Bab I PLC

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah agar dapat dipahami cara penggunaan penggunaan
instruksi untuk timer, counter, geser serta dapat dipahami juga penggunaan instruksi rotasi.
1.2 Dasar Teori
Programmable Logic Controller (PLC) adalah pengontrol yang paling umum digunakan
di industri. PLC masuk tahun 1970-an untuk mengganti relai, pengatur waktu, penghitung,
dan pengontrol lainnya. PLC ini adalah pengontrol berbasis komputer mikro yang digunakan
untuk menyimpan instruksi dalam bentuk logika, urutan, waktu, kalkulasi, mesin, dan proses.
PLC juga merupakan sistem digital yang beroperasi secara digital, menggunakan memori
yang dapat diprogram untuk internal yang berorientasi pada penyimpanan pengguna, untuk
melakukan fungsi khusus seperti logika, pengurutan, pengaturan waktu, dan aritmatika
dikendalikan melalui input, baik analog maupun digital, berbagai mesin atau proses. CX-
Programmer adalah perangkat lunak digunakan untuk membuat diagram tangga Omron PLC.
CX-Programmer digunakan untuk membuat program (Mulyana, 2019).
CX-Programmer adalah software ladder untuk PLC merk Omron. Program ini beroperasi
dibawah sistem operasi windows, oleh karena itu pengguna software ini diharapkan sudah
familiar dengan program aplikasi, membuat file, menyimpan file, menutup file, membuka
file, dan lain sebagainya. PLC Omron dapat diprogram dengan menggunakan software CX-
Programmer. Software ini dapat diperoleh di dealer-dealer Omron terdekat. Untuk dapat
memogram PLC, PC tempat CX-Programmer diinstall harus dihubungkan ke CPU unit PLC
dengan menggunakan kabel serial. Setelah menghubungkan CPU unit dengan PC, setting
PLC harus ditentukan. Cara penentuan setting PLC ada 2: Auto Online dan secara manual.
Cara Auto Online yaitu dengan melakukan penyettingan PLC secara otomatis dengan
membaca parameter-parameter di PLC. Dengan menekan tombol Auto Online di toolbar atau
memilih menu di PLC  Auto Online  Auto Online, parameter-parameter setting PLC
seperti: urutan modul, alamat modul, jenis modul, dan isi program di CPU unit dapat
ditransfer ke CX-Programmer. Cara ini memudahkan kita karena hanya cukup mengklik satu
tombol. Namun jika PLC sudah pernah diprogram, Auto Online dapat menghasilkan error
message jika susunan modul-modul PLC tidak sama ketika diprogram dahulu kala. Dalam
kasus ini, sebaiknya kita melakukan setting secara manual. Setting secara manual dilakukan
dengan membuat project baru, kemudian memilih jenis PLC yang digunakan (Device Type).
Lalu memasukkan jenis-jenis modul yang digunakan dengan cara memilih PLCEdit  IO
Table and Unit Setup (Dewi, 2014).
Hardware atau perangkat keras PLC yang disebut dengan Module PLC adalah komponen
penting yang digunakan untuk menjalankan project yang dikerjakan. PLC yang merupakan
perangkat dengan struktur internal yang sangat mirip dengan banyak komputer. Salah satu
contoh perangkat keras PLC yaitu SYSMAC CP1E Programmable Controller yang
merupakan jenis paket terdaftar untuk PLC yang dibuat oleh OMRON Corporation. CP1E
digunakan untuk standar operasi kontrol menggunakan instruksi dasar, gerakan, aritmatika,
dan perbandingan (Omron, 2009).
PLC terdiri dari perangkat CPU, memori, dan I/O. Adanya input akan dipantau dan
