Anda di halaman 1dari 5

Al-Insyirah Midwifery

Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences)


http://jurnal.alinsyirah.ac.id/index.php/kebidanan
Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018
p-ISSN: 2338-2139
e-ISSN: 2622-3457

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PENANGANAN PERTAMA


PADA BALITA KEJANG DEMAM

Evis Ritawani Hasibuan(1), Maizatuz Zahroh(2)


(1)
Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru, Pekanbaru 28294, Indonesia
evisritawani@gmail.com
(2)
Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru, Pekanbaru 28294, Indonesia
maizatuzzahro@rocketmail.com

ABSTRAK
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang di sebabkan oleh kenaikan suhu tubuh lebih dari
38,4°C tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat atau gangguan elektrolit akut pada anak usia
diatas satu bulan tanpa riwayat kejang dan demam sebelumnya. Kejang demam merupakan
kelainan neurologis tersering pada anak dan biasanya terjadi pada anak umur 6 bulan – 5 tahun
dengan puncak onset kira-kira pada umur 14 – 18 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan penanganan pada balita kejang demam di
Puskesmas Rawat Inap Tenayan Raya Kota Pekanbaru. Rancangan penelitian ini menggunakan
metode Analitik Kuantitatif dengan menggunakan desain Cross Sectional. Pengambilan sampel
pada penelitian ini menggunakan Simple Random sampling dengan populasi sebanyak 1.429
orang dan jumlah responden sebanyak 94 sampel. Alat ukur yang digunakan yaitu lembar check
list, dan kuisioner dengan analisa data menggunakan statistik chi-square dengan tingkat
kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan chi square dengan nilai p=0,028 sehingga
Pvalue < 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu
dengan penanganan pertama pada balita kejang demam. Penelitian ini diharapkan sebagai
alternatif tenaga kesehatan untuk meningkatkan upaya promotif dan preventif terhadap
permasalahan yang berhubungan dengan penanganan pertama kejang demam.

Kata kunci: Pengetahuan Ibu, Penanganan Pertama Balita Kejang Demam

PENDAHULUAN WHO memperkirakan pada tahun


Kejang demam adalah bangkitan 2005 terdapat lebih dari 21,65 juta
kejang yang di sebabkan oleh kenaikan penderita kejang demam dan lebih dari
suhu tubuh lebih dari 38,4°C tanpa 216 ribu diantaranya meninggal (WHO,
adanya infeksi susunan saraf pusat atau 2005). Selain itu di Kuwait dari 400
gangguan elektrolit akut pada anak usia anak berusia 1 bulan - 13 tahun dengan
diatas satu bulan tanpa riwayat kejang riwayat kejang, yang mengalami kejang
tanpa demam sebelumnya (Hendarto, demam sekitar 77% (WHO, 2005).
1982). Kejang demam adalah kelainan Angka kejadian kejang demam di
neurologis tersering pada anak dan Indonesia sendiri mencapai 2-4%
biasanya terjadi pada anak umur 6 bulan tahun 2008 dengan 80% disebabkan
– 5 tahun dengan puncak onset kira-kira oleh infeksi saluran pernafasan.
pada umur 14 – 18 bulan (Haslam, dkk, Berdasarkan hasil Survey Demografi
2000). Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2007, di Indonesia tahun 2005 kejang
Al-Insyirah Midwifery / Vol. 7, No. 2, Tahun 2018

