Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

DASAR SISTEM TELEKOMUNIKASI


SISTEM KOMUNIKASI SATELIT

Dosen Pengampu : Rachmawati, S.T., M.Eng.

Kelompok 1 :

Muhammad Fatih Fahlevi (2020203020028)

Muhammad Zaki Mubarak (2020203020030)

Nazilatul Kirami (2020203020033)

Rahmatul Musanna (2020203020037)

Soraya (2020203020046)

PRODI TEKNOLOGI REKAYASA JARINGAN


TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami kelompok 1 dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sistem
Komunikasi Satelit” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Dasar Sistem Telekomunikasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang komunikasi satelit bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Rachmawati, S.T., M.Eng. ,selaku dosen
mata kuliah Dasar Sistem Telekomunikasi yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................2
C. TUJUAN DAN MANFAAT.................................................................................2

BAB II ISI........................................................................................................................3
A. SISTEM KOMUNIKASI SATELIT.....................................................................3
B. JENIS – JENIS SATELIT.....................................................................................5
C. JENIS – JENIS ORBIT.........................................................................................7
D. JENIS – JENIS ORBIT SATELIT.......................................................................8
E. SISTEM KOMUNIKASI SATELIT...................................................................13
F. KELEBIHAAN DAN KEKURANGAN SISTEM KOMUNIKASI SATELIT 14

BAB III KESIMPULAN................................................................................................16


DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi telekomunikasi semakin pesat seiring dengan
meningkatnya pengguna layanan telekomunikasi. Peningkatan ini didorong oleh
berbagai aspek mulai dari kebutuhan komunikasi, bisnis, sampai menjadi gaya hidup
masyarakat modern. Layanan telekomunikasi baik dari segi layanan data, suara, gambar
sampai multimedia terus meningkat karena banyak masyarakat yang memanfaatkannya
untuk bertukar informasi dengan mudah tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu. Untuk itu
diperlukan teknologi komunikasi pita lebar (broadband) untuk memenuhi kebutuhan
komunikasi sekarang dan masa depan.
Salah satu teknologi komunikasi broadband adalah komunikasi satelit, yang
merupakan komunikasi dengan menggunakan satelit sebagai media perantara dua
stasiun bumi. Komunikasi satelit ini dipilih karena menyediakan beberapa fitur layanan
sehingga dapat menekan biaya untuk berkomunikasi. Komunikasi satelit ini dirancang
untuk komunikasi point to point atau multipoint dan jangkauan cakupannya yang luas
telah diatur pada komunikasi satelit.

Satelit merupakan sebuah benda di angkasa yang berputar mengikuti rotasi bumi.
Satelit dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan keguaananya seperti: satelit cuaca,
satelit komonikasi, satelit iptek dan satelit militer.Untuk dapat beroperasi satelit
diluncurkan ke orbitnya dengan bantuan roket. Negara -negara maju seperti Amerika
Serikat, Rusia, Perancis dan belakangan Cina, telah memiliki stasiun untuk melontarkan
satelit ke orbitnya.
Seluruh pergerakan satelit dipantau dari bumi atau yang lebih dikenal dengan
stasiun pengendali. Cara kerja dari satelit yaitu dengan cara uplink dan downlink.
Uplink yaitu transmisi yang dikirim dari bumi ke satelit, sedangkan downlink yaitu
transmisi dari satelit ke stasiun bumi.
Teknologi secara umum dewasa ini berkembang sangat pesat. Pesatnya
perkembangan didasari kebutuhan manusia yang terus meningkat. salah satu bentuk
kebutuhan manusia adalah dalam berkomunikasi. Permasalahan komunikasi terkadang
terkendala oleh jarak, karena pada dasarnya manusia berbicara normal tidak akan

1
terdengar suaranya hingga ratusan kilometer. Sistem telekomunikasi yang ada dan
dikembangkan mampu mengatasi berbagai masalah seseuai dengan kebutuhannya.
Salah satu produk dalam sistem telekomunikasi adalah dengan menggunakan sistem
telekomunikasi satelit yang didalamnya melibatkan peralatan satelit sebagai pemantul
dan repeater sinyal sehingga ketika di bumi bisa melakukan komunikasi dengan jarak
yang cukup jauh.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kinerja perangkat komunikasi satelit.
2. Apa pergertian sistem komunikasi satelit.
3. Bagaimana manfaat menggunakan komunikasi satelit.

C. TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan dan manfaat dari makalah ini yaitu untuk mengetahui bagaimana tentang
sistem komunikasi satelit.

2
BAB II

ISI

A. SISTEM KOMUNIKASI SATELIT

Sistem komunikasi satelit adalah sistem komunikasi yang menggunakan media


satelit sebagai komponen utamanya. Dalam sistem komunikasi ini, satelit difungsikan
sebagai repeater dan pembagi jalur komunikasi agar satelit tersebut dapat digunakan
bersama-sama namun tidak ada data atau informasi yang bercampur.
Peranan satelit komunikasi sangat strategis untuk Indonesia yang terbentang luas
dan terdiri dari belasan ribu pulau, karena dengan satu satelit seluruh wilayah Indonesia
bisa tercakup ke dalam satu layanan komunikasi. Kecenderungan perkembangan
komunikasi broadband data dan voice yang berkembang kini merupakan wujud
perkembangan yang cepat dari komunikasi satelit. Perkembangan tersebut akan diiringi
dengan perkembangan jumlah data yang dapat ditransmisikan dan kecepatan transfer
data yang tinggi. Sehingga muncul ide dan motivasi untuk mengoptimalkan kapasitas
data yang dapat ditransmisikan melalui satelit
Bandwidth sebagai sumber daya telekomunikasi yang terbatas secara tidak
langsung akan membatasi layanan satelit. Karena pada sistem komunikasi satelit,
masing-masing stasiun bumi menerima dan mentransmisikan sinyal informasi dari dan
ke stasiun bumi lainnya melalui transponder sebagai repeater utamanya. Masing-masing
mentransmisikan dengan frekuensi uplink tertentu dan menerima sinyal dengan
frekuensi downlink-nya, sehingga sistem komunikasi duplex memerlukan dua kanal
bandwidth dalam suatu link komunikasi satelit. Oleh karena itu, keterbatasan bandwidth
(bandwidth limited) akan membatasi stasiun bumi yang terkoneksi pada satelit.
Pada dasarnya satelit memiliki fungsi sebagai repeater (penguat) yang merupakan
stasiun pengulang. Satelit komunikasi adalah sebuah pesawat ruang angkasa yang
ditempatkan pada orbit di sekeliling bumi dan di dalamnya terdapat peralatan-peralatan
penerima dan pemancar gelombang mikro yang mampu merelay (menerima dan
memancarkan kembali) sinyal dari satu titik ke titik lain di bumi.

3
Gambar 1.1 Arsitektur Komunikasi Satelit

Arsitektur sistem komunikasi satelit dapat dilihat pada gambar 1.1 Satelit
sebagai sebuah stasiun relay yang diletakan pada ketinggian tertentu di atas
permukaan bumi, sehingga satelit dapat menjangkau atau mencakup daerah luas
bahkan daerah-daerah terpencil. Di angkasa, satelit akan bergerak mengelilingi bumi
pada orbitnya. Hal ini menyebabkansatelit dapat tetap tinggal dan tidak jatuh
adalah adanya gaya sentrifugal yang di hasilkan oleh pergerakan satelit
mengelilingi bumi yang seimbang dengan gaya tarik yang disebabkan gravitasi
bumi. Sistem komunikasi ini merupakan teknologi alternatif untuk menjangkau
daerah-daerah yang jauh yang tidak dapat dijangkau oleh sistem komunikasi lain.

Hal ini menyebabkan satelit dapat tetap tinggal dan tidak jatuh adalah adanya
gaya sentrifugal yang di hasilkan oleh pergerakan satelit mengelilingi bumi yang
seimbang dengan gaya tarik yang disebabkan gravitasi bumi. Sistem
komunikasi ini merupakan teknologi alternatif untuk menjangkau daerah-daerah
yang jauh yang tidak dapat dijangkau oleh sistem komunikasi lain.

B. JENIS-JENIS SATELIT

4
Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi,
dan objek angkasa lainnya yang jauh.

Gambar 1.2 Satelit Astronomi

Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan


tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro.
Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner,
meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah.

Gambar 1.3 Satelit Komunikasi

Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi
dari orbit, seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non- militer
seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan map, dll.

Gambar 1.4 Satelit Pengamat Bumi

Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan
ke penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan

5
bumi. Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika
Serikat selain itu ada juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan
penerima di tanah tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal
satelit (penerima GPS), bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan ketelitian
beberapa meter dalam waktu nyata.

Gambar 1.5 Satelit Navigasi

Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang
digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata.

Gambar 1.5 Satelit Navigasi

Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi
yang menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga
surya kepada antena sangat besar di Bumi yang dpaat digunakan untuk menggantikan
sumber tenaga konvensional.

6
Gambar 1.6 Satelit Tenaga Surya

Stasiun angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai


tempat tinggal manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan dengan
pesawat angkasa lainnya oleh ketiadaan propulsi pesawat angkasa utama atau fasilitas
pendaratan; Dan kendaraan lain digunakan sebagai transportasi dari dan ke stasiun.

Gambar 1.7 Satelit Angkasa

C. JENIS-JENIS ORBIT

Banyak satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya, meskipun sebuah satelit


bisa mengorbit dengan ketinggian berapa pun.

• Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 - 1500km di atas permukaan bumi.
• Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 - 36000 km.
• Orbit Geosinkron (Geosynchronous Orbit, GSO): sekitar 36000 km di atas
permukaan Bumi.
• Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di atas permukaan
Bumi.
• Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.
Orbit berikut adalah orbit khusus yang juga digunakan untuk mengkategorikan
satelit:
• Orbit Molniya, orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam dan inklinasi sekitar
63°.

7
• Orbit Sunsynchronous, orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi tertentu yang
selalu melintas ekuator pada jam lokal yang sama.
• Orbit Polar, orbit satelit yang melintasi kutub.

D. JENIS-JENIS ORBIT SATELIT

Perkembangan teknologi nampaknya tidak berhenti sampai disini.Dalam


menjangkau daerah yang amat jauh dari perkotaan, misalnya daerah pedesaan maupun
daerah terpencil lainnya, termasuk di tengah laut, maka orang merekayasa sistem
wireless access yang lain dengan menggunakan teknologi satelit. Dalam hal ini ada dua
kemungkinan, pertama menggunakan LEO (Low Earth Orbit Satellites) dan ke dua
dengan GEO (Geosynchronous Orbit Satellites). Para ahli telekomunikasi, khususnya
ahli jaringan lebih menyukai untuk menganggap LEO/GEO ini sebagai salah satu
bentuk dari wireless access, tetapi orang-orang satelit menganggap bahwa LEO/GEO
ini sebagai salah satu bentuk Mobile Satellites Services (MSS).

1. LEO (Low Earth Orbit)


Satelit jenis LEO merupakan satelit yang mempunyai ketinggian 320 800km
di atas permukaan bumi. Karena orbit mereka yang sangat dekat dengan bumi,
satelit LEO harus mempunyai kecepatan yang sangat tinggi supaya tidak
terlempar ke atmosfer. Kecepatan edar satelit LEO mencapai 27.359 Km/h
untuk mengitari bumi dalam waktu 90 menit. Delay Time LEO sebesar 10
ms ( Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan kembali lagi
ke stasiun bumi) Aplikasi dari satelit jenis LEO ini biasanya dipakai pada sistem
Remote Sensing dan Peramalan Cuaca karena jarak mereka dengan
permukaan bumi yang tidak terlalu jauh. Pada masa sekarang satelit LEO
yang mengorbit digunakan untuk aplikasi komunikasi selular. Karena jarak yang
tidak terlalu jauh dan biaya yang murah, satelit LEO sangat banyak
diluncurkan untuk berbagai macam aplikasi. Akibatnya bahwa jumlah satelit
LEO sudah sangat padat, tercatat sekarang ada 8000 lebih satelit yang mengitari
bumi pada orbit LEO.
Satelit pada lingkaran low earth orbit ditempakan sekita 161 hingga
483km dari permukaan bumi. Karena sifatnya yang terlalu dekat dengan