disalin dari modul I/O ke dalam memori RAM yang kemudian dibagi menjadi bagian input
output. Bagian perangkat CPU melalui program kontrol dari memori dan variabel input
diambil dari RAM input. Dalam sebuah sistem PLC memori dipidahkan menjadi memori
program yang umumnya disimpan dalam EPROM/ROM, dan memori operasi (Gastomo,
2016).
Memori disini merupakan tempat penyimpanan program yang digunakan sebagai
tindakan kontrol yang diproses oleh mikroprosesor dan data akan disimpan dari masukan
untuk diproses dan untuk keluar melalui keluaran. Kapasitas penyimpanan unit memori
ditentukan oleh jumlah kata biner yang dapat disimpannya. Misalnya, diketahui dalam sebuah
memori memiliki ukuran 256 kata maka, memori tersebut dapat menyimpan 256 x 8 = 2048
bit untuk penggunaan kata 8 bit. Apabila memori menggunakan kata 16 bit maka, 256 x 16 =
4096 bit. Dalam hal ini dikenal bus alamat yang digunakan untuk membawa alamat lokasi
memori. Jadi setiap kata lokasi diberi alamat agar data disimpan di lokasi tertentu yang dapat
diakses oleh CPU baik untuk pembacaan data yang disimpan atau untuk pengisiannya
(Bolton, 2006).
Terdapat beberapa jenis unit memori. Dimana ini merupakan lokasi yang menyimpan
sistem operasi dan memori pengguna (Gastomo, 2016) :
1. Read Only Memory (ROM) merupakan memori non-volatile yang memiliki
ketentuan hanya dapat diprogram sekali.
2. Random Access Memory (RAM) merupakan jenis memori yang sering kali
digunakan untuk menyimpan program dan data pengguna. Data dan program di
dalam RAM daoat menghilan apabila kehilangan daya akibat sumber dicabut. Hal
ini dapat dicegah setelah program dikembangkan dalam RAM, program tersebut
dapat dimuat ke dalam memori EPROM chip.
3. Erasable Programmable Read Only Memory (EPROM) merupakan tempat
penyimpanan data secara permanen saja seperti ROM.
4. Electrically Erasable Programmable Read Only Memory (EEPROM) merupakan
tempat menggabungkan fleksibilitas akses RAM dan non-volatilitas EPROM
menjadi satu. Isinya dapat dihapus dan deprogram ulang secara elektrik.
Pada PLC Programming Language yang digunakan ada 3 jenis, diantaranya yaitu STL
(Statement List), FBD (Function Blok Diagram), dan LAD (Ladder Diagram). Informasi
yang didapat nanti akan diproses untuk dimasukkan ke dalam lokasi memori yang disebut
dengan writing. Selain itu, proses pengambilan informasi pada lokasi memori disebut dengan
reading (Adi, 2019).
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Puput Dani Prasetyo. 2019. Panduan Mudah Belajar PLC & SCADA. Yogyakarta:
ANDI OFFSET
Bolton, W. 2006. Programmable Logic Controllers Fourth Edition. Oxford: Elsevier Newnes
Dewi, Tiar Kusuma., dan Priyo Sasmoko. 2014. APLIKASI PROGRAMMABLE LOGIC
CONTROLLER (PLC) OMRON CP1E NA20 DRA DALAM PROSES
PENGATURAN SISTEM KERJA MESIN PEMBUAT PELET IKAN. Gema
Teknologi(17), 170-171.
Gastomo, Bambang. 2016. Basic PLC Programming. Jakarta: Academia
Mulyana, Tatang., Rasidi Ibrahim., dan Erween Abd Rahim. 2019. Development and
Analysis of Programmable Logic Controller Program for Defect Detection Prototype
by CX Programmer. Journal of Physics: Conf. Series 1150, 1-4.
Omron. 2009. Programmable Controller SYSMAC CP Series CP1L/CP1E. Kyoto: OMRON.
LAMPIRAN
(Bolton, 2006)
(Gastomo, 2016)
(Mulyani, 2019)
(Adi, 2019)

(Dewi, 2014)

(Omron, 2009)

Anda mungkin juga menyukai