TUGAS B INDO Mutiara
TUGAS B INDO Mutiara
MAKALAH
Kedudukan Dan Fungsi Bahasa
Indonesia
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kedudukan Dan
Fungsi Bahasa Indonesia.
Adapun makalah tentang konsep muamalah dalam islam ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada
dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran
dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah konsep muamalah dalam
jaringan ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi
terhadap pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mahasiswa ditingatkan kesadarannya bahwa bahasa Indonesia adalah alat komunikasi
paling penting untuk mempersatukan seluruh bangsa Indonesia. Hal ini mengingat bahasa
Indonesia merupakan alat mengungkapkan diri baik secara lisan maupun tertulis, dari segi
rasa, karsa, dan cipta serta pikir, baik secara etis, estetis, maupun secara logis. Warga negara
Indonesia yang mahir berbahasa Indonesialah yang akan dapat menjadi warga negara yang
mampu memenuhi kewajibannya di mana pun mereka berada di wilayah tanah air dan dengan
siapa pun mereka bergaul di wilayah NKRI. Oleh sebab itu, kemahiran berbahasa Indonesia
menjadi bagian dari kepribadian Indonesia. Kemahiran berbahasa Indonesia bagi mahasiswa
Indonesia tercermin dalam tata pikir, tata ucap, tata tulis, dan tata laku berbahasa Indonesia
dalam konteks ilmiah dan akademis. Oleh karena itu, bahasa Indonesia masuk kedalam
kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian mahasiswa, yang kelak sebagai insan
terpelajar akan terjun ke dalam kancah kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai
pemimpin dalam lingkunganya masing-masing. Oleh karena mahasiswa diharapkan kelak
dapat menyebarkan pemikiran dan ilmunya, mereka diberi kesempatan melahirkan karya tulis
ilmiah dalam berbagai bentuk dan menyajikannya dalam forum ilmiah.
Mahasiswa peserta kuliah perlu disadarkan akan kenyataan ini dan ditimbulkan
kebanggaannya terhadap bahasa nasional kita. Kemudian mahasiswa hendaknya juga
ditingkatkan kesadarannya akan kedudukan BI sebagai bahasa Negara dan bahasa nasional,
dan fungsi BI sebagai bahasa lingua franca yang berpotensi untuk mempersatukan seluruh
bangsa. Untuk selanjutnya, mereka hendaknya diminta untuk mengidentifikasi implikasi-
implikasi dari semua butir tentang bahasa Indonesia tersebut bagi mereka sebagai warga
Negara yang
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dan bahasa
nasional?
2. Sejauh mana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dan bahasa
nasional?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dan bahasa
Nasional
2. Memahami kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dan bahasa
Nasional
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti tercantum pada
ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi “kami putra dan putri Indone-sia
menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Ini berarti bahwa Indonesia ber-kedudukan
sebagai bahasa nasional, kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa dae-rah. Selain itu,
didalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum pasal khusus (Bab XV, Pasal 36) mengenai
kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa baha-sa Negara ialah bahasa
Indonesia. Dengan kata lain, ada dua macam kedudukan baha-sa Indonesia. Pertama, bahasa
Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sesu-ai dengan Sumpah Pemuda 1928,
kedua, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai ba-hasa Negara sesuai dengan Undang-
Undang Dasar 1945.
2.2 Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara
Bersamaan dengan diproklamasikannaya bahasa Indonesia pada tanggal 17 Agus-tus
1945, diangkat pulalah bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara. Hal itu dinyata-kan dalam
Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36. Pemilihan bahasa sebagai bahasa Negara
bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan. Terlalu banyak hal yang harus di pertimbangkan,
salah timbang akan mengakibatkan tidak stabilnya suatu Ne-gara. Sebagai contoh konkret,
Negara tetangga kita Malaysia, Singapura, Filipina, dan India masih tetap menggunakan
bahasa inggris sebagai bahasa resmi di negaranya, walaupun sudah berusaha dengan sekuat
tenaga untuk menjadikan bahasanya sendiri sebagai bahasa resmi.