8
permukaan bumi menyebabkan satelit ini akan bergerak sangat cepat untuk
mencegah satelit tersebut terlempar keluar dari lintasan orbitnya. Satelit
pada orbit ini akan bergerak sekitar 28163km/jam. Satelit pada orbit ini
dapat menyeselaikan satu putaran mengeliling bumi antara 30 menit hingga
1 jam. Satelit pada low orbit hanya dapa terlihat oleh station bumi sekitar 10
menit.
Kelebihan LEO antara lain:
1. Latency atau delay rendah.
2. Daerah lintang terbesar terdapat pada kutub utara dan selatan.
3. Path loss kecil.
4. Mudah diaplikasikan pada frekuensi reuse yang lebih besar.
5. Pengendalian pada stasiun bumi berdaya kecil
Kekurangan LEO
1. Jumlah satelit banyak ( 50-70 satelit).
2. Tidak efektif untuk cakupan nasional atau regional
3. Luas cakupan daerah kecil.
4 .Karena kebutuhan jumlah satelitbanyak, biaya peluncuran untuk
menyebarkan mahal
2. MEO (Medium Earth Orbit)
Satelit pada orbit ini merupakan satelit yang mempunyai ketinggian di
atas 10000 km dengan aplikasi dan jenis yang sama seperti orbit LEO.
Namun karena jarak yang sudah cukup jauh jumlah satelit pada orbit MEO
tidaklah sebanyak satelit pada orbit LEO. Satelit jenis MEO ini mempunyai
delay sebesar 60 - 80 ms. MEO, Medium Earth Orbit Satelit dengan
ketinggian orbit menengah dengan ketinggian 9656 km hingga 19312 km
dari permukaan bumi. Pada orbit ini satelit dapat terlihatoleh stasiun bumi lebih
lama sekitar 2 jam atau lebih. Dan waktu yang diperlukan untuk
menyeleseaikan satu putaran mengitari bumi adalah 2 jam hingga 4 jam.
Kelebihan MEO, antara lain
1. Latency atau delay lebih rendah daripada GEO (tetapi lebih besar dari
LEO).

9
2. Penggunaan frekuensi reuse lebih baik dibanding dengan GEO (tetapi
kurang dari LEO)
3. Sedikit satelit untuk menyebarkan dan mengoperasikan dan lebih murah
daripada sistem LEO (tapi lebih mahal dibandingkan dengan GEO).
Kekurangan MEO, antar lain:
1. Jumlah satelit yang dibutuhkan lebih banyak dibandingkan GEO.
2. Karena lebih banyak jumlahya, maka biaya peluncuran lebih mahal
daripada GEO.
3. Antena pengendalinya umumnya lebih mahal dan kompleks.4.Cakupan
daerah sempit (yaitu: lautan, padang pasir, hutan)

