Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dimas Nur Isa Prahesti

NIM : 19050524026

1. Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk


mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan)
tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai
tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir,
berdasarkan persamaan hukum Ohm:

Sebagai pembagi arus; jika sebuah resistor dipasang secara paralel maka akan menjadi
pembagi arus listrik. imajinasinya jika sebuah resistor sebuah bendungan dan arus air yang
mengalir maka anggaplah sebagai arus listrik. Umpamanya sebuah sungai terdapat dua
bendungan yang digunakan untuk membagi air tersebut. Bendungan pertama sebagai
resistor 1 dan bendungan kedua sebagai resistor 2. maka besarnya arus air tergantung dari
besar kecilnya  bukaan pintu bendungan yang anda buka.

Semakin besar anda membuka pintu bendungan tersebut, semakin besar juga arus air yang
akan melewati pintu bendungan tersebut, dan jika bukaan di tiap-tiap pintu bendungan
tersebut sama besarnya maka arus air yang mengalir akan terbagi rata  di kedua pintu
bendungan tersebut. Sebagai penurun tegangan; contoh VCD/DVD yang seringkali mati
karena  rangkaian power supply ACMATIC yang rusak. Prinsip Sistem ACMATIK ini
mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC dengan cara  penurunan tegangan, maka
resistor inilah yang berfungsi menurunkan  tegangan dalam Watt yang lebih besar.jika
resistor putus/terbakar dan tidak diganti dengan yang baru, maka resistor tidak bisa
disearahkan dengan dioda sehingga VCD/DVD pun mati bahkan anda pun  bisa terkena
kejutan listrik jika menyentuh rangkaiannya. Sebagai pembagi tegangan; jika resistor
dipasang seri maka resistor akan menjadi pembagi tegangan. Sebagai penghambat aliran
arus listrik, resistor seringkali digunakan pada suatu rangkaian agar tidak membuang
banyak biaya dalam pembuatan suatu hambatan.

2. Amati cara kerja komponen elektronika di rumah anda


Kabel daya

Kabel daya ditunjukan pada gambar berawarna kuning. Kabel daya adalah bagian yang
pasti terdapat pada setrika lsitrik yang menggunakan listrik arus Bolak balik (AC) sebagai
energinya Kabel daya ini terbuat dari fleksible dengan bagian penghantar (inti) serabut
yang dibungkus dengan menggunakan bahan isolasi kain sebagai pelindungnya sehingga
memudahkan pergerakan Setrika listrik dan juga menjaga agar kabel listrik tetap awet
meski sering bergerak elastis..

Elemen Pemanas

Elemen pemanas di tunjukan pada gambar berwarna biru dibagian bawah. Elemen
pemanas atau sering disebut Heater dalam dunia industri. Elemen pemanas berfungsi
untuk mengubah energi lsitrik menjadi energi panas sehingga mencul panas pada setrika.
Elemen pemanas sendiri terletak pada bagian antara plat alas setrika dan besi pemberat
didalam setrika.

Selektor switch

Selektor switch ditunjukan oleh gambar berwarna hijau. selektor swicth ini berfungsi
sebagai saklar on off juga sebagai pemberi nilai panas yang akan digunakan nanti,
biasanya ditandai dengan nama jenis baju yang akan di setrika. Untuk menghasilkan daya
panas yang tinggi, maka selektor switch ini akan menekan bagian pemantik dibawah agar
lebih kuat agar arus listrik pada heater semakin banyak mengalir dan heater akan semakin
panas.

Lampu indikator

Lampu indikator ditunjukan pada gambar berwarna merah. lampu indikator adalah lampu
pada setrika listrik yang akan memberikan sinyal ketika setrika sedang melakukan proses
pemanasan heater dan jika lampu tersebut mati, berarti panas sudah sesuai dengan nilai
yang sobat butuhkan tadi pada saat mengatur selektor switch.
Alas Setrika

Alas setrika ini adalah bagian yang berhubungan langsung dengan kain yang diaturetika.
Alas setrika berfungsi untuk mengkompersikan energi panas pada heater menjadi pelicin
pada kain. Alas setrika biasa terbuat dari bahan – bahan anti karat seperti stenless steel dan
alumnium.