Hal-hal yang merupakan penentu keberhasilan pemilihan suatu bahasa sebagai ba-hasa
Negara apabila :
1. Bahasa tersebut dikenal dan dikuasai oleh sebagian besar penduduk Negara itu.
2. Secara geografis, bahasa tersebut lebih menyeluruh penyebarannya.
3. Bahasa tersebut diterima oleh seluruh pnduduk Negara itu.
2.3 Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional
Jangan sekali-kali disangka bahwa berhasilnya bahasa Indonesia mempunyai baha-sa
Indonesia ini bagaikan anak kecil yang menemukan kelereng ditengah jalan. Keha-diran
bahasa Indonesia mengikuti perjalanan sejarah yang panjang. Sebelumnya kita telah
mengetahui sejarah perkembangan bahasa Indonesia. Perjalanan itu dimulai se-belum
kolonial masuk ke bumi nusantara, dengan bukti-bukti prasati yang ada, misal-nya yang
didapatkan di Bukit Talang Tuwo dan Karang Brahi serta Batu Nisan di Aceh, sampai dengan
tercetusnya inspirasi persatuan pemuda-pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928
yang berbunyi :
Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu Tanah Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu Bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia.
Dari ketiga butir diatas yang paling menjadi perhatian pengamat adalah butir keti-ga.
Butir ketiga itulah yang dianggap sesuatu yang luar biasa. Dikatakan demikan, se-bab
Negara-negara lain khususnya Negara tetangga kita mencoba membuat hal yang sama selalu
mengalami kegagalan yang dibarengi dengan bentrikan sana-sini. Kita patut bersyukur atas
perjuangan para pemuda kita terdahulu. Kita tahu bahwa saat itu sebelum tercetusnya
Sumpah Pemuda, bahasa melayu di-pakai sebagi bahasa Lingua Franca diseluruh kawasan
tanah air kita. Hal itu terjadi sudah berabad-abad sebelumnya. Dengan adanya kondisi yang
semacam itu, masya-rakat kita tidak sama sekali merasa bahwa bahasa daerahnya disaingi.
Dibalik itu, me-reka telah menyadari bahwa bahasa daerahnya tidak mungkin dapat dipakai
sebagai alat perhubungan antar suku, sebab yang diajak komunikasi juga mempunyai bahasa
daerah masing-masing. Adanya bahasa melayu yang dipakai sebagai lingua franca ini pun
tidak akan mengurangi fungsi bahasa daerah. Bahasa daerah tetap dipakai dalam situasi
kedaerahan dan tetap berkembang. Kesadaran masyarakat yang semacam itu-lah, khususnya
pemuda-pemudanya yang mendukung lancarnya inspirasi sakti diatas.
Apakah ada bedanya bahasa melayu pada tanggal 27 Oktober 1928 dan bahasa In-
donesia pada tanggal 28 Oktober 1928? Perbedaan wujud baik struktur, sistem mau-pun
kosakata jelas tidak ada. Jadi kerangkanya sama, yang berbeda adalah semangat dan jiwa
barunya. Sebelum Sumpah Pemuda, semangat dan jiwa bahasa melayu ma-sih bersifat
kedaerahan atau jiwa melayu. Akan tetapi, setelah Sumpah Pemuda sema-ngat dan jiwa
bahasa melayu sudah bersifat nasional atau jiwa Indonesia. Pada saat itulah bahasa melayu
yang berjiwa semangat baru diganti dengan nama bahasa Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa nasional se-
bagaimana yang tercantum dalam Sumpah Pemuda ikrar yang ketiga, bahasa Indone-sia
dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa Negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada
saat itu undang-undang dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa Negara ialah bahasa
Indonesia. Bahasa Indonesia mempunyai kedudu-kan yang sangat penting sebagai bahasa
nasional dan bahasa Negara karena didalam kedudukannya bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional dan bahasa Negara mem-punyai perbedaan baik dari segi ujudnya, proses
terbentuknya dan dari segi fungsi-nya, dimana bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan
bahasa Negara mem-punyai masing-masing lima fungsi, yang merupakan hasil perumusan
seminar politik bahasa nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d 28
Februari 1975.
Kedudukan bahasa Indonesia baik sebagai bahasa nasional maupun bahasa Negara
ialah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya yang dirumuskan atas dasar
nilai sosialnya, sedangkan fungsi bahasa adalah nilai pemakaian bahasa tersebut didalam
kedudukan yang diberikan.
3.2 Saran
Bertolak dari materi Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia ,Sebaiknya kita perlu
banyak membaca serta memahami kajian dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah itu
sendiri. Serta adanya peran dari dosen pembimbing dan kerjasama antara mahasiswa, agar
tercipta mahasiswa yang handal dan profesional.