Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ILMU AL-QUR’AN

ILMU I’JAZUL QUR’AN

DISUSUN OLEH :

 60200121013 NU’AIM MUJMIR MUBARAK


 60200121038 NURFADILAH
 60200121074 NURASFANI

PRODI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN ALAUDDIN MAKASSAR


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt. karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya
lah sehingga kami dapat mengikuti proses pembelajaran seperti biasanya. Tak lupa pula kami
kirimkan salam dan shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. yang telah
mengantarkan kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang menderang seperti sekarang
ini.

Dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Al-Qur’an pada program studi
Teknik Informatika dengan judul makalah tentang “Ilmu I’jazul Qur’an”. Makalah ini
bertjuan untuk memberi tuntunan agar seorang pembaca dapat menciptakan suatu hal yang
lebih bermakna ke depannya.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini kami terdapat banyak sekali
kesalahan. Maka dari itu kami berharap agar pembaca memberi kritikan dan saran yang
bersifat membangun, guna memperbaiki lagkah-langkah yang harus kami lakukakan
kedepannya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Gowa, 26 November 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………3

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………4

A. Latar Belakang……………………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………4
C. Tujuan……………………………………………………………………………...…4

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….….5

A. Pengertian I’jaz dan Mu’jizat………………………………………………….……5


B. Tujuan I’jazul Qur’an dan sejarahnya………………………………………….….5
C. Macam-Macam I’jazil Qur’an………………………………………………….…...7
D. Segi-Segi I’jazil Qur’an………………………………………………….….………
17

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………....19

Kesimpulan….……………………………………………………………………………19

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah kitab suci kaum muslimin yang menjadi sumber ajaran
islam yang pertama dan utama yang harus kita imani serta aplikasikan dalam
kehidupan agar memperoleh kebaikan di dunia maupun di akhirat. I’jazul Qur’an
adalah bagian dari ilmu tafsir yang mempelajari tentang segala sesuatu yang
menyangkut kemukjizatan Al-Qur’an. Keistimewaan Al-Qur’an inilah yang menjadi
daya tarik sendiri dari juz,surat,ayat,kalimat, bahkan apa yang ada dalam huruf per
huruf di Al-Qur’an itu merupakan anugerah dari Allah SWT.
Kemukjizatan Al-Qur’an adalah sesuatu yang diberikan Allah untuk
kekasih-Nya,beliau Nabi Muhammad SAW. Kemukjizatan yang tidak di berikan
Allah kepada siapapun baik sebelum maupun sesudah Nabi Muhammad SAW. Inilah
yang merupakan keistimewaan tersendiri dari Al-Qur’an sekaligus sebagai mukjizat
rahmatan lil’alamin.
Al-Qur’an adalah kitab suci kaum muslimin menjadi sumber ajaran Islam
yang pertama dan utama yang harus mereka imani serta diaplikasikan dalam
kehidupan agar memperoleh kebaikan di dunia dan di akhirat. Selain itu Al-Qur’an
menjadi mu’jizat terbesar bagi Nabi Muhammad SAW, dan mu’jizat Al-Qur’an ini
hukumnya sepanjang masa, karena tidak akan ada satu manusia pun yang mampu
membawa satu kitab tandingan atau sama dengan Al-Qur’an. Jadi, sebagai seorang
muslim wajib bagi kita untuk mengimaninya dengan sepenuh hati.
Dan sudah sewajarnya pula mengetahui segala sesuatu tentang mu’jizat
Al-Qur’an. Karena ada banyak sekali hikmah yang dapat kita ambil untuk menambah
keimanan kita.
I’jazul Qur’an adalah bagian dari Ilmu Tafsir yang mempelajari tentang
segala sesuatu yang menyangkut kemu’jizatan Al-Qur’an. Dan makalah ini dibuat
dengan tujuan memperjelas kemu’jizatan Al-Qur’an.
Dan diharapkan setelah kita memahaminya kita dapat lebih mencintai Al-
Qur’an dan mengamalkannya dalam setiap segi kehidupan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Ijaz dan Mu’jizat ?
2. Apa tujuan I’jazul Qur’an dan sejarahnya ?
3. Apa saja macam-macam I’jazul Qur’an ?
4. Apa saja segi-segi I’jazul Qur’an ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari I’jaz dan Mu’jizat.
2. Untuk mengetahui tujuan dari I’jazul Qur’an.
3. Untuk mengetahui macam-macam I’jazul Qur’an.

4
4. Untuk mengetahui segi-segi I’jazul Qur’an.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ijaz dan Mu’jizat


Dari segi bahasa (etimologi), i’jaz berasal dari
kata a’jaza  yu’jizu  i’jazan  yang artinya melemahkan, memperlemah, atau
menetapkan kelemahan. Kata i’jaz sendiri awalnya berasal dari kata
dasar a’jaza ya’jizu  yang artinya lemah atau tidak mampu. Seperti dalam
contoh a’jaztu zaidan “aku mendapati Zaid tidak mampu”.
Sedangkan menurut istilah i’jaz didefinisikan oleh Manna Khalil al
Qaththan dan Ali al-Shabuny dalam tulisan Usman. Manna Khalil al-
Qaththan mendefinisikan i’jaz sebagai “Menampakan kebenaran Nabi Muhammad
Sholallahu ‘Alaihi Wasalam dalam pengakuan orang lain, sebagai seorang rasul
utusan Allah Subhanahu Wata’ala. Dengan menampakkan kelemahan orang-orang
Arab untuk mendinginya atau menghadapi mukjizat yang abadi, yaitu al-Quran dan
kelemahan-kelemahan generasi-generasi sesudah mereka”.
Sementara Alial Shabuny mengertikan i’jaz sebagai “Menetapkan
kelemahan manusia baik secara kelompok atau bersama-sama untuk menandingi hal
yang serupa dengannya”. Jadi i’jaz ini upaya untuk menegaskan kebenaran seorang
nabi dan pada saat yang sama ia juga menegaskan kelemahan manusia yang
meragukan dan mengingkari kenabian.

Kata mukjizat dalam kamus besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai


“kejadian ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia”. Pengertian ini
tidak sama dengan pengertian kata tersebut dalam istilah agama Islam.
Kata mukjizat terambil dari kata bahasa arab (a’jaza) yang berarti
“Melemahkan atau menjadikan tidak mampu”. Pelakunya (yang melemahkan)
dinamai mu’jiz dan apabila kemampuannya melemahkan pihak lain amat menonjol
sehingga mampu membungkamkan lawan, ia dinamai mu’jizat.
Mukjizat didefinisikan oleh pakar agama Islam, antara lain, sebagai “Suatu
hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang mengaku nabi,
sebagai bukti kenabiannnya yang ditantangkan kepada yang ragu, untuk melakukan
atau mendatangkan hal serupa, namun mereka tidak melayani tantangan itu”.

B. Tujuan I’jazul Qur’an dan Sejarahnya


Dari pengertian yang telah diuraikan di atas, dapatlah diketahui bahwa
tujuan i’jaz Al-Qur’an itu banyak, di antaranya yaitu:
1. Membuktikan kerasulan Nabi Muhammad Saw
Untuk membuktikan bahwa Nabi Muhammad saw yang membawa
mu’jizat kitab Al-Qur’an itu adalah benar-benar seorang Nabi dan Rasul Allah.
Beliau diutus untuk menyampaikan ajaran-ajaran Allah Swt. kepada umat manusia

5
dan untuk mencanangkan tantangan supaya menandingi Al-Qur’an kepada mereka
yang ingkar.
2. Membuktikan bahwa kitab suci Al-Qur’an benar-benar merupakan wahyu dari
Allah Swt
Untuk membuktikan bahwa kitab Al-Qur’an itu adalah benar-benar wahyu
Allah Swt, bukan buatan malaikat Jibril dan bukan tulisan Nabi Muhammad
Saw.Sebab pada kenyataannya mereka tidak bisa membuat tandingan seperti Al-
Qur’an sehingga jelaslah bahwa Al-Qur’an itu bukan buatan manusia.
3. Menunjukkan kelemahan mutu sastra dan balaghah bahasa manusia
Untuk menunjukkan kelemahan mutu sastra dan balaghahnya bahasa
manusia, karena terbukti pakar-pakar pujangga sastra dan seni bahasa Arab tidak
ada yang mampu mendatangkan kitab tandingan yang sama seperti Al-Qur’an,
yang telah ditantangkan kepada mereka dalam berbagai tingkat dan bagian Al-
Qur’an.
4. Menunjukkan kelemahan daya upaya dan rekayasa umat manusia.
Untuk menunjukkan kelemahan daya upaya dan rekayasa umat manusia
yang tidak sebanding dengan keangkuhan dan kesombongannya.Mereka ingkar
tidak mau beriman dan sombong tidak mau menerima kitab suci itu.

Adapun sejarah I’jazul Qur’an, yaitu :

Ada ulama yang berpendapat, orang yang pertama kali menulis I’jazul
Quran ialah Abu Ubaidah (wafat 208 H) dalam kitab Majazul Quran. Lalu disusul
oleh Al-farra (wafat 207 H) yang menulis kitab Ma’anil Quran. Kemudian disusul
Ibnu Quthaibah yang mengarang kitab Ta’wilu Musykikil Qur’an

Pernyataan terebut dibantah Abdul Qohir Al-Jurjany dalam kitabnya


Dalailul I’jaz, bahwa semua kitab tersebut di atas bukan ilmu I’jazul Qur’an,
melainkan sesuai dengan nama judul-judulnya itu.

Menurut Dr. Subhi Ash-sholeh dalam kitabnya Mabahis fi Ulumil Qur’an,


bahwa orang yang pertama kali membicarakan ijazul Qur’an adalah imam Al-jahidh
(wafat 255 H), ditulis dalam kitab Nuzhumul Qur’an, hal ini seperti diisyaratkan dlam
kitabnya yang lain, Al Hayyam. Lalu disusul muhammad bin Zaid Al-wasithy (wafat
306 H) dalam kitab I’jazul Qur’an yang banyak mengutip isi kitab Al-jahidh tersebut
di atas. Kemudian dilanjutkan Imam Arrumany (wafat 384 H). Dalam kitab Al-i’jaz
yang isinya mengupas segi-segi kemukjizatan Al-Qur’an. Lalu disusul oleh Al-Qadhy
Abu bakar Al-baqillany (wafat 403 H) dalam kitab I’jazul Qur’an , yang isinya
mengupas segi-segi kebhalagahan Alquran, di samping segi-segi kemukjizatanya.
Kitab ini sangat populer. Kemudian disusul Abdul Qohir Al-jurjany (wafat 471 H)
dalam kitab Dala’alul i’jaz dan Asrarul Balaghah.

