Hukum Internasional UTS
Hukum Internasional UTS
3. A. Tiga hal yang terdapat atau mencakup dalam konvensi Hukum Laut
Internasional yang diadakan pada 10 Desember 1982 oleh PBB yaitu konvensi
United Nations Conference on the Law of the Sea (UNCLOS)
- Pembukuan mengenai hukum laut seperti hak lintas damai di laut teritorial
dan kebebasan dilaut lepas.
- Pembuatan aturam – aturan baru, seperti Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE),
asas negara kepulauan dan penambangan di dasar laut internasional.
- Pengembangan terhadap hukum laut yang ada, seperti pelebaran dalam
laut teritorial suatu negara menjadi 12 Mil laut dan landasan kontinental.
B. – Laut Teritorial adalah laut yang ada pada luar garis pangkal (garris air surut
terendah sepanjang pantai) yang tak lebih dari 12 Mil laut. Pada laut
teritorial suatu negara apabila belum melebihi dari batas teritorial maka
hukum yang berlaku adalah hukum dari negara yang memiliki wilayah laut
tersebut.
- Zona Tambahan adalah laut yang berada 24 Mil dari batas jalur laut terletak
sebelah luar dari batas terluar laut teritorial yang sudah ditetapkan,
manfaatnya yaitu mencegah terjadinya pelanggaran seperti perikanan,
keimigrasian.
5. Laut lepas merupakan bagian laut yang tidak termasuk kedalam Zona Ekonomi
Eksklusif dalam laut teritorial atau dalam perairan pedalaman atau perairan
pulau suatu negara, menurut konvensi Hukum Laut 1982 (UNCLOS) hal
tersebut merupakan pembaruan dari Konvensi Jenewa 1958. Di laut lepas
terdapat prinsip laut lepas yang dapat digunakan oleh negara manapun adapun
kebebasan di laut lepas (yang terdapat pada pasal 87 Konvensi Hukum Laut
1982) yaitu
- Kebebasan pelayaran (freedom of navigation)
- Kebebasan penerbangan (freedom of freelight)
- Kebebasan memasang kabel dan pipa bawah laut (freedom to lay
submarine cables and pipelines)
- Kebebasan penangkapan instalasi lainnya (freedom to construct other
installations permitted under international law)
- Kebebasan penangkapan ikan (freedom of fishing)
- Kebebasan riset ilmiah kelautan (freedom of scientific research)
Tetapi dalam pelaksanaan kebebasan tersebut harus memperhatikan juga
kepentingan dari negara lain, karena kebebasan tersebut harus dilakukan untuk
tujuan yang damai dan negara lain tak boleh menguasai suatu laut lepas di bawah
kedaulatannya.
6. Menurut saya dilihat dari segi pengakuan negara lain dan pemerintahan terhadap
negara Costa Rica pada saat itu dalam pemerintahan Tinoco sudah diakui baik
secara pemerintahan dilihat dari doktrin Estrada yang menyatakan bahwa untuk
memusatkan perhatian kepada negaranya bukan pada pemerintahannya
meskipun pemerintahan tersebut diperoleh dari jalan inkontitusional sehingga
keberadaanya diakui oleh internasional dan secara pengakuan oleh negara lain,
Costa Rica diakui oleh sejumlah negara terutama oleh negara Inggris secara de
jure (hukumnya) dan de facto (kenyataannya) selaku negara yang diatas
namakan Central Costa Rica Petroleum Company dan Royal Bank of Canada
yang saat itu melakukan perjanjian dan peminjaman dengan Costa Rica
(pemerintahan Tinoco), meskipun Tinoco meduduki Presiden lewat jalur kudeta
bukan referendum,. Sehingga pada kasus peminjaman kepada Royal Bank of
Canada seharusnya sanksi di jatuhkan atau dibebani pada Tinoco pribadi
meskipun itu mengatasnamakan negara tetapi pinjaman tersebut dipakai untuk
kepentingan pribadi dan bank pun sudah mengetahuinya bahwa itu akan dipakai
pribadi (menurut saya), meskipun keputusan dari arbitrase memutuskan yang
menanggung adalah pemerintah karena salah satu faktornya dalam peminajaman
mengatasnamakan negara. Untuk kasus perjanjian dengan Central Costa Rica
Petroleum Company menurut saya perjanjian tersebut bisa berjalan karena bila
mengaitkan dengan opini diatas pemerintahan Tinoco dianggap ada dan sah
secara internasional sehingga perjanjian tersebut seharusnya berjalan, kecuali
apabila ada dalam perjajian tersebut yang melanggar konstitusi dari negara Costa
Rica karena ketika dilengserkannya tinoco konstitusi diganti dengan konstitusi
sebelum yang zaman tinoco.