Anda di halaman 1dari 10

Nama: Widiya Evitasari

Nim : 222019159

Pembahasan "Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah


(KDPPLKS)"

Jadi pertama kita harus tau apa itu kerangka dasar ,Kerangka dasar merupakan tujuan-
tujuan filosofis, teori-teori normatif, konsep konsep yangsaling terkait, definisi-definisi yang
tepat, dan aturan-aturan rasional membentuk suatu Kerangka Konseptual. KDPPLKS
merupakan kerangka konseptual yang mirip dengan konstitusi, yaitu suatusistem koheren dari
tujuan-tujuan dan dasar-dasar yang saling terkait yang dapat mengarahkan padastandar-
standar konsisten dan yang menentukan sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan
dan laporan keuangan syariah, jadi KDPPLKS ini menyajikan konsep yang mendasari
penyusunan dan penyajian laporankeuangan syariah bagi para penggunanya.

2.1 Perkembangan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan


syariah
Jadi kerangka dasar merupakan rumusan konsep yang mendasari penyusunan dan
penyajian laporan keuangan bagi para pemakai eksternal. Adanya perbedaan karakteristik
antara bisnis yang berlandaskan pada syariah dengan bisnis kon"ensional menyebabkan
ikatan akuntantansi Indonesia mengeluarkan kerangka dasar penyusunan dan penyajian
laporan keungan bank syariah(KDPPLKS) pada tahun 2002. KDPPLKS selanjutnya di
sempurnakan pada tahun 2007 menjadi kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan
keuangan syariah (KDPPLKS). Penyempurnaan KDPPLKS terhadap KDPPLKS di lakukan
untuk memperluas )akupannya sehingga tidak hanyauntuk transaksi syariah pada bank
syariah, melainkan juga pada jenis institusi bisnis lain, baik yang berupa entitas syariah
maupun entitas kon"ensional yang bertransaksi dengan skema syariah.Berdasarkan pengantar
yang disampaikan oleh Dewan standar Akuntansi Keuangan dalam EXposure Draf
KDPPLKS dengan KDPLKBS 2002. Sistematika KDPPLKBS 2002 hanyamenyajikan
kerangka dasar yang berbeda dari KDPPLK 2004 dan jika diatur se)ara khususdiasumsikan
kerangka dasar yang ada dalam KDPPLK 1994 dianggap juga berlaku dalam bank syariah.
2.2 Tujuan kerangka Dasar
Kerangka dasar ini menyajikan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian
laporankeuangan bagi para penggunanya. Kerangka ini berlaku untuk semua jenis transaksi
syariah yang dilaporkan oleh entitas syariah maupun entitas konvensional baik sektor publik
maupun sektor swasta. Tujuan kerangka dasar ini adalah untuk digunakan sebagai acuan
bagi:
a.Penyusun standar akuntansi keuangan syariah, dalam pelaksanaan tugasnya membuat
standar.
b. Penyusun laporan keuangan, untuk menaggulangi masalah akuntansi syariah yang belum
diatur dalam standar akuntansi keuangan syariah.
c.Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun
sesuaidengan prinsip akuntansi syariah yang berlaku umum. Para pemakai laporan keuangan,
dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporankeuangan yang disusun sesuai
dengan standar akuntansi keuangan syariah

2.3 Aspek yang terkait dengan transaksi Syariah dan pemakaian laporan keuangan
syariah
a. Paradigma transaksi syariah transaksi syariah berlandaskan pada paradigm bahwa alam
semesta diciptakan oleh tuhan sebagai amanah kepercayaan ilahi dan sarana kebahagiaan
hidup bagi seluruh umat manusia untuk mencapai kesejahteraan hakiki sejara material dan
spiritual (falah). Paradigma dasar inimenekankan bahwa setiap aktifitas manusia memiliki
akuntabilitas dan nillai ilahiah yangmenempatkan perangkat syariah dan akhlak sebagai
parameter baik dan buruk, benar dan salahnyaaktifitas usaha. Syariah merupakan ketentuan
hukum islam yang mengatur aktifitas manusia yang berisi perintah dan larangan, baik yang
menyangkut hubungan interaksi vertikal dengan tuhanmaupun interaksi horizontal dengan
sesama makhluk. Prinsip syariah yang berlaku umum dalamkegiatan muamalah mengikat
secara hukum bagi semua pelaku dan pemangku kepentingn entitasyang melakukan transaksi
syariah. Adapun akhlak merupakan norma dan etika yang berisi nilai-nilai moral dalam
interaksi sesama makhluk agar hubungan tersebut menjadi saling menguntungkan, sinergis,
dan harmonis.