Para pujangga modern seperti Musthofa Shodiq Ar-Rofi’y menulis tentang


ilmu ini dalam kitab Tarikhul Adabil Arabi dan prof. Dr. Sayyid Quthub dalam buku
At-tashwirul fanni fil qur’an dan At-ta’birul fanni fil Qur’an.

6
C. Macam-Macam I’jazul Qur’an
Dalam kitab Tafsir al-Mizan, menyatakan bahwa sekurang-kurangnya ada tujuh I’jaz
Al-Qur’an:
1. I’jazul ‘ilmi
Al-Qur’an mempunyai suatu ilmu pengetahuan didalamnya.Di dalam Al-
Qur’an, Allah mengumpulkan beberapa macam ilmu, di antaranya ilmu falak,
ilmu hewan.Semuanya itu menimbulkan rasa takjub.Beginilah i’jaz Al-Qur’an
ilmi itu betul-betul mendorong kaum muslimin untuk berfikir dan membukakan
pintu-pintu ilmu pengetahuan.Menurut Quraish Shihab, banyak sekali isyarat
ilmiah yang ditemukan dalam Al-Qur’an, misalnya: Cahaya matahari bersumber
dari dirinya sendiri dan cahaya bulan merupakan pantulan, sebagaimana
dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Yunus ayat 5
Kurangnya oksigen pada ketinggian dapat menyesakkan nafas. Hal itu
diisyaratkan dalam firman Allah:

”Barangsiapa yang Allah kehendaki akan memberikan kepadanya


petunjuk, niscaya Dia melapangkan dada orang itu untuk (memeluk agama)
Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah
menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah dia sedang mendaki ke
langit.” (QS. Al-An’am: 125)
Perbedaan sidik jari manusia, sebagaimana diisyaratkan oleh firman Allah
SWT:

”Bukan demikian, sebenarnya Kami berkuasa menyusun (kembali) jari-


jarinya dengan sempurna.”(QS. Al-Qiyamah: 4)

Aroma manusia berbeda-beda, sebagaimana diisyaratkan dalam firman


Allah SWT surat Yusuf ayat 94 ’’Masa penyusunan yang sempurna’’.
Sebagaimana diisyaratkan dalam firman Allah surat Al-Baqoroh ayat 233
’’Adanya nurani (superego) dan bawah sadar manusia’’ sebagaimana
diisyaratkan dalam firman Allah surat Al-Qiyamah ayat 14-15.
Demikianlah petunjuk-petunjuk ilmiyah dan pandangan-pandangan orang
yang terdapat dalam Al-Qur’an merupakan hidayah Allah.Oleh sebab itu
orang harus mempergunakan akalnya untuk membahas dan

7
memikirkannya.Sayyid Quthb dalam tafsirnya tentang firmanAllah yang
berbunyi:

”Mereka bertanya tentang bulan sabit, katakanlah bahwa bulan sabit itu
adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan bagi (ibadah) haji.”(QS. Al-
Baqoroh: 189)
2. I’jaz kepribadian Nabi SAW
Kenapa kepribadian nabi dikatakan I’jaz?Pertama, Nabi SAW
didefinisikan oleh Al-Qur’an bahwa Nabi itu manusia yang tidak bisa membaca
dan menulis. Allah SWT ingin tunjukkan kepada setiap manusia bahwa Al-Qur’an
adalah suatu I’jaz dari nabi yang ummi ini, agar tidak menuduh nabi sebagai
sihir,dan sebagainya. Allah berfirman:

“Orang-orang yang mengikut Rasul (yang merupakan) Nabi yang ummi


(tidak bisa membaca, menulis, dan menggunakan ilmu hisab) yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang
menyuruh mereka mengerjakan hal-hal yang ma’ruf dan melarang mereka
dari hal-hal yang mungkar, menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk, dan membuang dari mereka
beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Orang-orang
yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti
cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an) adalah orang-
orang yang beruntung.” (QS. Al-A’raf: 157)
3. I’jaz Ghaib
Al-Qur’an membawa berita ghaib. Ghaib di sini ada 4 yaitu:
a) Ghaib berita-berita zaman dahulu yang menceritakan tetang waktu terdahulu.
b) Ghaib tetang masa datang, ghaib adalah sesuatu yang tidak bisa dilihat atau
diketahui oleh manusia.

8
c) Ghaib tetang kenyataan-kenyataan ilmiah yang baru diketahui kebenarannya
ribuan tahun setelah Al-Qur’an diturunkan.
d) Ghaib tetang kejadian-kejadian besar yang akan menimpa kaum muslim
sepeninggal Rasulullah SAW.

4. I’jaz Tasyrii
Al-Qur’an menetapkan peraturan pemerintah Islam, yakni pemerintah
yang berdasarkan musyawarah dan persamaan serta mencegah kekuasaan pribadi.
Firman Allah SWT:

”...Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu...” (QS. Ali


Imron: 159)

Di dalam pemerintahan Islam, tasyri’i itu tidak boleh ditinggalkan.Al-


Qur’an telah menetapkan bila keluar dari tasyri’ Islam itu hukumnya kafir,
dzalim, dan fasik. Firman Allah SWT:

“Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan


Allah, maka mereka ini adalah orang-orang kafir” (QS. Al-Maidah: 44)

Al-Qur’an menetapkan perkara yang sangat dibutuhkan oleh manusia,


yakni agama, jiwa, akal, nasab (keturunan) dan harta benda. Di atas lima
perkara ini disusun sanksi-sanksi hukum yang berdasarkan Al-Qur’an dan Al-
Hadits.

