Anda di halaman 1dari 5

Rozy Harry Subagja

191000115 Hukum Internasional


C Fakultas Hukum

Jawaban UTS Hukum Internasional


1. Menurut J.G Starke Hukum Internasional adalah seperangkat hukum (body of
law), yang sebagian besar terdiri dari prinsip-prinsip serta aturan perilaku dan
perasaan negara terikat untuk mematuhi membangun hubungan dengan satu
sama lain.
Maksudnya merupakan seperangkat hukum atau aturan yang didalamnya terdiri
dari prinsip atau asas yang mengatur tentang prilaku atau tingkah laku yang
harus dipatuhi oleh negara dalam melakukan hubungan dengan negara lain,
dengan organisasi internasional, dengan individu dan dengan subjek hukum
internasional selain negara.

Menurut Mochtar Kusumaatadja Hukum Internasional adalah keseluruhan


kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang
melintasi batas-batas negara antara
1. Negara dengan negara
2. Negara dengan subjek hukum lain bukan negara atau subjek hukum
bukan negara satu sama lain.
Maksudnya aturan – aturan yang ada atau berlaku ketika sudah melintasi batas
– batas negara, baik aturan mengenai hubungan ataupun persoalan yang
mengatur negara dengan negara maupun negara dengan organisasi internasional,
perusahaan multinasional, Organisasi non Pemerintah (NGO) dan individu.