3. GEO ( Geostationery Earth Orbit)


Satelit GEO merupakan sebuah satelit yang ditempatkan dalam
orbit yang posisinya tetap dengan posisi suatu titik di bumi. Karena mempunyai
posisi yang tetap maka waktu edarnyapun sama dengan waktu rotasibumi. Posisi
orbit satelit GEO sejajar dengan garis khatulistiwa atau mempunyai titik lintang
nol derajat.Sebuah orbit geostasioner, atau Geostationary Earth Orbit
(GEO), adalah orbit lingkaran yang berada 35.786km (22.236 mil) di atas
ekuator Bumi dan mengikuti arah rotasi bumi. Sebuah objek yang berada pada
orbit ini akan memiliki periode orbit sama dengan periode rotasi Bumi, sehingga
terlihat tak bergerak, pada posisi tetap di langit, bagi pengamat di bumi.
Satelit komunikasi dan satelit cuaca seringdiorbitkan pada orbit
geostasioner, sehingga antena satelit yang berkomunikasi dengannya tidak harus
berpindah untuk melacaknya, tetapi dapat menunjuk secara permanen pada
posisi di langit di mana mereka berada. Sebuah orbit geostasioner adalah
satu tipe orbit geosynchronous.
Satelit GEO mempunyai jarak sebesar 35786 Km dari permukaan bumi.
Keuntungan satelit orbit GEO ini salah satunya adalah dalam mentracking
antena pengendalian dari suatu stasion bumi tidak perlu mengikuti
pergerakan satelit karena satelit tersebut sama periodenya dengan rotasi
bumi. Bandingkan dengan tracking antena pada satelit LEO yang harus
mengikuti pergerakan satelitnya yang tidak sama dengan periode bumi

10
berputar. Kerugian dari satelit orbit GEO adalah karena jarak yang sangat jauh
dari permukaan bumi maka daya pancar sinyal haruslah tinggi dan sering
terjadi delay yang cukup signifikan. Cakupan satelit GEO pun sebenarnya
tidak mencakup semua posisi di permukaan bumi. Lokasi yang berada di kutub
utara dan selatan tidak dapat terjangkau dengan menggunakan satelit
GEO karena foot printnya yang terbatas.
Dengan sistem GEO dikembangkan :
a. Fixed Satellite Service (contohnya PALAPA INTELSAT, dll) yang
memungkinkan terjalinnya suatu hubungan komunikasi dan pertukaran
informasi yang sangat handal antara dua titik, tidak peduli apakah informasi
tersebut berupa suara (telepon), data maupun video (televisi).
b. Satelit Komunikasi Bergerak (Mobile Communications Satellites),
yaitu digunakan untuk memberikan jasa pelayanan komunikasi bagi pemakai
yang bergerrak, baik di darat, di laut, maupun di udara. Contohnya ialah
INMARSAT.
4. High Earth Orbit (HEO)
Ketinggian orbitnya diatas ketinggian orbit geosinchronous. Pada orbit
ini, sudut inklinasi yang dibentuk hampir polar atau mendekati 90º. Orbit ini
juga dinamakan orbit molniya. Salah satu negara yang menggunakan orbit
Molniya adalah Rusia. Dengan menggunakan orbit ini, maka satelit lebih
lama untuk men-cover bumi.
5. Polar Orbit
Orbit yang berbentuk polar dengan sudut inklinasi 90. Orbit ini sangat
bermanfaat bagi pelayanan sensing dan pengumpulan data, karena
karakteristik orbitalnya dapat dipilih untuk memetakan keseluruhan globe
secara periodik. Contoh satelit yang beredar di orbit polar yaitu Landsat
yang terletak pada ketinggian rata-rata 912 km dengan periode orbitnya 103 km
yang mampu melacak 14 resolusi tiap hari.Orbit berikut adalah orbit
khusus yang juga digunakan untuk mengkategorikan satelit:
1. Orbit Molniya, orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam dan
inklinasi sekitar 63°.
2. Orbit Sunsynchronous, orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi
tertentu yang selalu melintas ekuator pada jam lokal yang sama.

11
3. Orbit Polar, orbit satelit yang melintasi kutub.