5. I’jaz tetang perundang-undangan (hukum Al-Qur’an)


Segala sesuatu yang ada di dunia ini mesti mengalami perubahan, harus
tunduk pada hukum dunia, mengalami usia usang, tetapi Al-Qur’an tidak pernah
tunduk pada hukum dunia, Al-Qur’an tidak pernah usang.
6. I’jazun Balaghi
Al-Qur’an mempunyai kefasihan.Al-Qur’an adalah suatu kitab yang sangat
piawai dalam ilmu Balaghah.Sebab setiap kalimat yang ada dalam Al-Qur’an
mengungkapkan suatu makna yang sebenarnya dari suatu makna sebenarnya dari
pada kalimat tersebut.Jadi yang dimaksud balaghah yaitu suatu ilmu yang bukan
hanya kalimatnya baligh (tinggi) tetai kalimatnya juga mewakili suatu makna
yang daripada maksud kalimat tersebut. Diantara kalimat yang baik yang ada di
dalam Al-Qur’an yang akan kita jadikan contoh misalkan dalam surat Al-Hadiid
ayat 23 ketika Allah SWT berfirman:

9
Artinya:
“(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita
terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira
terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.Dan Allah tidak menyukai setiap
orang yang sombong lagi membanggakan diri.”(QS. Al-Hadiid:23)

7. I’jaz bilangan dalam Al-Qur’an


I’jaz ini baru ditemukan.Orang menghitung ayat-ayat tertentu dalam Al-
Qur’an dan kemudian mencocokan dengan hukum-hukum Allah SWT.Yang
diwajibkan kepada manusia. Misalnya begini, dalam Islam, sholat wajib adalah
sholatlima waktu. Ada seorang yang meneliti bilangan kalimat tersebut dalam Al-
Qur’an. Kalimat shalawat (jamak dari sholat) misalnya, akan di jumpai
bilangannya ada lima kalimat. Dan kalimat ini kaitannya dengan sholatul
wajib.Suatu mu’jizat Al-Qur’an dalam segi bilangan di mana sangat sesuai antara
bilangan sholatul wajib dengan kalimat shalawat.
Kemudian mengenai kalimat fardhu dalam Al-Qur’an. Sholat lima waktu
ini ada 17 rakaat, kemudian Abu Jahra meneliti kalimat fardhu ini di dalam Al-
Qur’an, dan semua kalimat fardhu dengan berbagai derajatnya berjumlah 17
kalimat. Lalu kalimat qasr (memendekkan bilangan rakaat dalam sholat ketika
dalam perjalanan). Kalau kita hitung jumlah rakaat dalam sholat qasr, kita akan
dapati sampai 11 rekaat, Zuhur 2, Ashar2, Magrib 3, Isya’ 2, dan Subuh2.
Kemudian kalau kita teliti kalimat qasr dalam Al-Qur’an, ternyata ada 11
kalimat.Kalimat tawaf.Kita diwajibkan dalam tawaf yang tercatat daam Al-Qur’an
ada tujuh kalimat.Itu adalah sebagian dari mukjizat bilangan dalam Al-Qur’an.

Secara garis besar macam-macam mu’jizatterbagi menjadidua, yaitu


mu’jizat yang bersifat  Material Inderawi  yang tidak kekal
dan Mu’jizat  Immaterial  Logis dan dapat dibuktikan sepanjang masa.
1. Mu’jizat Material Inderawi
Mu’jizat ini terdapat pada nabi-nabi terdahulu, artinya bahwa
keluarbiasaan tersebut dapat disaksikan dan dijangkau langsung lewat indera oleh
umat-umat tempatnabi-nabi menyampaikan risalah.
Perahu Nabi Nuh yang dibuat atas petunjuk Allah sehingga mampu
bertahan dalam situasi ombak dan gelombang yang demikian dahsyat. Tidak
terbakarnya Nabi Ibrahim a.s dalam kobaran api yang sangat besar; berubah
wujudnya tongkat Nabi Musa a.s. menjadi ular; penyembuhan yang dilakukan
oleh Nabi Isa a.s. atas izin Allah, dan lain-lain, kesemuanya bersifat material
indrawi, sekaligus terbatas pada lokasi tempat mereka berada, dan berakhir
dengan wafatnya mereka.