demam termasuk sebagai lima penyakit memiliki resiko 7 kali lebih besar untuk
anak terpenting yaitu sebesar 17,4% dan melakukan penanganan kejang demam
meningkat pada tahun 2007 dengan yang buruk dari pada ibu dengan tingkat
kejadian kejang sebesar 22,2% (Hasan, pengetahuan yang tinggi (Labir K,
2007). 2010).
Kejang demam yang berlangsung Pemberian informasi untuk
lama (lebih dari 15 menit) dapat meningkatkan pengetahuan orangtua
menyebabkan kematian (0,64-0,74%), tentang kejang demam, pengelolaan
kerusakan saraf otak sehingga menjadi kejang demam dan pencegahan kejang
epilepsi, kelumpuhan, bahkan retardasi demam sangat diperlukan karena dapat
mental. Hasil pengamatan livingston menurunkan kecemasan orangtua.
menyebutkan bahwa diantara 201 Berdasarkan data yang diperoleh
pasien kejang demam sederhana 6 (3%) dari Puskesmas Rawat Inap Tenayan
menderita epilepsi, sedangkan diantara Raya terdapat 1429 balita sakit,
297 pasien dengan epilepsi yang sejumlah 113 mengalami demam tinggi
diprovokasi oleh demam 276 (93%) yang dapat memicu terjadinya kejang
menderita epilepsi (Lumbantobing, demam (data sekunder Puskesmas
2003). Tenayan Raya, 2016).
Kejadian kejang demam dapat Studi pendahuluan telah dilakukan
menyebabkan perasaan ketakutan peneliti mengenai penanganan pertama
berlebihan, trauma secara emosi dan kejang demam oleh ibu pada tanggal
kecemasan pada orangtua. Penanganan 02-06 Januari 2017 di Puskesmas
kejang demam pada anak sangat Tenayan Raya Pekanbaru. Peneliti
tergantung pada peran orang tua, melakukan wawancara kepada 5 orang
terutama ibu. Ibu adalah bagian ibu yang anaknya pernah mengalami
integral dari 4 penyelenggaraan rumah kejang demam. Hasilnya, 3 dari 5 Ibu
tangga yang dengan kelembutannya mengatakan tidak mengetahui cara
dibutuhkan untuk merawat anak secara melakukan pertolongan pertama saat
terampil agar tumbuh dengan sehat. Ibu anak mengalami kejang demam, saat
yang tahu tentang kejang demam dan anak kejang demam ibu hanya
memiliki sikap yang baik dalam membawa anak ke tempat pelayanan
memberikan perawatan, dapat kesehatan terdekat.
menentukan penanganan kejang
demam yang terbaik bagi anaknya METODE
(Wardani, 2012). Penelitian ini merupakan penelitian
Langkah awal yang dapat dilakukan analitik kuantitatif dengan rancangan
dalam melakukan pertolongan pertama Cross sectional. Waktu penelitian pada
untuk mencegah kejang adalah segera bulan Mei sampai Agustus 2012
memberi obat penurun panas, kompres berlokasi di Akademi Kebidanan Sehat
air biasa, beri anaka banyak minum, dan Medan. Populasi penelitian adalah
jangan selimuti anak dengan selimut seluruh mahasiswi semester 1
tebal (Candra, 2009). berjumlah 230 mahasiswi. Jumlah
Berdasarkan hasil penelitian yang Sampel penelitian 58 responden dengan
dilakukan oleh Riandita (2012), bahwa menggunakan teknik Purposive
terdapat hubungan antara tingkat Samping.Variabel penelitian adalah
pengetahuan ibu dengan penanganan metode mengajar diskusi dan hasil
pertama balita kejang demam. Ibu belajar. Data yang telah diolah
dengan tingkat pengetahuan rendah kemudian dilakukan analisa sesuai

8|STIKes Al - Insyirah Pekanbaru


Al-Insyirah Midwifery / Vol. 7, No. 2, Tahun 2018

dengan penelitian dengan analisis 3. Distribusi Frekuensi Kategori Kejang


univariat dan bivariat. Demam
Tabel 3 Distribusi Frekuensi
HASIL Responden Berdasarkan Kategori
Berdasarkan hasil penelitian di Kejang Demam
Puskesmas Rawat Inap Tenayan Raya No Kejadian Frekuensi Persentase
Kota Pekanbaru maka didapatkan hasil Kejang (%)
yang dapat disajikan dalam bentuk 1 Pernah 34 36.17
tabel. 2 Tidak
60 63.83
Pernah
Analisa Univariat Total 94 100%
Sumber : Data Primer, 2017
1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat
Orang tua bahwa sebagian besar balita mayoritas
Tabel 1 Distribusi Frekuensi tidak pernah mengalami kejang demam
Responden Berdasarkan Kategori yaitu sebanyak 60 orang (63.83%).
Pengetahuan Kejang Demam

No Pengetahuan Frekuensi Persentase


Analisa Bivariat
1 Baik 58 61.7 Tabel 4 Hubungan Pengetahuan
2 Cukup 32 34.05 Dengan Penanganan Pertama Kejang
3 Kurang 4 4.25 Demam
Total 94 100
Sumber : Data Primer, 2017
Penge- Penanganan Total % P
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat tahuan Kejang Demam Value
bahwa mayoritas responden melakukan Benar Salah
penanganan kejang demam yang benar N % N %
sebanyak 62 orang (66 %). Baik 35 60.3 23 39.7 58 100 0.02

Cukup 26 81.2 6 18.8 32 100


2. Distribusi Frekuensi Kategori Kurang 1 25 3 75 4 100
Penanganan Kejang Demam Total 100
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Sumber : Data Primer 2017
Responden Berdasarkan Kategori
Penanganan Kejang Demam Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai
hasil uji statistik chi kuadrat p-
No Penanganan Frekuensi Persentase value=0,02. Maka berdasarkan nilai p
(%) menunjukkan terdapat hubungan antara
1 Benar 62 66 pengetahuan dengan Penanganan
2 Salah 32 34
Pertama pada Balita yang mengalami
Total 94 100
Sumber : Data Primer, 2017
kejang demam.

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa PEMBAHASAN


mayoritas responden melakukan a. Hubungan Pengetahuan dengan
penanganan kejang demam yang benar penanganan Kejang Demam
sebanyak 62 orang (66 %). Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan di puskesmas rawat inap
tenayan raya pekanbaru pada 94
responden bahwa lebih dari sebagian
responden memiliki pengetahuan baik