Gambar 1.8 Tipe-Tipe Orbit

Dengan tingkat pencapaian teknologi yang ada saat ini, sistem GEO ini baru
dapat memberikan pelayanan kepada pemakai jasa satelit melewati terminal yang
relatif masih mahal dan berukuran transportabel (briefcase size), seperti terminal
INMARSATM. Jenis Informasi yang dilewatkannya pun baru suara dan data, dengan
kecepatan lebih rendah. Terasa bagi pemakai bahwa terminal ini masih merupakan
investasi yang mahal di samping biaya per menitnya juga masih tinggi. Yang
diinginkan ialah suatu terminal yang ringan seperti cellular handset type terminal
dengan biaya sewa komunikasi terjangkau.

Di lain pihak, seiring dengan perkembangan ekonomi, lintasan GEO ini terasa
semakin penuh, sehingga semakin susah untuk mendapatkan "slot" untuk menempatkan
satelitnya. Sejalan dengan kemampuan teknologi , orang berpaling lagi ke sistem satelit,
yang beredar dengan orbit rendah (LEO= Low Earth orbit Satellites). Karena orbitnya
rendah, waktu edarnya lebih cepat (2 sampai 3 jam) sehingga dari suatu titik di
permukaan bumi, satelit kelihatan bergerak dan mengalami waktu-waktu terbit dan
terbenam gambar 1.9.

12
Gambar 1.9 Lintasan Orbit Leo dan Geo

Maka untuk menjamiin kelangsungan hubungan, perlu diorbitkannya beberapa satelit


sistem satelit), yang diletakkan di angkasa dengan pola tertentu sesuai dengan misi yang
diembannya. Susunan demikian disebut konstelasi sistem LEO. Contohnya ialah
IRIDIUM dengan 66 satelit yang terletak pada 6 bidang orbit polar dengan 11 satelit
pada masing-masing garis edar.

Keuntungannya adalah karena jaraknya dekat, ditambah dengan sistem Vocaded,


terminal di bumi bisa berukuran kecil menjadi handheld. Dengan antena yang agak
omni, terminal dapat menangkap sinyal satelit dari saat terbit sampai terbenam dalam
lintasannya, atau sampai ia dapat menangkap sinyal satelit LEO berikutnya. Namun,
untuk keperluan penjejakan satelit, hanya stasiun pengendali (gateway) yang perlu
mempunyai antena dengan kemampuan tracking. Sesuai dengan sifat alamiahnya, baik
LEO, GEO maupun MEO ( Medium Earth Orbit dengan ketinggian antena LEO dan
GEO) masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.

E. Sistem Komunikasi Satelit (Segmen Bumi dan Segmen Angkasa)


Bagian penting dalam sistem komunikasi satelit yaitu :
• Space segment (bagian yang berada di angkasa)
Space segment merupakan perangkat sistem komunikasi satelit yang
berada diangkasa yaitu satelit. Satelit adalah obyek yang ditempatkan pada
sebuah orbit dengan menggunakan kendaraan peluncur. Satelit akan bergerak
mengelilingi bumi pada orbitnya. Fungsi satelit dalam sistem ini yaitu sebagai
repeater station yang akan memperkuat sinyal yang berasal dari stasiun bumi
dan memproses translasi dari uplink frequency menjadi downlink frequency.

13
Gambar 1.10 Komponen dasar link satelit

• Ground segment (biasa disebut stasiun bumi).


Ground segment merupakan suatu perangkat dari sistem komunikasi satelit
yang diletakkan di bumi berupa stasiun bumi.Stasiun bumi terdiri dari beberapa
komponen antara lain :
1. Antenna
Jenis antena yang digunakan pada stasiun bumi adalah antenaparabola.
Antena parabola yang digunakan pada stasiun bumi terdiriatas beberapa macam
yaitu prime focus, cassegrain, gregorian, offset prime focus, offset Cassegrain.
2. High Power Amplifier (HPA)
High Power Amplifier (HPA) mempunyai fungsi menguatkan sinyal RF yang
akan dipancarkan kesatelit melalui antena. Jenis HPA yang biasa digunakan pada
stasiun bumi adalah HPA TWT, HPA Klystron, HPA SSPA.
3. Low Noise Amplifier (LNA)
Low Noise Amplifier (LNA) berfungsi sebagai penguat signalterima RF yang
diterima dari satelit melalui antena. LNA ini memiliki kontribusi noise
equipment yang kecil. Jenis LNA yang digunakan pada stasiun bumi adalah LNA
GaaAsFET.