10
2. Mu’jizat  Immaterial Logis
Yaitu mu’jizat yang diturunkan kepada nabi terakhir yaitu
Muhammadshallalu’alai wasallamberupa mu’jizatal-Quran yang sifatnya bukan
inderawi atau material tetapi dapat dipahami akal dan tidak dibatasi oleh suatu
tempat atau masa tertentu. Mu’jizat al-Quran dapat dijangkau oleh setiap orang
yang menggunakan akalnya dimana dan kapan-pun.
Perbedaan ini disebabkan oleh dua hal pokok :
a) Para Nabi sebelum Nabi Muhammad shalallahu’alai wasallam, ditugaskan
untuk masyarakat dan masa tertentu.
Karena itu,mu’jizat mereka hanya berlaku untuk masa dan masyarakat
tersebut, tidak untuk sesudah mereka.
Iniberbedadenganmu’jizatNabiMuhammadshalallahu’alaiwasallam yang
diutus untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman.
b) Manusia mengalami perkembangan dalam pemikiranya.
Umat para Nabi khususnya sebelum Nabi Muhammadshalallahu’alai
wasallam membutuhkan bukti kebenaran yang sesuai dengan tingkat
pemikiran mereka. Bukti tersebut harus demikian jelas dan langsung
terjangkau oleh indra mereka. Akan tetapi, setelah manusia  mulai menanjak
ke tahap kedewasaan berpikir, bukti yang bersifat indrawi tidak dibutuhkan
lagi.

Adapun beberapa mukjizat yang diterima oleh para Nabi, antara lain :
1. Nabi Adam
Nabi Adam merupakan nabi pertama sekaligus manusia pertama yang
Allah ciptakan. Sebelumnya, Nabi Adam tinggal di surga dengan
pasangannya, Hawa.
Namun, atas bujukan iblis, Adam dan Hawa memakan buah khuldi
yang telah dilarang oleh Allah. Meski telah bertobat, Allah tetap
memerintahkan mereka turun ke bumi.
Beberapa mukjizat Nabi Adam adalah:
 Menjadi khalifah pertama di bumi.
 Diajarkan oleh Allah segala hal tentang nama benda dan makhluk di
bumi.
 Memiliki umur yang panjang dan bisa memberikan 40 tahun untuk
Nabi Daud.
 Memiliki tinggi 60 hasta.
 Dikaruniai keturunan kembar berpasang-pasangan.
2. Nabi Idris
Nabi Idris adalah keturunan keenam Nabi Adam yang terkenal dengan
kecerdasannya. Banyak pesan kebaikan yang disampaikan Nabi Idris,
seperti nasihat untuk menjadikan salat jenazah sebagai penghormatan,
untuk selalu bersyukur, menghindari hasad dan dengki, melarang

11
menumpuk harta yang tak bermanfaat, dan mematuhi perintah Allah
dengan ikhlas, baik dalam salat, berpuasa, dan amalan lainnya.
Nabi Idris memiliki mukjizat sebagai berikut:
 Memiliki kecerdasan mengamati fenomena alam dan mengartikan
wahyu Allah.
 Manusia pertama yang bisa membaca dan menulis.
 Manusia pertama yang bisa menjahit pakaian, Nabi Idris bisa
menggunakan pakaian yang terindah sementara saat itu orang-orang
masih menggunakan kulit binatang.
 Nabi Idris pernah merasakan sakaratul maut dan dihidupkan kembali
atas izin Allah.
 Pernah melihat surga dan neraka.
3. Nabi Nuh
Nabi Nuh adalah satu di antara nabi yang masuk golongan Ulul Azmi.
Semasa dakwahnya, Nabi Nuh menerima banyak tantangan dan penolakan,
termasuk dari anak dan istrinya
Ketika kaumnya tetap bertindak zalim, Allah pun membinasakan
mereka dalam banjir besar.
Namun, Nabi Nuh juga mendapatkan mukjizat, yakni mampu membuat
perahu dengan ukuran panjang 300 hasta dan 50 hasta. Setiap makhluk
baik manusia maupun binatang yang ada di perahu tersebut selamat dari
banjir.
4. Nabi Hud
Nabi Hud diutus Allah bagi kaum 'Ad, kaum yang ahli membuat
menara namun senang melakukan kemaksiatan dan menghamburkan harta.
Kaum 'Ad terus mengingkari dakwahnya hingga akhirnya Nabi Hud
berdoa pada Allah. Allah kemudian menurunkan badai dengan awan yang
penuh petir yang membinasakan kaum 'Ad.
Mukjizat Nabi Hud antara lain:
 Mampu menurunkan hujan atas izin Allah, kala itu kaum 'Ad dilanda
kekeringan hingga tanaman mati dan tak ada sumber air.
 Selamat dari badai petir yang dahsyat.
5. Nabi Shaleh
Sekitar kurun waktu 200 tahun, Allah mengutus Nabi Sholeh untuk
kaum Tsamud yang masih merupakan keturunan dari kaum 'Ad. Satu di
antara mukjizat Nabi Shaleh adalah memunculkan unta betina yang hamil
10 bulan dari batu besar yang terbelah.
Kejadian itu membuat sebagian kaum Tsamud menerima dakwah Nabi
Shaleh dan menjadi pengikutnya. Namun, sebagian lagi masih ingkar,
bahkan membunuh unta yang menjadi mukjizat tersebut. Setelah berhasil
membunuh unta, Allah pun membinasakan mereka dengan hantaman petir
di malam hari.
6. Nabi Ibrahim

12
Nabi Ibrahim merupakan satu di antara nabi yang kisahnya banyak
diceritakan dalam Al-Qur'an. Mulai bagaimana Nabi Ibrahim menemukan
Tuhan, melawan kedzaliman Raja Namrud, hingga kisahnya dengan kedua
anaknya yakni Ismail dan Ishaq.
Nabi Ibrahim juga memiliki mukjizat antara lain:
 Tetap hidup meski dibakar dengan api.
 Menyaksikan burung dihidupkan kembali.
 Mengubah pasir menjadi makanan.
 Memiliki anak saat usia 99 tahun.
7. Nabi Luth
Nabi Luth merupakan keponakan dari Nabi Ibrahim. Dia diutus Allah
untuk berdakwah kepada kaum Sodom, kaum yang rusak dan terkenal
dengan perilaku seks sesama jenis.
Dakwah Nabi Luth pun ditentang oleh mereka. Sesaat setelah mereka
mengusir Nabi Luth, Allah membinasakan mereka dengan bencana gempa
bumi dan angin kencang.
8. Nabi Ismail
Nabi Ismail merupakan anak Nabi Ibrahim dan istrinya, Hajar. Satu di
antara mukjizat Nabi Ismail masih bisa kita lihat hingga sekarang, yakni
air zamzam.
Nabi Ismail juga sempat menerima perintah Allah untuk disembelih
oleh ayahnya sendiri. Namun, ketika Nabi Ibrahim mengeluarkan benda
tajam untuk menyembelihnya, Allah menggantikan Nabi Ismail dengan
kambing.
Peristiwa itulah yang pada akhirnya menjadi awal mula kurban pada
Hari Raya Iduladha.
9. Nabi Ishaq
Nabi Ishaq merupakan anak dari Nabi Ibrahim dengan Sarah. Dia lahir
14 tahun setelah Nabi Ismail. Dia juga selalu mengikuti ayahnya dalam
berdakwah.
Dalam Al-Qur'an disebutkan Nabi Ishaq adalah hamba yang memiliki
ilmu, akhlak, dan perbuatan yang baik. Dari keturunannya lahir nabi-nabi
yang berasal dari Bani Israil.
10. Nabi Yaqub
Nabi Yakub merupakan anak Nabi Ishaq. Dalam beberapa riwayat,
Nabi Yaqub digambarkan sebagai sosok yang memiliki karakter kuat dan
keimanan luar biasa.
Bahkan sebelum Nabi Yaqub wafat dan terbaring lemah pun, dia
berwasiat kepada para putra untuk tetap menjalankan perintah Allah.
11. Nabi Yusuf
Nabi Yusuf merupakan anak Nabi Yaqub. Dia pernah mendapat mimpi
di mana bulan, matahari, dan bintang bersujud padanya. Sejak itulah, Nabi
Yaqub mengetahui bahwa putranya akan menjadi orang besar.

13
Nabi Yusuf juga memiliki mukjizat antara lain:
 Memiliki paras yang tampan. Bahkan dalam kisahnya, para wanita
pernah mengiris jarinya sendiri saat terpesona dengan ketampanan
Nabi Yusuf.
 Mampu menafsirkan mimpi. Nabi Yusuf perah menafsirkan mimpi
Raja dan akhirnya diangkat sebagai pejabat di Mesir.

12. Nabi Ayub


Nabi Ayub adalah seorang nabi yang memiliki banyak harta,
keturunan, dan berakhlak mulia. Meski begitu, Nabi Ayub tak pernah
sombong dan terus berbuat baik.
Allah pun menguji Nabi Ayub dengan cobaan yang berat. Dia
kehilangan harta, anak-anaknya, dan menderita penyakit kulit. Namun,
dalam kondisi tersebut Nabi Ayub tetap bersabar dan berserah diri pada
Allah.
Beberapa mukjizat Nabi Ayub antara lain:
 Memiliki kesabaran yang luar biasa.
 Mampu mengeluarkan air dari tanah yang bisa menyembuhkan
penyakitnya.
13. Nabi Syuaib

Nabi Syuaib diutus Allah pada kaum Madyan, kaum yang suka menipu
dan membangkang. Lantaran tetap ingkar dan tak mengikuti Nabi Syuaib,
maka Allah memberikan ujian berupa badai panas, mendatangkan awan
hitam, hingga gempa bumi yang membinasakan.

14. Nabi Musa

Nabi Musa merupakan Nabi yang memerangi Raja Firaun yang tamak.
Dia mempimpin Bani Israil agar menyembah Allah. Atas izin Allah, Nabi
Musa juga memiliki mukjizat antara lain:

 Mampu menghidupkan orang mati.

 Memiliki tongkat yang bisa berubah menjadi ular.

 Mampu membelah laut Merah.

 Dianugerahi Kitab Taurat yang berisi tentang 10 firman Allah bagi


Bani Israil.

15. Nabi Harun

14
Kisah Nabi Harun sering dikaitkan dengan kisah Nabi Musa. Nabi
Harun merupakan seorang nabi yang dikaruniai kemampuan bahasa yang
sangat baik.

Nabi Harun juga berjuang untuk memberantas berhala yang dipimpin


oleh Samiri, tukang sihir dari kerajaan milik Firaun.

16. Nabi Dzulkifli

Nabi Dzulkifli merupakan nabi yang tinggal Irak. Tak banyak kisah
yang menceritakan Nabi Dzulkifli, namun dia dikenal tetap tegar
mengajarkan untuk menyembah Allah meski sempat mendapat siksaan,
dirantai, hingga dipenjara.

17. Nabi Daud

Nabi Daud merupakan keuturunan Nabi Ibrahim ke-12. Nabi Daud


menjadi raja setelah terbunuhnya raja Thalut.

Beberapa di antara mukjizat Nabi Daud adalah:

 Dianugerahi kitab Zabur.

