Anda di halaman 1dari 85

BAB I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha
dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu
bangsa demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan
Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidikan dalam perkembangan
masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa
sebagai genesi penerus dibentuk. Pendidikan merupakan permasalahan
nasional yang sangat penting. Menurut Undang – Undang RI Nomor 20
Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 (1)
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh
karena itu, pemerintah melakukan pemerataan dan peningkatan pendidikan
agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai secara merata.
Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mampu berkomunikasi
dengan baik, maka keterampilan dalam berbahasa diajarkan melalui
pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini senada dengan uraian dalam
pengantar KTSP (Depdiknas, 2006: 317) diketahui bahwa pembelajaran
Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik
untuk bekomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, bik
secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya
kesasteraan manusia Indonesia
Bahasa Indonesia perlu diterapkan kepada siswa disekolah dasar untuk
mempertajam kepekan perasaan siswa, melatih kreativitas berpikir, dan daya
khayal serta berkomunikasi dengan baik. Dalam proses komunikasi terdapat
enpat keterampilan yang berdeda namun saling berhubungan, komponen
keterampilan berbahasa tersebut diantaranya yaitu menyimak, berbicara,

1
membaca dan menulis. Setiap keterampilan memiliki hubungan yang erat
dengan yang lainnya dalam memperoleh keterampilan berbahasa. Menulis
merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung (Nurhadi Roekhan 2010:212-213).
Menurut Taginan (1982: 1) keterampilan berbahasa memiliki empat
komponen yaitu, (1) keterampilan menyimak (listenimg skills), 2)
keterampilan berbicara, (speaking skills), 3) keterampilan membaca (reading
skills), 4) keteampilan menulis (writing skills ). Setiap keterampilan saling
berhubungan dan bersinergi membentuk satu kemampuan berbahasa yang
utuh. Sehingga pembelajaran bahasa dapat dikatakan baik atau berhasil
apabila siswa menguasai empat keterampilan ini dengan baik.
Menulis adalah keterampilan berbahasa yang digunakan dalam
brkomunikasi secara tidak langsung. Meulis merupakan kegiatan yang
produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis, penulis harus terampil
memanfaatkan grofologi, struktur bahasa dan kosa kata,. Keterampilan ini
tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan
praktek yang banyak dan teratur (Nurhadi, 2010:2014) menulis sangat
penting bagi pendidikan karena memudahkan para siswa berpikir, juga dapat
menolong kita merasakan dan meniikmati hubungan meperdalam daya
tangkap atau persepsi, memecahkan masalah yang dihadapi dan menyusun
urutan bagian pengalaman. Tulisan dapat membantu menjelaskan pikiran kita
(Iskandarwassid dan Dadanf Suhendar, 2013:293).
Salah satu bagian dari menulis adalah menulis karangan. Ada beberapa
jenis karangan diantaranya: (1) karangan deskriptif, (2) karangan persuasive,
(3) karangan argumentasi, dan (4) karangan narasi, yaitu karangan yang
paling mudah dipahami siswa dan sederhana. Narasi adalah karangan atau
cerita yang menyajikan suatu peristiwa atau kejadian serta bagaimana
peristiwa itu berlangsung berdasarkan urutan waktu (Firman, 2015: 31).
Menulis narasi berbentuk fiksi meupakan bagian dari kegiatan mengarang
(Zizi Hefni, 2012: 102-103). Menulis narasi bisa berdasarkan pengamalan,
pengalaman mencakup pengalaman fiksi dan non fiksi (Nuryatin 2010:159).

2
Karangan adalah hasil mengarang yang terdiri atas rentetan kalimat yang
berkaitan dalam membentuk satu desatuan (Nurdjan & Rustan, 2010).
Salah satu jenis keterampilan menulils yang dibelajarkan di sekolah
dasar adalah keterampilan menulis karangan narasi yang lebih familiar
dikenal sebagai menulis cerita. Karangan narasi merupakan jenis karangan
bercerita baik berdasarkan pengalaman, pengamatan, maupun khayalan.
Untuk itu, dalam menulis karangan narasi pengarang harus mampu
merencanakan dengan baik, menggali ide yang akan diceritakan, dan
mengorganisasi ide-ide tersebut. Pengarang harus dapat (1) mengembangkan
ide/cerita dalam setiap parag secara jelas, (2) menysusun cerita secara
berkaitan, (3) memilih diksi yang tepat, (4) menggunakan ejaan dan tanda
baca yang tepat, (5) mengembangkan cerita berdasarkan satu tema, dan (6)
tidak mengulang-ulang ide yang diungkapkan.
Berdasarkan hasil observasi di kelas IV SDN 41 Ampenan ditemukan
beberapa hal penyebab rendahnya keterampilan siswa dalam menulis
cerita/karangan narasi yaitu : (1) Strategi pembelajaran yang digunakan guru
dalam pembelajarn Bahasa Indonesia masih sederhana, (2) metode yang
digunakan guru hanya ceramah dan penugasan saja, sehingga kegiatan
pembelajaran berlangsung monoton dan membosankan, (3) guru tidak
menggunakan media dalam proses belajar mengajar, (4) siswa kesulitan
mengembangkan ide, yakni kebanyakan siswa mengeluh tidak tahu apa yang
akan ditulis, (5) tidak terjadi aliran logis dari ide yang satu menuju ide yang
lain, yakni siswa sering mengulang butir-butir ide, (6) siswa menggunakan
tanda baca dan ejaan yang kurang tepat. Dari permasalahan ini menyebabkan
siswa kurang terlatih dalam hal mengarang sehingga siswa kurang menguasai
pemakaian kosa kata yang tepat dalam bahasa Indonesia. Hal ini dapat dilihat
dari pilihan kata yan kurang tepat, kalimat yang kurang efektif dan sulit
mengungkapkan gagasan dalam bentuk tulisan.
Uraian permasalahan diatas menunjukkan perlunya pembenahan dalam
proses pembelajaran menulis karangan narasi, yakni dengan suatu cara
pembelajaran yang memberikan siswa kesempatan latihan yang

3
menyenangkan serta mampu membantu siswa dalam merancanakan, menggali
ide, dan mengorganisasi ide dalam meulis karangan narasi. Salah satu
alternatif yang akan digunakan guru untuk mengatasi permasalahan diatas
yaitu dengan penggunaan metode peta pikiran (mind map).
Metode mind map dapat membantu kita dalam mengingat perkataan
dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu
mengorganisasikan materi, dan memberikan wawasan baru (Deporter,
2010:225), Mind map adalah suatu cara mencatat yang kreatik, efektif dan
secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran (Sutanto Windura 2008:114).
Kelebihan yaitu sangat baik untuk mengintrospeksi diri. Baik bagi anak
maupun orang dewasa. Kekurangan mind map yaitu anak membutuhkan
dorongan yang lebih kuat untuk dapat menerapkan mind map dalam kegiatan
perencanaannya. Agar mampu menggunakan metode mind map, anak
memerlukan semangat dan kepercayaan diri. Hal tersebut dapat diperoleh
siswa melalui pembelajaran meltikultural dimana siswa menyadari adanya
persamaan yang dimiliki dengan siswa yang lainnya sehingg siswa merasa
mampu untuk bersaing ( Rustan, 2010).
Berdasarkan uraian diatas, peneliti akan melakukan penelitian dengan
judul: “Penerapan Metode Mind Map Dalam Meningkatkan Keterampilan
Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran
2019/2020.”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan masalah di atas, maka
rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut: “Bagaimanakah
Penerapan Metode Mind Map Dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis
Karangan Narasi Siswa Kelas IV SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran
2019/2020.”?

4
C. Tujuan Perbaikan
Berdasarkan rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini,
maka tujuan yang hendak dicapai adalah untuk meningkatkan keterampilan
menulis karangan narasi dengan Penerapan Metode Mind Map Siswa Kelas
IV SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran 2019/2020.

D. Manfaat Perbaikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak antara lain sebagai berikut:
1. Manfaat teoritas dari penelitian ini diantaranya sebagai berikut:
a. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
bagi peneliti selanjutnya.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan
tentang metode Mind Map dalam meningkatkan keterampilan menulis
karangan
narasi siswa kelas IV SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran 2019/2020
2. Manfaat praktis dari penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan
masukan dalam mengembangkan variasi model pembelajaran oleh guru
untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai informasi mengenai tingkat keberhasilan kegiatan
belajar dengan menggunakan metode Mind Map di SDN 41 Ampenan.
b. Bagi Siswa
a. Dengan diterapkannya metode Mind Map, pembelajaran menulis
karangan narasi akan lebih menyenangkan karena siswa bekerja
dengan warna dan gambar.
b. Kemampuan siswa merncanakan dan mengorganisasikan ide
meningkat malalui mind map yang diciptakan.

5
c. Siswa mampu menulis karangan narasi secara tersetruktur dan
koheren serta sesuai dengan kaidah-kaidah dalam penulisan bahasa
Indonesia.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan di bidang
pendidikan sebagai persiapan menjadi guru di masa yang akan datang.
Peneliti sebagai calon pendidik mendapat pengalaman langsung dalam
pelaksanaan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran.

6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
Teori yang relevan ini dikaitkan dengan teori-teori yang berkaitan
dengan varibel dalam penelitian. Terdapat beberapa teori yang relevan
dalam penelitian ini yaitu teori konstruktivisme, hakikat keterampilan
menulis, hakikat karangan narasi, dan hakikat metode mind map.
Adapun teori-teori tersebut diuraikan dalam penjelasan dibawah
ini:
1. Teori Konstruktivisme
Asal kata kontruktivisme adalah “to construct” yang artinya
membangn atau menyusun. Menurut Carin (dalam Anggraiamurti, 2009)
bahwa teori kontruktivisme adalah suatu teori belajar yang menekankan
bahwa para siswa sebagai pebelajar tidak menerima begitu saja
pengetahuan yang mereka dapatkan, tetapi mereka secara aktif
membangun pengetahuan secara individual. Sedangkan menurut Thobroni
(2011: 107-108) konstrukvisme merupakan landasan yang menyatakan
bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang
hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak secara tiba-tiba.
Jadi, menurut teori ini pembelajaran yang bersifat generative, yaitu
tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Dalam hal ini
siswa sebagai pebelajar tidak menerima begitu saja pengetahuan yang
mereka dapatkan, tetapi mereka secara aktif membangun pengetahuan
secara individual. Guru dapat membantu proses ini dengan cara-cara
mengajar yang membuat informasi menjadi sangat bermakna dan sangat
relevan bagi siswa, dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan atau menerrapkan sendiri ide-ide dan dengan mengajak siswa
agar menyadari dan menggunakan stratergi-strateri mekea sendiri untuk
belajar.
Berdasarkan uraian diatas teori kontruktivistik ini dapat dikatakan
sebagai salah satu landasan dari pembelajaran menulis karangan narasi

7
dengan penerapan metode peta pikiran. Pada pembelajaran ini siswa
diberikan kesempatan menerapkan ide-ide mereka sendiri. Siswa yang satu
dengan siswa yang lainnya dapat menciptakan mind map yang berbeda-
beda. Hal ini menunjukkan bahwa setiap mind map yang dibuat adalah
original milik pembuatnya.
Sesuai dengan teori kontruktivistik, maka metode ini melibatkan
peran aktif siswa dalam pembelajaran. Memberikan kesempatan untuk
membangun peta pikirannya sendiri dan menciptakan pembelajaran yang
lebih bermakna.
2. Hakikat Keterampilan Menulis
Hakikat keterampilan menulis diuraikan dalam beberapa bagian
pembahasan yaitu sebagai berikut:
a.Pengertian keterampilan menulis
Keterampilan adalah suatu kemampuan untuk menggunakan akal,
fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah maupun
membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan
sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2007:1180) keterampilan
adalah kecakapan untuk mneyelesaika tugas. Menurut Gordon (1994)
keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam mengoperasikan
pekerjaan secara lebih mudah dan tepat. Sedangkan menurut Dunette
(1976), keterampilan adalah pengetahuan yang didapatkan dan
dikembangkan melalui latihan atau training dan pengalaman dengan
melakukan berbagai tugas.
Menulis merupakan suatu kegiatan mengungkapkan gagasan,
pikiran, pengalaman dan pengetahuan ke dalam bentuk catatan dengan
menggunakan aksara, lambang, atau symbol yang dibuat secara
sistematis sehingga dapat dengan muda dipahami oleh orang lain.
Pengertian menulis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2003:1291) yaitu melairkan pikiran atau gagasan (seperti mengarang,
membuat surat) dengan tulisan. Hargrove dan Pottet dalam Abdurahman

8
(1998:239) mengemukakan bahwa menulis merupakan penggambaran
visual tentang pikiran, perasaan, ide dengan menggunakan symbol-
simbol system bhasa penulisannya untuk keperluan konunikasi atau
mencatat. Sedangkan menurut Suyitno (1993:150) mengemukakan
bahwa menulis merupakan kemampuan mengungkapkan ide, pikiran,
pengetahuan, ilmu, dn pengalaman hdupnya dalam Bahasa tulis yang
jelas, runtut, ekspresif, enak dibaca dan dipahami orang lain.
Jadi, dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan
menulis merupakan suatu kecakapan dalam berkomunikasi untuk
mengungkapkan ide atau gagasan secara terencana dan sistematik
melalui Bahasa tulis yang dapat dikembangkan dengan kegiatan lain
untuk menunjang keberhasilan dalam menulis.
b. Tujuan menulis
Menurut hugo Hartig dalam Tarigan (1994:24) mengemukakan
tujuan menulis sebagai berikut:
1) Assigment purposa (tujuan penguasaan)
Assigment purposa (tujuan penguasaan), yaitu menulis yang
dilakukan untuk tujuan menyelesaikan tugas buku atau kemauan
sendiri.
2) Altruistic purpose ( tujuan altruistic)
Altruistic purpose ( tujuan altruistic), bertujuan untuk menyenangkan
para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami,
menghargai perasan dan penalarannya, ingin membuat hidup para
pembaca lebih mudah dan menyenangkan dengn karyanya itu,
3) Persuasive purpose (tujua persuasive)
Persuasive purpose (tujua persuasive), yaitu tulisan yang bertujuan
meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.
4) Informational purpose (tujuan informasional)
Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan)
yaitu tulisanyang bertujuan memberi informasi atau
keterangan/penerangan kepada para pembaca.