b.Asas transaksi syariah


•Persaudaraan (ukhuwah) berarti transaksi yang diadakan merupakan bentuk interaksi sosial
dan harmonisasi kepentingan para pihak untuk kemanfaatan se)ara umum dengan
semangatsaling tolong-menolong. ukhuwah dalam transaksi syariah melingkupi berbagai
aspek,yaitu saling mengenal, saling memahami, saling menolong, saling menjamin, saling
bersinergi.
•Keadilan adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya dan memberikan sesuatu padayang
berhak serta memperlakukan sesuatu dengan posisinya. implementasi keadilan dalamkegiatan
usaha berupa aturan prinsip muamalah yang melarang unsur riba, dzulm, maysir,gharar,
ihtikar, najasy, risywah, taalluq, dan penggunaan unsur haram dalam barang, jasa,maupun
dalam aktifitas operasi.
•Kemaslahatan (maslahah) transaksi syariah haruslah merupakan segala bentuk kebaikandan
manfaat yang berdimensi duniawi dan ukhrawi, material dan spiritual, serta indi"idualdan
kolektif. Kemaslahatan harus mengandung dua unsure yaitu halal dan thayyib.
•Keseimbangan (tawaqum) transaksi harus memperhatikan keseimbangan aspek material
danspiritual, aspek privat dan public), sektort keuangan dan riil, bisnis dan sosial,
sertakeseimbangan aspek pengembangan dan pelestarian.
• universalisme (syumuliyah): transaksi syariah dapat dilakukan oleh, dengan, dan untuk
semua pihak yang berkepentingan tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan
sesuaidengan semangat rahmatan lil alamin.).

Karakteristik transaksi syariah


Transaksi syariah dapat berupa aktivitas bisnis yang bersifat komersial maupun
aktivitas social yang bersifat non-komersial. transaksi syariah komersial dapat berupa
investasi untuk mendapatkan bagi hasil, jual beli barang untuk mendapatkan laba, dan
pemberian layanan jasauntuk mendapat imbalan. adapun transaksi non-komersial: dapat
dilakukan dengan berupa pemberian pinjaman atau talangan, penghimpunan dan penyaluran
dana social seperti zakat,infak, sedekah, wakaf, hibah. Kedua transaksi harus memenuhi
persyaratan syariah.'mplementasi transaksi yang sesuai dengan paradigma dan asas transaksi
syariah harusmemenuhi karakteristik dan persyaratan antara lain:
•transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha
•prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik
•uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan sebagaikomoditas
•tidak mengandung unsur riba
•tidak mengandung unsur ghafar
•Tidak mengandung unsur haram
•Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money)
•Transaksi dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar serta untuk
keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain .
•Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan.
•Tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap.

.Pemakai laporan keuangan syariah Pemakai laporan keuangan meliputi:


• Investor sekarang dan investor potensial: hal ini karena mereka harus memutuskan
apakahakan membeli, menahan atau menjual in"estasi atau penerimaan deviden.
•Pemilik dana qardh: untuk mengetahui apakah dana qardh dapat dibayar pada saat jatuh
tempo.
•Pemilik dana syirkah temporer: untuk pengambilan keputusan pada investasi yang
memberikan tingkat pengembalian yang bersaing atau aman.
•Pemilik dana titipan: untuk memastikan bahwa titipan dana dapat diambil setiap saat.
•Pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah, dan wakaf: untuk informasi tentang sumber
dan penyaluran dana tersebut.
•Pengawas syariah: untuk menilai kepatuhan pengelolaan lembaga syariah terhadap prinsip
syariah.
•Karyawan: untuk memperoleh informasi tentang stabilitas dan profitabilitas entitas syariah.
•Pemasok dan mitra usaha lainnya: untuk memperoleh informasi tentang kemampuan
entitasmembayar utang pada saat jatuh tempo.
•Pelanggan: untuk memperoleh informasi tentang kelangsungan hidup entitas syariah.
•Pemerintah serta lembaga-lembaganya: untuk memperoleh informasi tentang akti"itasentitas
syariah, perpajakan serta kepentingan nasional lainnya.
•Masyarakat: untuk memperoleh informasi tentang kontribusi entitas terhadap masyarakatdan
negara.

2.4 Tujuan laporan keuangan


KDPPLKS, dinyatakan bahwa tujuan laporan keuangan menurut KDPPLKS adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakaidalam
pengambilan keputusan ekonomi.Selain itu, tujuan lainnya sebagai berikut :
A. Pengambilan putusan investasi dan pembiayaan. Laporan keuangan bertujuan
menyediakaninformasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam
pengambilankeputusan yang rasional. Pihak-pihak yang berkepentingan antara lain:
•Shahibul maal /pemilik dana
•Kreditur
•Pembayar zakat, infaq dan shadaqah
•Pemegang saham
•&toritas pengawasan
•Bank indonesia
•Pemerintahan
•Lembaga penjamin simpanan
•Masyarakat

B. Senilai prospek arus kas.


Pelaporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yangdapat mendukung
investor/ pemilik dana, kreditur, saat dan ketidakpastian dalam penerimaan kas dimasa depan
atas deviden, bagi hasil, dan hasil dari penjualan, pelunasan (redemption), dan jatuh tempo
dari surat berharga atau pinjaman. Prospek penerimaan kas tersebut sangat tergantung dari
kemampuan bank untuk menghasilkan kas guna memenuhi kewajiban yangtelah jatuh tempo,
kebutuhan operasional, reinvestasi dalam operasi, serta pembayaran deviden.
C.Informasi atas sumber daya ekonomi.
Pelaporan keuangan bertujuan memberikan informasitentang sumberdaya ekonomis
bank (e)onomi) resour)es, kewajiban bank untuk mengalihkansumberdaya tersebut pada
entitis lain atau pemilik sama, serta kemungkinan terjadinya transaksidan peristiwa yang
dapat mempengaruhi perubahan sumberdaya ekonomi tersebut.
D.Kepatuhan bank terhadap prinsip syariah.
Lapora keuangan ini bertujuan untuk memberikaninformasi mengenai kepatuhan
bank terhadap prinsip syariah, serta informasi pendapatan dan beban yang tidak sesuai
dengan prinsip syariah dan bagaimana pendapatan tersebut diperolehserta penggunaannya.
E.Laporan keuangan
memberikan informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab
bank terhadap amanah daam mengamalkan dana, menginvestasikannya pada
tingkatkeuntungan yang layak, dan informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang
diperoleh pemilik dan pemilik dana investasi yang terikat.
F. Pemenuhan fungsi sosial
. Laporan keuangan memberikan informasi mengenai pemenuhanfungsi sosial bank,
termasuk pengelolaan dan penyaluran Zakat

2.5 Asumsi Dasar


A.Dasar akrual
Dengan dasar akrual pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian
sertadiungkapakn dalam )atatan akuntansi dan dilaporkan dalam laporan keuangan pada
periode yang bersangkutan. Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual memberikan
informasi kepada pemakai, tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan
pembayaran kas, tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta sumber daya
yang mempresentasikan kas yangakan diterima di masa depan.akan tetapi, perhitungan
pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha tidaklah menggunakandasar akrual,
melainkan menggunakan dasar kas. Dalam pembagaian hasil usaha.
B. Kelangsungan Usaha Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan
usaha entitas syariahdan akan melanjutkan usahanya di masa depan. Oleh karena itu, entitas
syariah diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi se)ara
material skala usahanya.

2.Karakteristik kualitatif informasi keuangan akuntansi syariah


Karakteristik kualitatif merupakan crri khas yang membuat informasi dalam laporan
keuangan berguna bagi pemakai
A.Dapat dipahami maksudnya adalah pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadai tentang aktiviitas ekonomi dan bisnis dengan ketekunan yang wajar
B. relevan maksudnya adalah memiliki kemampuan untuk memengaruhi keputusan ekonomi
pemakai denganmembantu mereka mengevaluasi masa lalu, masa kini, atau masa depan
dengan mernegaskan ataumengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu
C.andal diartikan sebagai bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan
dapatdiandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur ( faithul representation)
dari yangseharusnya di sajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.agar dapat
diandalkan maka informasi harus memenuhi hal sebagai berikut:

•menggambarkan dengan jujur transaksi (penyajian jujur) serta peristiwa lainnya


yangseharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk di sajikan.
•di catat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi yang sesuai dengan
prinsif syariah dan bukan hanya bentuk hukumnya (substansi mengungguli bentuk).
•harus diarahkan untuk kebutuhan umum pemakai dan bukan pihak tertentu saja (netral).
•Di dasarkan atas pertimbangan yang sehat dalam hal menghadapi ketidakpastian
peristiwadan keadaan tertentu.
•Lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.

D. Dapat dibandingkan Pemakai harus dapat dibandingkan laporan keuangan entitas syariah
antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan trend.posisi dan kinerja keuangan. Agar
dapat dibandingkan,informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut
juga harus diungkapkan termasuk ketaatanatas standar akuntansi yang berlaku.