2. a. Subjek – subjek Hukum Internasional


- Organisasi Internasional (International Organization)
Oganisasi Internasional yang diakui keberadaanya contohnya
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) negara negara yang tergabung dalam
organisasi tersebut memiliki kewajiban dan hak yang ditetapkan dalam
konvensi – konvensi.
- Perusahaan Multinasional (Mutinational Entreprise)
Perusahaan multinasional secara luas berarti perusahaan yang
melakukan kegiatan komersial dan aktivitas ekonomi lainnya di negara
lain, bisa melalui cabangnya, anak perusahaannya, dan afiliasinya di
berbagai negara. Contohnya (McDonald’s, Nike, iPhone dan lain lain)
- Organisasi non Pemerintah (Non Government Organization (NGO))
Lembaga yang didirikan berada dalam naungan swasta yang menghimpun
orang baik dari swasta ataupun publik dari berbagai kewarganegaraan dan
NGO ini dikenal selalu mencari – cari atau mengamati kekungaran dari
negara tapi perlu dicatat peranan penting NGOs dalam pemberian bantuan
kepada negara-negara berkembang. Sebagai contoh pada tahun 1989,
NGOs telah dapat mengumpulkan dana sebanyak 15% dari keseluruhan
bantuan publik ke negara-negara berkembang atau sekitar $ 6 milyar nilai
pada waktu itu. Sekarang ini terdapat sekitar 15.000 organisasi non
pemerintah yang mencakup segala macam kegiatan. Tapi NGO juga ada
yang nakal dimana mereka melakukan penjualan data untuk mendapatkan
dana.
- Individu (Individuals)
Sudah sepatutnya individu – individu menjadi subjek hukum karena,
individu – individu ini merupakan bagian dari negara dan penduduk atau
kumpulan individu merupakan syarat untuk menjadi negara.
- Negara (State)
Negara selaku organisasi kekuasaan yang mewakili masyarakatnya di
dalam hubungan internasional bersama negara lain memiliki syarat sah
agar menjadi suatu yaitu:
a. Penduduk.
Orang yang menempati dan lahir suatu wilayah di negara tersebut,
dimana penduduk ini biasanya memiliki agama, kebiasaan dan
kebudayaan.
b. Wilayah Teritorial
Memiliki wilayah teritorial secara tanah/pulau, udara ≤ 1000 kaki
dan laut.
c. Pemerintah yang berdaulat.
Fungsi pemerintahan yaitu membuat hukum, ketertiban dan
memberikan pelayanan
d. Mampu berhubungan dengan negara lain atau kemampuan
hubungan internasional dalam bidang apapun baik secara ekonomi,
teknologi, olahraga, dan lain lain. Ciri nya dengan adanya
kedutaan.
e. Negara harus merdeka dan berdaulat.
Ada tambahan menurut konvensi montevidio yaitu :
f. Pengakuan dari negara lain
secara de jure menurut hukumnya dan de facto pada kenyataannya
Tetapi pada akhirnya mau diakui ataupun tidak diakui sepanjang syarat
– syarat yang lainnya (a sampai e) terpenuhi maka negara sudah diakui
keberadaannya.
b. Menurut pasal 38 ayat 1 Statuta Mahkamah Internasional menetapkan sumber
hukum yang digunakan oleh Mahkamah dalam mengadili perkara yaitu :
- Traktat (Perjanjian Internasional yang bersifat umum maupun khusus)
Konvensi atau perjanjian internasional merupakan sumber utama hukum
internasional yang di dalamnya berisikan prinsip – prinsip dan ketentuan
- ketentuan, konvensi ini dapat terjadi atau dilakukan oleh hanya dua
negara saja (bilateral) atau lebih dari dua negara (multilateral) tapi untuk
hal ini bisa bersifat universal bila melibatkan semua negara dan bisa
juga perjanjian ini hanya dilakukan oleh negara – negara di bagian atau
kawasan tertentu (regional).
- Kebiasaan Internasional
Kebiasaan ini terbuat atau tercipta dari tindakan yang dilakukan suatu
negara dan ditiru oleh negara – negara lain berulang kali dalam kondisi
tertentu dan tak ada protes atau perlawanan dari negara atau pihak lain
sehingga lama kelamaan terbentuklah kebiassan tersebut. Hukum
kebiasaan dapat berubah sesuai dengan kebutuhan internasional.
Contohnya konvensi – konvensi hukum laut tahun 1958 merupakan hasil
kodifikasi hukum kebiasaan.
- Prinsip – prinsip umum hukum
Pronsip umum hukum yang berlaku dalam seluruh atau sebagian besar
hukum nasional negara – negara, walaupun hukum nasional ditiap
negara berbeda tetapi namaun prinsip – prinsip pokoknya sama. Prinsip
yang diambil dari sistem nasional dapat mengisi kekosongan yang
terjadi di hukum internasional.
Contoh prinsip hukum administrasi dan perdagangan
- Keputusan – keputusan peradilan
Hal ini menjadi salah satu hal yang sangat membantu dalam membentuk
norma atau unsur baruke dalam hukum internasional yang tentunya
harus disetujui juga oleh negara – negara secara umum. Dengan sumber
– sumber hukum ini Mahkamah diperbbolehkan memutuskan perkara
berdasar prinsip keadilan dan kebenaran bukan berdasar pada hukum
positif.
Contoh Keputusan yang dilakukan Mahkamah Internasional dalam
sengketa – sengketa ganti rugi dan penangkapan ikan.

3. A. Tiga hal yang terdapat atau mencakup dalam konvensi Hukum Laut
Internasional yang diadakan pada 10 Desember 1982 oleh PBB yaitu konvensi
United Nations Conference on the Law of the Sea (UNCLOS)
- Pembukuan mengenai hukum laut seperti hak lintas damai di laut teritorial
dan kebebasan dilaut lepas.
- Pembuatan aturam – aturan baru, seperti Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE),
asas negara kepulauan dan penambangan di dasar laut internasional.
- Pengembangan terhadap hukum laut yang ada, seperti pelebaran dalam
laut teritorial suatu negara menjadi 12 Mil laut dan landasan kontinental.
B. – Laut Teritorial adalah laut yang ada pada luar garis pangkal (garris air surut
terendah sepanjang pantai) yang tak lebih dari 12 Mil laut. Pada laut
teritorial suatu negara apabila belum melebihi dari batas teritorial maka
hukum yang berlaku adalah hukum dari negara yang memiliki wilayah laut
tersebut.
- Zona Tambahan adalah laut yang berada 24 Mil dari batas jalur laut terletak
sebelah luar dari batas terluar laut teritorial yang sudah ditetapkan,
manfaatnya yaitu mencegah terjadinya pelanggaran seperti perikanan,
keimigrasian.