9
5) Self-ekpresive (tujuan pernyataan diri)
Self-ekpresive (tujuan pernyataan diri), yaitu tulisan yang bertujuan
memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para
pembaca
6) Creative purpose (tujuan kreatif)
Creative purpose (tujuan kreatif), yaitu tuisan yang bertujuan
mencapai nilai-nilai artistic, nilai-nilai kesenian.
7) Problem solving purpose (tujuan pemecahan masalah)
Problem solving purpose (tujuan pemecahan masalah), yaitu
keinginan penulis untuk memecahkan masalah dengan menjelaskan,
menjernihkan, menjelajahi serta meneliti secara crmat pikiran-
pikiran dan gagasan sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh
para pembaca.
c. Unsur-unsur menulis
Menurut The Liang Gie, menulis terdiri atas:
1) Gagasan
Gagasan ini maksudnya topik yang berupa pendapat, pengalaman atau
pengetahuan seseorang. Gagasan tergantung pada pengalaman masa
lalu atau pengetahuan seseorang
2) Tuturan
Tuturan merupakan gagasan yang dapat dipahami pembaca. Ada
bermacam-macam tuturan, antra lain; deskripsi, persuasi, narasi,
argumentasi dan eksosisi
3) Tatanan
Tatanan adalah aturan yang harus diindahkan ketika mengungkapkan
gagasan. Berarti menulis tidak sekedar menulis, harus mengindahkan
aturan-aturan dalam menulis, misalnya penggunaan ejaan yang tepat.
4) Wahana
Wahana juga sering disebut dengan alat. Wahana berupa gramatika,
kosakata dan retorika (seni memakai bahasas)

10
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa unsur-unsur menulis
terdiri atas pengungkapan gagasan, tuturan yang digunakan penulis dalam
menyampaikan tulisannya, tatanan dalam penlisan dan wahana yang
berupa kosakata dan gramatika. Dimana untuk menciptakan tulisan
deskripsi yang baik haruslah mencakup selurush unsur-unsur tersebut.
3. Hakikat Karangan Narasi
Berikut ini diuraikan beberapa pembahasan terkait dengan hakikat
karangan narasi, yaitu:
a. Pengertian karangan narasi
Sebelum kita membahas pengertian karanga narasi, terlebih dahulu
kita memahami pengertian mengarang.
Menurut Gie (2002: 3) mengarang memiliki arti yang sma dengan
menulis, yaitu segernap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan
gagasan dan menyampaikannya melalui Bahasa tulis kepad masyarkat
pembaca untuk dipahami.
Sedangkan menurut Widyamartaya dan Sudiarti (dalam Finoza
1993: 234) mengarang adalah keseluruhan rangkaian kegiatan
seseorang untuk mengungkapkan gagasan menyampaikannya melalui
bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Sehingga karangan
dapat diartikan sebagai hasil perwujudan gagasan seseorang dalam
Bahasa tulis yang dapt dibaca dan dimengerti oleh masyarakat
pembaca.
Menurut Gorys Keraf (2001:137), pengertian narasi adalah suatu
bentuk wcana yang berusaha mngisahkan suatu kejadian seolah-olah
pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Sedangkan
menurut Widjono H.S (2007:175), narasi adalah uraian yang
menceritakan sesuatu atau serangkaian kejadian, tindakan, keadaan,
secara berurutan dari permulaan sampai akhir sehingga terlihat
rangkaian hubungan satu sama lain.

11
Jadi karangan narasi merupakan karangan yang tujuannya
menceritakan kronologis peristiwa dengan sejelas-jelasnya kepada
pembaca dalam suatu rangkaian waktu.
b. Unsur-unsur karangan narasi
Unsur-unsur karangan narasi menurut Suparno (2009:39-44) sebagai
berikut:
1) Alur (plot) adalah rangkaian peristiea yang melibatkan para tokoh
pada suatu masalah dari bagian awal, pertengahan dan ahir dari
sebuah peristiwa.
2) Tokoh adalah manusia dan hewan yang terlibat dalam suatu
peristiea
3) Latar (setting) adalah tempat dan waktu terjadinya peristiea yang
dialami tokoh
4) Sudut pandang yaitu cara seseorang penulis menempatkan dirinya
dalam sebuah cerita
5) Tema yakni makna yang terkandung dalam sebuah cerita.
c. Ciri-ciri karangan narasi
Adapun dibawah ini ialah ciri dari narasai, diantaranya sebagai berikut:
Versi Goys Keraf (2000:136)
1) Memperlihatkan unsur perbuatan atau juga tindakan
2) Berupanya menjawab pertanyaan “apa yang terjadi?
3) Disusun didalam urutan waktu
4) Terdapat konfliks
Sedangkan Versi Antar Semi (2003:31) sebagai berikut:
1) Berwujud cerita mengenai peristiwa atau penglaman penulis
2) Atas dasar konfliks, disebabkan karena tanpa komfliks seringkali
narasi tersebut tidak menarik
3) Kejadian atau peristiea yang diberikan berupa suatu kejadian yaitu
peristiwa yang nyata terjadi, bias itu berbentuk semata-mata
imajinasi atau juga gabungan antara keduanya.

12
4) Susunan dengan secara kronologis itu sangat ditentukan
dipokoknya, ciri-ciri narasi ini merupakan berisikan suatu cerita,
yang menekankan suatu krologis atau pristiwa itu dari waktu ke
waktu yang memiliki konfliks didalamnya
5) Memiliki nilai keindahan atau juga estetika.
d. Jenis-jenis karangan narasi
Berikut ini penjelasan jenis-jenis karangan narasi menurut Keraf
( 2009:136-138) sebagai berikut:
1) Narasi ekspositoris adalah narasi yang menyampaikan informasi
mengenai berlangsunya suatu peristiwa, yang berarti bahwa narasi
ekspositoris merupakan sutau narasi yang hanya mengisahkan
suatu kejadian yang telah ada. Contoh narasi ekspositoris adalah
biografi dan autobiografi
2) Narasi sugestid adalah suatu rangkaian peristiea yang disajian
sekian macam sehingga menrangsang daya hayal para pembaca,
dalam hal ini bahwa narasi sugestif terjadi karena adanya
serangkaian cerita yang ditumbuhi dengan imajinasi penulis.
Contoh narai sugestif adalah novel, cerpen, cerbung dan cergam.
e. Langkah-langkah menulis karangan narasi
Menurut Karsana (1986:5.27), langkah-langkah menyusun karangan
narasi sebagai berikut:
1) Menentukan tema
2) Membuat garis certita besar
3) Membuka judul cerita
4) Menyusun cerita.
Sedangkan menurut Dawud (Eminingsih, 2014: 20-21) menyusun
karangan narasi dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Menentukan tema karangan
2) Merumuskan judul karangan

13
3) Menyusun kerangka karangan melalui mencatat, menyeleksi, dan
mengurutkan ide. Langkah dalam menyusun narasi ini cenderung
dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari,
meneukan, dan menggali ide. Oleh karena itu, ceita dirangkai
dengan menggunakan rumus 5 W + 1 H, yang disingkat menjadi
adik simba:
 (What) Aapa yang akan diceritakan
 (Where) Dimana setting/lokasi ceritanya,
 (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung
 (Who) Siapa pelaku ceritanya
 (Why) Mengapa peristiwa itu terjadi,
 (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.
4) Menulis karangan
Menurut Gie (2002: 33-37) terdapat 5 asas yang dapat dijadikan
pedoman agar kegiatan mengarang menjadi efektif, yaitu:
a) Kejelasan
Asas kejelasan tidaklah semata-mata berarti mudah dipahami,
melainkan juga bahwa karangan itu tidak mungkin
disalahtafsirkan oleh pembaca. Kejelasan berarti tidak samar-
samar, tidak kabur sehingga setiap butir ide yang diungkapkan
seakan-akan tampak nyata oleh pembaca
b) Keringkasan
Asas keringkasan tidaklah berarti bahwa setiap karangan harus
pendek. Keringkasan berarti bahwa sesuatu karangan tidak
menghamburkan kata-kata secara semena-mena, tidak
mengulang-ulang butir ide yang dikemukakan, dan tidak
berputar-putar dalam menyampaikan suatu gagasan dengan
berbagai kalimat yang berkepanjangan
c) Ketepatan
Asas ketepatan mengandung ketentuan bahwa sesuatu
penulisan harus dapat menyampaikan butir-butir gagasan

14
kepada pembaca dengan kecocokan sepenuhnya seperti yang
dimaksud oleh penulisnya. Dalam hal ini karangan harus
menaati sepenuhnya berbagai aturan dan ketentuan tata Bahasa,
ejaan, tanda baca, dan kelaziman pakai Bahasa tulis yang ada
d) Kesatupaduan
Asas ini berarti bahwa segala hal yang disajikan dalam suatu
karangan perlu berkisar pada satu gagasan pokok atau tema
utama yang telah ditentukan. Untuk keseluruhan karangan yang
tersusun dari alenia-alenia, tidak ada uraian yang menyimpang
dan tidak ada ide yang lepas dari jalur gagasan pokok itu.
e) Pertautan
Asas ini menetapkan bahwa dalam suatu karangan bagian-
bagiannya perlu “melekat” secara berurutan satu sama lain.
Dalam karangan itu antara alinea yang satu dengan alinea yang
lainnya perlu ada saling ikat sehingga ada aliran logis dariide
yang satu menuju ide yang lain.
f) Penegasan
Asas penegasan dalam mengarang menetapkan bahwa dalam
sesuatu tulisan butir-butir informasi yang penting disampaikan
dengan penekanan atau penonjolan tertenttu sehingga
mengesan kuat pada pikiran pembaca.
4. Hakikat Metode Mind Map
Hakikat metode Mind Map diuraikan dalam beberapa pembahasan berikut
ini:
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode
diperlukan oleh guru, dan peggunaannya pun bervariasi sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai (Eveline Siregar, 2014 : 80). Metode yang
digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan
demikian, metode dalam rangkaian system pembelajaran memegang

15
peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi
pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode
pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin
dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.
Metode pembelajaran adalah suatu cara yang tidak bisa terpisah
oleh kurikulum pembelajaran, karena suatu metode merupakan ujung
tombak dari kurikulum, kurikulum tidak mungkin berjalan dengan baik
jika tidak diikuti oleh metode pembelajaran yang sistematis dan
terpadu (Jasa Ungguh, 2016 : 242)
Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang
digunakan guru dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan – tahapan
tertentu yang dipilih oleh masing – masing guru.
b. Pengertian Metode Mind Map
Menurut Tony Buzan, Mind Map adalah cara mengmbangkan
kegiatan berpikikir ke segala ara, menangkap berbagai pikiran dalam
berbagai sudut. Mind Map mengembangkan cara berpikir divergen dan
kreatif. Mind Map juga disebut juga dengan peta konsep merupakan
alat berpikir organisasional yang sangat hebat, ini juga merupakan cara
termudah untuk menempatkan informasi dalam otak dan mengambil
informasi itu saat dibutuhkan. Mind Map dapat membantu dalam
berbagai hal seperti merencanakan, berkomunikasi, menjadi lebih
kreatif, menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan
menjelaskan pikirn, mengingat dengan baik, belajar lebih cepat dan
efisien serta melatih gambar keseluruhan.
Sedangkan menurut Silberman (2014:200) mind map
merupakan cara kreatif bagi tiap siswa untuk menghasilkan gagasan,
mencatat apa yang dipelajari atau merencanakan tugas baru. Meminta
siswa untuk membuat mind map memungkinkan mereka untuk

16
mengidentifikasi dengan jelas dan kreatif apa yang telah mereka
pelajari atau apa yang tengah mereka rencanakan.
Dalam mengerjakan tugas menulis yang menantang, mind map
membantu siswa menysusun informasi dan melancarkan aliran pikiran.
Mind map dapat membantu siswa mengatasi hambatan menulis (De
Poter, 20014:201). Sehingga cara terbaik untuk memperkenalkan dan
membiasakan metode mind map adalah dengan menggunakananya
sendiri.
Jadi, metode mind map merupakan cara yang digunakan dalam
pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk melibatkan kedua sisi
otak untuk menggali ide dan merencanakan tugas.
c. Kegunaan Mind Map
Menurut Michalko (Buzan, 2009:6) mind map dapat membantu
kita dalam banyak hal, diantaranya:
1) Merencanakan
2) Berkomunikasi
3) Menjdai lebih kreatif
4) Menghemat waktu
5) Menyelesaikan masalah
6) Memusatkan perhatian
7) Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran
8) Mengingat dengan lebih baik
9) Belajar cepat dan lebih efisien.
Pembuatan mind map sesuai dengan cara kerja alami otak.
Metode mind map melibatkan kedua sisi otak karena mind map
menggunakan gambar, warna, dan imajinasi bersamaan dengan kta,
angka dan logika. Mind map juga membantu otak membuat imajinasi
besar melalui asosiasi yang mendorong pemikiran sinergis dalam
menghasilkan dan mengorganisasikan ide.
d. Langkah-langkah Membuat Mind Map

17
Buzan (2009: 15-16) mengemukakan tujuh langkah-langkah
dalam membuat mind map, sebagai berikut
1) Dimulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya
diletakkan mendatar. Karena apabila dimulai dari tengah akan
memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar kesegala arah dan
untuk mengungkapkan dirinya secara lebihbebas dan alami
2) Menggunakan gambar atau foto untuk ide sentral. Karena sebuah
gambar atau foto akan mempunyai makna seribu kata yang
membantu otak dalam menggunakan imajinasi yang akan
diungkapkan. Sebuah gambah sentral akan lebih menarik, membuat
otak tetap terfokus, membantu otak berkonsentrasi, dan
mengaktifkan otak
3) Menggunakan warna yang menarik. Karena bagi otak, warna sama
menariknya dengan gambar. Warna membuat mind map lebih hidup,
menabah energy pada pemikiran yang lebih kreatif, dan
menyenangkan,
4) Hubungkan cabang-cabang utama kegambar pusat dan hubungkan
cabang-cabang tingkat dua dan tingkat tiga ke tingkat satu dan dua,
dan seterusnya. Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang
mengaitkan dua (atau tiga atau empat) hal sekaligus. Apaila cabang-
cabang dihubungkan akan lebih mudah dimengerti dan diingat
5) Membuat garis hubung yang melengkung. Bukang garis lurus.
Karena dengan garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang
yang melengkung dan organis seperti cabang-cabang pohon jauh
lebihmenarik bagi mata,
6) Menggunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Karena dengan kata
kunci tungal dapat memberi lebih banyak daya dan fleksibelitas
kepada peta pikiran.
7) Menggunakan gambar. Karena seperti gambar sentral, setiap gambar
bermakna seribu kata.
e. Langkah-langkah Penerapan Metode Mind Mapp

18
Menurut Siberman, (2014:200-201), adapun langkah-langkah
pelaksanaan metode mind map dapat dilaksanakan dalam prosedur
sebagai berikut:
1) Pilihlah topik untuk pemetaan pikiran
2) Buatkan sebuah peta pikiran sedrhana untuk siswa dengan
menggunakan warna, gambar, atau simboh sebagai contoh
3) Sediakan kertas, spidol dan materi sumber lain yang menurut anda
akan membantu siswa meniptakan mind map yang semarak dan
cerah
4) Sediakan waktu yang banyak bagi siswa untuk menysusn mind map
5) Perintahkan siswa untuk saling bercerita tentang mind map
mereka… pembuatan mind map oleh siswa dapat divariasikan
dengan membuat secara berkelompok aar pembelajaran tidan
membosankan.
Dengan mengacu pada langkah-langkah penerapan metode mind
map diatas, maka langkah-langkah penerapan metode mind map dalam
pembelajara menulis karangan narasi dalam penelitian ini adlah sebagai
berikut:
1) Guru memilih tema/topik yang digunakan dalam menulis karangan
narasi
2) Guru menjelaskan cara membuat mind map dengan membuat mind
map kerangka karangn dengan warna, gambar atau symbol sebagai
contoh
3) Siswa bekerja dlam tim membuat mind map kerangka karangan tema
yang telah ditentukan.
4) Tim menyusun kerangka karangan narasi berdasarkan milnd map
kerangka karangan yang telah dibuat
5) Tim membuat karangan narasi dengan mengembangkan kerangka
karangan yang telah disusun
6) Setiap perwakilan tim mempersentasikan hasil pekerjaannya.

19
20
BAB III. PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian


1. Subjek Penelitian
Subyek penelitian merupakan kegiatan meneliti. Subyek penelitian
sekaligus sebagai sampel adalah siswa – siswi kelas IV SDN 41 Ampenan,
yang berjumlah 36 orang dengan 16 orang siswa perempuan dan 20 Orang
siswa laki – laki.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas I SDN 41 Ampenan tahun Pelajaran
2019/2020. SDN 41 Ampenan bertempat di Jln. Banda Seraya, Kelurahan
Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara
Barat.
2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 siklus, siklus pertama
dilaksanakan pada tanggal 23 April 2020 dan sisklus kedua dilaksanakan
pada tanggal 25 April 2020.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 41 Ampenan tahun
Pelajaran 2019/2020. SDN 41 Ampenan bertempat di Jln. Banda Seraya,
Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Nusa
Tenggara Barat.
B. Disain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan di kelas IV SDN 41
Ampenan. Rancangan penelitian yang diterapkan adalah rancangan penelitian
tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk siklus, yang
dilaksanakan dalam dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Adapun
tahapan masing-masing siklus sebagai berikut:
1. Siklus I
a.Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan meliputi :
1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode mind
map

21
2) Menyiapkan media gambar dan alat warna untuk membuat mind map
dalam proses pembelajaran
3) Menyiapkan LKS yang berisi petunjuk untuk membuat mind map
kerangka karangna dan menyusun mind map kerangka karangan
tersebut menjadi karangan narasi
4) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru
a. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan merupakan penerapan isi rancangan dari
rencana pembelajaran yang telah disusun. Dalam hal ini peneliti berperan
sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai pengumpul
data. Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melakukan kegiatan
pembelajaran yang disesuaikan dengan langkah-langkah penerapa metode
mind map dalam pembelajaran yaitu terdiri dari kegiatan awal
(pendahuluan), kegiatan inti, dan kegiatan akhir (penutup).
b. Tahap Observasi/ Pengamatan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data berupa hasil
pengamatan yang berisi tentang pelaksanaan tindakan dari rencana yang
sudah dibuat dan dikumpulkan dengan instrument pengamatan yang
dikembangkan oleh peneliti.
Adapun pengamatan yang dilakukan dengan sasaran :
1) Apakah proses pembelajaran sudah mencerminkan penggunaan metode
mind map
2) Apakah seluruh isi rancangan pembelajaran telah dilaksanakan secara
optimal dalam proses pembelajaran
3) Dalam proses pembelajaran adakah hal-hal yang perlu ditingkatkan lagi
dan diperbaiki oleh guru selama memperaktekkan rancangan
pembelajaran menggunakan metode mind map.
4) Megetahui dampak pembelajaran yang berorietasi pada keterampilan
menulis karangan narasi dengan menggunakan metode mind map pada
siswa selama belajar

22
5) Memantau dampak pembelajaran dengan menggunakan metode mind
map terahadap peningkatan keterampilan menulis karangan narasi
selama prose pembelajaran
b. Tahap Refleksi
Reflesksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan
persis seperti yang telah dicatat dalam observer (kunandar, 208: 75).
Refleksi dilakukan disetiap akhir siklus. Pada tahap ini, hasil yang
diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan dan dianalisis
Kegiatan pada tahap refleksi ini mengkaji kekurangan dan
hambatan yang muncul saat proses pembelajaran berlangsung. Hasil
diperoleh digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki atau
menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada siklus
berikutnya.
II Siklus II
Pelaksanaan siklus II ini sama dengan pelaksanaan pada kegiatan
siklus I. namun kekurangan-kekurangan yang terjadi berdasarkan hasil
refleksi pada siklus I akan diperbaiki dan disempurnakan lagi untuk
diterapkan pada siklus II.

C. Teknik Analisis Data


Beberapa analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Ketuntasan individu
Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas secara
individu apabila mampu memperoleh nilai ≥ 70 sebagai standar ketuntasan
belajar minimal. Nilai akhir individual per siswa ditentukan dengan rumus
sebagai berikut :
Skor Perolehan
Nilai = x 100
Skor Maksimal
(sumber Purwanto, 2011: 207)
b. Menghitung Nilai Rata-rata

23
X=
∑X
N

Keterangan:
X : Nilai ata-rata
∑X : Jumlah seluruh skor
N : Subjek
(Sumber: Sudjana, 1989: 109)
c. Ketuntasan klasikal
∑ Siswa yang tuntas belajar
P= x 100 %
∑ Siswa
Keterangan:
P :Ketuntasan klasikal

Ketuntasan klasikal adalah ketuntasan keseluruhan dalam

setiap mata pelajaran yang telah ditentukan oleh sekolah itu sendiri. Di

SDN 41 Ampenan ketuntasan klasikal yang telah ditentukan adalah

85%, artinya siswa yang dikatakan tuntas secara klasikal apabila

jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM tersebut mencapai

85% berdasarkan perhitungan sesuai dengan rumus penentuan

ketuntasan belajar secara klasikal.

1. Data Aktivitas Guru


Pengolahan data untuk aktivitas guru dalam pembelajaran sama
dengan cara pengolahan aktivitas siswa yaitu menggunakan MI (Mean
Ideal) dan SDI (Standar Deviasi Ideal).

24
Menentukan skor aktivitas guru untuk masing-masing deskriptor
yaitu :
a. Skor 1 diberikan jika tidak ada deskriptor nampak dan kurang baik.
b. Skor 2 diberikan jika deskriptor nampak dan cukup baik.
c. Skor 3 diberikan jika deskriptor nampak dan baik.
d. Skor 4 diberikan jika deskriptor nampak dan sangat baik.
Berdasarkan skor standar maka kriteria untuk menentukan
aktivitas guru dijabarkan pada tabel berikut ini (dalam Wahidmurni,
2010).
Tabel 3.1 Kriteria untuk Menentukan Aktivitas Mengajar Guru
Berdasarkan Skor Standar

Interval Interval Skor Kategori


x ≥ Mi + 1,5 Sdi X ≥ 56,25 Sangat Baik
MI+0,5 SDI ≤ X < Mi +1,5 SDi 43,75≤ X <56,25 Baik
MI-0,5 SDI ≤ X < Mi + 0,5 SDi 31,25 ≤ X <43,75 Cukup baik
MI-1,5 SDI ≤ X < Mi – 0,5 SDi 18,75≤ X <31,25 Kurang baik
x < Mi – 1,5 SDi X ≤ 18,75 Sangat kurang baik

Keterangan:
X = rata-rata skor aktivitas mengajar guru

D. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan merupakan rumusan keberhasilan yang akan
dijadikan pedoman utnuk menentukan keberhasilan pelaksanaan penelitian.
Keberhasilan dari kegiatan pembelajaran ini dapat dilihat dengan capaian nilai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) ≥ 70 dengan ketuntasan klasikal sebesar
70%. KKM yang ditentukan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV di
SDN 41 Ampenan yaitu 70.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan keterampilan menulis karangan
narasi maka penelitian ini akan dikatakan berhasil jika:
1. Keterampilan menulis karangan narasi siswa dikatakan berhasil jika nilai
rata-rata siswa mencapai 70 dari siklus sebelumnya

25
2. Aktiviats guru dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan
penerapan metode mind map terjadi peningkatan
3. Aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan
penerapan metode mind map minimal mencapai 70%.

26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Siklus
1. Siklus I
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 41 Ampenen
mulai tanggal 23 April sampai dengan tanggal 26 April 2020. Penelitian
ini dilaksanakan dengan penerapan metode mind map dalam
meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN 41 Ampenan tahun pelajaran
2019/2020. Sebelum melakukan pemberian tindakan ini peneliti
melakukan observasi sebagai bahan tolak ukur dalam peningkatan
keterampilan menulis karangan narasi.
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap sikus terdiri dari 2
kali pertemuan, pertemuan perama dan kedua dilaksanakan pembelajaran
untuk melihat tingkat perkembangan keterampilan menulis karangan
narasi pada siswa kelas IV SDN 41 Ampenan. Dalam penelitian ini, tiap
siklus dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu tahap perencanaan,
tahap pelaksanaan, observasi dan refleksi.
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan meliputi :
1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode
mind map.
2) Menyiapkan media gambar dan alat warna untuk membuat mind
map dalam proses pembelajaran.
3) Menyiapkan LKS yang berisi petunjuk untuk membuat mind map
kerangka karangna dan menyusun mind map kerangka karangan
tersebut menjadi karangan narasi.
4) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru.
b. Pelaksanaan Tindakan

27
Pada tahap ini peneliti melakukan pelaksanaan tindakasan sesuai
dengan perencanaan perbaikan telah disusun dalam RPP. Penelitian ini
dilaksanakan dengan penerapan metode mind map dalam meningkatkan
keterampilan menulis karangan narasi pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia siswa kelas IV SDN 41 Ampenan tahun pelajaran 2019/2020.
Pada siklus I dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama
dilakukan pada tanggal 23 April 2020, dengan melakukan pembelajaran
menulis karangan narasi dengan tema liburan keluarga. Pertemuan
kedua dilanjutkan pada tanggal 24 April 2020 dengan melakukan
pembelajaran menulis karangan narasi dengn tema ulang tahun. Pada
kegiatan pelaksaan pembelajaran dilakukan 3 kegiatan pembelajaran
yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir (penutup).
Pada kegiatan awal pembelajaran guru memberi salam dan
mengkondisikan kelas agar siswa siap belajar, memulai kegiatan
dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing
selanjutnya guru menyediakan bahan berupa spidol warna dan media
pembelajaran berupa gambar liburan keluarga, kemudian guru
menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa, dan memberikan
apersepsi dengan memberikan pertanyaan “pernahkah kalian liburan
bersama keluarga?”, “kemana kalian liburan bersama keluarga?.”
Kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan apa yang akan
dilakukan oleh siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
Langkah selanjutnya kegiatan inti, pada kegiatan inti guru
menjelaskan konsep tentang karangan narasi, kemudian guru
memperlihatkan contoh mind map kepada siswa dan memberi
penjelasan mengenai mind map, selanjutnya guru memilih tema/topik
yang digunakan dalam menulis karangan narasi yaitu “liburan
keluarga”, kemudian guru menjelaskan cara membuat mind map
dengan membuat mind map kerangka karangan dengan warna, gambar
atau symbol. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 6 kelompok,
kemudian membagikan spidol warna dan LKS pada setiap kelompok,

28
lalu guru menjelaskan langkah-langkah dalam mengerjakan LKS.
Setelah kegiatan diskusi selesai dilakukan guru memberikan
kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk mempersentasikan
hasil diskusi di depan kelas dan guru membimbing serta mengawasi
kegiatan persentasi.
Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami,
kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari. Selanjutnya guru memberitahu kepada siswa materi untuk
pertemuan berikutnya dan menutup pelajaran dengan berdoa bersama.
c. Observasi
Dalam penelitian ini hasil observasi adalah penilaian terhadap
aktivias guru dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan
metode mind map.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan untuk melihat kemampuan
guru dalam menggunakan metode mind map pada siklus I dapat dilihat
pada table berikut ini:
Table 4.1 Hasil Penilaian Aktivitas Guru Sikus I
Aktivitas Guru
No Indiikator /Deskriptor Skor Perolehan skor Rata-
max Pert. 1 Pert. 2 rata
A Perencanaan
1 Menyusun RPP 4 4 4 4
Mengembangkan dan 3 3
2 4 3
mengorganisasikan materi pelajaran
Menentukan dan menggunakan alat 3 3
3 4 3
bantu/ media pembelajaran
Menentukan jenis kegiatan 4 3,5
4 4 3
pembelajaran
B Pelaksanaan
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 3 3 3
Menyampaikan materi pembelajaran 3 3
2 4 3
dengan lengkap dan jelas
3 Menunjukkan gambar mind map 4 3 3 3
Menentukan tema/ topic dalam menulis 3 3
4 4 3
karangan narasi
5 Menggambar ide sentral pada bagian 4 3 3 3

29
tengah papan tulis
Menggunakan gambar dalam membuat 3 3
6 4 3
mind map kerangka karangan.
Menggunakan warna yang bervariasi 3 3
7 dalam membuat mind map kerangka 4 3
karangan
Menysusun kerangka karangan 2,5
8 berdasarkan mind map kerangka 4 2 3
karangan
Menyusun kerangka karangan secara
9 4 1 2 1,5
sistematis
Menulis karangan narasi dengan
10 mengembangkan kerangka karangan 4 1 2 1,5
narasi
Menyimpulkan materi yang telah
11 4 1 2 1,5
dipelajari
Menyampaikan materi pada pertemuan 3
12 4 1 2
beikutnya
Jumlah skor 64 40 47 43,5
Cukup Baik Cukup
kategori
Baik Baik

Dari table 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah skor rata-rata aktivitas
guru adalah 43,5 dengan kategori cukup baik. Berdasarkan hasil skor
rata-rata ini guru perlu melakukan beberapa perbaikan dalam kegiatan
pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir
pelajaran, yang akan dilakukan pada siklus II agar penggunaan metode
mind map lebih maksimal.
d. Refleksi
Dari tabel 4.1 hasil penilaian aktivitas guru dapat diketahui bahwa
jumlah skor rata-rata aktivitas guru pada siklus I yaitu 43,5 dengan
kategori cukup baik. Dari hasil skor yang diperoleh maka perlu dilakukan
beberapa perbaikan dalam kegiatan pembelajaran dari kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan akhir pelajaran. Adapun beberapa hal yang perlu
dipebaiki pada siklus I antara lain 1) guru masih terlihat gugup sehingga
ada beberapa langkah pembelajaran yang terlewati/ tidak dilaksanakan
guru, 2) guru belum menguasai materi pelajaran, 3) guru belum menguasai
cara menjelaskan membuat kerangka karangan menggunakan metode mind

30
map, 4) guru belum memberikan contoh cara mengembangkan kerangka
karangan menjadi karangan narasi yang sudah dibuat menggunakan
metode mind map.
2. Pelaksanaan Siklus II
Adapun proses pembelajaran pada siklus II sama dengan proses
pembelajaran pada siklus I akan tetapi di Siklus II dilakukan beberapa
perbaikan dengan merujuk pada kekurangan yang terjadi pada siklus I.
a. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan meliputi :
1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode mind
map
2) Menyiapkan media gambar dan spidol warna untuk membuat mind
map dalam proses pembelajaran
3) Menyiapkan LKS yang berisi petunjuk untuk membuat mind map
kerangka karangan dan menyusun mind map kerangka karangan
tersebut menjadi karangan narasi
4) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru
1. Pelaksanaan Tindakan
Adapun proses pembelajaran pada siklus II sama dengan proses
pembelajaran pada siklus I, akan tetapi pada siklus II dilakukan beberapa
perbikan dengan merujuk pada kekurangan-kekurangan pada siklus I.
Pada kegiatan awal pembelajaran guru memberi salam dan
mengkondisikan kelas agar siswa siap belajar, memulai kegiatan dengan
berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing selanjutnya
guru menyediakan bahan berupa spidol warna dan media pembelajaran
berupa gambar gotong royong, selanjutnya guru menanyakan kabar siswa
dan mengabsen siswa, kemudian memberikan apersepsi dengan
memberikan pertanyaan “apakah kalian pernah melakukan kegiatan
gotong royong di dalam kelas?”, “jika diminta membuat cerita, bagaimana
cara kalian melakukan gotong royong”?. Kemudian guru menjelaskan

31
tujuan pembelajaran dan apa yang dilakukan oleh siswa pada saat
pembelajaran berlangsung.
Langkah selanjutnya kegiatan inti, pada kegiatan inti guru
mempertegas konsep tentang karangan narasi, terutama dalam penggunaan
ejaan dan tanda baca, kemudian guru memperlihatkan contoh mind map
kepada siswa dan memberi penjelasan mengenai mind map, selanjutnya
guru memilih tema/topik yang digunakan dalam menulis karangan narasi
yaitu “gotong royong”, kemudian guru menjelaskan kembalii cara
membuat mind map dengan membuat mind map kerangka karangan
dengan warna, gambar atau symbol, dalam hal ini guru menuliskan ide
sentral (berupa gambar ditengah kertas kosong, mengamatai gambar/foto
dan menulis gagasan pokok disekitar ide sentral dengan
menghubungkannya menggunakan ranting, mengembangkan gagasan
pokok kedalam ranting menjadi ide-ide yang lebih rinci sehingga
terbentuk mind map kerangka karangan. Selanjutnya guru membagi siswa
menjadi 6 kelompok, kemudian membagikan spidol warna dan LKS pada
setiap kelompok, setelah itu guru menugaskan siswa untuk membuat mind
map kerangka karangan menurut tema yang telah ditentukan, menyusun
kerangka karangan berdasarkan mind map kerangka karangan, membuat
karangan narasi dengan mengembangkan kerangka karangan. Kemudian
guru membagikan LKS dan menjelaskan langkah-langkah dalam
mengerjakan LKS. Setelah kegiatan diskusi selesai dilakukan guru
memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk
mempersentasikan hasil diskusi di depan kelas dan guru membimbing
serta mengawasi kegiatan persentasi.
Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami,
kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Selanjutnya guru memberitahu kepada siswa materii untuk pertemuan
beriktutnya dan menutup pelajaran dengan berdoa bersama.
b. Observasi

32
Dalam penelitian ini hasil observasi adalah penilaian terhadap
aktivitas guru dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan
metode mind map.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan untuk melihat
kemampuan guru dalam menggunakan metode mind map pada siklus II
dapat dilihat pada table berikut ini:
Table 4.2 Hasil Penilaian Aktivitas Guru Sikus II
Aktivitas Guru
No Indiikator /Deskriptor Skor Perolehan skor Rata-
max Pert. 1 Pert. 2 rata
A Perencanaan
1 Menyusun RPP 4 4 4 4
Mengembangkan dan 4 4
2 4 4
mengorganisasikan materi pelajaran
Menentukan dan menggunakan alat 4 4
3 4 4
bantu/ media pembelajaran
Menentukan jenis kegiatan 4 4
4 4 4
pembelajaran
B Pelaksanaan
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 4 4 4
Menyampaikan materi pembelajaran 3 3
2 4 3
dengan lengkap dan jelas
3 Menunjukkan gambar mind map 4 4 4 4
Menentukan tema/ topic dalam menulis 4 4
4 4 4
karangan narasi
Menggambar ide sentral pada bagian 3 3
5 4 3
tengah papan tulis
Menggunakan gambar dalam membuat 4 4
6 4 4
mind map kerangka karangan.
Menggunakan warna yang bervariasi 3 3
7 dalam membuat mind map kerangka 4 3
karangan
Menysusun kerangka karangan 3
8 berdasarkan mind map kerangka 4 3 3
karangan
Menyusun kerangka karangan secara
9 4 3 3 3
sistematis
Menulis karangan narasi dengan
10 mengembangkan kerangka karangan 4 2 3 2,5
narasi
Menyimpulkan materi yang telah
11 4 3 4 3,5
dipelajari

33
Menyampaikan materi pada pertemuan 3
12 4 3 3
beikutnya
Jumlah skor 64 55 57 56
Sangat
kategori Baik Baik
Baik

Berdasarkan tabel 4.2 mengenai hasil penilaian aktivitas guru pada


siklus II, dapat dilihat bahwa, nilai rata-rata aktivitas guru selama proses
proses pembelajaran yaitu 56 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan
bahwa pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan metode
mind map mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus I.

c. Refleksi
Dari hasil pengamatan observasi guru dapat dilihat perubahan
dalam setiap siklus, dimana pada siklus II terjadi peningkatan,
peningkatan ini terjadi karena peneliti berusaha memperbaiki
kekurangan-kekurangan pada siklus I dengan memaksimalkan proses
pembelajaran. Dengan tercapainya seluruh indicator keberhasilan
penelitian, maka penelitian laporan ini dihentikan sampai siklus II.
Adapun pelaksanaan pembelajaran menulis karangan narasi
dengan metode mind map dapat terlaksana dsecara optimal karena:
1) Guru sudah lebih rileks saat proses pembelajaran berlangsung,
sehingga langkah pemblajaran tidak ada yang terlewati
2) Guru sudah menguasai materi pelajaran
3) Guru sudah menguaasai cara menjelaskan membuat kerangka
karangan menggunakan metode mind map dengan sejelas-jelasnya
4) Guru sudah memberikan contoh cara mengembangkan kerangka
karangan menjadi karangan narasi yang sudah dibuat mengguanakan
metode mind map.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan
menulis karangan narasi dengan menerapkan metode mind map pada siswa

34
kelas IV SDN 41 Ampenan. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yaitu
siklus I dan siklus II dengan prosedur penelitian yang telah ditentukan yaitu
mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Adapun hasil penelitian tentang perkembangan keterampilan menulis
karangan narasi menggunakan metode mind map siswa kelas IV pada siklus I
dan siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 4.3 peningkatan hasil penelitian aktivitas guru siklus I dan II


Aktivitas Guru
Siklus
Rata-rata kriteria
1 43,5 Cukup Baik
II 56 Baik

1) Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pada siklus I aktivitas guru memperoleh
nilai rata-rata sebersar 43,5 dengan kategori cukup baik dan belum
maksimal. Sedangkan pada siklus II aktivitas guru memperoleh nilai rata-
rata sebesar 56 , dengan kategori baik. Berdasarkan nilai tersebut dapat
diketahui bahwa peningkatan skor sebesar 12,5 poin. Hal ini
menunjukkan terjadinya peningkatan dari siklus sebelumnya setelah
dilakukan perbaikan. Peningkatan ini terjadi karena guru melakukan
perbaikan terhadap kekurangan pada siklus sebelumnya yang berkaitan
dengan aktivitas guru yaitu: 1) guru masih terlihat gugup sehingga ada
beberapa langkah pembelajaran yang terlewati/ tidak dilaksanakanguru, 2)
guru belum menguasai materi pelajaran, 3) guru belum menguasai cara
menjelaskan membuat kerangka karangan menggunakan metode mind
map, 4) guru belum memberikan contoh cara mengembangkan kerangka
karangan menjadi karangan narasi yang sudah dibuat menggunakan
metode mind map. Kekurangan-kekurangan tersebut diperbaiki pada siklus
II dengan cara (1) Guru lebih rileks saat proses pembelajaran berlangsung,
sehingga langkah pemblajaran tidak ada yang terlewati (2) Guru sudah
menguasai materi pelajaran (3) Guru sudah menguaasai cara menjelaskan

35
membuat kerangka karangan menggunakan metode mind map dengan
sejelas-jelasnya (4) Guru sudah memberikan contoh cara mengembangkan
kerangka karangan menjadi karangan narasi yang sudah dibuat
mengguanakan metode mind map.
Perbaikan yang dilakukan ini memberikan dampak positf bagi
ketercapaian indicator keberhasilan aktivitas guru, dimana setelah
dilakukan perbaikan pada siklus II, didapatkan adanya peningkatan rata-
rata skor dari siklus I sebesar 43,5 dengan katagori cukup baik, kemudian
mengalami peningkatan pada siklus II dengan rata-rata skor 56 dengan
katerogri baik. Dengan adanya peningkatan ini maka perbaikan dilakukan
sampai siklus II.
Berdasarkan data diatas, dapat dikatakan bahwa penerapan metode
mind map dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa Kelas IV SDN 41 Ampenan tahun
pelajaran 2019/2020.

36
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa penerapan metode

mind map dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN 41 Ampenan.

Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang ditunjukkan dengan
aktivitas guru pada siklus I memperoleh skor rata-rata 43,5 dengan kategori
cukup baik, kemudian meningkat pada siklus II mencapai skor 56 dengan
kategori baik.
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat peneliti sampaian pada penelitian yang
berjudul penerapan metode mind map dalam meningkatkan keterampilan
menulis karangan narasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV
SDN 41 Ampenan tahun pelajaran 2019/2020 sebagai berikut:
1) Bagi guru diharapkan dapat menerapkan metode mind map sebagai salah
satu metode alternative dalam meningkatkan ketermapilan menulis karagan
narasi.
2) Bagi sekolah hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk
mengembangkan metode pembelajaran yang lain untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran.

37
DAFTAR PUSTAKA

Buzan, Tony. 2009. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia


Depdiknas. 2006. Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Depdiknas
Depoter, Bodi dkk. 2014. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa
Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi Yogyakarta
Thobroni, Muhammad. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media
Tim Penyusun Kamus. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi
Ketiga). Jakarta: balai Pustaka
Winarsih. 2005. “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Learning
Siswa Kelas III SDN 32 Cakranegara Tahun Pelajaran 2014/2015”.
(Skripsi Tidak Diterbitkan). Mataram: Program PGSD FKIP
Universitas Mataram
http//www.seputarpengetahuan.co.id
www.google.com

38
LAMPIRAN-LAMPIRAN

39
LAMPIRAN 1 RPP SIKLUS 1 PERTEMUAN I
RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 41 Ampenan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IV/ 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI
4. Mengungkapkan pikiran, informasi, dan pengalaman secara tertulis dalam
bentuk karangan, surat undangan, dan dialog tertulis
B. KOMPETENSI DASAR
4.1 Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan kataa
dan penggunaan ejaan
C. INDIKATOR
4.1.1 Menyusun kerangka karangan
4.1.2 Membuat karangan narasi
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membuat mind map kerangka karangan, siswa dapat menyusun
kerangka karangan narasi dengan runtut.
2. Dengan mengembangkan karangan, siswa mampu membuat karangan
narasi dengan baik.
E. MATERI AJAR
Menulis karangan narasi
F. METODE
Metode yang digurnakan adalah metode peta pikiran (mind map)
G. SKENARIO PEMBELAJARAN
No. Tahap kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa Alokasi
waktu
1 Awal a. Guru memberi salam a. Siswa menjawab salam 10 menit

40
kepada siswa
b. Guru mengkondisikan b. Siswa siap untuk belajar
kelas agar siswa siap
untuk belajar yaitu
duduk secara
berkelompok
c. Guru dan Peserta didik c. ketua kelas memimpin
memulai kegiatan do’a
dengan berdoa sesuai
dengan agama dan
keyakinan masing-
masing.
d. Guru menyiapkan bahan
dan media d. siswa menyiapkan alat
pembelajaran tulis

e. Guru menanyakan kabar


siswa kemudian
bertanya apakah ada e. Siswa menjawab

yang tidak masuk pertanyaan guru

f. Guru memberikan
apersepsi dengan
memberikan f. Siswa menjawab

pertanyaan: pertanyaan guru

- Pernahkah kalian
pergi liburan
bersama keluarga?
- Kemana kalian
liburan bersama
keluarga?
g. Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran

41
dan apa yang akan g. Siswa memperhatikan
dilakukan oleh siswa penjelasan guru
hari ini
2 Inti eksplorasi 80 menit
a. Guru menjelaskan konsep a.Siswa memperhatikan
tentang karangan narasi penjelasan guru
b. Guru Memperlihatkan b. Siswa mengamati mind
contoh mind mapping mapping dan
kepada siswa dan memperhatikan
memberikan penjelasan penjelasan guru
mengenai mind mapping
c. Guru memilih tema/ topic c. memperhatikan tema
yang digunakan dalam yang akan digunakan
menulis karangan narasi selama diskusi

d. Guru menjelaskan cara d. Siswa memperhatikan


membuat mind mapping penjelasan guru
dengan membuat mind
maping kerangka karangan
dengan warna, gambar
atau symbol

 Menuliskan ide sentral


(dapat berupa gambar
dengan kertas kosong)
 Mengamati
gambar/foto dan
menulis gagasan pokok
disekitar ide sentral
dengan
menghubungkannya

42
menggunakan rating
 Mengembangkan
gagasan pokok
kedalam ranting
menjadi ide-ide yang
lebih rinci sehingga
terbentuk mind maping
kerangka karangan

elaborasi
e. Guru membagi siswa e. Siswa melaksanakan
menjadi 6 kelompok arahan guru
f. Guru membagikan pensil f. Siswa menerima pensil
warna dan LKS pada warna dan LKS yang
setiap kelompok dibagikan guru
g. Guru menjelaskan g.Siswa mendengarkan
langkah- langkah dalam penjelasan guru
mengerjakan LKS
h. Guru membimbing h. siswa mengerjakan
jalannya diskusi LKS secara kelompok

konfirmasi
i. Guru memberikan i. siswa mempersentasikan
kesempatan kepada hasil diskusi kelompok di
masing-masing kelompok depan kelas
untuk mempersentasika
hasil diskusi kelompok di
depan kelas
j. Guru membimbing dan
mengawasi kegiatan
persentasi

43
Akhir a. Memberikan kesempatan a. Siswa bertanya kepada 15 menit
kepada siswa untuk guru jika tidak memahami
bertanya tentang materi materi.
yang telah dipelajari.
b. Guru bersama siswa b. Menyimpulkan hasil
menyimpulkan materi yang pembelajaran yang telah
telah dipelajari dilakukan pada hari ini.
c. Guru memberitahu kepada c. Siswa memperhatikan
siswa materi untuk dengan seksama
pertemuan berikutnya
d. Guru meminta salah satu d. Salah satu siswa
siswa untuk memimpin do’a memimpin do’a
e. Pelajaran ditutup

PERTEMUAN KE 2
No. Tahap kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa Alokasi
waktu
1 Awal a. Guru memberi salam a. Siswa menjawab salam 10 menit
kepada siswa
b. Guru mengkondisikan b. Siswa siap untuk belajar
kelas agar siswa siap
untuk belajar yaitu duduk
secara berkelompok
c. Guru dan Peserta didik
memulai kegiatan dengan c. ketua kelas memimpin
berdoa sesuai dengan do’a
agama dan keyakinan
masing-masing.
d. Guru menyiapkan bahan d. siswa menyiapkan alat
dan media pembelajaran tulis
e. Guru menanyakan kabar e. Siswa menjawab

44
siswa kemudian bertanya pertanyaan guru
apakah ada yang tidak
masuk
f. Guru memberikan f. Siswa menjawab
apersepsi dengan pertanyaan guru
memberikan pertanyaan:
- Masih ingatkah kalian
tentang cerita yang
sudah kalian buat pada
pertemuan sebelumnya?
- Bagaimana cara kalian
membuatnya?
g.Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran dan apa yang
akan dilakukan oleh siswa g. Siswa memperhatikan
hari ini penjelasan guru
2 Inti eksplorasi 80 menit
a. Guru mempertegas konsep a.Siswa memperhatikan
tentang karangan narasi, penjelasan guru
terutama dalam b. Siswa mengamati mind
penggunaan ejaan dan mapping dan
tanda baca memperhatikan penjelasan
b. Guru memperlihatkan guru
kembali gambar mind
map. c. memperhatikan tema yang
c. Guru memilih tema/topik akan digunakan selama
yang digunakan dalam diskusi
membuat menulis
karangan narasi d. Siswa memperhatikan
d. Guru menjelaskan kembali penjelasan guru
cara membuat mind map

45
dengan mambuat mind
map kerangka karangan
dengan warna, gambar
atau symbol
 Menuliskan ide sentral
(berupa gambar
ditengan kertas
kosong)
 Mengamati gambar/
foto dan menulis
gagasan pokok
disekitar ide sentral
dengan
menghubungkan
menggunakan ranting.
 Mengembangkan
gagasan kedalam
ranting menjadi ide-ide
yang lebih rinci
sehingga terbentuk
mind map kerangka
kakrangan.

elaborasi e. Siswa melaksanakan


e. Guru membagi siswa arahan guru
menjadi 6 kelompok f. Siswa mengerjakan tugas
f. Guru menugaskan siswa dengan baik
untuk membuat mind map
kerangka karangan
menurut tema yang telah
ditentukan, menyusun

46
kerangka karangan
berdasarkan mind map
kerangka karangan,
membuat karangan narasi
dengan mengembangkan
kerangka karangan g.Siswa menerima kertas dan
g. Guru membagikan kertas alat warna untuk
kosong, dan alat warna menggambar
untuk menggambar h. Siswa mendengarkan
h. Guru membimbing penjelasan guru
jalannya diskusi

konfirmasi i. siswa mempersentasikan


i. Guru memberikan hasil diskusi kelompok di
kesempatan kepada depan kelas
masing-masing kelompok
untuk mempersentasika
hasil diskusi kelompok di
depan kelas
j. Guru membimbing dan
mengawasi kegiatan
persentasi
Akhir a. Memberikan kesempatan a.Siswa bertanya kepada guru 15 menit
kepada siswa untuk jika tidak memahami
bertanya tentang materi materi.
yang telah dipelajari.
b. Guru bersama siswa b. Menyimpulkan hasil
menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
yang telah dipelajari dilakukan pada hari ini.
c. Guru memberitahu c.Siswa memperhatikan

47
kepada siswa materi dengan seksama
untuk pertemuan
berikutnya d. Salah satu siswa
d. Guru meminta salah satu memimpin do’a
siswa untuk memimpin
do’a
e. Pelajaran ditutup

f. SUMBER BELAJAR
 Buku pelajaran kelas IV
 Mind Mapping kerangka karangan
 Pensil warna
 Gambar/ foto
 LKS
g. PENILAIAN
 Bentuk tes : tes tertulis
 Alat penilaian : rubric penilaian hasil karangan narasi

Mengetahui Mataram,
April 2020
Kepala SDN 41 Ampenan Guru Kelas IV

KAMARUDIN, S.Pd
HUSNIATUN, S.Pd
NIP 19681231 198803 1 185 NIP
………………….

48
Aspek yang Descriptor dan tingkat skor
4 3 2 1
dinilai
Kejelasan Semua urutan Terdapat Sebagian Peristiwa
kronolgis pristiwa beberapa besar tidak urut
peristiwa tertata baik peristiwa peristiwa sehingga
sehingga yang tidak tidak urut, tidak dapat
cerita mudah tertata baik, sehingga dipahami/
dipahami namun cerita agak kronologis
cerita masih sulit dipahami peristiwa
mudah tidak
dipahami tampak
Keringkasan Tidak Banyak Kebanyakan Semua butir
penulisan terdapat ide butir ide butir ide ide
butir ide yang disampaikan disampaikan disampaikan
disampaikan secara secara secara
secara bertela- bertele-tele/ bertele-tele/
bertele- tele/berulan berulang berulang
tele/berulang g
Diksi Semua pilihan Sebagian Kebanyakan Terdapat
yang besar pilihan kata penggunaan
digunakan pilihan kata yang kata yang
sesuai dengan yang digunakan tidak tepat
makna yang digunakan tidak tepat pada semua
ingin tepat kalimat
disampikan
Ejaan dan Semua ejaan Sebagian Kebanyakan Kebanyakan
tanda baca dan tanda ejaan dan ejaan yang ejaan yang
baca yang tanda baca digunakan digunakan
digunakan yang salah dan salah dan
tepat digunakan kebanyakan tidak ada
tepat kalimat tidak tanda baca
ada tanda

49
baca
Kesatupadua Setiap ide Ada usaha Semua ide Semua ide
n dalam membuat dikembangka dikembangk
pengembang paragraf paragraf n dalam satu an dalam
an paragraf dikembangka yang baik, paragraf/tanp satu
n berdasarkan meskipun a batasan ide paragraf/
satu gagasan ada paragraf pokok namun tanpa
pokok yang masih dalam batasan ide
dikembangk satu tema pokok dan
an lebih dari keluar dari
satu gagasan tema
pokok
Pertautan Setiap Beberapa Kebanyakan Tidak ada
antar kalimat/parag kalimat/ kalimat/parag kalimat/
paragraf raf saling paragraf raf tidak paragraf
berkaitan tidak saling yang saling
berkaitan berkaitan berkaitan
Rumusan untuk mencari nilai akhir :
jumlah skor yang diperoleh
NA X100
jumlah skor maksimal ideal

50
LAMPIRAN 2. MATERI
Karangan Narasi
Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan persaan
pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Hasil mengarang dapat berupa
tulisan, cerita, artikel, buah pena, ciptaan atau gubahan (lagu, music dan
nyanyian)
Karangan narasi adalah karangan yang tujuannya menceritakan kronogis
pristiwa kehidupan manusia. Ciri-ciri tulisan narasi sebagai berikut
1. Tulisan itu berisi cerita tentang kehidupan manusia
2. Peristiwa kehidupan yang diceritakan itu boleh merupakan kehidupan nyata,
imajinasi dan boleh gabungan keduanya.
3. Cerita itu memiliki keindahan, baik keindahan isinya maupun penyajiannya.
4. Didalam kehidupan itu ada konflik
5. Didalamnya sering kali terdapat dialog untuk menghidupkan cetia dan tulisan
disajikan dengan menggunakan cara kronologis
Unsur-unsur karangan narasi antara lain sebagai berikut
1. Tema, yakni makna yang terkandung dalam sebuah cerita
2. Tokoh, adalah manusia dan hewan yang terlibat dalam suatu peristiwa
3. Latar (setting) adalah tempat dan waktu terjadinya peristiwa yang dialami
tokoh
4. Alur (plot) adalah rangkaian peristiwa yang melibatkan para tokoh pada suatu
masalah dari bagian awal, pertengahan, dan akhir dari sebuah peristiwa
5. Sudut pandang (point of view) yakni cara seseorang penulis menempatkan
dirinya dalam sebuah cerita.
Untuk memudahkan membuat sebuah karangan, terlebih dahulu dibuat
kerangka karangan. Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat
garis besar suatu karangan. Manfaat dari suatu kerangka karangan yaitu sebagai
berikut:
1. Memudahkan penyusunan karangan sehingga karangan menjadi lebih
sistematis dan teratur

51
2. Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang pentind dengan yang
tidak penting
3. Menghindari adanya pengulangan Bahasa
4. Membantu pengumpulan data dan sumber-sumber yang diperlukan.
Langkah-langkah membuat karangan narasi dengn mind map sebagai berikut:
1. Memilih tema/topik yang digunakan dalam menulsis karangan narasi
2. Menulis gagasan pokok disekitar ide sentral (tema)
3. Menuliskan pengembangan dari gagasn pokok tersebut ke dalam ranting yang
melingkupi pusat ide karangan dengan menggunakn kata kunci untuk
menciptakan mind map kerangka karangan
4. Menysusun kerangka karangan narasi berdasarkan mind map kerangka
karangan yang telah dibuat
5. Menulis karangan narasi dengan mengembangkan kerangka karangan yang
telah disusun

Lampiran 3 media gambar siklus I

52
Lampiran 4 media gambar siklus 1

53
Lampiran 4 media gambar siklus I

54
LAMPIRAN 5 SIKLUS 1
PERTEMUAN PERTAMA

Nama Sekolah : SDN 41 Ampenan

Kelas/ Semester : IV/2

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Waktu : 3 x 35 menit

Hari/ Tanggal : ……………………….

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU


RPP 1

Petunjuk Pengisian :
1. Baca dan pahamilah secara teliti setiap aspek pada panduan pengamatan
sebelum digunakan !
2. Berilah tanda cek list (√) untuk setiap deskriptor yang tampak!
Petunjuk Penskoran
 Skor 4 diberikan jika x >75%
 Skor 3 diberikan jika x 50% < x ≤ 75 %
 Skor 2 diberikan jika x 25% < x ≤ 50%
 Skor 1 diberikan jika x ≤ 25%

Keterlaksanaan
No Indiikator /Deskriptor (Skor)
4 3 2 1

55
A Perencanaan
1 Menyusun RPP √
Mengembangkan dan mengorganisasikan materi
2 √
pelajaran
Menentukan dan menggunakan alat bantu/ media
3 √
pembelajaran
4 Menentukan jenis kegiatan pembelajaran √
B Pelaksanaan
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran √
Menyampaikan materi pembelajaran dengan lengkap
2 √
dan jelas
3 Menunjukkan gambar mind map √
Menentukan tema/ topic dalam menulis karangan
4 √
narasi
Menggambar ide sentral pada bagian tengah papan
5 √
tulis
Menggunakan gambar dalam membuat mind map
6 √
kerangka karangan.
Menggunakan warna yang bervariasi dalam membuat
7 √
mind map kerangka karangan
Menysusun kerangka karangan berdasarkan mind map
8 √
kerangka karangan
9 Menyusun kerangka karangan secara sistematis √
Menulis karangan narasi dengan mengembangkan
10 √
kerangka karangan narasi
11 Menyimpulkan materi yang telah dipelajari √
12 Menyampaikan materi pada pertemuan beikutnya √
Jumlah Skor 40
C Refleksi 1. Langkah-langkah pembelajaran sudah jelas namun ada beberapa yang
dilewati/ tidak dilaksanakan guru
2. Penyampaian materi sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan
menggunakan metode mind map, namun belum begitu menguasai materi
pelajaran
3. Kegiatan penutup pada langkah pembelajaran terlewati
4. Guru belum menguasai cara menjelaskan ke siswa bagaimana cara
membuat kerangka karangan menggunakan metode mind map

56
5. Guru belum memberikan contoh cara mengembangkan kerangka
karangan menjadi karangan narasi yang sudah dibuat menggunakan
metode mind map

Nama Sekolah : SDN 41 Ampenan

Kelas/ Semester : IV/2

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Waktu : 3 x 35 menit

Hari/ Tanggaql : ……………………….

LAMPIRAN 6
PERTEMUAN KE_2
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
RPP 2

Petunjuk Pengisian :
3. Baca dan pahamilah secara teliti setiap aspek pada panduan pengamatan
sebelum digunakan !
4. Berilah tanda cek list (√) untuk setiap deskriptor yang tampak!
Petunjuk Penskoran
 Skor 4 diberikan jika x >75%
 Skor 3 diberikan jika x 50% < x ≤ 75 %
 Skor 2 diberikan jika x 25% < x ≤ 50%
 Skor 1 diberikan jika x ≤ 25%

57
Keterlaksanaan
No Indiikator /Deskriptor (Skor)
4 3 2 1
A Perencanaan
1 Menyusun RPP √
Mengembangkan dan mengorganisasikan materi
2 √
pelajaran
Menentukan dan menggunakan alat bantu/ media
3 √
pembelajaran
4 Menentukan jenis kegiatan pembelajaran √
B Pelaksanaan
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran √
Menyampaikan materi pembelajaran dengan lengkap
2 √
dan jelas
3 Menunjukkan gambar mind map √
Menentukan tema/ topic dalam menulis karangan
4 √
narasi
Menggambar ide sentral pada bagian tengah papan
5 √
tulis
Menggunakan gambar dalam membuat mind map
6 √
kerangka karangan.
Menggunakan warna yang bervariasi dalam membuat
7 √
mind map kerangka karangan
Menysusun kerangka karangan berdasarkan mind
8 √
map kerangka karangan
9 Menyusun kerangka karangan secara sistematis √
Menulis karangan narasi dengan mengembangkan
10 √
kerangka karangan narasi
11 Menyimpulkan materi yang telah dipelajari √
12 Menyampaikan materi pada pertemuan beikutnya √
Jumlah Skor 47
Refleksi 6. Langkah-langkah pembelajaran sudah jelas namun belum dilaksanakan
secara maksimal
7. Penyampaian materi sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan
menggunakan metode mind map dan sudah cukup menguasi materi
pelajaran.

58
8. Guru cukup menguasai cara menjelaskan ke siswa bagaimana cara
membuat kerangka karangan menggunakan metode mind map
9. Guru belum memberikan contoh cara mengembangkan kerangka karangan
menjadi karangan narasi yang sudah dibuat menggunakan metode mind
map
Nama Mahasiswa : HUSNIATUN
Semester/Kelas : 2A

LAMPIRAN NIM : 859128284 7


Program Studi : S1 PGSD

PERTEMUAN 1
LEMBAR REFLEKSI
SIMULASI 1
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Refleksi Komponen Pembelajaran

1. Apakah rencana pembelajaran yang saya susun dapat berjalan sebagaimana


mestinya? (jika tidak seluruhnya, apakah saya telah melakukan penyesuaian
rencana pembelajaran dengan baik?)
Rencana pembelajaran yang saya susun belum dapat berjalan seluruhnya, dan
telah melakukan penyesuaian pembelajaran dengan baik.
2. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan dapat mengarahkan
dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
Ya, kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan dapat mengarahkan dan
mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik.

59
3. Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam menyusun dan melalukan
pembelajaran? Dalam hal apa saja penguasan materi, penggunaan bahan dan
media pembelajaran.
Saya belum menguasai materi pelajaran dengan baik, dan penjelasan
penggunaan metode mind map belum maksimal
4. Apakah kekuatan saya atau hal-hal baik yang telah saya capai dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaran?
Hal-hal baik yang telah saya capai dalam merancang dan melakukan
pembelajaran yaitu saya sudah menggunakan metode pembelajaran yang tepat
dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran
5. Apakah materi yang telah saya sajikan sesuai dengan tingkat perkembangan
anak
Ya, materi yang saya ajarkan sudah seuai dengan tingkat perkembangan anak
6. Apakah media pembelajaran sudah sesuai dengan indikator dan tujuan
pembelajaran yang saya lakukan?
Ya, media pembelajaran yang sudah saya gunakan sudah sesuai dengan
indicator dan tujuan pembelajaran yang saya lakukan.
7. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang saya gunakan sudah dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang saya
sampaikan?
Kegiatan penutup pada saat pembelajaran tidak saya lakukan/terlewati sehingga
belum dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang saya
sampaikan

60
LAMPIRAN 8
PERTEMUAN KE_2
LEMBAR REFLEKSI
SIMULASI 2
SETELAH
Nama Mahasiswa : HUSNIATUN
MELAKUKAN
Semester/Kelas : 2A
NIM : 859128284
Program Studi : S1 PGSD

PEMBELAJARAN

Refleksi Komponen Pembelajaran

1. Apakah rencana pembelajaran yang saya susun dapat berjalan sebagaimana


mestinya? (jika tidak seluruhnya, apakah saya telah melakukan penyesuaian
rencana pembelajaran dengan baik?)
Ya, rencana pembelajaran yang saya susun sudah dapat berjalan seluruhnya,
dan telah melakukan penyesuaian pembelajaran dengan baik.
2. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan dapat mengarahkan
dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
Ya, kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan dapat mengarahkan dan
mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik.
Hal ini tejadi karena, sebelum melakukan kegiatan pembelajaran saya
membuka pelajaran dengan memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan
pelajaran

61
3. Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam menyusun dan melalukan
pembelajaran? Dalam hal apa saja penguasan materi, penggunaan bahan dan
media pembelajaran.
Saya cukup menguasai materi pelajaran daripada pada pertemuan sebelumnya,
dan penjelasan penggunaan metode mind map sudah cukup maksimal
4. Apakah kekuatan saya atau hal-hal baik yang telah saya capai dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaran?
Hal-hal baik yang telah saya capai dalam merancang dan melakukan
pembelajaran yaitu saya sudah menggunakan metode pembelajaran yang tepat

5. Apakah materi yang telah saya sajikan sesuai dengan tingkat perkembangan
anak?
Ya, materi yang saya ajarkan sudah seuai dengan tingkat perkembangan anak
6. Apakah metode pembelajaran sudah sesuai dengan indikator dan tujuan
pembelajaran yang saya lakukan?
Ya, metode pembelajaran yang saya gunakan sudah sesuai dengan indicator
dan tujuan pembelajaran yang saya lakukan.
7. Apakah dengan adanya metode pembelajaran (metode mind map) yang
digunakan dapat mempermudah siswa siswa dalam menyusun kerangka
karangan narasi?
Ya, penerapan metode mind map dapat mempermudah siswa dalam menyusun
kerangka karangan narasi.
8. Apakah dengan adanya metode pembelajaran (metode mind map) yang
digunakan dapat mempermudah siswa dalam menulis karangan narasi?
Ya, penerapan metode mind map dapat mempermudah siswa dalam menulis
karangan narasi.
9. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang saya gunakan sudah dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang saya
sampaikan?
Kegiatan penutup pembelajaran sudah cukup meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran yang sampaiakan

62
63
SIKLUS II
LAMPIRAN 9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SDN 41 Ampenan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IV/ 2 (dua)
Alokasi Waktu : 3 x 35 (menit)

A. STANDAR KOMPETENSI
4. Mengungkapkan pikiran, informasi, dan pengalaman secara tertulis dalam
bentuk karangan, surat undangan, dan dialog tertulis
B. KOMPETENSI DASAR
4.1 Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan
kata dan penggunaan ejaan
C. INDIKATOR
1. Menyusun kerangka karangan.
2. Menciptakan karangan narasi.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membuat mind map kerangka karangan, siswa dapat menyusun
kerangka karangan dengan narasi dengan tepat.
2. Dengan mengembangkan kerangka karangan, siswa mampu menciptakan
karangan narasi dengan tepat.
E. MATERI AJAR
Menulis karangan narasi
F. METODE
Metode yang digunakan yaitu mind mapping

64
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No. Tahap Kegiatan guru Kegiatan siswa Alokasi
kegiatan waktu
1 Awal a. Guru memberi salam kepada a. Siswa menjawab 10 menit
siswa salam
b. Guru mengkondisikan kelas
agar siswa siap untuk belajar
yaitu duduk secara b. Siswa siap untuk
berkelompok belajar
c. Guru dan Peserta didik
memulai kegiatan dengan
berdoa sesuai dengan agama
dan keyakinan masing- c. ketua kelas memimpin
masing. do’a
d. Guru menyiapkan bahan dan
media pembelajaran
e. Guru menanyakan kabar
siswa kemudian bertanya
apakah ada yang tidak masuk d. siswa menyiapkan alat
f. Guru memberikan apersepsi tulis
dengan memberikan
pertanyaan: e. Siswa menjawab
“Masih ingatkah kalian pertanyaan guru
tentang cerita yang sudah
kalian buat pada pertemuan
sebelumnya?” f. Siswa menjawab
“Bagaimana cara kalian pertanyaan guru
membuatnya?”
g. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran dan apa yang
akan dilakukan oleh siswa

65
hari ini

g. Siswa memperhatikan
penjelasan guru
2 Inti eksplorasi 80 menit
a. Guru mempertegas konsep a.Siswa memperhatikan
tentang karangan narasi, penjelasan guru
terutama dalam penggunaan
ejaan dan tanda baca
b. Guru memperlihatkan
kembali gambar mind map,
dan memberikan penjelasan b. Siswa mengamati
mengenai mind map mind mapping dan
c. Guru memilih tema/topik memperhatikan
yang digunakan dalam penjelasan guru
membuat menulis karangan
narasi c. memperhatikan tema
d. Guru menjelaskan kembali yang akan digunakan
cara membuat mind map selama diskusi
dengan mambuat mind map
kerangka karangan dengan d. Siswa memperhatikan
warna, gambar atau symbol penjelasan guru
e. Menuliskan ide sentral
(berupa gambar ditengan
kertas kosong)
f. Mengamati gambar/ foto dan

66
menulis gagasan pokok
disekitar ide sentral dengan
menghubungkan
menggunakan ranting.
g. Mengembangkan gagasan
kedalam ranting menjadi ide-
ide yang lebih rinci sehingga
terbentuk mind map kerangka
karangan.

elaborasi
h. Guru membagi siswa menjadi
6 kelompok
i. Guru membagikan setiap tim
pensil warna dan LKS sebagai h. Siswa melaksanakan
alat dan panduan untuk arahan guru
bekerja i. Siswa mengerjakan
j. Guru membimbing jalannya tugas dengan baik
diskusi

konfirmasi
k. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya dan
berpendapat tentang k.Siswa bertanya
pembelajaran yang telah tentang materi yang
dilakukan telah dipelajari
l. Guru bersama siswa
menyimpulkan materi yang
telah dipelajari

67
l.Siswa ikut
menyimpulkan bersama
guru

Akhir a. Memberikan kesempatan a. Siswa bertanya 15 menit


kepada siswa untuk bertanya kepada guru jika
tentang materi yang telah tidak memahami
dipelajari. materi.
b. Guru bersama siswa
menyimpulkan materi yang b. Menyimpulkan hasil
telah dipelajari pembelajaran yang
c. Guru meminta salah satu telah dilakukan pada
siswa untuk memimpin do’a hari ini.
c. Siswa
memperhatikan
dengan seksama

PERTEMUAN KE 2
h. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Tahap kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa Alokasi
. waktu
1 Awal a. Guru memberi salam a. Siswa menjawab salam 10 menit
kepada siswa
b. Guru mengkondisikan b.Siswa siap untuk belajar
kelas agar siswa siap untuk
belajar yaitu duduk secara

68
berkelompok
c. Guru dan Peserta didik c. ketua kelas memimpin do’a
memulai kegiatan dengan
berdoa sesuai dengan
agama dan keyakinan
masing-masing.
d. Guru menyiapkan bahan d.siswa menyiapkan alat tulis
dan media pembelajaran
e. Guru menanyakan kabar e. Siswa menjawab
siswa kemudian bertanya pertanyaan guru
apakah ada yang tidak
masuk
f. Guru memberikan f. Siswa menjawab
apersepsi dengan pertanyaan guru
memberikan pertanyaan:
 Apakah kalian pernah
melakukan kegiatan
gotong royong di dalam
kelas?
 Jika diminta membuat
cerita, bagaimana cara
kalian melakukan
gotong royong?
g. Guru menjelaskan tujuan g.Siswa memperhatikan
pembelajaran dan apa penjelasan guru
yang akan dilakukan oleh
siswa hari ini
2 Inti eksplorasi 80 menit
h. Guru mempertegas h. .Siswa memperhatikan
konsep tentang karangan penjelasan guru
narasi, terutama dalam

69
penggunaan ejaan dan
tanda baca
i. Guru memperlihatkan i. Siswa mengamati mind
kembali gambar mind mapping dan
map, dan memberikan memperhatikan penjelasan
penjelasan mengenai guru
mind map
j. Guru memilih tema/topik j. memperhatikan tema yang
yang digunakan dalam akan digunakan selama
membuat menulis diskusi
karangan narasi
k. Guru menjelaskan kembali k. Siswa memperhatikan
cara membuat mind map penjelasan guru
dengan mambuat mind
map kerangka karangan
dengan warna, gambar
atau symbol
 Menuliskan ide sentral
(berupa gambar
ditengan kertas
kosong)
 Mengamati gambar/
foto dan menulis
gagasan pokok
disekitar ide sentral
dengan
menghubungkannya
menggunakan ranting.
 Mengembangkan
gagasan pokok
kedalam ranting

70
menjadi ide-ide yang
lebih rinci sehingga
terbentuk mind map
kerangka karangan.

elaborasi
l. Guru membagi siswa l Siswa melaksanakan
menjadi 6 kelompok arahan guru
m.Guru menugaskan siswa m. Siswa mengerjakan tugas
untuk membuat mind map dengan baik
kerangka karangan
menurut tema yang telah
ditentukan, menyusun
kerangka karangan
berdasarkan mind map
kerangka karangan,
membuat karangan narasi
dengan mengembangkan
kerangka karangan
n. Guru membagikan siswa n. Siswa menerima alat
kertas kosong, dan spidol pelajaran
warna.
o. Guru membimbing siswa
dalam mengerjakan tugas
p. Meminta masing-masing p. siswa mempersentasikan
kelompok hasil diskusi di depan kelas
mempersentasikan hasil
pekerjaan kelompok
masing-masing

konfirmasi

71
q. Guru memberikan q. siswa mengajukan
kesempatan kepada siswa pertanyaan
untuk bertanya dan
berpendapat tentang
pembelajaran yang telah
dilakukan
r. Guru bersama siswa r.Siswa ikut menyimpulkan
menyimpulkan materi bersama guru
yang telah dipelajari
Akhir a. Memberikan kesempatan a. Siswa bertanya kepada 15 menit
kepada siswa untuk guru jika tidak memahami
bertanya tentang materi materi.
yang telah dipelajari.
b. Guru bersama siswa b. Menyimpulkan hasil
menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
yang telah dipelajari dilakukan pada hari ini.
c. Guru mengimformasikan c. Siswa memperhatikan
kepada siswa materi dengan seksama
pertemuan selanjutnya
(evaluasi menulis
karangan narasi)
d. Guru menutup pelajaran
dengan berdoa bersama

i. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku pelajaran kelas IV
 Mind Mapping kerangka karangan
 Pensil warna
 Gambar/ foto
 LKS
j. PENILAIAN

72
1. Bentuk tes : tes tertulis
2. Alat penilaian : rubric penilaian hasil karangan narasi

Mengetahui Mataram,
…………2020
Kepala SDN 41 Ampenan Guru Kelas IV

KAMARUDIN, S.Pd
HUSNIATUN, S.Pd
NIP 19681231 198803 1 185 NIP
………………….

