OLEH:
KELOMPOK 1
DANDY 210002301066
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Kompetensi guru pada hakikatnya tidak bisa lepas dari konsep hakikat
guru dan hakekat tugas guru(Spencer 1993:7). Kompetensi guru mencerminkan
tugas dan kewajiban guru yang harus dilakukan sehubungan dengan arti jabatan
guru yang menuntut suatu kompetensi tertentu sebagaimana telah disebutkan. Ace
Suryadi (1999:298-304) mengemukakan bahwa untuk mencapai taraf kompetensi
seorang guru memerlukan waktu lama dan biaya mahal. Status kompetensi yang
profesional tidak diberikan oleh siapapun, tetapi harus dicapai kelompok profesi
bersangkutan. Awalnya tentu harus dibina melalui penguatan landasan profesi,
misalnya pembinaan tenaga kependidikan yang sesuai, pengembangan
infrastruktur, pelatihan jabatan (in service training) yang memadai, efisiensi dalam
sistem perencanaan, serta pembinaan administrasi dan pembinaan kepegawaian.
B. Pengertian Kompetensi
Seorang guru yang mendidik banyak siswa dan siswi di sekolah harus
memiliki Standar kompetensi yang layak dan sesuai, karena figur guru adalah
faktor yang menentukan berhasis atau tidaknya sebuah pendidikan.
1. Kompetensi Pedagogik
d. Perancangan pembelajaran
Guru memiliki merencanakan sistem pembelajaran yang memanfaatkan
sumber daya yang ada. Semua aktivitas pembelajaran dari awal sampai akhir telah
dapat direncanakan secara strategis, termasuk antisipasi masalah yang
kemungkinan dapat timbul dari skenario yang direncanakan.
Guru menciptakan situasi belajar bagi anak yang kreatif, aktif dan
menyenangkan. Memberikan ruang yang luas bagi anak untuk dapat mengeksplor
potensi dan kemampuannya sehingga dapat dilatih dan dikembangkan.
2. Kompetensi Profesional
Oleh sebab itu, tingkat keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dari
kompetensi sebagai berikut:
Dalam suasana seperti itu, peserta didik dilibatkan secara aktif dalam
memecahkan masalah, mencari sumber informasi, data evaluasi , serta menyajikan
dan mempertahankan pandangan dan hasil kerja mereka kepada teman sejawat
dan yang lainnya. Sedangkan para guru dapat bekerja secara intensif dengan guru
lainnya, dalam merencanakan pembelajaran baik individual maupun tim,
membuat keputusan tentang mendesai sekolah kolaborasi tentang pengembangan
kurikulum, dan partisipasi dalam penilaian. Berikut akan diuraikan tentang
kompetensi profesional yang harus menjadi andalan guru dalam melaksanakan
tugasnya.
3. Kompetensi Pribadi
3. Kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan norma, aturan, dan sistem nilai
yang berlaku di masyarakat;
3. Kemampuan untuk menjalin kerja sama baik secara individual maupun secara
kelompok.
3. Standar psikis: guru harus sehat rohani, artinya tidak mengalami gangguan
jiwa ataupun kelainan yang dapat mengganggu pelaksanaan tugas
profesionalnya
4. Standar mental: guru harus memiliki mental yang sehat, mencintai, mengabdi,
dan memiliki dedikasi yang tinggi pada tugas dan jabatannya.
5. Standar moral: guru harus memiliki budi pekerti luhur dan sikap moral yang
tinggi.
7. Standar spiritual: guru harus beriman kepada Allah yang diwujudkan dalam
ibadah dalam kehidupan sehari-hari.
Ada empat pilar pendidikan yang akan membuat manusia semakin maju:
1. Learning to know (belajar untuk mengetahui), artinya belajar itu harus dapat
memahami apa yang dipelajari bukan hanya dihafalkan tetapi harus ada
pengertian yang dalam.
Bila guru memiliki kompetensi sosial, maka hal ini akan diteladani oleh
para murid. Sebab selain kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual, peserta
didik perlu diperkenalkan dengan kecerdasan sosial (social intelegence), agar
mereka memiliki hati nurani, rasa perduli, empati dan simpati kepada sesama.
Pribadi yang memiliki kecerdasan sosial ditandai adanya hubungan yang kuat
dengan Allah, memberi manfaat kepada lingkungan, dan menghasilkan karya
untuk membangun orang lain. Mereka santun dan peduli sesama, jujur dan bersih
dalam berperilaku.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN