
yang termasuk golongan ini misalnya
lukisan, gambar, foto, tenunan, dan kedalaman (volume/gempal) dan
batik wujudnya dapat dinikmati dari
berbagai arah. Karya seni rupa yang
termasuk golongan ini seperti patung,
bangunan, boneka, dan aneka jenis
desain produk.
Berdasarkan fungsinya, karya seni rupa dibagi menjadi dua, yaitu SENI
RUPA MURNI dan SENI RUPA TERAPAN.
karya seni rupa yang dibuat semata- karya seni rupa yang dibuat dengan
mata dengan niat untuk memenuhi maksud untuk memenuhi fungsi atau
kebutuhan mengekspresikan rasa kegunaan tertentu yang bersifat
indah (rasa estetis), tidak dimaksudkan
praktis. Aspek kegunaan sebagai
untuk memenuhi kegunaan atau fungsi
yang bersifat praktis. Contohnya faktor utama mendasari pembuatan
lukisan, fotografi, patung karya seni jenis ini, aspek seni/estetika
hanya sebagai pendukung. Contohnya
gerabah, anyaman, furniture
Berdasarkan Batasan waktunya, karya seni rupa dibagi menjadi tiga,
yaitu SENI RUPA TRADISIONAL, SENI RUPA MODERN dan SENI RUPA
KONTEMPORER.
karya seni rupa yang bersifat lokal, karya seni rupa yang dibuat dengan karya seni rupa yang dibuat dengan
memiliki keterikatan dengan mengedepankan ide/ekspresi pribadi secara bebas tanpa dibatasi oleh
tradisi/budaya/etnis dan pakem atau seniman. Seni rupa modern sangat istilah modern atau tradisional.
nilai-nilai daerah/kelompok yang
dipengaruhi oleh seni rupa yang Terkadang menampilkan karya-karya
sudah turun temurun. Contoh wayang,
berkembang di Eropa abad ke-19. yang sulit dipahami baik bentuk
baju adat, senjata tradisional, rumah
adat Contohnya Lukisan naturalism, realisme maupun maksudnya. Contoh lukisan
karya Raden Saleh, Basuki Abdullah abstrak, seni instalasi