2.7 kendala informasi yang relevan dan andal


Kendala informasi yang rele"an dan andal terdapat dalam hal sebagai berikut :
a. Tepat waktu, Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka
informasi yang dihasilkanakan kehilangan relevansinya. Manajemen mungkin perlu
menyeimbangkan manfaat relativ antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan informasi
andal.
b. Keseimbangan antara biaya dan manfaat Keseimbangan antara biaya dan manfaat lebih
merupakan suatu kendala yang dapat terjadi (pervasive) dari suatu karakteristik kualutatif.
manfaat yang dihasilkan informasi seharusnya melebihi biaya penyusunannya. namun
demikian, secara substansi, evaluasi biaya dan manfaatmerupakan suatu proses
pertimbangaan ( judgement proces).Penyajian yang wajar Dalam ciri karakteristik kualitatif,
tidak dijelaskan mengenai konsep khusus tentang penyajin wajar. namun, dalam penerapan,
muara dari karakteristik kualittif pokok dan standar akuntansi keuanganyang sesuai biasanya
akan terlihat pada laporan keuangan yang menggambarkan apa yang pdaumumnya dipahami
sebagai suatu pandangan yang wajar dari atau menyajikan dengan wajar.

2.8 Unsur Unsur Laporan Keuangan


Sesuai karakteristik, laporan keuangan entitas syariah, antara lain meliputi:
a.Komponen laporan keuangan yang men)erminkan kegiatan komersial yang terdiri
atas:
keuangan unsur yang terkait se)ara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset,
kewajiban,dana Syirkah temporer dan ekuitas. Pos-pos ini didefinisikan sebagai berikut:
• Aset
adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas syariah sebagai akibat dari peristiwamasa
lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa depn diharapkan akan diperoleh
entitassyariah.
•Kewajiban
merupakan utang entitas syariah masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesayannya di harapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas
syariahyang mengandung manfaat ekonomi.
•Dana syirkah temporer
adalah dana yang diterima sebagai in"estasi dengan jangka waktutertentu dari indi"idu dan
pihak lainnya dimana entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan
mengin"esatasikan dana tersebut dengan pembagian hasil in"estasi berdasarkan kesepakatan.
•Ekuitas adalah hak resijual atas aset entitas syariah setelah dikurangi semua kewajiban
dandana syirkah temporer. ekuitas dapat disubklasifikasikan menjadi setoran modal
pemegangsaham, saldo laba, penyisihan saldo laba dan penyisihan penyesuaian pemeliharaan
modal.
Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih(laba adalah
penghasilan dan beban. Unsur penghasilan beban didefinisikan berikut ini:
•Penghasilan (income)adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansidalam bentuk pemasukan . mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
konstribusi penanam modal.Penghasilan ( income meliputi pendapatan (revenues maupun
keuntungan )

•Beban exspenses adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansidalam
bentuk arus keluar berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal, termasuk
didalamnya beban untuk pelaksanaan aktivitas.

2.9Pengukuran Unsur Unsur Laporan Keuangan


Berbagai dasar pengukuran tersebut adalah sebagai berikut:
A. biaya historise aset di catat sebesar pengeluaran kas setara kas yang di bayar atau sebesar
nilai wajar dariimbalan consideration yang di berikan untuk memperoleh aset tersebut pada
saat perolehan
B.baya kini ( current cost aset dinilai dalam jumlah kas (stara kas) yang seharusnya dibayar
bila aset yang sama atau staraaset diperoleh sekarang.)
C . Nilai realisasi atau penyelesaian ( realizable atau settement value) asset dinyatakan dalam
jumlah pas (setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan menjualaset dalam pelepasan
normal (orderly disporal )

2.9 catatan atas laporan keuangan


Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang
terteradalam laporan keuangan utama. catatan atas laporan keuangan suatu entitas syariah
harusmengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
A .Informasi tentang dasar penyusunsn laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang
dipilih danditerapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting.
B.Informasi yang diwajiobkan dalam PSAk, tetapi tidak disajikan dalam neraca, laporan
labarugi, laporan arus kas perubahan ekuitas aporan sumber dan penggunaan Zakat dan
laporan penggunaan dana kebajikan.
C.Iformasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tetapi diperlukan
dalamrangka penyajian secara wajar.Dalam rangka membantu pengguna laporan memahami
laporan keuangan danmembandingkannya dengan laporan keuangan entitas syariah lain ,
catatan atas laporan keuangan umumnya disajikan dengan urutan sebagai berikut:
•pengungkapan mengenai dasar pengukuran dan kebijakan akuntansi yang diterapkan.
•informasi pendukung pos-pos laporan keuangan sesuai urutan sebagaimana pos-pos
tersebutdisajikan dalam laporan keuangan dan urutan penyajian komponen laporan keuangan.
•Pengungkapan lain termasuk kontijensi, komitmen dan pengungkapan keuangan lainnya
serta pengungkapan yang bersifat non- keuangan

Anda mungkin juga menyukai