73
Aspek yang Descriptor dan tingkat skor
4 3 2 1
dinilai
Kejelasan Semua urutan Terdapat Sebagian Peristiwa
kronolgis pristiwa beberapa besar tidak urut
peristiwa tertata baik peristiwa peristiwa sehingga
sehingga yang tidak tidak urut, tidak dapat
cerita mudah tertata baik, sehingga dipahami/
dipahami namun cerita agak kronologis
cerita masih sulit dipahami peristiwa
mudah tidak
dipahami tampak
Keringkasan Tidak Banyak Kebanyakan Semua butir
penulisan terdapat ide butir ide butir ide ide
butir ide yang disampaikan disampaikan disampaikan
disampaikan secara secara secara
secara bertela- bertele-tele/ bertele-tele/
bertele- tele/berulan berulang berulang
tele/berulang g
Diksi Semua pilihan Sebagian Kebanyakan Terdapat
yang besar pilihan kata penggunaan
digunakan pilihan kata yang kata yang
sesuai dengan yang digunakan tidak tepat
makna yang digunakan tidak tepat pada semua
ingin tepat kalimat
disampikan
Ejaan dan Semua ejaan Sebagian Kebanyakan Kebanyakan
tanda baca dan tanda ejaan dan ejaan yang ejaan yang
baca yang tanda baca digunakan digunakan
digunakan yang salah dan salah dan
tepat digunakan kebanyakan tidak ada
tepat kalimat tidak tanda baca
ada tanda

74
baca
Kesatupadua Setiap ide Ada usaha Semua ide Semua ide
n dalam membuat dikembangka dikembangk
pengembang paragraf paragraf n dalam satu an dalam
an paragraf dikembangka yang baik, paragraf/tanp satu
n berdasarkan meskipun a batasan ide paragraf/
satu gagasan ada paragraf pokok namun tanpa
pokok yang masih dalam batasan ide
dikembangk satu tema pokok dan
an lebih dari keluar dari
satu gagasan tema
pokok
Pertautan Setiap Beberapa Kebanyakan Tidak ada
antar kalimat/parag kalimat/ kalimat/parag kalimat/
paragraf raf saling paragraf raf tidak paragraf
berkaitan tidak saling yang saling
berkaitan berkaitan berkaitan

Rumusan untuk mencari nilai akhir :L


jumlah skor yang diperoleh
NA X 100
jumlah skor maksimal ideal

75
LAMPIRAN 10
SIKLUS 2
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
RPP 1
Nama Sekolah : SDN 41 Ampenan

Kelas/ Semester : IV/2

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Waktu : 3 x 35 menit

Hari/ Tanggaql : ……………………….

Petunjuk Pengisian :
1. Baca dan pahamilah secara teliti setiap aspek pada panduan pengamatan
sebelum digunakan !
2. Berilah tanda cek list (√) untuk setiap deskriptor yang tampak!
Petunjuk Penskoran
 Skor 4 diberikan jika x >75%
 Skor 3 diberikan jika x 50% < x ≤ 75 %
 Skor 2 diberikan jika x 25% < x ≤ 50%
 Skor 1 diberikan jika x ≤ 25%

Keterlaksanaan
No Indiikator /Deskriptor (Skor)
4 3 2 1
A Perencanaan
1 Menyusun RPP √
Mengembangkan dan mengorganisasikan materi
2 √
pelajaran
Menentukan dan menggunakan alat bantu/ media
3 √
pembelajaran
4 Menentukan jenis kegiatan pembelajaran √
B Pelaksanaan
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran √
2 Menyampaikan materi pembelajaran dengan lengkap √

76
dan jelas
3 Menunjukkan gambar mind map √
Menentukan tema/ topic dalam menulis karangan
4 √
narasi
Menggambar ide sentral pada bagian tengah papan
5 √
tulis
Menggunakan gambar dalam membuat mind map
6 √
kerangka karangan.
Menggunakan warna yang bervariasi dalam membuat
7 √
mind map kerangka karangan
Menysusun kerangka karangan berdasarkan mind
8 √
map kerangka karangan
9 Menyusun kerangka karangan secara sistematis √
Menulis karangan narasi dengan mengembangkan
10 √
kerangka karangan narasi
11 Menyimpulkan materi yang telah dipelajari √
12 Menyampaikan materi pada pertemuan beikutnya √
Jumlah Skor 55
10. L
angkah-langkah pembelajaran sudah jelas dan sudah dilaksanakan
Refleksi seluruhnya oleh guru
11. P
enyampaian materi sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan
menggunakan metode mind map, dan guru sudah menguai materi
pelajaran.
12. G
uru sudah menguasai cara menjelaskan ke siswa bagaimana cara membuat
kerangka karangan menggunakan metode mind map untuk dijadikan
acuan dalam menulis karangan narasi.

LAMPIRAN 11
PERTEMUAN KE_2
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
RPP 2

77
Nama Sekolah : SDN 41 Ampenan

Kelas/ Semester : IV/2

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Petunjuk
Waktu : 3 x 35 menit

Hari/ Tanggaql : ……………………….

Pengisian :
1. Baca dan pahamilah secara teliti setiap aspek pada panduan pengamatan
sebelum digunakan !
2. Berilah tanda cek list (√) untuk setiap deskriptor yang tampak!
Petunjuk Penskoran
 Skor 4 diberikan jika x >75%
 Skor 3 diberikan jika x 50% < x ≤ 75 %
 Skor 2 diberikan jika x 25% < x ≤ 50%
 Skor 1 diberikan jika x ≤ 25%

Keterlaksanaan
No Indiikator /Deskriptor (Skor)
4 3 2 1
A Perencanaan
1 Menyusun RPP √
Mengembangkan dan mengorganisasikan materi
2 √
pelajaran
Menentukan dan menggunakan alat bantu/ media
3 √
pembelajaran
4 Menentukan jenis kegiatan pembelajaran √
B Pelaksanaan
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran √
2 Menyampaikan materi pembelajaran dengan lengkap √

78
dan jelas
3 Menunjukkan gambar mind map √
Menentukan tema/ topic dalam menulis karangan
4 √
narasi
Menggambar ide sentral pada bagian tengah papan
5 √
tulis
Menggunakan gambar dalam membuat mind map
6 √
kerangka karangan.
Menggunakan warna yang bervariasi dalam membuat
7 √
mind map kerangka karangan
Menysusun kerangka karangan berdasarkan mind
8 √
map kerangka karangan
9 Menyusun kerangka karangan secara sistematis √
Menulis karangan narasi dengan mengembangkan
10 √
kerangka karangan narasi
11 Menyimpulkan materi yang telah dipelajari √
12 Menyampaikan materi pada pertemuan beikutnya √
Jumlah Skor 57
13. Langkah-langkah pembelajaran sudah jelas dan sudah dilaksanakan
seluruhnya oleh guru.
Refleksi
14. Penyampaian materi sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan
menggunakan metode mind map, dan dikuasi oleh guru
15. Guru sudah menguasai cara menjelaskan ke siswa bagaimana cara
membuat kerangka karangan menggunakan metode mind map untuk
dijadikan acuan menulis karangan narasi

LAMPIRAN 12
LEMBAR REFLEKSI
SIMULASI PERTEMUAN 1

79
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama Mahasiswa : HUSNIATUN


Semester/Kelas : 2A
NIM : 859128284
Refleksi Komponen
Program Studi : S1 PGSD
Pembelajaran

a. Apakah rencana pembelajaran yang saya susun dapat berjalan sebagaimana


mestinya? (jika tidak seluruhnya, apakah saya telah melakukan penyesuaian
rencana pembelajaran dengan baik?)
Ya, rencana pembelajaran yang saya susun sudah dapat berjalan seluruhnya,
dan telah melakukan penyesuaian pembelajaran dengan baik.
b. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan dapat mengarahkan
dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
Ya, kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan dapat mengarahkan dan
mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik.
Hal ini tejadi karena, sebelum melakukan kegiatan pembelajaran saya
membuka pelajaran dengan memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan
pelajaran
c. Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam menyusun dan melalukan
pembelajaran? Dalam hal apa saja penguasan materi, penggunaan bahan dan
media pembelajaran.
Saya sudah menguasai materi pelajaran dengan baik, dan penjelasan
penggunaan metode mind map sudah maksimal
d. Apakah kekuatan saya atau hal-hal baik yang telah saya capai dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaran?
Hal-hal baik yang telah saya capai dalam merancang dan melakukan
pembelajaran yaitu saya sudah menggunakan metode pembelajaran yang tepat

80
dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan membantu siswa dalam menulis karangan narasi melalui
metode mind map
e. Apakah materi yang telah saya sajikan sesuai dengan tingkat perkembangan
anak?
Ya, materi yang saya ajarkan sudah seuai dengan tingkat perkembangan anak
f. Apakah metode pembelajaran sudah sesuai dengan indikator dan tujuan
pembelajaran yang saya lakukan?
Ya, metode pembelajaran yang saya gunakan sudah sesuai dengan indicator
dan tujuan pembelajaran yang saya lakukan.
g. Apakah dengan adanya metode pembelajaran (metode mind map) yang
digunakan dapat mempermudah siswa siswa dalam menyusun kerangka
karangan narasi?
Ya, penerapan metode mind map dapat mempermudah siswa dalam menyusun
kerangka karangan narasi.
h. Apakah dengan adanya metode pembelajaran (metode mind map) yang
digunakan dapat mempermudah siswa dalam menulis karangan narasi?
Ya, penerapan metode mind map dapat mempermudah siswa dalam menulis
karangan narasi.
i. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang saya gunakan sudah dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang saya
sampaikan?
Kegiatan penutup pembelajaran sudah dapat meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran yang sampaiakan

81
LAMPIRAN 13
LEMBAR REFLEKSI
SIMULASI 2
SETELAH
Nama Mahasiswa : HUSNIATUN
Semester/Kelas : 2A
NIM : 859128284
Program Studi : S1 PGSD

MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Refleksi Komponen Pembelajaran

a. Apakah rencana pembelajaran yang saya susun dapat berjalan sebagaimana


mestinya? (jika tidak seluruhnya, apakah saya telah melakukan penyesuaian
rencana pembelajaran dengan baik?)
Ya, rencana pembelajaran yang saya susun sudah dapat berjalan seluruhnya,
dan telah melakukan penyesuaian pembelajaran dengan baik.
b. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan dapat mengarahkan
dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
Ya, kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan dapat mengarahkan dan
mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik.
Hal ini tejadi karena, sebelum melakukan kegiatan pembelajaran saya
membuka pelajaran dengan memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan
pelajaran

82
c. Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam menyusun dan melalukan
pembelajaran? Dalam hal apa saja penguasan materi, penggunaan bahan dan
media pembelajaran.
Saya sudah menguasai materi pelajaran dengan baik, dan penjelasan
penggunaan metode mind map sudah maksimal
d. Apakah kekuatan saya atau hal-hal baik yang telah saya capai dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaran?
Hal-hal baik yang telah saya capai dalam merancang dan melakukan
pembelajaran yaitu saya sudah menggunakan metode pembelajaran yang tepat
dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan membantu siswa dalam menulis karangan narasi melalui
metode mind map
e. Apakah materi yang telah saya sajikan sesuai dengan tingkat perkembangan
anak?
Ya, materi yang saya ajarkan sudah seuai dengan tingkat perkembangan anak
f. Apakah metode pembelajaran sudah sesuai dengan indikator dan tujuan
pembelajaran yang saya lakukan?
Ya, metode pembelajaran yang saya gunakan sudah sesuai dengan indicator
dan tujuan pembelajaran yang saya lakukan.
g. Apakah dengan adanya metode pembelajaran (metode mind map) yang
digunakan dapat mempermudah siswa siswa dalam menyusun kerangka
karangan narasi?
Ya, penerapan metode mind map dapat mempermudah siswa dalam menyusun
kerangka karangan narasi.
h. Apakah dengan adanya metode pembelajaran (metode mind map) yang
digunakan dapat mempermudah siswa dalam menulis karangan narasi?
Ya, penerapan metode mind map dapat mempermudah siswa dalam menulis
karangan narasi.
i. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang saya gunakan sudah dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang saya
sampaikan?

83
Kegiatan penutup pembelajaran sudah dapat meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran yang sampaiakan.

84
85

Anda mungkin juga menyukai