9|STIKes Al - Insyirah Pekanbaru


Al-Insyirah Midwifery / Vol. 7, No. 2, Tahun 2018

terhadap penanganan kejang demam penyuluhan dari petugas kesehatan


yaitu sebanyak 58 orang (61.7%). tentang penatalaksanaan kejang demam
Berdasarkan analisis uji chi square pada anak (Notoatmodjo, 2010).
didapatkan nilai p value 0.028 yang Berdasarkan hasil penelitian
artinya p < 0.05 terdapat hubungan yang yang dilakukan oleh Riandita (2012),
signifikan antara pengetahuan ibu bahwa terdapat hubungan antara tingkat
terhadap penanganan pertama kejang pengetahuan ibu dengan penanganan
demam. pertama balita kejang demam. Ibu
Pengetahuan adalah segala dengan tingkat pengetahuan rendah
sesuatu yang diketahui karena memiliki resiko 7 kali lebih besar untuk
dipelajarinya ilmu yang diketahui melakukan penanganan kejang demam
karena mengalami, melihat, dan yang buruk dari pada ibu dengan tingkat
mendengar sesuatu. Pengetahuan adalah pengetahuan yang tinggi. Hasil yang
hasil tahu dan terjadi setelah seseorang sama juga ditemukan pada penelitian
melakukan pengindraan terhadap suatu Labir, Ketut (2010) yang juga
objek tertentu (Notoatmodjo, 2012). menemukan bahwa ada hubungan
Penanganan kejang demam antara pengetahuan ibu dengan
pada anak sangat tergantung pada penanganan pertama pada balita kejang
peran orang tua, terutama ibu. Ibu demam, dengan p value = 0,016 < α =
adalah bagian integral dari 4 0,05.
penyelenggaraan rumah tangga yang Langkah awal yang dapat
dengan kelembutannya dibutuhkan dilakukan dalam melakukan
untuk merawat anak secara terampil pertolongan pertama untuk mencegah
agar tumbuh dengan sehat. Ibu yang terjadinya kejang pada saat anak demam
tahu tentang kejang demam dan adalah segera memberi obat penurun
memiliki sikap yang baik dalam panas, kompres air biasa atau air hangat
memberikan perawatan, dapat yang diletakkan di dahi, ketiak, dan
menentukan penanganan kejang lipatan paha. Beri anak banyak minum
demam yang terbaik bagi anaknya dan makan makanan berkuah atau buah-
(Wardani, 2012). buahan yang banyak mengandung air,
Hal ini sesuai dengan bisa berupa jus, susu, teh dan minuman
pernyataan Elizabet (2006), kemampuan lainnya. Jangan selimuti anak dengan
orang tua dalam pemberian pertolongan selimut tebal karena selimut dan
pertama pada anak dengan kejang pakaian tebal justru akan meningkatkan
demam dipengaruhi oleh banyak faktor suhu tubuh dan menghalangi penguapan
seperti umur, pendidikan, dan (Candra, 2009).
pekerjaan. Dilihat dari umur terkait Menurut asumsi peneliti bahwa
dengan masa produktif dan semakin ibu yang memiliki pengetahuan yang
dewasa seseorang maka pengalaman baik akan lebih tahu dan mengerti
hidup juga semakin bertambah serta bagaimana cara yang tepat untuk
dimungkinkan kemampuan analisis dari memberikan pertolongan pertama dalam
seseorang akan bertambah sehingga mengatasi dan mencegah terjadinya
pengetahuan juga semakin bertambah. kejang demam sebelum akhirnya
Faktor lain yang dapat memengaruhi membawa anaknya ke rumah sakit.
kemampuan seseorang dalam Penangan kejang demam juga
melakukan tindakan seperti minat, merupakan refleksi dari sikap dan
pengalaman, kebudayaan, informasi, perilaku sesorang yang biasa di bentuk
dari media massa seperti TV, Radio dan

10 | S T I K e s A l - I n s y i r a h P e k a n b a r u
Al-Insyirah Midwifery / Vol. 7, No. 2, Tahun 2018

dari pengetahuan yang sumbernya bias Lumbantobing, S.M. 2003.


dari mana saja. Penatalaksanaan Mutakhir Kejang
Pada Anak. Jakarta: FKUI
SIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan
pembahasan tentang hubungan pengetahuan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta:
ibu dengan penanganan pertama balita TIM
kejang demam di Puskesmas Tenayan Raya
tahun 2017 dapat ditarik kesimpulan Profil Puskesmas Tenayan Raya. 2016.
sebagai berikut :
a. Mayoritas responden yang memiliki
pengetahuan baik yaitu sebanyak 58 Wardani, AK. 2013. Kejang Demam
orang (61.7 %), Sederhana pada Anak Usia Satu
b. Mayoritas responden memiliki kategori Tahun. Retrieved from:
penanganan kejang demam yang benar http://portalgaruda.org/download_a
sebanyak 62 orang (66 %), berdasarkan rticle.php?article=122474
analisis uji chi square didapatkan nilai
p value 0.028 yang artinya p < 0.05
terdapat hubungan yang signifikan
antara pengetahuan ibu terhadap
penanganan pertama balita kejang
demam.

DAFTAR PUSTAKA
Haslam, dkk. 2000. Ilmu Kesehatan
Anak. Jakarta : EGC.

Notoatmodjo S. 2010. Metodologi


penelitian kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.

Candra. 2009. Kejang Demam.


Retrieved from:
http://www.scribd.com/doc/156894
07
Hasan. 2007. Cermin Dunia
Kedokteran. Available:
http://www.scribd.com/doc/156894
07

Labir, Ketut. (2009). Pertolongan


Pertama dengan Kejadian Kejang
Demam pada Anak. Retrieved
from:
https://tr.scribd.com/document/351
168204/ARTIKEL-Ketut-Labir-
dkk-pdf

11 | S T I K e s A l - I n s y i r a h P e k a n b a r u

Anda mungkin juga menyukai