Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEPEMIMPINAN DAN SENI DALAM


MEMBINA HUBUNGAN
Mata Kuliah : Mikroliding

Dosen Pengampu : Sunardi M.pd

O
L
E
H
Kelompok 3:
1. Pebri hardi
2. Ita pujianti

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) DARUL KAMAL NW
KEMBANG KERANG LOMBOK TIMUR
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat,taufik,serta hidayah-nya sehingga kami dapat menyusun tugas makalah yang berjudul “
Kemepemimpinan dan seni dalam hubungan ”. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas “Mikroliding”. selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang materi ini. semoga makalah yang kami buat ini dapat menambah
wawasan kita menjadi lebih luas lagi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu/membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa,makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna.oleh karena
itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan
makalah ini.

Wassalamu’alakum Wr.Wb.

Disusun oleh

Kelompok 3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan masalah ....................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan ................................................................ 2
B. Seni dalam membina hubungan ........................................................... 4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................ 6
B. Saran ......................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pandangan terhadap seorang pemimpin pada waktu dulu ialahpemimpin dianggap orang
yang terpandai tentang segala sesuatu yangada hubungannya dengan kebutuhan kelompok.
Pemimpin itu sendiriharus pandai melakukannya (pandai berburu, cakap, berani
berperang,pandai mengemudikan perahu layar, dan lain-lain. Tetapi di zaman modern seperti
sekarang ini tidak mungkin lagiseorang kepala atau pemimpin menjalankan semua peranan
yangdiperlukan oleh kelompoknya.
dalam menjalankan kepemimpinannya, seorang pemimpin pastinyaharuslah mempunyai
strategi-strategi yang digunakan agar tujuan organisasi yang dipimpinnya dapat terwujud
secara efektif dan efesien tanpa melupakan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin. tersebut seharusnya melekat pada diri seorang pemimpin demi menjalankan
tugasnya dan dicintai oleh seluruh anggita kelompoknya.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian kepemimpinan?


2. Bagaimana seni dalam membina hubungan?

C. Tujuan

1. Agar bisa mengetahui apa pengertian dari kepemimpinan


2. Agar bisa mengetahui bagaimana seni dalam membina hubungan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian kepemimpinan

Kepemimpinan yaitu permulaan dari suatu struktur atau prosedurbaru untuk mencapai
tujuan-tujuan dan sasaran organisasi atau untukmengubah tujuan dan sasaran organisasi.
kepemiminan dapat pula dipandang sebagai suatu bentuk persuasi suatu seni pembinaan
kelompok orang-orang tertentu, biasanya melalui human relationsif dan motivasi yang tepat
sehingga mereka tanpaadanya rasa takut mau bekerjasama dan membanting tulang untuk
memahami dan mencapai segala apa yang menjadi tujuan-tujuan organisasi.

soetopo dan soemanto menjelaskan bahwa kepemimpinanpendidikan adalah kemampuan


mempengaruhi dan menggerakkan oranglain untuk mencapai tujuan pendidikan secara bebas dan
sukarela. Didalam kepemimpinan pendidikan sebagaimana di sekolah dan madrasah, harus
dilandasi konsep demokratisasi, spesialisasi tugas, pendelegasian wewenang, profesionalitas dan
integrasi tugas untuk mencapai tujuan bersama yaitu tujuan organisasi pendidikan, tujuan
individu, dan tujuan pimpinannya. Sebagai pemimpin pendidikan, maka kepala sekolah
tergolong pemimpin resmi (normal leader atau pemimpin sebagai kedudukan). Dalam
kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan yangresmi, kepala sekolah diangkat dan ditetapkan
secara resmi sehingga diabertanggung jawab dalam pengelolaan pengakaran, ketenagaan
(personil, kesiswaan, sarana dan prasarana, keuangan serta hubungan lembaga pendidikan dalam
masyarakat) di samping tugasnya dalam supervisi pendidikan dan pengajaran.

Dapat ditambahkan pula menurut Drawat dkk, bahwa kepemimpinan pendidikan adalah sebagai
satu kemampuan dan proses mempengaruhi,mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain yang
ada hubungannyadengan pengembangan ilmu pendidikan, pelaksanaan pendidikan, dan
pengajaran agar tercapai tujuan yang efektif dan efsien. Berdasarkan pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa kepemimpinan pendidikan yang dijalankan oleh kepala sekolah atau
pimpinan lembaga pendidikan lainnya mengandung unsur-unsur yaitu :
●Proses mempengaruhi para pendidik, pegawai, peserta didik, serta pihak terkait (komite
sekolah dan orang tua siswa).

●Pengaruh yang diberikan dimaksudkan agar orang lain melakukan tindakan yang diinginkan.

●Berlangsung dalam organisasi untuk mengelola aktivitas belajar dan mengajar.

●Kepala sekolah diangkat secara normal oleh pejabat kependidikan atau yayasan bidang
pendidikan.

