Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Farmasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Pharmakon yang berarti medicine atau drug
(obat). Sejarah farmakologi dapat dibagi menjadi dua periode, yaitu: a) periode kuno, dan b)
periode modern. Pada periode kuno ditandai dengan observasi empirik penggunaan
obat.Sedangkan pada periode modern dilakukan eksperimental tentang perkembangan obat.
Dalam Farmakologi ada beberapa ilmu yang terkait meliputi: Farmakognosi,
Farmasi,Farmakope, Farmakodinamika, Farmakokinetika, Farmakoterapi, Toksikologi, dan
Farmasi.
Farmakologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari pengetahuan tentang
obat dengan segala aspeknya (sifat-sifat obat seperti kimiawi, fisika, fisiologi, dan
resorpsi,hingga mengenai “nasib” obatdalam tubuh). Pengetahuan khusus tentang interaksi obat
dengantu buhmanusia disebut Farmakologi Klinis.
Obat dapat diberikan kepada pasien melalui sejumlah rute pemberian yang berbeda.
Rute pemberian obat dapat dilakukan secaraperoral, parenteral, topikal, rektal, intranasal,
intraokular, konjungtival,intrarespiratori, vaginal, uretral (Ansel, 1985). Rute pemberian obat
secara peroral adalah rute yang paling disukai, karena rute pemberian ini mudahuntuk
digunakan, menjamin kepatuhan pasien, batasan untuk sterilitas kecildan desain dosis bentuk
sediaan lebih fleksibel (Thapa et al., 2005). Akan tetapi rute pemberian obat secara oral
memiliki kelemahan, yaitu obat yangdiberikan secara per oral akan mengalami metabolisme
lintas pertama dihati dan degaradasi enzimatik dalam saluran cerna. Sehingga pemberianobat
secara transmukosa dipilih untuk mengatasi kelemahan dari sediaanoral tersebut.Rute
pemberian obat secara transmukosa (diantaranya padalapisan mukosa hidung, rektal, vagina,
mata, dan rongga mulut) memilikikeuntungan yang berbeda terhadap pemberian secara oral
dalam hal efeksistemik yang dihasilkannya (Shojaei, 1998).

Anda mungkin juga menyukai