 Memiliki suara yang merdu.

Saat Nabi Daud membaca kitab Zabur, suaranya mampu membuat


orang sakit menjadi sembuh, membuat air dan angin menjadi tenang,
hingga bukit-bukit turut memuji Allah.

18. Nabi Sulaiman

Nabi Sulaiman adalah satu di antara nabi yang terkenal sebagai raja
yang kaya dan memiliki kekuasaan yang besar.

Atas izin Allah, Nabi Sulaiman juga memiliki mukjizat antara lain:

 Memiliki kekayaan yang berlimpah. Bahkan dalam suatu riwayat


dikisahkan bahwa istana Nabi Sulaiman sangat luas dan bertabur batu
mulia.

 Dapat berbicara dengan binatang.

 Mampu menundukkan angin.

 Memiliki bala tentara dari kalangan manusia, jin, dan hewan.

 Mengalirkan tembaga dari perut bumi.

19. Nabi Ilyas

15
Masih di kalangan bani Israel, Nabi Ilyas menghadapi kaum yang
gemar menyembah berhala bernama Ba'al. Meski telah menerima dakwah
dari Nabi Ilyas, mereka tetap ingkar hingga Allah pun menurunkan azab
berupa kekeringan yang panjang.

20. Nabi Ilyasa

Nabi Ilyasa adalah anak angkat dari Nabi Ilyas. Nabi Ilyasa diberikan
tugas untuk melanjutkan dakwah dari sang ayah untuk Bani Israil. Satu di
antara mukjizat Nabi Ilyasa adalah menghidupkan orang mati atas izin
Allah.

21. Nabi Yunus

Nabi Yunus adalah nabi yang diutus untuk menyadarkan kaum Assyira
penyembah berhala di kota Niniwe. Ketika menaiki kapal bersama
pengikutnya, awan hitam dan badai besar terjadi. Para penumpang kapal
pun mengorbankan Nabi Yunus dan menenggelamkannya ke laut.

Meski sempat ditelan paus, Allah tetap menyelamatkan Nabi Yunus.


Hal inilah yang menjadi satu di antara mukjizat Nabi Yunus.

22. Nabi Dzakaria

Nabi Dzakaria merupakan keturunan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman.


Tak banyak kisah mengenai Nabi Dzakaria, namun menurut beberapa
riwayat, Nabi Dzakaria juga memiliki sikap yang rendah hari dan selalu
bersyukur kepada Allah. Seperti Nabi Ibrahim, Nabi Dzakaria mendapat
keturunan saat usianya tak lagi muda.

23. Nabi Yahya

Nabi Yahya adalah putra dari Nabi Dzakaria. Dia disebut sebagai salah
seorang yang benar terhormat dan suci. Allah menganugerahi Nabi Yahya
dengan kemampuan untuk mengetahui syariat.

Nabi Yahya merupakan seorang yang sangat rajin dan gemar


membaca. Sejak kecil, Nabi Yahya sudah bisa memutuskan perkara dan
mencari jalan keluar untuk segala persoalan.

24. Nabi Isa

Nabi Isa adalah nabi yang tak memiliki ayah dan lahir dari seorang
wanita suci bernama Maryam. Beberapa mukjizat Nabi Isa antara lain:

 Bisa berbicara saat bayi.

 Menghidupkan burung dari tanah liat.

16
 Menghidupkan orang yang sudah mati.

 Menyembuhkan orang buta dan penyakit sopak.

 Menurunkan hidangan dari langit.

 Dianugerahi kitab Injil.

25. Nabi Muhammad

Nabi Muhammad merupakan nabi terakhir sekaligus penutup. Tak ada


lagi nabi lain setelah Nabi Muhammad wafat. Ketika kelahiran Nabi
Muhammad, banyak peristiwa besar terjadi, seperti runtuhnya berhala
dekat Ka'bah dan padamnya api yang disembah oleh kaum Majusi.

Nabi Muhammad SAW memiliki mukzijat, antara lain:

 Mukjizat terbesar adalah Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam.

 Mampu membelah bulan.

 Mengalirkan air dari jemari tangannya.

 Mampu menurunkan hujan.

 Di atasnya selalu dinaungi awan.

 Melakukan perjalanan ke Sidratul Muntaha saat Isra Miraj, dan masih


banyak lagi.

D. Segi-segi I’jazil Qur’an


Berikut ini beberapa ulama’ berpendapat tentang segi-segi kemukjizatan Al-Qur’an:
1. Menurut Al-Jahidz, Al-Jurjarni, dan Abd. Qahir Al-Jurjani, bahwa
kemu’jizatan Al-Qur’an hanya pada susunan lafal-lafalnya saja.
2. Menurut Muh. Ismail Ibrahim, Az-Zamakhsyari dan Fahnur Razi, bahwa
kemu’jizatan Al-Qur’an hanya pada keilmiahannya saja.
3. Menurut Imam Qurtubi, bahwa kemu’jizatan Al-Qur’an karena uslubnya lain
dari yang lain, susunannya indah dan lain sebagainya.
4. Menurut Az-Zarqani, bahwa kemu’jizatan Al-Qur’an adalah sebagai berikut:
a. Pada keindahan bahasa dan uslub-uslubnya (tata bahasa);
Dalam Al Qur’an, banyak ayat yang mengandung tasybih
(penyerupaan) yang disusun dalam bentuk bahasa yang sangat indah lagi
mempesona, jauh lebih indah daripada apa yang dibuat oleh penyair dan
sastrawan.
b. Teknik penyusunannya;
c. Berisi beberapa ilmu pengetahuan (al-‘ulum wa al-ma’arif yang
terkandung di dalamnya);