●Tujuan yang akan dicapai melalui proses kepemimpinannya yaitu tercapainya tujuan
pendidikan, lulusan berkepribadian baik, dan berkualitas tinggi

B. Seni Dalam Membina hubungan

Berbicara tentang membangun hubungan berarti berbicara tentang membangun


komunikasi. Dalam berkomunikasi, ada beberapa hal penting yang perlu kita perhatikan, salah
satunya adalah pemilihan kata. Jika pemilihan kata yang digunakan keliru, orang yang kita ajak
berkomunikasi akan enggan untuk membangun hubungan dengan kita. Ini bukan hanya berlaku
dalam ruang lingkup dunia kerja, melainkan seluruh aspek hidup kita.Lalu, selain pemilihan kata,
pemilihan intonasi yang tepat juga sangat penting. Meskipun kita mempergunakan kata-kata
yang bagus dan menarik, intonasi yang salah akan membuat kata-kata tersebut memiliki arti yang
berbeda

1. Etika dalam membina hubungan


Ada beberapa etika yang perlu diperhatikan dalam membina suatu hubungan. Pertama,
pastikan kita mengenali dengan siapa kita sedang berhubungan, karena dengan sendirinya kata-
kata dan intonasi yang kita gunakan akan diselaraskan dengan orang yang kita ajak
berkomunikasi tersebut. Ketika kita bisa mengenali siapa yang kita ajak berkomunikasi, secara
otomatis kemampuan kita untuk membangun hubungan akan meningkat.Etika yang kedua adalah
cara kita melakukan pendekatan. Kadang kala ada orang-orang yang ingin langsung akrab ketika
pertama kali berkenalan sehingga orang yang diajak bergaul merasa risih (pendekatan dirasa
berlebihan).
Akibatnya, kualitas hubungan yang diharapkan tidak akan terwujud.Yangbketiga, ketika kita
mengajukan pertanyaan atau lontaran, ajukanlah pertanyaan atau lontaran yang sesuai dengan
kualitas hubungan yang sudah terbangun saat itu. Pertanyaan yang bersifat pribadi yang
dilontarkan kepadaborang yang belum terlalu dekat dengan kita dapat membuat orang
yangbbersangkutan menarik diri. Ini semua adalah aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam
membangun sebuah hubungan.

2. Membina Hubungan yang Efektif


Anda bisa meningkatkan karir dan hubungan kerja dengan perilaku yang Anda
perlihatkan sehari-hari di kantor. Terlepas dari latar belakang pendidikan Anda, pengalaman
maupun jabatan, jika Anda tidak bias bergaul dengan baik dengan karyawan lain, Anda tidak
akan pernah berhasil mencapai tujuan kerja Anda.
Hubungan kerja yang efektif merupakan titik awal bagi tercapainya sukses dan kepuasaan atas
pekerjaan dan karir Anda. Di samping itu, hubungan kerja yang efektif juga bisa menjadi pijakan
bagi atasan untukbmempromosikan dan menaikkan gaji Anda.
Sebuah studi membuktikan bahwa "memiliki teman baik di tempat kerja" merupakan satu dari 11
alasan utama yang mendasari seseorang merasa puas dengan pekerjaannya.

3. Integritas dalam hubungan

Dalam menjalin hubungan, integritas adalah hal yang sangat penting, karena dengan
integritas yang terjaga hubungan yang ada akan tetap sehat. Ketika salah satu pihak gagal
menjaga integritas, pihak lainnya akan merasa dimanipulasi atau dimanfaatkan. Kadang kala
memang ada orang-orang tertentu yang lebih rela mempertaruhkan (bahkan membuang)
integritas demi kesetiakawanan. Satu hal yang pasti, setia kawan tidak bolehbmelampaui
batasan-batasan kebenaran. Jangan sampai hanya gara-garabsetia kawan, kita justru
menghancurkan integritas kita sendiri. Seorangbsahabat yang baik tidak akan
menjatuhkan/menjerumuskan sahabatnyansendiri -apalagi sampai si sahabat kehilangan
integritas hidupnya- karena integritas adalah aspek yang sangat penting dalam dunia kerja dan
dunia profesional. Hidup tanpa integritas tidak ubahnya tubuh yang cacat. Karena itu, Jika Anda
mendapati orang yang Anda anggap sebagai sahabat mulai menuntut Anda untuk meninggalkan
integritas, Anda perlu mempertanyakan persahabatan kualitas Anda dengan orang tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam hal struktur, pemimpin mengambil tempat yang paling awal atau paling atas.
Seorang pemimpin ditujuk sebagai pemimpin karena kepemimpinan yang dimilikinya sangatlah
baik. Pepemimpinan ini juga merupakan awal dari suatu struktur atau prosedur baru untuk
mencapai atau mengubah tujuan-tujuan dan sasaran organisasi. Kepemimpinan mempunyai
beberapa karakter yang dimiliki oleh setiap pemimpin yang pernah dilakukan oleh pemimpin-
pemimpin baik pada "aman dahulu hingga pada saat ini.
Sebuah hubungan akan selalu memperluas cakrawala dan wawasan kita. Semakin banyak kita
berteman, semakin banyak kita membangun hubungan dengan orang lain (dalam kualitas yang
lebih baik dari biasanya), kesempatan untuk meraih kesuksesan juga semakin besar. Karenanya,
jangan pemah membatasi diri; bukalah hati Anda selebar-lebarnya dan milikilah sahabat
sebanyak mungkin. Pastikan Anda menjadi sahabat bagi banyak orang, karena dengan demikian
akan ada banyak orang yang menjadi sahabat bagi Anda. Sahabat akan selalu menjadi orang
pertama yang menolong kita ketika kita membutuhkannya.

B. Saran
Semoga makalah manajemen pendidikan ini bisa menambah ilmu kita dan memberikan
informasi kepada kita semua dalam hal pengetahuan tentang bagaimana kita bisa terapkan dalam
lingkungan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul rahman, Arifin. 1986. Teori Pengembangan dan Filosof KepemimpinanKerja.


https://id.scribd.com/doc/52834678/Seni-Membangun-Hubungan
https://www.academia.edu/16497874/Kepemimpinan

Anda mungkin juga menyukai