Penutup setrika

Penutup pada setrika bisa juga disebut sebagai Body Setrika karena fungsi dari penutup ini
adalah sebagai isolasi dan juga sebagai pegangan tangan. Karena berfungsi sebagai
pelindung (isolasi) maka penutup terbuat dari bahan isolasi seperti plastik.

Pemberat setrika

Fungsi dari pemberat setrika adalah sebagai pemberat setrika (yoi bro). Maksud dari
pemberat tersebut adalah untuk mempermudah penggunaan setrika. Pemberat setrika
biasanya terbuat dari besi

Pengatur Suhu

Pengatur suhu adalah alat yang digunakan untuk mengatur panas setrika itu sendiri,
sehinggapanas pada setrika dapat disesuaikan dengan jenis kain yang akan di setrika atau
dirapihkan Pengatur suhu biasanya menggunkan prinsif bimetal

Lampu Indikator

Lampu indikator adalah lampu yang menandai bahwa setrika telah tersambung dengan
sumber tegangan, juga dapat menandai keadaan saklar pada setrika (ON atau OFF).

Tangkai Pemegang

Setrika Tangkai pemegang berfungsi untuk penghubung dan pemegang dan


mengendalikan setrika oleh manusia. Karena berhubungan langsung dengan manusia,
maka Tangkai Pemegang setrika terbuat dari bahan isolasi seperti pelastik dan kayu. Hal
ini menghindarkan manusia dari bahaya arus bocor

Reservoir air

Reservoir air hanya terdapat pada setrika berbasis uap, digunakan sebagai produksi uap
(penghasil uap). Reservoir air dapat diisi air dengan mudah, dan yang tidak ingin ada
sistem uap maka bisa membiarkan kosong Reservoir air tersebut Jika sudah dipakai
usahakan Reservoir air harus dalam keadaan kering (tanpa air) supaya terhindar dari
korosi.

PRINSIP KERJA

Sistim kerja setrika listrik adalah dengan mengubah energi listrik menjadi energi panas.
Perubahan bentuk energi tersebut dihasilkan oleh rangkaian listrik yang memiliki
hambatan cukup besar. Hambatan inilah yang menyebabkan timbulnya panas pada bagian
setrika yang disebut elemen pemanas. Elemen pemanas membangkitkan panas secara
bertahap dan setrika listrik modern sudah dilengkapi dengan komponen yang
disebut termostat. Dengan adanya komponen ini dalam rangkaian setrika listrik, maka
panas yang dikehendaki oleh pengguna dapat diatur dan stabil sehingga tidak
menyebabkan timbulnya panas berlebih yang dapat memicu kebakaran pada elemen.

Arus listrik mengalir dari sumber tegangan menuju lampu, kemudian langsung ke saklar
bimetal. Pada sistim saklar ini, ketika kedua logam tersebut kontak, maka arus akan terus
mengalir menuju elemen pemanas yang terdiri dari lilitan kawat sebagai bentuk resistor.
Saklar yang kontak tersebut menyebabkan rangkaian tertutup dan setrika akan mengalami
pemanasan pada tingkatan tertentu. Ketika panas yang ditentukan telah mengalami
keadaan maksimal, maka secara otomatis termostat pada rangkaian saklar akan bekerja.
Rangkaian akan terputus karena prinsip bimetal tadi menyebabkan salah satu logam
mengalami pemuaian dan menyebabkan saklar terbuka. Akibatnya tidak ada arus yang
mengalir serta lampu indikator akan mati. Jadi, prinsip kerja rangkaian setrika listrik
sebenarnya sederhana.

Setelah sejumlah energi panas dibangkitkan oleh elemen pemanas, maka selanjutnya panas
tersebut dialirkan menuju alas setrika. Mekanisme perpindahan kalor tersebut berlangsung
secara konduksi. Aliran perpindahan panas yang terjadi pada elemen pemanas kemudian
dihubungkan (kontak) secara langsung dengan alas setrika, sehingga panas merambat pada
alas akibat konduksi. Tidak ada transfer massa pada peristiwa tersebut, hanya saja
perpindahan kalor dibantu dengan pergerakan-pergerakan elektron yang terdapat pada
kedua bahan logam tersebut, yaitu pada elemen maupun alas.

Anda mungkin juga menyukai