17
d. Kedudukan Al-Qur’an terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi;
e. Kiat Al-Qur’an tentang al-ishlah (persesuaian) dalam hal ini kepatutan
ketetapan rangkaian kata dan kalimatnya;
f. Adanya kebenaran berita ghaib (anba’ul ghaib) yang ada di dalamnya;
Sebagian ulama mengatakan bahwa mukjizat Al Qur’an itu adalah
berita-berita ghaib.
g. Ayat-ayat tentang teguran dan celaan atau al-‘itab;
h. Penurunan berbagai informasi yang telah lama di nanti-nanti;
i. Penampakan kenabian Muhammad Saw. ketika wahyu turun kepadanya;
j. Ayat-ayat muhabalah (keadaan saling mendo’akan supaya di laknat Allah)
ketika saling pendapat;
k. Ketidakmampuan Rasulullah Muhammad Saw. dari kemungkinan
mendatangkan ajaran lain sebagai pengganti Al-Qur’an;
l. Ketidakterlibatan Rasulullah Saw. dengan pembuatan Al-Qur’an;
m. Dari sisinya yang manapun, (pengaruh) Al-Qur’an tampak kesuksesannya.
5. As-Sayyid Rasyid Ridla mengemukakan tujuh macam kemu’jizatan Al-Qur’an
yakni:
a. Segi susunan dan gaya bahasa;
Gaya bahasa Al Qur’an membuat orang Arab pada saat itu merasa
kagum dan terpesona.Al Qur’an secara tegas menentang semua sastrawan
para orator Arab untuk menandingi ketinggian Al Qur’an baik bahasa
maupun susunannya.Setiap kali mereka mencoba menandingi, mereka
mengalami kesulitan dan kegagalan dan bahkan mencapat cemoohan dari
masyarakat.
Diantara pendusta dan musyrik Arab pada saat itu yang berusaha untuk
menandingi ialah Musailimah Kadzdzab dan tokoh-tokoh masyarakat Arab
lain pada waktu itu yang ingin menandingi kalam Allah itu, namun selalu
mengalami kegagalan.
b. Segi keindahan atau ke-balagah-annya;
c. Segi ilmu ghaib yang terdapat di dalamnya;
d. Terbebas dari perbedaan (kontradiksi) dalam hal isi kandungannya;
e. Segi ilmu-ilmu diniyyah keagamaan dan pensyariatan;
f. Segi antisipasi perkembangan zaman;
g. Segi pembuktian masala-masalah (komtemporer) yang sebelumnya tidak
diketahui para ahli.

Sedikit berbeda dari Az-Zarqani dan Rasyid Ridha, al-Buthi, ahli ilmu-
ilmu Al-Qur’an dapat ditinjau dari berbagai aspek.Hanya saja, secara garis besar
kemukjizatan Al-Qur’an dibedakan ke dalam dua bagian saja.Pertama, bagian yang
dikhususkan kepada mereka yang mempelajari bahasa Arab terutama dari orang-
orang Arab atau berkebangsaan Arab.Kedua, sebagian lain yang kemu’jizatannya
hanya ditemukan dan diketahui oleh pra pemikir tertentu.

18
19
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Mu’jizat adalah sesuatu yang bernilai sangat tinggi dan bisa mengungguli seluruh
masalah yang berkembang, di samping kedatangannya mu’jizat memang sedang dinanti oleh
kaum.Mu’jizat itu hanya diberikan oleh Allah kepada para Nabi atau Rasul Allah untuk
menumbangkan kepercayaan manusia yang telah mempertuhankan selain Allah Swt.

Sehingga I’jaz Al-Qur’an memiliki tujuan diantaranya adalah membuktikan kerasulan


Nabi Muhammad Saw., membuktikan bahwa kitab suci Al-Qur’an benar-benar merupakan
wahyu dari Allah Swt., menunjukkan kelemahan mutu sastra dan balaghah bahasa manusia,
dan menunjukkan kelemahan daya upaya dan rekayasa umat manusia.

Secara garis besar macam-macam mu’jizatterbagi menjadidua,yaitu mukjizat yang


bersifat material inderawi yang tidak kekal dan mu’jizat immaterial logis dan dapat
dibuktikan sepanjang masa.

Maka kita dapat mengetahui segi-segi kemu’jizatan Al-Qur’an secara garis besar ada
dua diantaranya:

1. Bagian yang dikhususkan kepada mereka yang mempelajari bahasa Arab terutama
dari orang-orang Arab atau berkebangsaan Arab.
2. Sebagian lain yang kemu’jizatannya hanya ditemukan dan diketahui oleh pra
pemikir tertentu

20
DAFTAR PUSTAKA

https://jakhinjj.blogspot.com/2016/04/makalah-ijaz-dan-mujizat.html

http://myrealblo.blogspot.com/2015/11/ulumul-quran-ijazul-quran.html

https://abdulazizalfaruq.blogspot.com/2017/04/makalah-ijaz-dan-mukjizat-al-quran.html

21

Anda mungkin juga menyukai