F. KELEBIHAAN DAN KEKURANGAN SISTEM KOMUNIKASI SATELIT

Salah satu keunggulan sistem komunikasi satelit adalah "kemampuannya


menyelenggarakan telekomunikasi yang meliputi wilayah yang lebih luas, dengan
waktu yang relatif pendek". Sistem komunikasi satelit Palapa misalnya, digelar hanya
dalam waktu sekitar dua tahun, langsung mampu meliput kawasan Nusantara dan Asia
Tenggara. Satelit mampu memberikan koneksi dimana saja, karena satelit
memiliki range yang sangat luas, dan juga satelit tidak memerlukan LOS ( line
of sight ) untuk berkomunikasi tidak seperti BTS pada system komunikasi selular.
Dan juga komunikasi menggunakan satelit tidak terpengaruh akan jarak.

14
Sebaliknya, kelemahan sistem komunikasi satelit, yang pernah kita alami,
antara lain peluncuran tidak mencapai orbitnya. Tanpa diperintah, satelit meninggalkan
kavlingnya, dan gangguan rutin dari matahari, sun outage. Gangguan yang terakhir ini
terjadi lamanya hanya beberapa menit, terjadinya beberapa kali setiap tahun, sifatnya
lokal, dan waktu kedatangannya dapat diramalkan dengan perhitungan komputer.
Prinsip gangguan ini sangat sederhana, terjadi bila matahari, satelit, dan sorot antena
parabola pada garis lurus.

Maka operator stasiun bumi Satelit Palapa segera mematikan perangkat penjejak
satelit otomatis, auto track-nya, agar antena parabolanya tidak mencari cari satelitnya,
karena pada saat terjadi gangguan sinyal dari satelit tersembunyi di balik derau yang
besar dari matahari.

Satelit sangat sensitif cuaca dan curah hujan yang tinggi, Semakin tinggi
frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan.

BAB III

KESIMPULAN

Sistem komunikasi satelit memiliki peranan yang sangat penting karena dapat
mencakup suatu wilayah yang luas ke dalam satu layanan komunikasi dengan wujud

15
perkembangan yaitu broadband data dan voice. Namun, dengan adanya keterbatasan
bandwidth maka jumlah stasiun bumi yang terkoneksi pada satelit akan dibatasi.

Dengan seiring berjalannya waktu, manusia mampu menciptakan banyak jenis satelit
diantaranya, satelit astronomi, satelit komunikasi, satelit pengamat bumi, satelit
navigasi, satelit tenaga surya dan satelit angkasa yang dikategorikan sesuai ketinggian
orbitnya.

Sistem komunikasi satelit memiliki keunggulan yaitu menyelenggarakan


telekomunikasi yang meliputi wilayah yang luas dengan waktu yang relatif singkat dan
dapat dilakukan dimana saja. Sementara itu, kelemahan dari sistem komunikasi satelit
ini adalah peluncuran yang tidak mencapai orbit, gangguan rutin dari matahari, sun
outage dan tanpa perintah satelit meninggalkan areanya.

DAFTAR PUSTAKA

 http://repository.ittelkom-pwt.ac.id/34/3/BAB%20II.pdf
 http://digilib.uinsgd.ac.id/172/2/2_bab1.pdf
 https://evan.student.ittelkom-pwt.ac.id/wp-
content/uploads/sites/140/2019/01/GhinaFahira_16101054_Siskomsat.pdf
 https://repository.unimal.ac.id/1614/15/Sistem-Selular-Dan-Sitem-Satelit.pdf

16
 https://docplayer.info/44720579-Tth4j3-sistem-komunikasi-satelit.html

17

Anda mungkin juga menyukai