Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi telekomunikasi semakin pesat seiring dengan
meningkatnya pengguna layanan telekomunikasi. Peningkatan ini didorong oleh berbagai
aspek mulai dari kebutuhan komunikasi, bisnis, sampai menjadi gaya hidup masyarakat
modern. Layanan telekomunikasi baik dari segi layanan data, suara, gambar sampai
multimedia terus meningkat karena banyak masyarakat yang memanfaatkannya untuk
bertukar informasi dengan mudah tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu. Untuk itu diperlukan
teknologi komunikasi pita lebar (broadband) untuk memenuhi kebutuhan komunikasi
sekarang dan masa depan.
Salah satu teknologi komunikasi broadband adalah komunikasi satelit, yang
merupakan komunikasi dengan menggunakan satelit sebagai media perantara dua stasiun
bumi. Komunikasi satelit ini dipilih karena menyediakan beberapa fitur layanan sehingga
dapat menekan biaya untuk berkomunikasi. Komunikasi satelit ini dirancang untuk
komunikasi point to point atau multipoint dan jangkauan cakupannya yang luas telah diatur
pada komunikasi satelit.

Satelit merupakan sebuah benda di angkasa yang berputar mengikuti rotasi bumi.
Satelit dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan keguaananya seperti: satelit cuaca, satelit
komonikasi, satelit iptek dan satelit militer.Untuk dapat beroperasi satelit diluncurkan ke
orbitnya dengan bantuan roket. Negara -negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia,
Perancis dan belakangan Cina, telah memiliki stasiun untuk melontarkan satelit ke orbitnya.
Seluruh pergerakan satelit dipantau dari bumi atau yang lebih dikenal dengan
stasiun pengendali. Cara kerja dari satelit yaitu dengan cara uplink dan downlink. Uplink
yaitu transmisi yang dikirim dari bumi ke satelit, sedangkan downlink yaitu transmisi dari
satelit ke stasiun bumi.
Teknologi secara umum dewasa ini berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan
didasari kebutuhan manusia yang terus meningkat. salah satu bentuk kebutuhan manusia
adalah dalam berkomunikasi. Permasalahan komunikasi terkadang terkendala oleh jarak,
karena pada dasarnya manusia berbicara normal tidak akan terdengar suaranya hingga
ratusan kilometer. Sistem telekomunikasi yang ada dan dikembangkan mampu mengatasi
berbagai masalah seseuai dengan kebutuhannya. Salah satu produk dalam sistem
telekomunikasi adalah dengan menggunakan sistem telekomunikasi satelit yang
didalamnya melibatkan peralatan satelit sebagai pemantul dan repeater sinyal sehingga
ketika di bumi bisa melakukan komunikasi dengan jarak yang cukup jauh.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kinerja perangkat komunikasi satelit.
2. Apa pergertian sistem komunikasi satelit.
3. Bagaimana manfaat menggunakan komunikasi satelit.

C. TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan dan manfaat dari makalah ini yaitu untuk mengetahui bagaimana tentang sistem
komunikasi satelit.
BAB II

ISI

A. SISTEM KOMUNIKASI SATELIT

Sistem komunikasi satelit adalah sistem komunikasi yang menggunakan media


satelit sebagai komponen utamanya. Dalam sistem komunikasi ini, satelit difungsikan
sebagai repeater dan pembagi jalur komunikasi agar satelit tersebut dapat digunakan
bersama-sama namun tidak ada data atau informasi yang bercampur.
Peranan satelit komunikasi sangat strategis untuk Indonesia yang terbentang luas dan
terdiri dari belasan ribu pulau, karena dengan satu satelit seluruh wilayah Indonesia bisa
tercakup ke dalam satu layanan komunikasi. Kecenderungan perkembangan komunikasi
broadband data dan voice yang berkembang kini merupakan wujud perkembangan yang
cepat dari komunikasi satelit. Perkembangan tersebut akan diiringi dengan perkembangan
jumlah data yang dapat ditransmisikan dan kecepatan transfer data yang tinggi. Sehingga
muncul ide dan motivasi untuk mengoptimalkan kapasitas data yang dapat ditransmisikan
melalui satelit
Bandwidth sebagai sumber daya telekomunikasi yang terbatas secara tidak langsung
akan membatasi layanan satelit. Karena pada sistem komunikasi satelit, masing-masing
stasiun bumi menerima dan mentransmisikan sinyal informasi dari dan ke stasiun bumi
lainnya melalui transponder sebagai repeater utamanya. Masing-masing mentransmisikan
dengan frekuensi uplink tertentu dan menerima sinyal dengan frekuensi downlink-nya,
sehingga sistem komunikasi duplex memerlukan dua kanal bandwidth dalam suatu link
komunikasi satelit. Oleh karena itu, keterbatasan bandwidth (bandwidth limited) akan
membatasi stasiun bumi yang terkoneksi pada satelit.
Pada dasarnya satelit memiliki fungsi sebagai repeater (penguat) yang merupakan
stasiun pengulang. Satelit komunikasi adalah sebuah pesawat ruang angkasa yang
ditempatkan pada orbit di sekeliling bumi dan di dalamnya terdapat peralatan-peralatan
penerima dan pemancar gelombang mikro yang mampu merelay (menerima dan
memancarkan kembali) sinyal dari satu titik ke titik lain di bumi.

Gambar 1.1 Arsitektur Komunikasi Satelit

Arsitektur sistem komunikasi satelit dapat dilihat pada gambar 1.1 Satelit
sebagai sebuah stasiun relay yang diletakan pada ketinggian tertentu di atas
permukaan bumi, sehingga satelit dapat menjangkau atau mencakup daerah luas bahkan
daerah-daerah terpencil. Di angkasa, satelit akan bergerak mengelilingi bumi pada
orbitnya. Hal ini menyebabkansatelit dapat tetap tinggal dan tidak jatuh adalah
adanya gaya sentrifugal yang di hasilkan oleh pergerakan satelit mengelilingi bumi
yang seimbang dengan gaya tarik yang disebabkan gravitasi bumi. Sistem
komunikasi ini merupakan teknologi alternatif untuk menjangkau daerah-daerah yang
jauh yang tidak dapat dijangkau oleh sistem komunikasi lain.

Hal ini menyebabkan satelit dapat tetap tinggal dan tidak jatuh adalah adanya gaya
sentrifugal yang di hasilkan oleh pergerakan satelit mengelilingi bumi yang seimbang
dengan gaya tarik yang disebabkan gravitasi bumi. Sistem komunikasi ini
merupakan teknologi alternatif untuk menjangkau daerah-daerah yang jauh yang tidak
dapat dijangkau oleh sistem komunikasi lain.
B. JENIS-JENIS SATELIT

Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan
objek angkasa lainnya yang jauh.

Gambar 1.2 Satelit Astronomi

Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan
telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Kebanyakan satelit
komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa
tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah.

Gambar 1.3 Satelit Komunikasi

Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari
orbit, seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non- militer seperti
pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan map, dll.
Gambar 1.4 Satelit Pengamat Bumi

Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke
penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi.
Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat selain
itu ada juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah
tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS),
bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter dalam waktu
nyata.

Gambar 1.5 Satelit Navigasi

Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang
digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata.

Gambar 1.5 Satelit Navigasi


Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang
menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya
kepada antena sangat besar di Bumi yang dpaat digunakan untuk menggantikan sumber
tenaga konvensional.

Gambar 1.6 Satelit Tenaga Surya

Stasiun angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat
tinggal manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan dengan pesawat angkasa
lainnya oleh ketiadaan propulsi pesawat angkasa utama atau fasilitas pendaratan; Dan
kendaraan lain digunakan sebagai transportasi dari dan ke stasiun.

Gambar 1.7 Satelit Angkasa


C. JENIS-JENIS ORBIT

Banyak satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya, meskipun sebuah satelit bisa
mengorbit dengan ketinggian berapa pun.

• Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 - 1500km di atas permukaan bumi.
• Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 - 36000 km.
• Orbit Geosinkron (Geosynchronous Orbit, GSO): sekitar 36000 km di atas
permukaan Bumi.
• Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di atas permukaan
Bumi.
• Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.
Orbit berikut adalah orbit khusus yang juga digunakan untuk mengkategorikan satelit:
• Orbit Molniya, orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam dan inklinasi sekitar 63°.
• Orbit Sunsynchronous, orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi tertentu yang selalu
melintas ekuator pada jam lokal yang sama.
• Orbit Polar, orbit satelit yang melintasi kutub.

D. JENIS-JENIS ORBIT SATELIT

Perkembangan teknologi nampaknya tidak berhenti sampai disini.Dalam menjangkau


daerah yang amat jauh dari perkotaan, misalnya daerah pedesaan maupun daerah terpencil
lainnya, termasuk di tengah laut, maka orang merekayasa sistem wireless access yang lain
dengan menggunakan teknologi satelit. Dalam hal ini ada dua kemungkinan, pertama
menggunakan LEO (Low Earth Orbit Satellites) dan ke dua dengan GEO
(Geosynchronous Orbit Satellites). Para ahli telekomunikasi, khususnya ahli jaringan lebih
menyukai untuk menganggap LEO/GEO ini sebagai salah satu bentuk dari wireless
access, tetapi orang-orang satelit menganggap bahwa LEO/GEO ini sebagai salah satu
bentuk Mobile Satellites Services (MSS).

1. LEO (Low Earth Orbit)


Satelit jenis LEO merupakan satelit yang mempunyai ketinggian 320 800km di
atas permukaan bumi. Karena orbit mereka yang sangat dekat dengan bumi, satelit
LEO harus mempunyai kecepatan yang sangat tinggi supaya tidak terlempar ke
atmosfer. Kecepatan edar satelit LEO mencapai 27.359 Km/h untuk mengitari
bumi dalam waktu 90 menit. Delay Time LEO sebesar 10 ms ( Waktu
perambatan gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan kembali lagi ke stasiun
bumi) Aplikasi dari satelit jenis LEO ini biasanya dipakai pada sistem Remote
Sensing dan Peramalan Cuaca karena jarak mereka dengan permukaan bumi
yang tidak terlalu jauh. Pada masa sekarang satelit LEO yang mengorbit
digunakan untuk aplikasi komunikasi selular. Karena jarak yang tidak terlalu jauh
dan biaya yang murah, satelit LEO sangat banyak diluncurkan untuk berbagai
macam aplikasi. Akibatnya bahwa jumlah satelit LEO sudah sangat padat,
tercatat sekarang ada 8000 lebih satelit yang mengitari bumi pada orbit LEO.
Satelit pada lingkaran low earth orbit ditempakan sekita 161 hingga 483km
dari permukaan bumi. Karena sifatnya yang terlalu dekat dengan permukaan
bumi menyebabkan satelit ini akan bergerak sangat cepat untuk mencegah
satelit tersebut terlempar keluar dari lintasan orbitnya. Satelit pada orbit ini
akan bergerak sekitar 28163km/jam. Satelit pada orbit ini dapat menyeselaikan
satu putaran mengeliling bumi antara 30 menit hingga 1 jam. Satelit pada low
orbit hanya dapa terlihat oleh station bumi sekitar 10 menit.
Kelebihan LEO antara lain:
1. Latency atau delay rendah.
2. Daerah lintang terbesar terdapat pada kutub utara dan selatan.
3. Path loss kecil.
4. Mudah diaplikasikan pada frekuensi reuse yang lebih besar.
5. Pengendalian pada stasiun bumi berdaya kecil
Kekurangan LEO
1. Jumlah satelit banyak ( 50-70 satelit).
2. Tidak efektif untuk cakupan nasional atau regional
3. Luas cakupan daerah kecil.
4 .Karena kebutuhan jumlah satelitbanyak, biaya peluncuran untuk
menyebarkan mahal
2. MEO (Medium Earth Orbit)
Satelit pada orbit ini merupakan satelit yang mempunyai ketinggian di atas
10000 km dengan aplikasi dan jenis yang sama seperti orbit LEO. Namun
karena jarak yang sudah cukup jauh jumlah satelit pada orbit MEO tidaklah
sebanyak satelit pada orbit LEO. Satelit jenis MEO ini mempunyai delay sebesar
60 - 80 ms. MEO, Medium Earth Orbit Satelit dengan ketinggian orbit
menengah dengan ketinggian 9656 km hingga 19312 km dari permukaan bumi.
Pada orbit ini satelit dapat terlihatoleh stasiun bumi lebih lama sekitar 2 jam atau
lebih. Dan waktu yang diperlukan untuk menyeleseaikan satu putaran mengitari
bumi adalah 2 jam hingga 4 jam.
Kelebihan MEO, antara lain
1. Latency atau delay lebih rendah daripada GEO (tetapi lebih besar dari LEO).
2. Penggunaan frekuensi reuse lebih baik dibanding dengan GEO (tetapi kurang
dari LEO)
3. Sedikit satelit untuk menyebarkan dan mengoperasikan dan lebih murah
daripada sistem LEO (tapi lebih mahal dibandingkan dengan GEO).
Kekurangan MEO, antar lain:
1. Jumlah satelit yang dibutuhkan lebih banyak dibandingkan GEO.
2. Karena lebih banyak jumlahya, maka biaya peluncuran lebih mahal
daripada GEO.
3. Antena pengendalinya umumnya lebih mahal dan kompleks.4.Cakupan
daerah sempit (yaitu: lautan, padang pasir, hutan)

3. GEO ( Geostationery Earth Orbit)


Satelit GEO merupakan sebuah satelit yang ditempatkan dalam orbit
yang posisinya tetap dengan posisi suatu titik di bumi. Karena mempunyai posisi
yang tetap maka waktu edarnyapun sama dengan waktu rotasibumi. Posisi orbit
satelit GEO sejajar dengan garis khatulistiwa atau mempunyai titik lintang nol
derajat.Sebuah orbit geostasioner, atau Geostationary Earth Orbit (GEO),
adalah orbit lingkaran yang berada 35.786km (22.236 mil) di atas ekuator Bumi dan
mengikuti arah rotasi bumi. Sebuah objek yang berada pada orbit ini akan memiliki
periode orbit sama dengan periode rotasi Bumi, sehingga terlihat tak bergerak,
pada posisi tetap di langit, bagi pengamat di bumi. Satelit komunikasi dan
satelit cuaca seringdiorbitkan pada orbit geostasioner, sehingga antena satelit
yang berkomunikasi dengannya tidak harus berpindah untuk melacaknya, tetapi
dapat menunjuk secara permanen pada posisi di langit di mana mereka berada.
Sebuah orbit geostasioner adalah satu tipe orbit geosynchronous.
Satelit GEO mempunyai jarak sebesar 35786 Km dari permukaan bumi.
Keuntungan satelit orbit GEO ini salah satunya adalah dalam mentracking antena
pengendalian dari suatu stasion bumi tidak perlu mengikuti pergerakan
satelit karena satelit tersebut sama periodenya dengan rotasi bumi. Bandingkan
dengan tracking antena pada satelit LEO yang harus mengikuti pergerakan
satelitnya yang tidak sama dengan periode bumi berputar. Kerugian dari satelit
orbit GEO adalah karena jarak yang sangat jauh dari permukaan bumi maka daya
pancar sinyal haruslah tinggi dan sering terjadi delay yang cukup signifikan.
Cakupan satelit GEO pun sebenarnya tidak mencakup semua posisi di permukaan
bumi. Lokasi yang berada di kutub utara dan selatan tidak dapat terjangkau
dengan menggunakan satelit GEO karena foot printnya yang terbatas.
Dengan sistem GEO dikembangkan :
a. Fixed Satellite Service (contohnya PALAPA INTELSAT, dll) yang
memungkinkan terjalinnya suatu hubungan komunikasi dan pertukaran
informasi yang sangat handal antara dua titik, tidak peduli apakah informasi
tersebut berupa suara (telepon), data maupun video (televisi).
b. Satelit Komunikasi Bergerak (Mobile Communications Satellites), yaitu
digunakan untuk memberikan jasa pelayanan komunikasi bagi pemakai yang
bergerrak, baik di darat, di laut, maupun di udara. Contohnya ialah INMARSAT.
4. High Earth Orbit (HEO)
Ketinggian orbitnya diatas ketinggian orbit geosinchronous. Pada orbit ini,
sudut inklinasi yang dibentuk hampir polar atau mendekati 90º. Orbit ini juga
dinamakan orbit molniya. Salah satu negara yang menggunakan orbit Molniya
adalah Rusia. Dengan menggunakan orbit ini, maka satelit lebih lama untuk
men-cover bumi.
5. Polar Orbit
Orbit yang berbentuk polar dengan sudut inklinasi 90. Orbit ini sangat
bermanfaat bagi pelayanan sensing dan pengumpulan data, karena
karakteristik orbitalnya dapat dipilih untuk memetakan keseluruhan globe secara
periodik. Contoh satelit yang beredar di orbit polar yaitu Landsat yang terletak
pada ketinggian rata-rata 912 km dengan periode orbitnya 103 km yang mampu
melacak 14 resolusi tiap hari.Orbit berikut adalah orbit khusus yang juga
digunakan untuk mengkategorikan satelit:
1. Orbit Molniya, orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam dan
inklinasi sekitar 63°.
2. Orbit Sunsynchronous, orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi tertentu
yang selalu melintas ekuator pada jam lokal yang sama.
3. Orbit Polar, orbit satelit yang melintasi kutub.
Gambar 1.8 Tipe-Tipe Orbit

Dengan tingkat pencapaian teknologi yang ada saat ini, sistem GEO ini baru dapat
memberikan pelayanan kepada pemakai jasa satelit melewati terminal yang relatif masih
mahal dan berukuran transportabel (briefcase size), seperti terminal INMARSATM. Jenis
Informasi yang dilewatkannya pun baru suara dan data, dengan kecepatan lebih rendah.
Terasa bagi pemakai bahwa terminal ini masih merupakan investasi yang mahal di
samping biaya per menitnya juga masih tinggi. Yang diinginkan ialah suatu terminal yang
ringan seperti cellular handset type terminal dengan biaya sewa komunikasi terjangkau.

Di lain pihak, seiring dengan perkembangan ekonomi, lintasan GEO ini terasa
semakin penuh, sehingga semakin susah untuk mendapatkan "slot" untuk menempatkan
satelitnya. Sejalan dengan kemampuan teknologi , orang berpaling lagi ke sistem satelit,
yang beredar dengan orbit rendah (LEO= Low Earth orbit Satellites). Karena orbitnya
rendah, waktu edarnya lebih cepat (2 sampai 3 jam) sehingga dari suatu titik di permukaan
bumi, satelit kelihatan bergerak dan mengalami waktu-waktu terbit dan terbenam gambar
1.9.

Gambar 1.9 Lintasan Orbit Leo dan Geo


Maka untuk menjamiin kelangsungan hubungan, perlu diorbitkannya beberapa satelit
sistem satelit), yang diletakkan di angkasa dengan pola tertentu sesuai dengan misi yang
diembannya. Susunan demikian disebut konstelasi sistem LEO. Contohnya ialah IRIDIUM
dengan 66 satelit yang terletak pada 6 bidang orbit polar dengan 11 satelit pada masing-
masing garis edar.

Keuntungannya adalah karena jaraknya dekat, ditambah dengan sistem Vocaded,


terminal di bumi bisa berukuran kecil menjadi handheld. Dengan antena yang agak omni,
terminal dapat menangkap sinyal satelit dari saat terbit sampai terbenam dalam lintasannya,
atau sampai ia dapat menangkap sinyal satelit LEO berikutnya. Namun, untuk keperluan
penjejakan satelit, hanya stasiun pengendali (gateway) yang perlu mempunyai antena
dengan kemampuan tracking. Sesuai dengan sifat alamiahnya, baik LEO, GEO maupun
MEO ( Medium Earth Orbit dengan ketinggian antena LEO dan GEO) masing-masing
mempunyai kelebihan dan kekurangan.

E. Sistem Komunikasi Satelit (Segmen Bumi dan Segmen Angkasa)


Bagian penting dalam sistem komunikasi satelit yaitu :
• Space segment (bagian yang berada di angkasa)
Space segment merupakan perangkat sistem komunikasi satelit yang berada
diangkasa yaitu satelit. Satelit adalah obyek yang ditempatkan pada sebuah
orbit dengan menggunakan kendaraan peluncur. Satelit akan bergerak mengelilingi
bumi pada orbitnya. Fungsi satelit dalam sistem ini yaitu sebagai repeater station
yang akan memperkuat sinyal yang berasal dari stasiun bumi dan memproses
translasi dari uplink frequency menjadi downlink frequency.
Gambar 1.10 Komponen dasar link satelit

• Ground segment (biasa disebut stasiun bumi).


Ground segment merupakan suatu perangkat dari sistem komunikasi satelit yang
diletakkan di bumi berupa stasiun bumi.Stasiun bumi terdiri dari beberapa komponen
antara lain :
1. Antenna
Jenis antena yang digunakan pada stasiun bumi adalah antenaparabola. Antena
parabola yang digunakan pada stasiun bumi terdiriatas beberapa macam yaitu
prime focus, cassegrain, gregorian, offset prime focus, offset Cassegrain.
2. High Power Amplifier (HPA)
High Power Amplifier (HPA) mempunyai fungsi menguatkan sinyal RF yang akan
dipancarkan kesatelit melalui antena. Jenis HPA yang biasa digunakan pada stasiun
bumi adalah HPA TWT, HPA Klystron, HPA SSPA.
3. Low Noise Amplifier (LNA)
Low Noise Amplifier (LNA) berfungsi sebagai penguat signalterima RF yang
diterima dari satelit melalui antena. LNA ini memiliki kontribusi noise equipment
yang kecil. Jenis LNA yang digunakan pada stasiun bumi adalah LNA GaaAsFET.

F. KELEBIHAAN DAN KEKURANGAN SISTEM KOMUNIKASI SATELIT

Salah satu keunggulan sistem komunikasi satelit adalah "kemampuannya


menyelenggarakan telekomunikasi yang meliputi wilayah yang lebih luas, dengan waktu
yang relatif pendek". Sistem komunikasi satelit Palapa misalnya, digelar hanya dalam
waktu sekitar dua tahun, langsung mampu meliput kawasan Nusantara dan Asia Tenggara.
Satelit mampu memberikan koneksi dimana saja, karena satelit memiliki range
yang sangat luas, dan juga satelit tidak memerlukan LOS ( line of sight ) untuk
berkomunikasi tidak seperti BTS pada system komunikasi selular. Dan juga
komunikasi menggunakan satelit tidak terpengaruh akan jarak.

Sebaliknya, kelemahan sistem komunikasi satelit, yang pernah kita alami, antara
lain peluncuran tidak mencapai orbitnya. Tanpa diperintah, satelit meninggalkan
kavlingnya, dan gangguan rutin dari matahari, sun outage. Gangguan yang terakhir ini
terjadi lamanya hanya beberapa menit, terjadinya beberapa kali setiap tahun, sifatnya
lokal, dan waktu kedatangannya dapat diramalkan dengan perhitungan komputer. Prinsip
gangguan ini sangat sederhana, terjadi bila matahari, satelit, dan sorot antena parabola
pada garis lurus.

Maka operator stasiun bumi Satelit Palapa segera mematikan perangkat penjejak
satelit otomatis, auto track-nya, agar antena parabolanya tidak mencari cari satelitnya,
karena pada saat terjadi gangguan sinyal dari satelit tersembunyi di balik derau yang besar
dari matahari.

Satelit sangat sensitif cuaca dan curah hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi
sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan
BAB III

KESIMPULAN

Sistem komunikasi satelit memiliki peranan yang sangat penting karena dapat mencakup
suatu wilayah yang luas ke dalam satu layanan komunikasi dengan wujud perkembangan
yaitu broadband data dan voice. Namun, dengan adanya keterbatasan bandwidth maka
jumlah stasiun bumi yang terkoneksi pada satelit akan dibatasi.

Dengan seiring berjalannya waktu, manusia mampu menciptakan banyak jenis satelit
diantaranya, satelit astronomi, satelit komunikasi, satelit pengamat bumi, satelit navigasi,
satelit tenaga surya dan satelit angkasa yang dikategorikan sesuai ketinggian orbitnya.

Sistem komunikasi satelit memiliki keunggulan yaitu menyelenggarakan telekomunikasi


yang meliputi wilayah yang luas dengan waktu yang relatif singkat dan dapat dilakukan
dimana saja. Sementara itu, kelemahan dari sistem komunikasi satelit ini adalah peluncuran
yang tidak mencapai orbit, gangguan rutin dari matahari, sun outage dan tanpa perintah
satelit meninggalkan areanya.
DAFTAR PUSTAKA

 http://repository.ittelkom-pwt.ac.id/34/3/BAB%20II.pdf
 http://digilib.uinsgd.ac.id/172/2/2_bab1.pdf
 https://evan.student.ittelkom-pwt.ac.id/wp-
content/uploads/sites/140/2019/01/GhinaFahira_16101054_Siskomsat.pdf
 https://repository.unimal.ac.id/1614/15/Sistem-Selular-Dan-Sitem-Satelit.pdf
 https://docplayer.info/44720579-Tth4j3-sistem-komunikasi-satelit.html

Anda mungkin juga menyukai