4. Isi dari Deklarasi Djuanda adalah :


1. Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang mempunyai
corak tersendiri.
2. Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah merupakan satu
kesatuan.
3. Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat memecah belah
keutuhan wilayah Indonesia dari deklarasi tersebut mengandung suatu
tujuan:
1. Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang
utuh dan bulat.
2. Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai dengan asas
negara Kepulauan.
3. Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin
keamanan dan keselamatan NKRI.

5. Laut lepas merupakan bagian laut yang tidak termasuk kedalam Zona Ekonomi
Eksklusif dalam laut teritorial atau dalam perairan pedalaman atau perairan
pulau suatu negara, menurut konvensi Hukum Laut 1982 (UNCLOS) hal
tersebut merupakan pembaruan dari Konvensi Jenewa 1958. Di laut lepas
terdapat prinsip laut lepas yang dapat digunakan oleh negara manapun adapun
kebebasan di laut lepas (yang terdapat pada pasal 87 Konvensi Hukum Laut
1982) yaitu
- Kebebasan pelayaran (freedom of navigation)
- Kebebasan penerbangan (freedom of freelight)
- Kebebasan memasang kabel dan pipa bawah laut (freedom to lay
submarine cables and pipelines)
- Kebebasan penangkapan instalasi lainnya (freedom to construct other
installations permitted under international law)
- Kebebasan penangkapan ikan (freedom of fishing)
- Kebebasan riset ilmiah kelautan (freedom of scientific research)
Tetapi dalam pelaksanaan kebebasan tersebut harus memperhatikan juga
kepentingan dari negara lain, karena kebebasan tersebut harus dilakukan untuk
tujuan yang damai dan negara lain tak boleh menguasai suatu laut lepas di bawah
kedaulatannya.

6. Menurut saya dilihat dari segi pengakuan negara lain dan pemerintahan terhadap
negara Costa Rica pada saat itu dalam pemerintahan Tinoco sudah diakui baik
secara pemerintahan dilihat dari doktrin Estrada yang menyatakan bahwa untuk
memusatkan perhatian kepada negaranya bukan pada pemerintahannya
meskipun pemerintahan tersebut diperoleh dari jalan inkontitusional sehingga
keberadaanya diakui oleh internasional dan secara pengakuan oleh negara lain,
Costa Rica diakui oleh sejumlah negara terutama oleh negara Inggris secara de
jure (hukumnya) dan de facto (kenyataannya) selaku negara yang diatas
namakan Central Costa Rica Petroleum Company dan Royal Bank of Canada
yang saat itu melakukan perjanjian dan peminjaman dengan Costa Rica
(pemerintahan Tinoco), meskipun Tinoco meduduki Presiden lewat jalur kudeta
bukan referendum,. Sehingga pada kasus peminjaman kepada Royal Bank of
Canada seharusnya sanksi di jatuhkan atau dibebani pada Tinoco pribadi
meskipun itu mengatasnamakan negara tetapi pinjaman tersebut dipakai untuk
kepentingan pribadi dan bank pun sudah mengetahuinya bahwa itu akan dipakai
pribadi (menurut saya), meskipun keputusan dari arbitrase memutuskan yang
menanggung adalah pemerintah karena salah satu faktornya dalam peminajaman
mengatasnamakan negara. Untuk kasus perjanjian dengan Central Costa Rica
Petroleum Company menurut saya perjanjian tersebut bisa berjalan karena bila
mengaitkan dengan opini diatas pemerintahan Tinoco dianggap ada dan sah
secara internasional sehingga perjanjian tersebut seharusnya berjalan, kecuali
apabila ada dalam perjajian tersebut yang melanggar konstitusi dari negara Costa
Rica karena ketika dilengserkannya tinoco konstitusi diganti dengan konstitusi
sebelum yang zaman tinoco.

Anda mungkin juga menyukai